FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010 2011

(1)

commit to user

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA

SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Oleh :

FEBRYANTI PURWO ANGGRAENI NIM : X7407038

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI BKK AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA

SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

FEBRYANTI PURWO ANGGRAENI NIM : X7407038

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI BKK AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sudiyanto, M.Pd Drs. Ngadiman, M.Si


(4)

commit to user

iv

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran dari Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi : Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ………

Sekretaris : Sohidin, SE, M.Si, Ak .………

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd …….…………


(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi : Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ………

Sekretaris : Sohidin, SE, M.Si, Ak .………

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd …….…………

Anggota II : Drs. Ngadiman, M.Si .………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan.

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 100 1


(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Febryanti Purwo A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 133 siswa. Pengambilan sampel dengan

menggunakan teknik proporsional random sampling. Sampel dalam penelitian ini

sejumlah 100 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis faktor, dalam hal ini adalah Exploratory Factor Analysis.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada tujuh (7) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011 yang merupakan hasil reduksi dari tiga puluh satu (31) variabel. Faktor-faktor tersebut adalah (1) faktor psikologis siswa, (2) faktor fisiologis siswa, (3) faktor sekolah, (4) faktor lingkungan non sosial, (5) faktor keluarga, (6) faktor masyarakat, (7) faktor lingkungan sosial.Faktor psikologis siswa terdiri atas variabel minat, motif, dan perhatian.Faktor fisiologis siswa terdiri atas variabel kelelahan rohani dan kelelahan jasmani.Faktor sekolah terdiri atas variabel waktu sekolah dan disiplin sekolah.Faktor lingkungan non sosial terdiri atas variabel alat pelajaran dan gedung sekolah. Faktor keluarga terdiri atas variabel cara orang tua mendidik dan pengertian orang tua. Faktor masyarakat terdiri atas variabel kegiatan siswa dalam masyarakat dan bentuk kehidupan masyarakat.Faktor lingkungan sosial terdiri atas variabel teman bergaul.


(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Febryanti Purwo A. The Factors Affecting Learning Achievement of Economy Social Science Subject in XII IPS Graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University. April 2011.

This research aims to find out the factors affecting learning achievement of economy social science subject in XII IPS Graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011.

This research employed a descriptive quantitative method. The population of research was the XI IPS graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011 consisting of 133 students. The sample was taken using proportional random sampling technique. The sample of research consisted of 100 students. Techniques of collecting data used were observation, interview, documentation, and interview. Technique of analyzing data used was factorial analysis, in this case Exploratory Factor Analysis.

Considering the result of research, it can be concluded that there are seven (7) factors affecting the learning achievement of economy social science subject in XII IPS Graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011 as a result of reduction from thirty one (31) variables. Those factors are: (1) student psychological factor, (2) students physiological factor, (3) school factor, (4) non social environment factor, (5) family factor, (6) society factor, and (7) social environment factor. Student psychological factor consists of interest, motive, and attention variables. Student physiological factor consists of mental exhaustion and physical exhaustion variables. School factor consists of school time and school discipline variables. Non social environment factor consists of teaching instrument and school building variables. Family factor consists of parental nurturing and parent understanding variables. Society factor consists of student activity within society and society life pattern variables. Social environment factor consists of intercourse friends variables.


(8)

commit to user

viii

MOTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.

(Surat Al Baqarah : 45)

Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak hukum/keadilan, menjadi saksi karena Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau Ibu Bapak dan kaum

kerabatmu. (Surat An Nissa’ : 135)

Jika seseorang mau mencurahkan waktunya untuk mendapatkan fakta secara jujur dan obyektif, maka kesedihan hatinya akan menguap dalam terangnya fakta itu

sendiri. (Mujianto, SH)

Masa depan yang cerah berdasarkan masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupanmu sampai kamu melupakan

kegagalan di masa lalumu. (Penulis)


(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

© Bapak dan Ibuku tercinta

© Adikku Siska tersayang

© Mas Irul yang telah setia menunggu

© Teman-teman angkatan 2007


(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi.Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui

permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Drs. Sudiyanto, M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan sabar memberikan

motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. Ngadiman, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan sabar memberikan

motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi khususnya dan Dosen FKIP UNS pada umumnya yang telah mengajar dan mendidik selama penulis belajar di FKIP UNS.

7. Drs. Sugeng Riyono, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Trenggalek yang

telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Trenggalek.

8. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMA Negeri 1 Trenggalekyang telah

memberikan bantuan dan informasi dalam pengumpulan data.

9. Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek yang telah banyak membantu


(11)

commit to user

xi

10.Sahabat-sahabatku, Danis Yuniarti dan Harning Triasih P. terimakasih atas

indahnya persahabatan yang telah kalian berikan.

11.Teman-temanku Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 yang telah memberikan

motivasi dan bantuannya sampai terselesaikannya skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan bantuan berupa nasihat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan perkembangan dunia pendidikan pada khususnya.

Surakarta, Maret 2011


(12)

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN REVISI ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Pendidikan ... 8

2. Pembelajaran ... 9

3. PrestasiBelajar ... 11

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 12

5. Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi... ... 27


(13)

commit to user

xiii

C. Kerangka Berfikir ... 29

D. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

1. Tempat Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Observasi ... 39

2. Wawancara dan dokumentasi ... 39

3. Angket ... 40

E. Rancangan Penelitian ... 44

1. Jenis Rancangan Penelitian ... 44

2. Hubungan antar Variabel ... 44

F. Teknik Analisa Data... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 49

A. Deskripsi Data ... 49

1. Deskripsi Data Umum ... 49

a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Trenggalek ... 49

b. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek ... 50

c. Penyelenggaraan Pendidikan ... 52

d. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Trenggalek ... 55

2. Deskripsi Data Khusus ... 56

a. Deskripsi Data Statistik ... 56

b. Matrik Korelasi ... 57

B. Hasil Analisis ... 57

1. Uji Prasyarat ... 57


(14)

commit to user

xiv

b. Uji KMO ... 58

c. Uji MSA ... 58

2. Hasil Analisis ... 58

a. Penentuan Jumlah Faktor ... 58

b. Rotasi Faktor dan Interpretasi Faktor ... 60

c. Penamaan Faktor Baru ... 62

d. Interpretasi Hasil Angket ... 63

C. Pembahasan Hasil ... 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi... 71

C. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN


(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian Skripsi ... 35

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ... 56

Tabel 3. Faktor yang Dihasilkan Setelah Pengolahan Analisis Faktor ... 59

Tabel 4. Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi Faktor ... 60

Tabel 5. Penamaan Faktor Baru yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS ... 62

