Kasus – Kasus Kejahatan Pasar Modal Di Bursa Efek Indonesia

BAB IV KAJIAN YURIDIS ATAS KASUS – KASUS KEJAHATAN PASAR

MODAL YANG TERJADI DI BURSA EFEK INDONESIA

A. Kasus – Kasus Kejahatan Pasar Modal Di Bursa Efek Indonesia

1. Penipuan Pasar Modal Salah satu kasus penipuan pasar modal yang terjadi di BEI adalah kasus penipuan yang dilakukan oleh PT Sarijaya Permana Sekuritas. Peristiwa ini bak tsunami yang mengguncang bursa Indonesia. Penggelapan dana yang dilakukan Sarijaya Sekuritas tak tanggung- tanggung, 8.700 rekening nasabah, dimana sebanyak 6.500 rekening diantaranya adalah dari nasabah ritel. Nilai yang diselewengkan mencapai Rp245 miliar. Dirut Bursa Efek Indonesia BEI Erry Firmansyah menjelaskan kronologi penggelapan dana yang diduga dilakukan Sarijaya Sekuritas. Pemeriksaan oleh BEI sudah dilakukan sejak seminggu sebelum Natal. Pada waktu itu, pasca krisis kami mencoba memantau dan memonitor kembali aset-aset dari anggota-anggota bursa untuk melihat apakah mereka dalam kondisi yang baik. Namun ternyata kami menemukan adanya indikasi penggelapan dana nasabah. Jadi kami lakukan pemeriksaan lebih dalam, urai Erry. Selanjutnya, BEI menanyakan kepada Sarijaya Sekuritas apakah bisa menyelesaikan masalah tersebut atau tidak. Ternyata hasilnya, tidak ditambah dengan kesalahan MKBD Universitas Sumatera Utara Modal Kerja Bersih Disesuaikan, kami memutuskan untuk melakukan suspensi, tegas Erry. Sanksi: BEI sudah menghentikan sementara aktivitas Sarijaya Sekuritas karena adanya penyalahgunaan dana nasabah dan pelaporan MKBD yang tidak benar. Anggota Bursa dengan kode perdagangan SP tersebut terakhir melaporkan nilai MKBD sebesar Rp29,32 miliar. Erry menambahkan, Sarijaya menggunakan 17 rekening fiktif terkait penyalahgunaan dana nasabah ini. Uang-uang nasabah selanjutnya disetorkan ke 17 rekening fiktif tersebut untuk kemudian digunakan untuk melakukan perdagangan di pasar saham. Apakah ada kemungkinan keanggotaan Sarijaya sebagai Anggota Bursa dicabut? Tentu saja, kemungkinan terburuknya adalah jika mereka tidak bisa menyelesaikan masalah ini, kewajiban-kewajibannya maka kursi Anggota Bursa Sarijaya akan dicabut dan dilelang. Tapi masih kita review, pungkas Erry. Tarik dana Menyadari perusahaan sekuritas kepercayaannya bermasalah, para nasabah pun beramai-ramai ingin menarik dananya pasca suspensi aktivitas Sarijaya Sekuritas. Kami tidak bisa trading, mau tarik dana juga tak bisa, mau pindahin uang ke sekuritas lain juga tak bisa, ujar Thomas, nasabah Sarijaya Sekuritas. Ia mengatakan, dalam pemaparan yang dilakukan di lantai 3A, manajemen memberi penjelasan mengenai suspensi. Menurut Universitas Sumatera Utara manajemen, terdapat perbedaan pencatatan antara yang di Sarijaya Sekuritas dan di BEI. Manajemen berkata bahwa itu hanya kesalahan teknis. Manajemen juga menjelaskan, bahwa manajemen dan direksi ada di Jakarta semua, tidak ada yang kabur. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, papar Thomas. Dalam penjelasannya, manajemen menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya. Yang pasti, nasabah menyayangkan para direksi yang tidak memberikan penjelasan secara langsung kepada para nasabah. Berdasarkan informasi, para direksi saat ini masih diperiksa oleh Bapepam LK. Kita minta agar manajemen pusat segera mengadakan konferensi pers soal ini, agar publik bisa tahu soal masalah ini, ujar Tony, nasabah Sarijaya Sekuritas lainnya. Mabes Polri sudah menahan komisaris utama Sarijaya Sekuritas, Herman Ramli adik kandung Rudy Ramli, tokoh kasus Bank Bali sejak 24 Desember atas dugaan penyalahgunaan dana nasabah hingga miliaran rupiah. Disita Sementara Bapepam LK dan BEI telah membekukan dan menyita aset-aset Sarijaya Sekuritas untuk dijadikan jaminan guna mengantisipasi jika dana nasabah yang digelapkan tidak bisa dibayar. Universitas Sumatera Utara Kami dan Bapepam telah menjaminkan beberapa aset Sarijaya serta anak usahanya untuk mengantisipasi kalau dana nasabah tidak bisa diselesaikan, kata Erry. Aset-aset yang dijaminkan antara lain saham Sarijaya Sekuritas, saham sebuah perusahaan multifinance dan perusahaan asuransi milik Sarijaya. Diperiksa Dampak dari penyelewengan dana nasabah oleh Sarijaya Sekuritas, Bapepam LK pun memanggil 49 perusahaan sekuritas untuk melakukan verifikasi. Broker sudah dipanggil untuk verifikasi secara menyeluruh ini untuk antisipasi dini terhadap sekuritas lain, ada 49 broker yang dipanggil disamping Sarijaya, kata Nurhaida Kabiro Transaksi Lembaga Efek Bapepam LK. Bapepam juga sudah membentuk 17 tim verfikasi gabungan dengan Self Regulatory Organization SRO. Kita ingin lihat lagi MKBD untuk Sarijaya siapa tahu ada kesalahan pencatatan dan lain sebagainya, katanya. Menurut Nurhaida pada Anggota Bursa tersebut dikumpulkan dalam rangka membangun kepercayaan pasar. Untuk masalah MKBD anggota bursa ini, Bapepam juga akan meneliti lebih spesifik lagi. MKBD akan dilihat lebih spesifik lagi pada rekeningnya, katanya. Sementara Direktur PT Mandiri Sekuritas Mirza Adityaswara yang baru saja dipanggil Bapepam mengatakan, Bapepam sudah melakukan hal yang tepat untuk kasus Sarijaya dengan melakukan suspensi. Universitas Sumatera Utara Suspend yang dilakukan Bapepam akan menenangkan pasar itu juga bukti pada aksi yang dilakukan lembaga. Kalau tidak dilakukan malah jadi kacau ini menunjukkan Bapepam sudah memiliki langkah-langkah untuk menangani masalah Sarijaya, katanya. 83 43 Berikut kronologi versi Bapepam-LK: Kronologis kasus dugaan penggelapan dana yang menghebokan industri pasar modal tersebut dikemukakan Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany, dalam rapat dengar pendapat umum RDPU dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat DPR di Jakarta, Selasa 10 Februari 2009. 12 Desember 2008 Direksi Sarijaya menyampaikan surat kepada Bursa Efek Indonesia BEI dan menyatakan perusahaan kesulitan likuiditas karena pembukaan 17 rekening nasabah senilai Rp 235 miliar. Pembukaan 17 rekening nasabah tersebut atas nama orang lain nominee. 15 Desember 2008 Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK melakukan pemeriksaan ke Sarijaya. Sedangkan bila BEI memiliki laporan terkait Sarijaya, otoritas bursa itu diminta untuk menyampaikan ke Bapepam-LK. Komisaris Utama Sarijaya, Herman Ramli, mengakui menggunakan nominee untuk transaksi 83. http:djonyedward.blogspot.com200901sarijaya-sekuritas-jadi-episentrum.html diakses tgl 20-3-2013. Universitas Sumatera Utara yang dilakukan sejak 2002 dengan menggunakan dana nasabah yang disimpan atas nama Sarijaya. Terdapat indikasi Sarijaya tidak melakukan prosedur yang tepat dalam pelaporan modal kerja bersih disesuaikan MKBD. 19 Desember 2008 Herman Rami dianggap tidak memiliki itikad