Perancangan Rangkaian Buzzer Perancangan Rangkaian Tombol

keluaran 5 volt ini digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian. Rangkaian power supplay adaptor ditunjukkan oleh gambar berikut ini: Gambar 3.3 Rangkaian Power Supplay PSA Sumber tegangan power supplay ini berasal dari baterai kering 9 volt. Regulator tegangan 5 volt LM7805CT digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan dan kapasitor 10mF berfungsi untuk meratakan arus yang masuk dari baterai ke rangkaian.

3.4. Perancangan Rangkaian Buzzer

Rangkaian buzzer ini berfungsi untuk memberikan peringatan berupa nada alarm apabila ada benda atau halangan yang terdeteksi. Rangkaiannya seperti gambar di bawah ini: Gambar 3.4 Rangkaian buzzer Universitas Sumatera Utara Pada alat ini, alarm yang digunakan adalah buzzer 5 volt. Buzzer ini akan berbunyi jika positipnya dihubungkan ke sumber tegangan positip dan negatipnya dihubungkan ke ground. Pada rangkaian di atas transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematikan buzzer. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip buzzer dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan buzzer berbunyi. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 5 volt, keadaan ini menyebabkan buzzer mati. Transistor yang digunakan dalam rangkaian di atas adalah transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt. Resistor 4,7 K Ω pada basis berguna untuk membatasi arus yang masuk pada basis agar transistor tidak rusak.

3.5. Perancangan Rangkaian Tombol

Rangkaian tombol ini berfungsi sebagai start awal pengukuran dimana pada saat tombol ditekan, maka mikrokontroler akan memerintahkan kepada pemancar ultrasonik untuk aktif dan memancarkan gelombang ultrasonik, kemudian pantulan gelombang ultrasonik akan diterima oleh penerima ultrasonik. Gambar rangkaian tombol ditunjukkan pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Rangkaian Tombol Rangkaian keypad ini terdiri dari sebuah keypad yang salah satu pinnya dihubungkan ke ground dan pin yang lain dihubungkan ke VCC dan AT89S51, yaitu pada pin 1 atau P1.0, sehingga pada saat tidak terjadi penekanan keypad, maka P1.0 akan mendapatkan logika high sehingga LED akan mati, dan sebaliknya saat terjadi penekanan pada keypad, maka P1.0 akan mendapatkan logika low, sehingga LED akan menyala. LED disini hanya sebagai indikator ketika tombol ditekan.

3.6. Sensor Ultrasonik Ping