Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus
d. Pembagian peran pada kelompok.
B. Pokok Bahasan 2: Pemicuan di Masyarakat C. Pokok Bahasan 3: Diskusi Pleno dengan Masyarakat
D. Pokok Bahasan 4: Laporan Hasil Pemicuan E. Pokok Bahasan 5: Evaluasi Hasil Pemicuan
IV. BAHAN BELAJAR
Flipchart, spidol, meta plan, kain tempel, Lembar panduan diskusi, Lembar panduan observasi, Panduan PemicuanPrakik, Format
Laporan PKL, Laporan temuan lapanganPKL, Lembar evaluasi pemicuan
V. METODE PEMBELAJARAN
CTJ, prakik, curah pendapat, penulisan laporan, diskusi, diskusi kelompok dan umpan balik.
VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini adalah sebanyak 10 Jam pelajaran T= 1 jp, P= 3jp, PL= 6 jp 45 menit. Untuk
mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan parisipasi seluruh perserta, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut: A. Langkah 1 45 menit
1. Persiapan Lapang, 2. Penyusunan strategi.
B. Langkah 2 270 menit 1. Pelaksanaan Pemicuan,
2. Diskusi Pleno dengan masyarakat. C. Langkah 3 135 menit:
1. Penyusunan laporan hasil pemicuan, 2. Penyampaian hasil laporan secara pleno,
3. Kesimpulan.
84
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
POKOK BAHASAN 1: PERSIAPAN PEMICUAN DI MASYARAKAT a. Persiapan Lapang
Persiapan lapang menjadi bagian yang idak terpisahkan dengan persiapan penyelenggaran pelaihan. Paniiapelaih melakukan kunjungan
kepada pemerintah daerah yang akan digunakan sebagai lokasi praktek kerja lapangan dan menjelaskan secara rinci kegiatan yang akan dilaksanakan
selama kunjungan lapangan termasuk proses pemberdayaan masyarakat. Komponen yang perlu diketahui oleh pemerintah daerahdesadusun
antara lain: • Tanggal kunjungan lapangan dan jumlah peserta,
• Kegiatan di lapangan yang melipui pemberdayaan masyarakat melalui perubahan perilaku secara kolekif, keluaran yang diharapkan
setelah prakik, produk yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk diindaklanjui,
• Peran dan tanggung jawab pemerintah daerah pada waktu kegiatan dan indak lanjutnya,
• Logisik yang disediakan. b.
Pembentukan Kelompok Praktek Kerja Lapang Tim Pemicu • TUJUAN:
Tersusunnya kelompok-kelompok prakik lapangan yang komposisinya mencakup seluruh komponen im.
• WAKTU: 30 menit • METODE: Pemilihan demokrais.
• MATERI : ----- • ALAT BANTU : Kertas plano
• PROSES:
1. Jelaskanlah kepada peserta, bahwa akan dilaksanakan Prakik
Kerja Lapang Fasilitasi STBM di masyarakat. Peserta akan dibagi menjadi kelompok kecil catatan: untuk kepeningan prakik
kerja lapang idealnya anggota kelompok idak lebih dari 6 orang. Seiap kelompok diharapkan merupakan gabungan dari
85
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
individu-individu yang mewakili berbagai komponen yang ada berdasarkan bidang keahlian, unsur instansi atau lokasi kerja,
dan seterusnya, sehingga diharapkan semua kelompok memiliki kapasitas yang berimbang.
2. Laksanakanlah proses pembentukanpembagian kelompok,
dengan cara membentuk barisan memanjang ke belakang sesuai jumlah kelompok yang disepakai. Pening untuk membagi
peserta berdasar komposisi gender dan unsur peserta. Misal,
peserta dari bidang kesehatan mengambil tempat dahulu untuk berbaris di kelompok yang berbeda, selanjutnya dari unsur
teknis, bidang perencanaan, dan selanjutnya. Perhaikanlah pula aspek gender, sehingga idak terjadi sebaran idak merata jenis
kelamin tertentu.