baik dan Bapepam-LK melakukan upaya pencegahan agar komisaris utama Sarijaya itu dapat diamankan. Hasil pemetaan permasalahan oleh Bapepam-LK mendapatkan fakta bahwa Herman Ramli diduga melakukan tindak pidana dan melakukan penyimpangan. Sebagai pemegang saham dan komisaris, Herman Ramli seharusnya tidak mempunyai kewenangan itu. Tetapi, Herman Ramli ternyata memiliki akses agar dana nasabah bisa dipindahkan. Bapepam-LK mengontak Badan Reserse dan Kriminal Bareskrim Markas Besar Kepolisian RI untuk mengamankan Herman Ramli. Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany bahkan langsung menghubungi Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji. Sementara itu, BEI melakukan pemeriksaan MKBD Sarijaya. Otoritas bursa belum dapat melakukan suspensi karena dampaknya akan cukup besar. Universitas Sumatera Utara 24 Desember 2008 Herman Rami diamankan Bareskrim Mabes Polri. 28 Desember 2008 Sarijaya melaporkan kepada otoritas bursa dan meminta bantuan karena nasabah mulai menarik dana. Kasus Sarijaya sudah didengar nasabah. Manajemen mengaku memerlukan dana segar. Dalam pernyataan tersebut, Herman Ramli juga bersedia menjamin saham-saham yang dimilikinya. 5 Januari 2008 Ketua Bapepam-LK mengundang anggota bursa AB untuk membahas masalah Sarijaya, terutama guna mencari jalan keluar. Dalam rapat dibahas beberapa opsi antara lain, apakah anggota bursa bersedia membantu kebutuhan dana Sarijaya, atau apakah ada dana talangan. Namun, dalam rapat tersebut tidak diperoleh solusi konkret tentang sumber dana untuk kebutuhan Sarijaya. Bapepam-LK juga meminta agar anggota bursa bersiap menghadapi penarikan dana. 6 Januari 2009 BEI menghentikan sementara suspend aktivitas perdagangan Sarijaya. Universitas Sumatera Utara 9 Januari 2009 Bapepam-LK menggelar konferensi pers untuk menjelaskan masalah yang menimpa Sarijaya. 13 Januari 2009 Rapat Bapepam-LK dan Self Regulatory Organizations SRO membahas verifikasi rekening nasabah. Pada saat bersamaan, dua direksi diamankan Bareskrim Mabes Polri. 14 Januari 2009 Pukul 10.30 WIB, manajemen Sarijaya mendatangi Bapepam-LK meminta arahan mengingat direksi Sarijaya sudah diamankan. 84 44 2. Manipulasi Pasar Kasus Perdagangan Saham PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk Kasus ini bermula setelah adanya perdagangan saham PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI periode bulan Agustus 2002 yang tidak menyebabkan perubahan kepemilikan atas transaksi saham dimaksud, dan penyalahgunaan dana serta Efek nasabah. Berkaitan dengan hal tersebut Bapepam telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa Pihak yang diduga terlibat dan melakukan penelahaan 84. Bapepam,,http:bisnis.news.viva.co.idnewsread28745bapepam_beberkan_kronologis _kasus_sarijaya , diakses tanggal 21 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara atas dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut, dengan hasil sebagai berikut : a. Beberapa Pihak secara bersama-sama telah terbukti melakukan perdagangan saham DSFI yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan kepemilikan atas saham tersebut. Tindakan tersebut dikategorikan sebagai tindakan manipulasi pasar yang melangar Pasal 91 dan Pasal 92 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. b. Beberapa Perusahaan Efek memfasilitasi dan membantu nasabah dalam melakukan transaksi saham DSFI yang mengakibatkan terjadinya manipulasi pasar. Hal ini melanggar Pasal 91 dan 92 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Beberapa Perusahaan Efek tidak melakukan verifikasi atas tersedianya dana atau Efek yang mengakibatkan gagal bayar atas perdagangan saham DSFI. Hal ini melanggar angka 4 huruf b butir 2 Peraturan V.D.