Tabel 6. Persentase Perbandingan Kualitas dan Kuantitas Variabel dan Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS ... 63


(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Analisis Sistem Pengajaran... 10

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 32

Gambar 3. Langkah-Langkah Analisis Faktor ... 46

Gambar 4. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Trenggalek ... 55


(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Presentase Ketuntasan Belajar Kelas XII IPS SMA Negeri 1

Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 77

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 yang Mengikuti Try Out ... 78

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 yang Menjadi Sampel Penelitian . 79 Lampiran 4. Daftar Nilai Mid Semester Genap Siswa Kelas XII IPS Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 82

Lampiran 5. Kisi-Kisi Angket ... 86

Lampiran 6. Surat Pengantar Penelitian ... 89

Lampiran 7. Angket Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 90

Lampiran 8. Hasil Uji Coba Instrumen Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 93

Lampiran 9. Perhitungan Uji Validitas Try Out Penelitian ... 96

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Uji Validitas Try Out Penelitian ... 98

Lampiran 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Try Out Penelitian ... 100

Lampiran 12. Distribusi Skor Hasil Penelitian ... 101

Lampiran 13. Analisis Faktor ... 107

Lampiran 14. Jurnal ... 118

Lampiran 15. Perijinan Penelitian ... 141


(18)

(19)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berlangsung sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi yang sangat pesat menimbulkan persaingan yang semakin ketat di seluruh negara. Seiring dengan ketatnya persaingan tersebut, setiap negara dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan aktif dalam perkembangan teknologi sebagai upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa.

Pendidikan merupakan faktor penentu dalam meningkatkan kualitas suatubangsa. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga pendidik, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, penataan manajemen pendidikan serta menerapan teknologi informasi dalam pendidikan. Tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia dinilai sangat rendah. Dampak dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Implikasi rendahnya mutu sumber daya manusia adalah rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing. Rendahnya mutu sumber daya manusia

Indonesia dapat dilihat dari tingkat HDI (Human Development Indeks).

Berdasarkan angka Human Development Indeks negara Indonesia menempati

urutan ke 111 dari 177 negara yang diperingkat oleh program pembangunan PBB. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan diharapakan mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan salah satu usaha untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2003:57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran berisi rumusan pernyataan mengenai kemampuan atau kualifikasi tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah ia mengikuti proses pembelajaran.


(20)

commit to user

2 Keberhasilan proses pembelajaran dapat diketahui melalui kompetensi yang dicapai siswa. Kompetensi belajar merupakan pencerminan dari prestasi belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha belajar. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip oleh Nana Sudjana (2003:22) meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi kognitif meliputi pengetauan, pemahaman, penerapan, evaluasi. Kompetensi afektif meliputi kemampuan menerima, kemauan menanggapi/merespon, menilai, ketelitian. Kompetensi psikomotorik meliputi keterampilan dan kemauan bertindak siswa dalam pembelajaran. Siswa yang mampu menguasai ketiga kompetensi tersebut dengan sangat baik artinya siswa memiliki prestasi belajar yang tinggi. Dengan prestasi yang tinggi maka dia akan mampu bersaing di dalam dunia kerja dengan menghasilkan suatu karya yang kreatif dan inovatif.

Salah satu tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek adalah menciptakan lulusan yang terampil untuk hidup mandiri dan menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif agar kelak dapat menciptakan peluang usaha. Untuk menciptakan peluang usaha, siswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen usaha serta peluang usaha. Hal itu dapat diperoleh melalui mata pelajaran pengetahuan sosial. Mata pelajaran pengetahuan sosial dibagi menjadi empat, yaitu Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi diajarkan di SMA dengan tujuan siswa dapat membentuk sikap bijak, rasional, serta dapat membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Mengingat betapa pentingnya tujuan tersebut maka mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi diajarkan pada siswa di SMA Negeri 1 Trenggalek. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa yang berkualitas. Hal itu dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar yang tinggi untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XII IPS untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi masih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainya sebesar 19% (Terlampir).


(21)

commit to user

Rendahnya prestasi belajar tersebut tidak bisa dibiarkan secara berlarut-larut tetapi harus dicari penyebabnya. Rendahnya prestasi belajar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Menurut Nighat Sana Kirmani (2008) “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yaitu faktor jasmaniah dan faktor eksternal yaitu faktor sekolah dan masyarakat”. Faktor jasmaniah yaitu kesehatan, siswa dapat belajar dengan baik jika diikuti oleh kondisi kesehatan yang baik. Faktor sekolah meliputi guru, waktu sekolah, penggunaan metode dalam mengajar, dan lingkungan belajar mengajar yang dapat saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Faktor masyarakat, terdiri dari teman bergaul yang terpelajar, mass media dan kegiatan siswa dalam masyarakat.

Sementara itu Ibrahim Demir (2009) mengemukakan “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yaitu faktor psikologis siswa dalam matematika dan faktor eksternal yaitu faktor keluarga, metode pembelajaran, dan lingkungan sekolah”. Faktor psikologis siswa dalam matematika meliputi konsep diri matematika, menikmati matematika, matematika

self-efficacy dan kecemasan matematika. Faktor lingkungan keluarga meliputi

status ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pekerjaan orang tua, rumah, harta budaya. Faktor metode pembelajaran meliputi cara belajar siswa. Sedangkan faktor lingkungan sekolah meliputi guru, gedung sekolah, alat pelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat tersebutdi atas dapat dinyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor-faktor tersebut dianggap penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus lebih diperhatikan dan dioptimalkan.