3. Tulislah di papan tulis kertas plano datar nama anggota seiap
kelompok.
c.
Penyiapan Alat dan Bahan
Seiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibawa untuk PKL, seperi dedak, tepung, kertas metaplan, spidol, air, sabun, dll.
d.
Penyusunan Strategi Panduan Praktek Lapang dan Simulasi Kelompok
Seiap kelompok membuat panduan pemicuan di masyarakat dan melalukan simulasi agar mereka bisa melakukan pemicuan di masyarakat.
Berikut penjelasan lebih rinci bagaimana membuat strategi panduan pemicuan dimasyarakat.
• TUJUAN:
1. Tersusunnya panduan prakik lapang
2. Peserta siap memfasilitasi proses pemicuan STBM di masyarakat.
• WAKTU : Maksimum 90 menit • METODE:
Simulasi Penugasan dan pendampingan.
• MATERI:
86
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
Komposisi im dalam memfasilitasi pemicuan STBM di komunitas Panduan Fasilitasi pemicuan STBM di Komunitas
• ALAT BANTU:
Bahan-bahan untuk simulasi Pemetaan Sosial Kertas potong metaplan
Kertas plano Spidol besar dan kecil
Flagband Ember berisi air bersih
Air mineral dalam kemasan gelas 2 gelas Video camera
• PROSES:
1. Jelaskanlah bahwa peserta akan melaksanakan praktek kerja lapang. Oleh karena itu seiap kelompok harus mempersiapkan diri menyusun
panduan dan berlaih bila perlu. Berikanlah gambaran tentang komposisi im fasilitasi yang biasanya digunakan dalam memfasilitasi
STBM di komunitas, sebagai berikut:
o Lead facilitator
: fasilitator utama, yang menjadi
motor utama proses fasilitasi, biasanya 1 orang
o Co – facilitator
: membantu fasilitator utama dalam
memfasilitasi proses sesuai dengan kesepakatan awal atau tergantung
pada perkembangan situasi o
Content recorder : perekam proses, bertugas
mencatat proses dan hasil untuk kepeningan
dokumentasi pelaporan program
o Process facilitator
: penjaga alur proses fasilitasi,
bertugas mengontrol agar proses sesuai alur dan waktu, dengan cara
mengingatkan fasilitator dengan kode-kode
yang disepakai
bilamana ada hal-hal yang perlu dikoreksi.
87
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
o Environment Seter
: penata suasana, menjaga suasana ‘serius’ proses
fasilitasi, misalnya dengan: mengajak anak-anak bermain
agar idak mengganggu proses sekaligus juga bisa mengajak
mereka terlibat dalam kampanye sanitasi, misalnya
dengan: menyanyi bersama, meneriakkan slogan, dsb.,
mengajak berdiskusi terpisah parisipan yang mendominasi
atau mengganggu proses, dsb.
2. Paniia menjelaskan lokasi prakik lapang dan gambaran awal jika
tersedia, rencana keberangkatan waktu, perlengkapan yang harus dibawa, kendaraan, alur perjalanan, dll.
3. Berikanlah penugasan kepada seiap kelompok untuk
mempersiapkan diri dan dampingilah sesuai dengan keperluan. Berpakaian yang bersahaja guna menghidari kesan
upper-lower, perlu berpakaian seperi yang dikenakan oleh masyarakat yang
akan dikunjungi. 4.
Bila masih ada cukup waktu, lakukan bermain peran fasilitasi STBM di masyarakat. Minta salah satu kelompok untuk menjadi im
fasilitator dan peserta lainnya sebagai masyarakat 10 – 15 orang.