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 28PM1996 tanggal 17 Januari 1996. d. Beberapa direktur Perusahaan Efek melanggar angka 2 Peraturan Nomor V.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 27PM1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pengawasan Terhadap Wakil dan Pegawai Perusahaan Efek. e. Beberapa direktur dan pegawai Perusahaan Efek telah melakukan penjaminan saham milik nasabah tanpa sepengetahuan dan ijin dari nasabah, yang digunakan untuk kepentingan Perusahaan Efek. Hal ini melanggar Pasal 107 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan angka 5 Peraturan Nomor V.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29PM1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Perilaku Perusahaan Yang Melakukan Kegiatan Perantara Pedagang Efek. Sehubungan dengan pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas Bapepam, telah memberikan sanksi administratif berupa: Universitas Sumatera Utara a. Denda sebesar Rp. 3.000.000.000,- tiga miliar rupiah secara bersama- sama kepada Sdr. Yulianus Indrayana, Sdr. AG. Marfiyatmo, PT Jaya Makmur Sejahtera, Sdr. Hendri Aristo Sirait, Sdr. Afrizal, Sdr. Irfan Riyadi, Sdr. Akub Sudarsa, Sdr. Haryadi, Sdr. Meiske Herlina Tengker, Sdr. Mochammad Permana, Sdr. Agustian Harahap b. Denda kepada Perusahaan Efek, masing-masing: i. Sebesar Rp. 500.000.000,- kepada: PT Jasabanda Garta PT Ficor Sekuritas Indonesia ii. Sebesar Rp. 150.000.000,- kepada: PT BNI Securities iii. Sebesar Rp. 125.000.000,- kepada: ฀฀฀฀ PT Kuo Capital Raharja PT Mitra Investdana iv. Sebesar Rp. 100.000.000,- kepada: PT Evergreen Capital PT Megakarya Securities PT Intra Asia Sekuritas v. Sebesar Rp. 75.000.000,- kepada: PT Arab Malaysian Securities PT Samuel Sekuritas PT Danawitta Securities PT Global Inter Capital PT Jalur Wahana PT Panin Sekuritas c. Peringatan Tertulis dan Denda kepada: i. Sdr. Rochani Mansyur Rp. 50.000.000,- ii. Sdr. Andwihardi Rp. 50.000.000,- iii. Sdr. Hoksan Sinaga Rp. 50.000.000,- iv. kepada Sdr. Zaki Mubarak Rp. 50.000.000,- v. Sdr. Panungkunan Manullang Rp. 25.000.000,- Universitas Sumatera Utara d. Sanksi Peringatan Tertulis kepada Pihak-pihak sebagaimana tersebut di atas, akan ditindaklanjuti Pencabutan Izin Orang Perseorangan sebagai Wakil Perusahaan Efek, apabila dalam jangka waktu satu tahun pihak-pihak tersebut melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar Modal . 85 45 3. Insider trading Salah satu contoh kasus insider trading adalah Kasus PT. Gas Negara yang tiba-tiba sahamnya anjlok secara tidak wajar, yaitu sebesar 23,36 persen dari Rp9.650 harga penutupan pada tanggal 11 Januari 2006 menjadi Rp7.400 per lembar saham pada tanggal 12 Januari 2007. Sebanyak 186,2 juta saham ditransaksikan. Pada masa periode tersebut, yaitu 12 September 2006 sampai dengan 11 Januari 2007 terdapat adanya perdagangan saham yang dilakukan oleh para pihak orang dalam perusahaan. Mereka yang termasuk orang dalam telah melakukan transaksi saham perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk baik direksi maupun mantan direksi antara lain : Adil Abas, Nursubagjo Prijono, WMP Simanjuntak, Widyatmiko Bapang, Iwan Heriawan, Djoko Saputro, Hari Pratoyo, Rosichin, Thohir Nur Ilhami. Penurunan harga saham yang signifikan tersebut sangat erat hubungannya dengan siaran pers yang dilakukan manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk sehari sebelum 11 januari 2007. Dalam siaran pers tersebut dinyatakan bahwa terjadi koreksi atas rencana besarnya volume gas yang akan dialirkan, yaitu mulai dari paling sedikit 150 MMSCFD menjadi 30 85. Bapepam,http:www.bapepam.go.idoldoldnewsDes2002PR_27_12_2002.PDF diakses pada tanggal 20 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara MMSCFD. Dan terdapat Pernyataan bahwa tertundanya gas in yang semula akan dilakukan pada akhir Desember 2006 tertunda menjadi Maret 2007. Penundaan proyek komersialisasi pemipaan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGN dari Sumatra Selatan sampai Jawa Barat dan yang membuat informasi ini berhubungan erat dengan kasus anjloknya harga saham PGN, yaitu 11manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk baru menjelaskan penundaan komersialisasi gas pada 11 Januari 2007. Bapepam-LK telah melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan pihak- pihak terkait dengan pelanggaran pasal 86 undang-undang pasar modal jo. Peraturan Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada publik yang dilakukan oleh PT PGN dan tentang pemberian keterangan yang secara material tidak benar sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 Undang-undang Pasar Modal. Atas pelanggaran Pasal 86 Undang-undang Pasar Modal jo. Peraturan Nomor X.K.1 dan pelanggaran Pasal 93 Undang-undang Pasar Modal yang dilakukan oleh PT PGN ditemukan bukti-bukti sebagai berikut : a. Terdapat keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi atas penundaan proyek pipanisasi yang dilakukan oleh PT PGN sebanyak 35 hari; b. Terdapat pemberian keterangan yang secara material tidak benar, yakni memberikan keterangan tentang rencana volume gas yang dapat dialirkan melalui proyek SSWJ yang tidak sesuai dengan fakta bahwa telah terjadi perubahan awal tersebut. Fakta tersebut telah diketahui atau Universitas Sumatera Utara sepatutnya diketahui oleh direksi yang seharusnya disampaikan saat keterangan itu diberikan kepada publik. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Bapepam-LK menetapkan sanksi yang diberikan berupa: a. Sanksi denda sebesar Rp 35.000.000,00 kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk atas pelanggaran Pasal 86 Undang-undang Pasar Modal jo. Peraturan Nomor X.K.1; b. Sanksi denda sebesar Rp 5.000.000.000,00 lima miliar rupiah kepada Direksi PT PGN yang menjabat pada periode bulan juli 2006 yaitu Sutikno, adil abas, Djoko Pramono, WMP Simanjuntak dan Nursubagjo Prijono atas pelanggaran pemberian keterangan yang secara material tidak benar sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 Undang-undang Pasar Modal. 