Pengujian Rangkaian Alarm Pengujian Rangkaian Pemancar Ultrasonik

Ret Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P0.0 beberapa saat dan kemudian mematikannya. Perintah Setb P0.0 akan menjadikan P0.0 berlogika high yang menyebabkan LED menyala. Acall tunda akan menyebabkan LED ini hidup selama beberapa saat. Perintah Clr P0.0 akan menjadikan P0.0 berlogika low yang menyebabkan LED akan mati. Perintah Acall tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED tersebut tampak berkedip. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler AT89S51, kemudian mikrokontroler dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroler AT89S51 telah bekerja dengan baik.

4.2. Pengujian Rangkaian Alarm

Pengujian pada rangkaian buzzer ini dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan membunyikan buzzer. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya buzzer dihubungkan dengan mikrokontroler dan mikrokontroler diberi program sederhana untuk megaktifkan buzzer. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk mengaktifkan buzzer adalah : Setb P0.0 . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high 1 atau tegangan 5 volt pada P0.0, sehingga dengan demikian buzzer akan berbunyi. Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Alarm

4.3. Pengujian Rangkaian Pemancar Ultrasonik

Untuk memancarkan frekuensi 40 KHz dari transduser piezoelektrik, langkah yang harus dilakukan adalah dengan memberikan logika high dan low pada P0.0 dengan selang waktu perioda : Universitas Sumatera Utara ik mikro Detik KHz f T det 25 000025 , 40 1 1 = = = = Untuk mendapatkan perioda tersebut, maka program yang harus diberikan pada mikrokontroler AT89S51 adalah: 40KHz: clr p0.0 nop nop nop nop nop nop nop nop nop nop nop nop setb p0.0 nop nop nop nop nop Universitas Sumatera Utara nop nop nop nop sjmp 40KHz Mikrokontroler AT89S51 memerlukan 12 Clock setiap satu siklus mesin. Dengan demikian, jika digunakan kristal 12 MHz, maka waktu yang diperlukan untuk satu siklus mesin adalah : 6 12 1 10 1 12 Clock x sekon s MHz µ = = Jika dihitung lamanya mikrokontroler AT89S51 mengerjakan perintah di atas : Instruksi Siklus mesin Waktu μS CLR NOP SETB SJMP 1 1 1 2 1 1 1 2 Tabel 4.3 Lamanya mikrokontroler AT89S51 mengerjakan perintah Berdasarkan tabel di atas, maka lamanya logika low 0 pada P0.0 adalah 13 μ dan lamanya logika high 1 adalah 12 μs, sehingga periodanya menjadi 25 μs. 13 μs 12 μs Low High 25 μs Dengan demikian frekuensi yang dihasilkan oleh P0.0 adalah : Universitas Sumatera Utara KHz Hz T f 40 000 . 40 000025 , 1 1 = = = =

4.4. Pengujian Rangkaian Penerima Ultrasonik