• CATATAN PENTING:
Dalam fasilitasi sebenarnya, urutan idaklah dibakukan, namun pemetaan sosial semesinya dilakukan pertama
Lokasi pemetaan sosial sebaiknya di lahan terbuka halaman, namun hasilnya harus segera dipindahkan ke kertas plano
Lokasi pemicuan dengan alat-alat seperi alur kontaminasi, menghitung inja, dll. idaklah harus di ruang pertemuan tertutup, tetapi sebaiknya di
lokasi-lokasi yang bisa mengopimalkan rasa jijik, takut penyakit, berdosa, dll.
88
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
• TUJUAN:
1. Masyarakat memahami permasalahan sanitasi di komunitasnya dan berkomitmen untuk memecahkannya secara swadaya.
2. Tersusunnya rencana kegiatan masyarakat dalam rangka pemecahan masalah sanitasi di komunitas.
3. Terpilihnya paniia lokal komunitas yang mengkoordinir kegiatan
masyarakat.
• WAKTU:
4 jam di masyarakat
• METODE:
Praktek Lapang :
• Pemetaan •
Transeck •
Fokus Group Discussion untuk melakukan pemicuan dan rencana indak lanjut untuk mendukung individu yang telah terpicu.
• Alur kontaminasi
Pemantauan : Observasi dan asistensi terhadap praktek fasilitasi yang dilakukan
peserta.
• MATERI: -
Buku catatan -
Alat dokumentasi seperi kamera -
Spidol -
Kertas lipchart
• ALAT BANTU: -
Tali raiaplasik -
Powdertepung berwarna : 3-4 warna
• PROSES: Karena kegiatan prakik kerja lapang yang dilakukan peserta ini
merupakan kegiatan riil bukan simulasi, maka kesalahan proses dan hasil sedapat mungkin diminimalisir. Fungsi pelaih yang melakukan observasi
dan asistensi adalah menjamin agar proses dan hasil fasilitasi yang dilakukan peserta benar dan opimal. Langkah-langkah yang bisa ditempuh perlu
disepakai dengan para peserta yang memfasilitasi di ingkat komunitas, agar
89
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
proses dan hasil sesuai yang diharapkan namun eksistensi peserta sebagai fasilitator haruslah dijaga apalagi akan terus memfasilitasi komunitas
tersebut. Bila memungkinkan, seiap kelompok sebaiknya didampingi oleh 1-2 fasilitator yang hanya berkonsentrasi untuk kelompok tersebut.
• CATATAN PENTING Agar disesuaikan dengan jadwal pelaihan masing-masing:
Ingatkanlah, bahwa perwakilan masyarakat 6 orang per dusun atau total 12 orang per desa, dengan perimbangan laki-laki dan perempuan diundang
dan akan dijemput jam 09.00 pagi untuk menyampaikan pengalamannya kondisi sanitasi hingga saat ini dan rencana ke depan kepada seluruh
peserta pelaihan di tempat penyelenggaraan pelaihan, sekaligus makan siang bersama. Wakil masyarakat akan diantar kembali ke dusundesa sekitar
jam 14.00 dari tempat pelaihan.
Untuk itu, peta lapangan dan rencana kegiatan sebaiknya disalin ke kertas plano sebagai bahan presentasi masyarakat.
POKOK BAHASAN 3: DISKUSI PLENO DENGAN MASYARAKAT • TUJUAN:
1. Dipahaminya rencana kegiatan masyarakat oleh seluruh komponen im pemicuan.
2. Meningkatnya moivasi masyarakat untuk melaksanakan rencana
kegiatan yang mereka susun. 3.
Disepakainya komitmen semua pihak untuk keberhasilan pencapaian rencana kegiatan masyarakat.
• WAKTU:
Maksimum 90 menit
• METODE:
Presentasi masyarakat Diskusi pleno
Feedback umpan balik progresif
• MATERI:
Presentasi kondisi sanitasi saat ini dan rencana ke depan dari seiap komunitas.
90
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
• ALAT BANTU:
Sesuai keperluan.