(22)

commit to user

4 Menjadi harapan semua pihak, agar setiap siswa mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tidak semua siswa mencapai prestasi belajar seperti yang diharapkan. Ada siswa yang hasil belajarnya tinggi dan ada pula siswa yang hasil belajarnya rendah. Berpijak pada data prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Trenggalek bahwa presentase ketuntansan belajar siswa untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi sebesar 19% di mana presentase tersebut masih relatif rendah sehingga perlu adanya pembahasan dan analisis yang mendalam tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Oleh sebab itu Peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalam skripsi dengan judul:

“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pendidikan merupakan faktor penentu dalam meningkatkan kualitas

suatubangsa. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia dinilai sangat rendah. Dampak darirendahnya kualitas pendidikan tersebut adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Implikasi rendahnya mutu sumber daya manusia adalah rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing.

2. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi merupakan salah satu kompetensi

yang harus dimiliki siswa yang berkualitas. Dalam kenyataannya tingkat pencapaian kompetensi yang diwujudkan dengan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi masih rendah.

3. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Menurut Nighat


(23)

commit to user

Sana Kirmani (2008) dan Ibrahim Demir (2009) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Namun belum diketahui secara pasti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka dalam penelitian ini permaslahan pokok yang akan diteliti adalah pada permasalahan yang ke-3 yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011. Adapun definisi operasional dari istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajarmerupakan hasil akhir yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan proses belajar. Prestasi belajar diwujudkan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari guru setelah diadakan ujian. Nilai yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar.

2. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi adalah suatu pendekatan

interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial yang mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh. Mata pelajaran tersebut merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA dengan harapan setelah lulus siswa dapat membentuk sikap bijak, rasional, serta dapat membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

3. Faktor-faktor yang memungkinkan dapat mempengaruhi prestasi belajar mata

pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011 adalah faktor internal dan


(24)

commit to user

6 faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Dalam penelitian ini terdapat salah satu faktor psikologis yang dihilangkan, yaitu faktor inteligensi, karena untuk mengukur tinggi rendahnya inteligensi siswa diperlukan tes khusus dengan biaya mahal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomipada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis. Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. ManfaatTeoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan teori-teori di bidang pendidikan, khususnya teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.


(25)

commit to user

2. ManfaatPraktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang konsep dan praktek pembelajaran di kelas terutama faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki prestasi belajarmata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi dengan mengoptimalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran yaitu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi yang tinggi, sehingga guru dapat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.


(26)

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan komponen yang penting dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Muhibin Syah (2006:10) berpendapat “Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”. Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Syaiful Sagala (2009:3) menyatakan“Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu untuk hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar di mana individu itu berada”.

Setiap kegiatan untuk dapat berjalan dengan baik, harus selalu didukung oleh unsur-unsur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dari kegiatan tersebut, bila satu unsur saja memiliki visi yang berbeda maka tujuan dari kegiatan tersebut sulit untuk dicapai. Tidak terkecuali dengan pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan semua unsur pendidikan harus saling bekerja sama. Rochmad Djatun, Sutijan dan Sukirno (2009:44) menyatakan “Unsur-unsur pendidikan yaitu: a) Anak didik; b) Pendidik; c) Tujuan pendidikan; d) Alat pendidikan; e) Interaksi edukatif; f) Lingkungan pendidikan”.

Anak didik atau peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan bimbingan dari orang dewasa untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat. Pendidik adalah orang dewasa yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak yang masih dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar dapat mencapai kedewasaan. Alat pendidikan adalah hal yang memuat kondisi dan situasi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik. Interaksi edukatif merupakan komunikasi dua arah antara peserta didik dan pendidik untuk


(27)

commit to user

mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja melalui kegiatan pembelajaran dalam lingkungan tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang melibatkan guru sebagai pendidik dan anak didik, dengan menggunakan alat pembelajaran, sehingga anak didik mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan hidupnya. Proses pendidikan melibatkan berbagai unsur di dalamnya, sehingga membentuk suatu sistem. Pendidikan yang dimaksud di sini adalah pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilakukan di sekolah atau perguruan tinggi.

2. Pembelajaran

Ada berbagai pendapat mengenai pengertian pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjelaskan pengertian pembelajaran. Di antara pendapat tersebut adalah pendapat Syaiful Sagala (2009:61) “Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”. Definisi pembelajaran menurut Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (2000:32) “Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar”. Kemudian Alvin W. Howard sebagaimana dikutip oleh Slameto (2003:32) “Pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas diketahui bahwa ada sedikit perbedaan dalam pemberian tekanan terhadap pengertian pembelajaran. Walaupun demikian, mereka sependapat bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan siswa melalui proses

pembelajaran.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang pembelajaran, Sumadi Suryabrata (2002:6) dengan menggunakan model analisis sistemnya menggambarkan proses pembelajaran sebagai berikut:


(28)

commit to user

10

Gambar 1. Model Analisis Sistem Pengajaran Sumber: Sumadi Suryabrata (2002:6)

Gambar tersebut menjelaskan bahwa siswa sebagai bahan mentah diberi pengalaman belajar dalam proses belajar-mengajar dengan tujuan dapat menghasilkan keluaran yang berupa prestasi belajar dengan kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar-mengajar tersebut ikut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan lingkungan dan sejumlah faktor alat yang dengan sengaja direncanakan dan dimanipulasi guna menunjang tercapainya keluaran yang berupa prestasi belajar yang dikehendaki. Masukan alat tersebut meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru sebagai tenaga pengajar.

Berdasarkan model tersebut di atas, diketahui bahwa pembelajaran bukan merupakan sustu proses yang sederhana melainkan suatu proses yang kompleks. Pembelajaran melibatkan berbagai faktor (lingkungan, kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru) yang secara keseluruhan berinteraksi secara terpadu dalam proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran memiliki tujuan yaitu mengembangkan pengetahuan siswa dengan melibatkan

Environmental Input

Output

Learning-Teaching Process Raw Input

Instrumental Input


(29)

commit to user

berbagai faktor melalui proses pembelajaran yangpada akhirnya menghasilkan prestasi belajar siswa.

