BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik pelumasan, yang berperan penting dalam mengendalikan gesekan dan keausan.
Pada mesin-mesin yang yang mempunyai bagian-bagian bergerak relatif satu sama lain dan saling bergesekan pasti selalu dibubuhkan minyak pelumas ke
bagian yang bergesekan tersebut untuk membuat gesekan dan keausan menjadi sekecilmungkin. Gesekan yang tidak bisa dikendalikan tidak saja memberi
kerugian langsung dalam energi dan material, juga dapat berpengaruh langsung pada kinerja mesin. Gesekan dan gerakan yang tidak terkendalikan tersebut dapat
menyebabkan temperatur bagian yang bergesekan menjadi lebih tinggi
dari lingkungan sekitar dan akan semakin tinggi. Jika gesekan tersebut tidak dikendalikan, akan mengganggu operasi mesin dan dapat berakibat pada
kegagalan mesin. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya biaya yang diperlukan untuk mereparasi mesin.
Dengan mengendalikan bagian yang bergerak dan bagian yang bergesekan tersebut diharapkan dapat memperpanjang umur dari elemen mesin dan mencegah
kegagalan dari elemenmesin tersebut. Oleh karena itu teknik atau sistem pelumasan harus dipertimbangkan dalam setiap perancangan mesin khususnya
yang memiliki bagian yang bergerak dan bergesekan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Fenomena pelumasan dapat dilihat pada hampir semua jenis bantalan yang berfungsi menumpu poros. Tipe yang paling umum digunakan adalah bantalan
gelinding roller bearing dan bantalan luncur journal bearing, sebab konstruksinya sederhana, mudah dalam pekerjaan bongkar-pasang, harga relatif
murah dan mudah dalam pelumasannya. Pada bantalan luncur, tipe pelumasan yang biasa dijumpai adalah
pelumasan hidrodinamis. Bantalan luncur merupakan tipe bantalan hidrodinamis yang paling banyak digunakan dalam praktek.
Penelitian mengenai bantalan luncur telah banyak dilakukan, baik analitis dan experimental, untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik bantalan
luncur. Peneliti pertama yang tercatat dalam sejarah yang meneliti bantalan luncur adalah Beauchamp Tower, saat meneliti bantalan luncur roda kereta api di
laboratoriumnya pada awal tahun 1980-an untuk mengetahui metode pelumasan terbaik pada bantalan tersebut. Bermula pada suatu kejadian error, saat melakukan
penelitian tersebut Beauchamp Tower terkejut saat minyak pelumas pada bantalan menyembur keluar melalui lubang pada bagian atas yang dibuat sendiri pada
peralatan bantalan uji miliknya. Diambil kesimpulan bahwa minyak pelumas diantara poros journal dan bantalan berada di bawah tekanan, dan distribusi
tekanan tersebut dapat mengangkatmendukung poros pada bantalan. Tercatat Tower melaporkan hasil penelitiannya empat kali, namun yang paling terkenal
adalah pada tahun 1883 dan 1885.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kemudian hasil eksperimen Beauchamp Tower dianalisa dan dijelaskan secara teoritis oleh Osborne Reynolds, yang kemudian melaporkan tulisannya pada tahun
1886. Didalam laporan tersebut juga dijelaskan mengenai adanya distribusi tekanan pada lapisan pelumas yang memisahkan poros dan bantalan.
Distribusi tekanan yang terjadi pada bantalan luncur juga telah dianalisa A.J.W Sommerfeld, dan solusinya diberikan dalam persamaan Sommerfeld. Persamaan
tekanan Sommerfeld juga memberikan solusi dalam bentuk grafik, sehingga mudah dalam menganalisa fenomena tekanan pada bantalan luncur.
Namun untuk memperoleh prediksi yang akurat tentang performa dan karakteristik bantalan luncur di bawah berbagai kondisi operasi sangat sulit
diperoleh, hal tersebut terjadi seiring dengan perkembangan teknologi bantalan, variasi kecepatan dan beban serta peningkatan kualitas bahan pelumas, misalnya
minyak pelumas multigrade. Penelitian ini adalah lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh
Amechrisler Sinurat 2003, yang menguji karakteristik bantalan luncur terhadap minyak pelumas multigrade. Pada penelitian tersebut Amechrisler Sinurat
menggunakan 3 sampel pelumas multigrade. Dari ketiga sampel tersebut tercatat pelumas SAE 15W50 memiliki karakteristik yang lebih baik dari ketiga pelumas
tersebut. Oleh karena itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian atau pengujian terhadap tekanan minyak pelumas pada bantalan luncur yang
menggunakan minyak pelumas oli kemasan dan minyak pelumas oli drum. Penulis menggunakan minyak pelumas oli drum sebagai perbandingan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
1.2 Maksud dan Tujuan