• PROSES:
1. Jelaskanlah kepada seluruh parisipan tentang tujuan sesi ini,
khususnya tujuan 1 dan 3. Persilakanlah kepada wakil masyarakat yang akan memulai presentasi untuk mempresentasikan kondisi
sanitasi di komunitasnya dan rencana mereka ke depan waktu tersedia sekitar 15 menit untuk seiap kelompok. Jika diperlukan
berikan kesempatan kepada peserta yang telah memfasilitasi kemarin untuk menambahkan.
2. Pada seiap akhir presentasi kelompok, lakukanlah penegasan-
penegasan untuk meningkatkan moivasi masyarakat, misalnya: mengajak peserta memberi tepuk tangan, menegaskan tentang
tanggal bebas dari BAB terbuka untuk seiap komunitas, menunjukkan para
natural leader yang akan memotori gerakan masyarakat, dll.
3. Pada akhir sesi berikanlah penegasan-penegasan untuk membangun komitmen bersama semua pihak dalam upaya
pencapaian bebas dari BAB terbuka di ingkat yang lebih luas. Hasil pleno yang telah disepakai bersama dengan masyarakat,
diserahkan oleh kelompok kepada pejabat yang berwenang di daerah untuk dilakukan indak lanjut sesuai dengan rencana. Diharapkan pemerintah
daerah dapat menindaklanjui sesuai proses yang telah terjadi dan dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan oleh masyarakat.
POKOK BAHASAN 4: LAPORAN HASIL PEMICUAN • TUJUAN:
1. Tersusunnya item-item pembelajaran dari praktek lapang seiap
kelompok. 2.
Tersusunnya laporan proses dan hasil praktek lapang seiap kelompok.
• WAKTU:
Maksimum 60 menit
91
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
• METODE:
Diskusi kelompok
• MATERI:
Hasil prakik lapang.
• ALAT BANTU:
Kertas plano dan peralatan lain sesuai kreaiitas peserta
• PROSES:
1. Jelaskanlah, bahwa esok hari sebelum bertemu dengan masyarakat akan dilakukan pembelajaranreleksi temuan
praktek lapang. Untuk itu seiap kelompok perlu menyusun laporan yang menggambarkan proses dan hasil serta
pembelajaran yang diperoleh dari praktek lapang tersebut. Berikan penegasan, bahwa peserta boleh berkreasi dalam
menyajikan laporannya. Untuk membantu dalam memeik pembelajaran, berikanlah penjelasan tentang analisis yang bisa
membantu menemukan pembelajaran dimaksud, misalnya: analisa SWOT kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
2. Persilahkanlah masing-masing kelompok melaksanakan tugasnya.
Fasilitator pendamping di lapang seiap kelompok, tetaplah mendampingi agar tugas benar-benar terselesaikan dengan baik.
• CATATAN PENTING:
Fasilitator pendamping dalam penyusunan laporan sebaiknya adalah fasilitator yang mendampingi dalam praktek lapang.
POKOK BAHASAN 5: EVALUASI HASIL PEMICUAN
Pembelajaran dan evaluasi dari Prakik Kerja Lapang hasil pemicuan
• TUJUAN:
1. Ditemukannya item-item pembelajaran yang perlu diperhaikan
dalam proses memfasilitasi STBM selanjutnya. 2.
Ditemukannya item-item pembelajaran yang spesiik lokal yang perlu dikembangkan dalam rangka opimalisasi STBM.
92
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
• WAKTU:
Maksimum 60 menit
• METODE:
Presentasi kelompok Diskusi pleno
• MATERI:
Laporan praktek lapang masing-masing kelompok
• ALAT BANTU:
Sesuai keperluan presentasi
• PROSES:
1. Jelaskanlah tujuan dari sesi ini dan tegaskanlah bahwa waktu yang tersedia untuk seiap kelompok hanya sekitar 15 menit 5
menit presentasi dan 10 menit untuk diskusi penajaman. 2. Berikanlah kesempatan kepada kelompok yang ingin memulai
presentasi dan tanya jawab pendalaman khususnya tentang pembelajaran yang diperoleh total 25 menit, lanjutkan sampai
seluruh kelompok mempresentasikan laporannya. 3. Diskusikanlah secara pleno tentang pembelajaran bersama yang
diperoleh, khususnya tentang ‘apa yang seharusnya dilakukan’, ‘apa yang seharusnya dihindari’ serta ‘apa yang spesiik bisa
dikembangkan di daerah setempat’.