3. PrestasiBelajar

Setiap manusia mempunyai naluri untuk berkembang menuju ke arah yang lebih baik.Agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik manusia harus belajar. Dalam menjalankan tugas perkembangannya, manusia selalu diikuti dengan proses belajar dan hasil akhir dari proses belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri manusia itu sendiri.

Belajar menurut Gage sebagaimana dikutip oleh Martinis Yamin (2009:98) “Belajar sebagai suatu proses di mana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman”. Menurut WS. Winkel (2005:53) “Belajar adalah salah satu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Sedangkan Muhibbin Syah (2006:92) mengemukakan “Serangkaian kegiatan jiwa tersebut merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas atau usaha mental dan psikis yang dilakukan seseorang yang dapat menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, dan tingkah laku yang dilakukan berkat adanya pengalaman dan latihan yang melibatkan proses kognitif dimana perubahan yang terjadi tersebut tidak bersifat sementara, melainkan relatif tetap pada individu yang belajar.Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan pengubahan kelakuan. Salah satu bukti yang menunjukan keberhasilan belajar siswa di sekolah adalah prestasi belajar.

Definisi prestasi menurut Saifudin Azwar (2002:13) menyatakan bahwa “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar”. Menurut Zainal Arifin (1990:3) “Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan


(30)

commit to user

12 sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Sedangkan Sutratinah Tirtonegoro (2001:43) mengemukakan “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, huruf, dan kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa berupa kemampuan, ketrampilan, dan sikap yang bisa dicapai seseorang dalam proses belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai, angka atau huruf yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak. Prestasi belajar merupakan sesuatu pencerminan penguasaan bahan pelajaran yang ditelaah dan dipahami oleh siswa yang diberikan oleh guru sebagai hasil usaha yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, simbol atau kalimat.

4. Faktor-FaktoryangMempengaruhiPrestasiBelajar

Prestasi yang dicapai oleh siswa kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam siswa (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal). Menurut Dalyono (1997:55) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor kesehatan

2) Faktor intelegensi dan bakat

3) Faktor minat dan motivasi

b. Faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor keluarga (keadaan rumah, suasana rumah, hubungan anatara anggota

keluarga)

2) Faktor sekolah (metode belajar, alat pelajaran, hubungan siswa dengan

siswa, hubungan guru dengan siswa, gedung sekolah, waktu sekolah)


(31)

commit to user

Sementara itu menurut Merson U. Sangalang dalam Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor-faktor internal dan eksternal, yaitu:

a. Faktor internal, meliputi:

1) Faktor kecerdasan

2) Faktor bakat

3) Faktor minat dan perhatian

4) Faktor kesehatan

b. Faktor eksternal meliputi:

1) Faktor lingkungan keluarga (hubungan anatara anggota keluarga, suasana

rumah, latar belakang keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi dalam keluarga)

2) Faktor pergaulan (teman bergaul)

3) Faktor sekolah (waktu sekolah, metode mengajar, disiplin sekolah, hubungan

guru dengan, hubungan siswa dengan siswa)

4) Faktor sarana pembelajaran (alat pelajaran, gedung sekolah)

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal terdiri dari faktor kesehatan, intelegensi, bakat, minat, dan motivasi sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, teman bergaul, sekolah, masyarakat, dan sarana pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajardikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan)

3) Kelelahan (kelelahan jasmani, kelelahan rohani)

b. Faktor eksternal terdir dari:

1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)

2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa,

hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

Berbeda dengan pendapat Muhibbin Syah (2006:132) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:


(32)

commit to user

14

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor fisiologis (jasmani, panca indera, kelelahan)

2) Faktor psikologis (sikap, intelegensi, bakat, minat, motivasi)

b. Faktor eskternal terdiri dari:

1) Faktor lingkungan sosial (guru, teman bergaul, masyarakat)

2) Faktor lingkungan nonsosial (gedung sekolah, rumah, alat pelajaran, waktu

sekolah)

c. Faktor pendekatan belajar siswa terdiri dari cara atau strategi belajar siswa

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipegaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar siswa. Faktor pendekatan belajar siswa termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa sehingga faktor tersebut dapat digolongkan menjadi faktor eksternal. Dari uraian tersebut dapat ditegaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor-faktor tersebut akan penulis jabarkan sebagai berikut:

a. FaktorInternal

Faktor internal dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Faktor Jasmaniah

a) Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar siswa akan terganggu jika kesehatannya terganggu, siswa cepat lelah, kurang bersemangat atau ada gangguan-gangguan/kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. Siswa harus menjaga kesehatannya dengan cara mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi, dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh akan mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang mengalami


(33)

commit to user

cacat tubuh seharusnya belajar pada lembaga khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya tersebut.

2) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a) Intelegensi

Menurut Muhibbin Syah (2006: 133) ”Inteligensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”. Sementara pendapat Slameto (2003:56) “Siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar jika siswa belajar dengan baik, sedangkan siswa yang memiliki intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan di lembaga pendidikan khusus”.

Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan inteligensi adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Apabila faktor lain bersifat menghambat atau berpengaruh negatif terhadap belajar siswa, maka siswa akan gagal dalam belajarnya.

b) Perhatian

Definisi perhatian menurut Slameto (2003:56) “Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada objek (benda atau hal) atau sekumpulan objek”. Sedangkan menurut Tu’u (2004:79) “Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu”. Untuk bisa


(34)

commit to user

16 mendapatkan hasil yang baik dalam belajar harus mempunyai perhatian terhadap pelajaran. Siswa yang mempunyai perhatian terhadap bahan pelajaran akan memperoleh hasil belajar yang baik. Sebaliknya jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka akan timbul kebosanan, sehingga siswa tidak memiliki minat untuk belajar, akibatnya hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahan pelajaran harus menarik perhatian siswa agar dapat belajar dengan baik, yaitu dengan cara mengusahakan pelajaran tersebut sesuai dengan hobi atau bakat siswa.

c) Minat

Menurut Slameto (2003:57) “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Minat mempengaruhi prestasi belajar siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

d) Bakat

Menurut Slameto (2003:57) “Bakat adalah kemampuan untuk belajar”. Hasil belajar siswa akan baik jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakat siswa. Sangat penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah sesuai dengan bakatnya.

e) Motif

Menurut James Drever dikutip oleh Slameto (2003:58) “ Motive

is an effective-conative factor wich operates in determining the direction of an individual’s behaviour to wards an end or goal,

consciously apprehended or unconsioustly”. Pernyataan tersebut

dapat diartikan sebagai motif adalah faktor yang efektif dan mengerucut yang mengusahakan dalam penentuan arah dari


(35)

commit to user

kebiasaan individu terhadap tujuan atau sasaran, dilihat/dipahami secara sadar atau tidak sadar. Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya pendorongnya.