86 46 4. Informasi yang menyesatkan Skandal PT. Lippo, Tbk yang pada tahun 2002, telah membawa dampak pada profesi akuntan di Indonesia. Bapepam pada tanggal 17 September 2003 telah mengumumkan hasil pemeriksaan kasus PT. Lippo, Tbk yang diduga telah melanggar peraturan perundang – undangan di bidang Pasar Modal. Hasil pemeriksan tersebut antara lain: a. Laporan Keuangan PT. Lippo, Tbk per 30 September 2002. Berkaitan dengan laporan keuangan PT. Bank Lippo, Tbk per 30 86. Makalah Insider Trading Dalam Transaksi Saham Oleh PT. Perusahaan Gas Negara, http:law.uii.ac.idimagesstoriesdmdocumentsFH-UII-INSIDER TRADING-DALAM- TRANSAKSI-SAHAM-OLEH-PT-PERUSAHAAN-GAS NEGARA-Tbk.pdf, diakses pada tanggal 29 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara September 2002, Bapepam menemukan tiga versi laporan keuangan, yang semuanya dinyatakan audited, fakta tersebut yaitu: i. Laporan Keuangan PT. Bank Lippo, Tbk per 30 September 2002 yang diiklankan di surat kabar pada tanggal 28 November 2002. Pemuatan iklan tersebut merupakan kewajiban PT. Bank Lippo Tbk atas ketentuan Bank Indonesia. Materi yang tercantum dalam iklan laporan keuangan tersebut antara lain: a Adanya pernyataan manajemen PT. Lippo Tbk bahwa laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit oleh KAP Prasetio, Sarwoko Sandjaja Penanggung jawab Drs. Ruchjat Kosasih dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. b Penyajian dalam bentuk komparasi per 30 September 2002 ”Diaudit” dan per 30 September 2001” Tidak Diaudit” c Nilai Agunan Yang Diambil Alih AYDA per 30 September 2002 sebesar Rp. 2,393 trilyun d Total aktiva per 30 September 2002 sebesar Rp. 24,185 trilyun. e Laba tahun berjalan per 30 September 2002 sebesar Rp. 98,77 miliar. f Rasio Kewajiban Modal Minimum Yang Tersedia sebesar 24,77 ii. Laporan Keuangan PT. Lippo, Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan ke BEJ pada tanggal 27 September 2002. Universitas Sumatera Utara Penyampaian laporan tersebut merupakan pemenuhan kewajiban PT. Lippo Tbk untuk menyampaikan Laporan Keuangan triwulan ke-3. Adapun materai atau informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut adalah : a. Pernyataan Manajemen Pt. Lippo, Tbk bahwa laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan keuangan ”audited”yang tidak disertai dengan Laporan Auditor Independen yang berisi opini Akuntan Publik. b. Penyajian dalam bentuk komparasi per 30 September 2002”audited” dan 30 September 2001 ”unaudited” c. Nilai Agunan Yang Diambil Alih-bersih AYDA per 30 September 2002 sebesar Rp. 1,42 trilyun d. Total aktiva per 30 September 2002 sebesar Rp. 22,8 trilyun e. Rugi bersih per 30 September 2002 sebesar Rp. 1,273 trilyun. f. Rasio Kecukupan Modal sebesar 4,23 iii. Laporan Keuangan PT. Lippo, Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan oleh Akuntan Publik KAP Prasetio, Sarwoko Sandjaja kepada Manajemen PT. Lippo Tbk pada tanggal 6 Januari 2003. Informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut: a. Laporan Auditor Independen yang berisi opini Akuntan Publik Drs. Ruchjat Kosasih dari KAP Prasetio, Sarwoko Sandjaja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Auditor Universitas Sumatera Utara Independen tersebut tertanggal 20 November 2002, kecuali untuk Catatan 40a tertanggal 22 November 2002 dan Catatan 40c tertanggal 16 Desember 2002. b. Penyajian dalam bentuk komparasi per 30 September 2002, 31 Desember 2001, dan 31 Desember 2002 c. Total aktiva per 30 September 2002 sebesar Rp. 22.8 trilyun d. Nilai Agunan Yang Diambil Alih-bersihAYDA per 30 September 2002 . sebesar Rp. 1,42 trilyun. e. Rugi bersih per 30 September 2002 sebesar Rp. 1,273 trilyun. f. Rasio Kecukupan Modal sebesar 4.23 b. Hasil pemeriksaan dari penelaahan atas data dan dokumen yang terkait atas informasi atau keterangan yang diperoleh oleh Tim pemeriksa Bapepem antara lain: i. Hanya terdapat satu Laporan Keuangan PT. Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang diaudit dengan opini Wajar Tanpa Pengeculian dari Kantor Akuntan Publik dari KAP Prasetio, Sarwoko Sandjaja, dengan Laporan Auditor Independen No. REC-003102 dengan tanggal ganda dual dating tertanggal 20 November 2002 kecuali untuk catatan 40a tertanggal 22 November 2002 dan catatan 40c tertanggal 16 Desember 2002 yang disampaikan kepada Manajemen PT Lippo Tbk pada tanggal 6 Januari 2003. Penerbitan laporan yang diaudit dengan tanggal gandadual dating dapat dilakukan sepanjang Universitas Sumatera Utara sesuai dengan Standar Auditing Seksi 530 paragraf 5 dalam SPAP yang diterbitkan oleh IAI ii.Laporan Keuangan PT. Lippo, Tbk per 30 September 2002 yang diiklankan pada tanggal 28 November 2002 adalah laporan keuangan yang tidak diaudit. Namun angka-angkanya sama seperti yang tercantum dalam Laporan Auditor Independen. iii. Laporan keuangan PT. Lippo, Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan BEJ pada tanggal 27 Desember 2002 adalah laporan keuangan yang tidak disertai Laporan Auditor Independen yang telah terdapat penilaian kembali terhadap Agunan Yang Diambil Alih AYDA dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP iv.Perbedaan antara laporan keuangan PT. Lippo Tbk per 30 September 2002 yang diiklankan pada tanggal 28 November 2002 dengan laporan keuangan tersebut pada huruf a dan atau huruf c diatas, hanya disebabkan oleh adanya penyesuaian penilaian kembali atas Agunan Yang Diambil Alih AYDA dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP v.Pemeriksaan atas prosedur penilaian kembali Agunan Yang Diambil Alih dan Prosedur audit atas beberapa akun Laporan Keuangan PT. Lippo Tbk per 30 September 2002 saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh instansi berwenang. Atas hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara i. Kekurang hati-hatian Direksi PT. Lippo Tbk, dalam mencantumkan kata ”diaudit” dan opini Wajar Tanap Pengecualian pada iklan laporan keuangan per 30 September 2002 pada tanggal 28 November 2002. ii. Kelalaian Akuntan Publik Drs. Ruchjat Kosasih, pathner KAP Prasetio, Sarwoko, Sandjaja, berupa keterlambatan dalam penyampaian peristiwa penting dan material mengenai penurunan nilai AYDA PT. Lippo kepada Bapepam. SANKSI Terhadap Direksi PT. Lippo Tbk yang menjabat pada saat Laporan Keuangan PT. Lippo Tbk per 30 September 2002 dipublikasikan, dikenakan sanksi administratif berupa kewajiban menyetor uang ke kas negara sejumlah Rp. 2,5 milyar, dan manajemen mempunyai kewajiban untuk memberikan penjelasan kepada pemegang saham atas hal tersebut. Terhadap Akuntan Publik Drs.Ruchjat Kosasih selaku pathner KAP Prasetio, Sarwoko Sandjaja dikenakan sanksi administratif berupa kewajiban menyetor uang ke Kas Negara sebesar Rp. 3.500.000 atas kelalaian berupa keterlambatan penyampaian informasi penting mengenai penurunan AYDA PT. Lippo Tbk selama 35 hari. 87 47 87. Anonymous, http:apbusinessethic.blogspot.com200904daftarkan-telaah-kasus- disini.html, diakses tanggal 24 maret 2013. Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Yuridis Atas Kasus Kejahatan Pasar Modal