Dalam proses belajar harus diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau memiliki motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan yang menunjang belajar. Motif dapat

ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan

latihan/kebiasaan yang kadang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.

f) Kematangan

Menurut Slameto (2003:58) “Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru”. Mengerjakan sesuatu yang baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohani telah matang untuk belajar.

g) Kesiapan

Menurut Slameto (2003:59) “Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi”. Kesiapan timbul dari dalam diri seseoprang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan baik.

3) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

a) Kelelahan Jasmani

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam


(36)

commit to user

18 tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

b) Kelelahan Rohani

Kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus karena siswa memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapai hal-hal yang selalu sama tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatiannya. Kelelahan rohani dapat mengganggu proses belajar siswa.

b. FaktorEksternal

Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi tujuh bagian, yaitu:

1) Faktor Keluarga

Keluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarganya. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang.Kondisi yang harmonis dalam keluarga dapat memberi stimulus dan respon yang bnaik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik. Sebaliknya jika keluarga

tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi

perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan akan muncul masalah-masalah dalam perilaku dan prestasinya.

a) Cara Orang Tua Mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan cara belajar anaknya dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. Mungkin anak itu sendiri sebetulnya pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak teratur mengakibatkan anak malas belajar sehingga


(37)

commit to user

hasil/nilai yang dicapai tidak memuaskan atau gagal dalam studinya.

Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang broken home.

Mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik. Orang tua yang tidak sampai hati untuk memaksa anaknya belajar adalah tidak benar, karena jika hal itu dibiarkan berlarut-larut anak menjadi berbuat seenak saja, sehingga belajarnya menjadi terganggu. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang salah. Anak diliputi ketakutan dan akhirnya dapat mengalami gangguan kejiwaan akibat dari tekanan-tekanan tersebut. Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang penting. Anak yang mengalami kesukaran-kesukaran diatas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya.

b) Hubungan antara Anggota Keluarga

Hubungan antara anggota keluarga yang terpenting ialah orang tua dengan anaknya, selain itu hubungan anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud hubungan itu misalnya hubungan yang penuh dengan kasih sayang dan pengertian, atau hubungan yang diliputi oleh kebencian. Jika hubungan anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain tidak baik, akan menimbulkan masalah yang sejenis.

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan hubungan yang baik di dalam keluarga. Hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan.

c) Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai tidak akan memberi ketenangan pada anak yang belajar, akibatnya belajarnya terganggu.


(38)

commit to user

20 Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram sehingga prestasi belajarnya optimal.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar anak.Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, makan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan juga membutuhkan fasilitas belajar. Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, merasa minder, hal ini akan mengganggu belajar anak.

Tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang demikian akan menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses belajar. Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tuanya sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar dan prestasi belajarnya tidak optimal.

e) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Anak yang sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah, bila anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

f) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak, agar mendorong semangat anak untuk belajar sehingga prestasi belajarnya optimal.


(39)

commit to user

2) Faktor Sekolah

Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik, apabila sekolah dapat menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

a) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengaja. Dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, maka guru harus menggunakan cara mengajar yang tepat, efisien, dan efektif.

Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas, akibatnya siswa malas untuk belajar. Guru terbiasa mengajar dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

b) Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang baik berpengaruh baik terhadap prestasi belajar. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang disajikan secara rinci, runtut, sesuai dengan kemampuan siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap


(40)

commit to user

22 prestasi belajar. Kurikulum yang kurang baik adalah kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatian siswa.

c) Hubungan Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh hubungan guru dengan siswa. Apabila hubungan antar guru dengan siswa baik, maka siswa akan menyukai guru, dan juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan.

Apabila siswa tidak menyukai guru, maka siswa segan mempelajari mata pelajaran yang diberikan selama pembelajaran, sehingga mengakibatkan materi yangdiberikan tidak cepat selesai. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar, dan siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

d) Hubungan Siswa dengan Siswa

Menciptakan hubungan yang baik antar siswa sangat perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin,akan diasingkan dari kelompok.

Siswa menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi segeralah siswa diberi bimbingan konseling agar siswa tersebut dapat diterima kembali ke dalam kelompoknya.

e) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan


(41)

commit to user

tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman, dan lain-lain, kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanan kepada siswa.

Staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin akan membuat siswa menjadi disiplin dan akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Sekolah yang kurang disiplin akan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas tidak ada hukuman. Di dalam proses belajar siswa perlu disiplin untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

e) Alat Pelajaran

Alat pelajaran yanglengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Kebanyakan sekolah masih kurang memiliki sarana pembelajaran dalam jumlah maupun kualitasnya. Mengusahakan alat pelajaran yang lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan memperoleh prestasi belajar yang optimal.

f) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa masuk sekolah pada waktu sore hari, kurang dapat dipertanggungjawabkan. Di mana waktu siswa untuk beristirahat, tetapi harus masuk sekolah sehingga siswa mendengarkan pelajaran dengan mengantuk.

Sebaliknya jika siswa belajar dipagi hari, pikiran masih segar dan jasmani dalam kondisi yang baik, maka proses belajar mengajarnyapun juga berjalan lancar. Apabila siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya lelah/lemah, misalnya pada siang hari, maka


(42)

commit to user

24 siswa akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa.

g) Standar Pelajaran diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk memepertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Pemberian pelajaran diatas ukuran standar dapat berakibat siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, yang utama adalah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.

h) Gedung Sekolah

Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik masing-masing siswa menuntut keadaan gedung yang harus memadai di dalam setiap kelas agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Gedung merupakan salah satu sarana dalam pembelajaran. Gedung yang memadai adalah gedung yang mendapatkan pencahayaan sinar dengan baik serta adanya ventilasi udara yang bagus agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar sehingga siswa merasa nyaman berada di kelas.

i) Metode Belajar

Siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah (belajar tidak teratur dan belajar terus menerus karena ada tes) perlu mendapatkan pembinaan dari guru. Siswa kurang istirahat, bahkan mungkin jatuh sakit, maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

j) Tugas Rumah

Guru diharapkan tidak terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah. Jika guruterlalu banyak memberikan


(43)

commit to user

tugas rumah, siswa tidak memiliki waktu untuk melakukan kegiatan yang lain, misalnya saja bermain. Siswa memerlukan waktu untuk bermain agar tidak jenuh belajar.

3) Faktor Masyarakat

Lingkungan masyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perpuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat.

a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya tetapi siswa yang mengikuti kegiatan masyarakat terlalu banyakakan menyebabkan belajarnya terganggu. Perlu kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan sampai mengganggu prestasi belajarnya. Pilih kegiatan yang mendukung belajar, misalnya adalah kursus bahasa inggris, PKK Remaja (karangtaruna), kelompok diskusi dan sebagainya.

b) Mass Media

Mass media merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa. Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, buku, komik. Mass media yang baik akan memberi pengaruh


(44)

commit to user

26 yang baik terhadap siswa dan juga terhadap prestasi belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.

Siswa yang suka menonton film atau membaca cerita detektif, pergaulan bebas, pencabulan, maka akan cenderung untuk berbuat seperti tokoh yang dikagumi dalam cerita itu, karena pengaruh dari jalan ceritanya. Apabila tidak ada kontrol dan pembinaan dari orang tua, maka semangat belajarnya akan menurun, sehingga siswa perlu mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

c) Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek akan berpengaruh buruk kepada siswa. Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka bergadang, merokok, dan minum minuman keras, yang akan menyeret siswa keambang bahaya.

Perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana agar siswa dapat belajar dengan baik.

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada siswa. Siswa tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya, sehinggaakan mengakibatkan belajarnya terganggu dan bahkan siswa kehilangan semangat belajar.


(45)

commit to user

Sebaliknya jika lingkungan sekitar siswa adalah orang-orang yang terpelajar, maka dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat sehingga dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

5. MataPelajaranPengetahuanSosialEkonomi

Pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial dengan mengintegrasikan bahan/materi atau konsep-konsep ilmu sosial tersebut untuk memahami masalah-masalah sosial yang diberikan di sekolah sebagai suatu program pengajaran. (Depdiknas, 2005:5)

Mata pelajaran pengetahuan sosial diberikan di sekolah memiliki tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan menitik beratkan pada pengembangan individu yang dapat memahami masalah-masalah yang berada dalam lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas interaksi antar manusia, danlingkungan alam yang membahas interaksi antar manusia dengan lingkungannya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, selain itu dapat berpikir kritis dan kreatif, dan dapat melanjutkan serta mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.

Karakteristik mata pelajaran pengetahuan sosial adalah: (1) Pengetahuan sosial merupakan perpaduan antara sosiologi, geografi, ekonomi dan sejarah, (2) Materi kajian pengetahuan sosial berasal dari struktur keilmuan sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah yang dikemas sedemikian rupa sehinggamenjadi materi kajian untuk pengetahuan sosial, (3) Materi pengetahuan sosial juga menyangkut masalah sosial dan tema-tema yang dikembangkan dengan

pendekatan interdisipliner dan pendekatan multidisipliner. Pendekatan

interdisipliner maksudnya melibatkan disiplin ilmu sosiologi, ekonomi, geografi dan sejarah sedangkan pendekatan multidisipliner artinya materi kajian itu mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, (4) Materi pengetahuan sosial menyangkut peristiwa dan perubahan masyarakat masa lalu dengan prinsip sebab akibat dan kronologis, masalah-masalah sosial, dan isu-isu global yang terjadi di


(46)

commit to user

28 masyarakat, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, serta upaya perjuangan untuk

survive (perjuangan hidup), termasuk pemenuhankebutuhan untuk mencapai

kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Depdiknas, 2004:3-4) Penelitian ini mengkhususkan pada mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi adalah suatu pendekatan interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial yang mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh. (Depdiknas, 2004:22)

B. Hasi Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah yang pertama penelitian yang dilakukan oleh Khalid Bin Abdulrahman (2007) dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa kedokteran ilmu dasar kedokteran di College Konvensional Kedokteran”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada lima faktor negatif (mengganggu) prestasi belajar adalah: ceramah yang mendominasi pelajaran, disintegrasi antara program ilmu pengetahuan dasar, tidak adanya panduan siswa untuk semua program, metodologi pembelajaran yang mengandalkan pada kuliah tradisional, dan siswadiarahkan pada pembelajaran ke arah mengingat dalam proses pembelajaran. Dan lima faktor positif (meningkatkan) prestasi belajar adalah: integrasi antara program ilmu pengetahuan dasar, adanya panduan belajar untuk tiap kursus, meningkatkan keterampilan mengajar para guru ilmu pengetahuan dasar, kuliah atau tutorial interaktif dan pembelajaran berbasis masalah dalam kelompok kecil, mengurangi jumlah kuliah dan mengalokasikan waktu untuk belajar mandiri.

Sedangkan yang ke dua Penelitian yang dilakukan oleh Corkum Penny, Mc Gonnell Melissa dan Schachar Russell (2010) dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada anak-anak ADHD (attention-deficit/hyperactivity)”. Teknik analisis data yang digunakan adalahdengan menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor


(47)

commit to user

guru, orang tua, dan obat-obatan terhadap anak-anak ADHD berpengaruh positif terhadap prestasi akademis anak-anak.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah kesamaan konsep dalam mencari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sementara itu perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah yang pertama terletak padakeluasaan konsep prestasi belajar, di mana penelitian sebelumnya mengkaji prestasi belajar secara umum, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan mengkaji prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi kelas XII IPS pada SMA. Sedangkan yang ke dua penelitian sebelumnya menentukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan menentukan faktor-faktor yang melingkupi berbagai variabel terukur yang diprediksikan berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi kelas XII IPS pada SMA.

Penelitian yang akan penulis lakukan yaitu menggunakan Exploratory

Factor Analysis (EFA) karena penelitian ini bertujuan untuk menggali

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi kelas XII IPS pada SMA Negeri 1 Trenggalek.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arahan alur pikir peneliti dalam menjawab masalah yang dirumuskan. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut:

Pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan guru mengajar dan kegiatan siswa belajar untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Di dalam proses pembelajaran terdapat kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Kondisi-kondisi tersebut meliputi kondisi dari siswa sebagai bahan mentah yang diberi pengalaman belajar, guru sebagai tenaga pengajar, dan lingkungan sekolah. Apabila kondisi tersebut mendukung proses pembelajaran secara otomatis akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya apabila kondisi tersebut tidak mendukung proses


(48)

commit to user

30 pembelajaran secara otomatis akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri individu yang disebut dengan faktor internal maupun faktor yang berasal dari luar diri individu yang disebut faktor eksternal.

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Proses pembelajaran siswa akan terganggu jika kesehatannya terganggu. Siswa yang mengalami cacat tubuh seharusnya belajar pada lembaga khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. Faktor psikologi terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Bahan pelajaran yang sesuai dengan bakat siswa mendorong siswa untuk memperhatikan dan mempunyai minat untuk belajar, sehingga hasil belajarnya optimal. Faktor kelelahan terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Kelelahan jasmani dan rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang lelah akan merasa bosan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Hubungan antara anggota keluarga yang baik, penuh pengertian, saling menghargai, kasih sayang dan adanya bimbingan dari orang tua untuk belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar. Siswa yang berasal dari keluarga berpendidikan dengan keadaan ekonomi berkecukupan prestasi belajarnya akan baik, karena semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Suasana rumah yang tenang juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Faktor sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Metode mengajar dan alat pelajaran yang digunakan oleh guru harus bervariasi agar prestasi belajar siswa bagus. Adanya hubungan yang baik antara siswa dengan guru serta antara siswa dengan siswa akan melancarkan pelaksanaan proses pembelajaran. Kurikulum yang runtut dan rinci serta waktu belajar harus dilaksanakan sekolah dengan tepat. Keadaan gedung dengan sirkulasi udara dan penerangan sinar yang cukup akan menunjang proses pembelajaran. Guru hendaknya memberikan tugas


(49)

commit to user

rumah kepada siswa supaya siswa mempunyai kebiasaan belajar di rumah dan prestasi belajarnya optimal. Faktor masyarakat terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Siswa yang mengikuti kegiatan masyarakat terlalu banyak akan menyebabkan belajarnya terganggu. Mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Siswa yang suka menonton film atau membaca cerita detektif, pergaulan bebas, pencabulan, maka akan cenderung untuk berbuat seperti tokoh yang dikagumi dalam cerita itu. Teman bergaul dan bentuk kehidupan dalam masyarakat yang berpendidikan akan berpengaruh baik terhadap prestasi belajar siswa.

Baik faktor internal maupun faktor eksternal tidaklah bersifat tetap melainkan mengalami perubahan baik dalam kualitas maupun kuantitas. Tinggi rendahnya kualitas faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas pembelajaran yang pada akhirnya akan mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:


(50)

commit to user

32

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Prestasi Belajar Siswa Faktor Internal Faktor Jasmaniah: 1. Kesehatan 2. Cacat tubuh Faktor Psikologi: 1. Perhatian 2. Minat 3. Bakat 4. Motif 5. Kematangan 6. Kesiapan Faktor Kelelahan: 1. Kelelahan jasmani 2. Kelelahan rohani

Faktor Eksternal Faktor Keluarga:

1. Cara orang tua mendidik

2. Hubungan antara anggota keluarga 3. Suasana rumah

4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orang tua 6. Latar belakang kebudayaan Faktor Sekolah:

1. Metode mengajar 2. Kurikulum

3. Hubungan guru dengan siswa 4. Hubungan siswa dengan siswa 5. Disiplin sekolah

6. Alat pelajaran 7. Waktu sekolah

8. Standar pelajaran di atas ukuran 9. Keadaan gedung

10. Metode belajar 11. Tugas rumah Faktor Masyarakat:

1. Kegiatan siswa dalam masyarakat 2. Mass media

3. Teman bergaul

4. Bentuk kehidupan masyarakat

Faktor-faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi prestasibelajar

Proses Pembelajaran


(51)

commit to user

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang relevan serta kerangka pemikiran, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

“Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswakelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011“.


(1)

commit to user 49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. DeskripsiDataUmum

a. Sejarah Berdirinya Sekolah SMA Negeri 1 Trenggalek

SMA Negeri 1 Trenggalek berdiri pada tahun 1965 sesuai SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 95/BK/B.III tanggal 2 Juni 1965 dengan nama SMA Negeri Trenggalek yang merupakan satu-satunya SMA Negeri di Trenggalek yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 13 Trenggalek Telepon (0355) 791401. Pada awalnya proses pembelajaran ada dua ship yaitu pagi untuk kelas 2 dan 3 sedangkan kelas 1 masuk siang. Pada tahun 1984 sekolah ini berubah menjadi SMA Negeri 1 Trenggalek.Sejak tahun 1997 berubah menjadi SMU Negeri 1 Trenggalek dengan pembelajaran satu ship pagi saja. Seiring dengan pembelajaran berbasis kompetensi tahun 2004 nama sekolah ini berubah kembali menjadi SMA Negeri 1 Trenggalek sampai sekarang dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahkan mulai tahun 2009 sampai sekarang sudah mengadakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

SMA Negeri 1 Trenggalek dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Dari tahun 1965 sampai sekarang ada 12 orang yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SMA Negeri 1 Trenggalek, di antaranya adalah:

1. Soeparno menjabat kurun waktu 1964 - 1967

2. Soesilo Darmojo menjabat kurun waktu 1967 - 1972 3. Soewandi menjabat kurun waktu 1972 - 1979 4. Soegijo, BA menjabat kurun waktu 1979 - 1983 5. Kabiran, BA menjabat kurun waktu 1983 - 1987 6. R. Mardiono menjabat kurun waktu 1987 - 1990 7. Soeprapto, BA menjabat kurun waktu 1990 - 1994 8. Kusnan Riyono, BA menjabat kurun waktu 1994 - 1998


(2)

commit to user

9. Drs. Sayekto menjabat kurun waktu 1998 - 2000 10. Drs. Murnadi menjabat kurun waktu 2000 - 2006 11. Drs. Abu Mansur menjabat kurun waktu 2006 - 2009

12. Drs. Sugeng Riyono, M.Pd menjabat kurun waktu 2009 – sekarang b. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek

1) Visi SMA Negeri 1 Trenggalek

Mewujudkan sekolah bertaraf internasional yang mempunyai keunggulan spiritual, akademik dan life skill, berjiwa demokratis, serta berwawasan lingkungan hidup.

2) Misi SMA Negeri 1 Trenggalek

a) Peningkatan mutu pendidikan yang berwawasan pendidikan global dalam mewujudkan sekolah bertaraf internasional.

b) Peningkatan penghayatan agama yang dianut serta budi pekerti luhur yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan.

c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif berfokus pada potensi akademik dan life skill siswa secara optimal.

d) Menumbuh kembangkan cinta lingkungan hidup.

e) Peningkatan kedisiplinan, ketertiban dan kerajinan serta rasa aman dan nyaman terhadap semua komponen sekolah.

f) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pendidikan dengan instansi terkait dalam rangka MBS.

g) Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah.

h) Menumbuh kembangkan jiwa demokratis seluruh warga sekolah sebagai pembentuk kultur sekolah.

3) Tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek

Tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut, dan berkompetisi di dalam dunia kerja.Tujuan sekolah tersebut di atas selanjutnya dijabarkan pada


(3)

commit to user

kegiatan sekolah yang mengacu pada Standar Kompetenasi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh BNSP sebagai berikut:

a) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja.

b) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya.

c) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaanya.

d) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.

e) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.

f) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif dan inovatif.

g) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan.

h) Menujukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

i) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

j) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.

k) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial. l) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggungjawab. m) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

n) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. o) Mengapresiasi karya seni dan budaya.

p) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok. q) Menjaga kesehatan dan kemanan diri, kebugaran jasmani, serta


(4)

commit to user

r) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

s) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

t) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.

u) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.

v) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

w) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

c. Penyelenggaraan Pendidikan 1) Kurikulum

SMA Negeri 1Trenggalek menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah dengan berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 1 Trenggalek saat ini sudah berjalan dengan baik bahkan mulai tahun 2009 sampai sekarang sudah mengadakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

2) Sarana Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan tidak akan terlepas dari adanya sarana yang memadai untuk menunjang berhasilnya pelaksanaan pendidikan


(5)

commit to user

tersebut. SMA Negeri 1 Trenggalek juga menyediakan berbagai sarana untuk pelaksanaan program pendidikan yang sedang berlangsung. Sarana pendidikan tersebut antara lain: 27 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang guru, 1 ruang BP/BK, 1 ruang perpustakaaan, 5 ruang laboratorium (laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer), 1 ruang multimedia, 1 sanggar PKG, 1 sanggar seni, 1 ruang olah raga, 1 ruang OSIS, 1 ruang UKS, 1 tempat ibadah (masjid), 1 ruang KOPSIS, 1 lapangan basket, 1 lapangan futsal, 1 pos satpam, 3 tempat parkir, 16 kamar mandi/WC,2 gudang, dan 5 kantin sekolah.

3) Tenaga Pengajar dan Karyawan

Secara umum komponen ketenagaan di SMA Negeri 1 Trenggalek ada beberapa bagian yaitu pimpinan sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.Pimpinan sekolah meliputi kepala sekolah, empat wakil kepala sekolah masing-masing untuk bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana dan ketenagaan, serta bidang hubungan industri. Jumlah guru ada 66 orang yang terdiri dari guru tetap 51 orang, guru tidak tetap 8 orang, dan guru bantu 7 orang. Jumlah tenaga kependidikan ada 20 orang yang terdiri dari kepala tata usaha 1 orang, pegawai tetap 5 orang, dan pegawai tidak tetap 14 orang.

Pada saat ini, SMA Negeri 1 Trenggalek dipimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Bapak Drs. Sugeng Riyono, M.Pd. Dalam melaksanakan tugas hariannya Beliau dibantu oleh empat orang wakil kepala sekolah yaitu adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum dijabat oleh Drs. Tamsir, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dijabat oleh Mohammad Nashikin, S.Pd, wakil kepala sekolah bidang humas dijabat oleh Mamik Sumarmi, S.Pd, dan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana yang dijabat oleh Dra. Nanik Dwi Winarni. Kepala tata usaha dijabat oleh Uliek Yuliningsih.


(6)

commit to user 4) Siswa

Jumlah seluruh siswa di SMA Negeri 1 Trenggalek untuk tahun pelajaran2010/2011 adalah 916 siswa. Kelas X terdiri dari 290 siswa, kelas XI terdiri dari kelas XI IPA 228 siswa dan kelas XI IPS 78 siswa. Sedangkan kelas XII terdiri dari XII IPA 187 siswa dan kelas XII IPS 133 siswa.

5) Kegiatan Ekstrakurikuler

Demi kemajuan peserta didik, selain kegiatan pembelajaran di kelas, SMA Negeri 1 Trenggalek juga melengkapinya dengan ekstrakurikuler. Penyelenggaraan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Ekstrakurikuler yang diadakan antara lain pramuka, OSIS, keolahragaan, pecinta alam, PMR, karya ilmiah remaja, English Club, PKS, kerohanian, dan kesenian.