VIII. REFERENSI
1. Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Teknik Lapangan STBM, Ditjen
PPPL, Jakarta: 2013
93
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
IX. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA A. Pedoman PKL
TUJUAN :
•
Masyarakat memahami permasalahan sanitasi di komunitasnya dan berkomitmen untuk
memecahkannya secara swadaya
•
Tersusunnya rencana kegiatan masyarakat dalam rangka pemecahan masalah sanitasi di
komunitasnya
•
Terpilihnya paniia lokal komunitas yang mengkoordinir kegiatan masyarakat.
WAKTU :
4 jam.
METODE :
1
Prakik di komunitas oleh kelompok-kelompok dengan alattools Pemetaan, Transect, FGD,
Simulasi, Pemilihan demokrais
2
Pemantauan dan umpan balik lapangan oleh Pemandu:
Observasi dan asistensi terhadap prakik fasilitasi yang dilakukan peserta.
ALATTOOLS MEDIA
:
•
set kit untuk prakik lapangan
HAND OUT :
•
Panduan Pemicuan CLTS di Komunitas
•
Outline penulisan pembelajaran dan pelaporan lapangan.
INDIKATOR PENCAPAIAN
TUJUAN :
Ada kesepakatan dan komitmen perubahan perilaku di komunitas lokasi pemicuan
PERSIAPAN PENTING
FASILITATOR :
Mediabahan untuk praktek lapang sudah dipersiapkan sehari sebelumnya
94
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
PROSES: No
L A N G K A H Output
Waktu
1 Masing-masing kelompok
mempersiapkan bahan dan alat pemicuan. Pemandu
menyemangai seiap kelompok dengan yel-yel secara
berganian. Pasikan semua anggota kelompok lengkap dan
dalam kondisi siap prakik di lapangan
• Bahan dan alat siap
• Mental dan semangat
peserta meningkat
15’
2. Masing-masing kelompok
menuju lokasi pemicuan Sampai di lokasi
pemicuan 30’
3. Tim menyampaikan maksud
dan tujuan kepada kepala desa, toma atau toga .
Terjalin keakraban dan diterima
dengan baik. 15’
4. Tim melakukan pemicuan di
komunitas. Perubahan perilaku
masyarakat. 110’
5. Tim memfasilitasi proses diskusi
FGD Membangun
komitmen. 15’
6. Tim memfasilitasi dalam proses
penyusunan Rencana konkret tercapainya target ODF
Target ODF jelas 15’
7. Tim menganalisa faktor yang
mendukung dan menghambat program, pembelajaran,
strategi yang digunakan dan menuangkan dalam
lipchart
LP.E.2
Drat pembelajaran untuk
dipresentasikan dalam pleno
15’
8. Tim kembali ke lokasi pelaihan.
Sampai ke lokasi pelaihan.
25’
95
PEMICUAN DI KOMUNITAS |
Beberapa tugas yang harus dilakukan pada praktek di komunitas :
1. Tugas Tim Pemicu didiskusikan bersama kelompok setelah
kembali ke lokasi pelaihan: a. Tahapan pemicuan
b. Faktor yang menghambat proses pemicuan dari internal
fasilitator atau prosesnya c. Faktor yang mendukung proses pemicuan
d. Pembelajaran yang dapat diambil Hasil diskusi dituangkan dalam kertas
lipchartplano 2.
Tugas Masyarakat dampingi perwakilan masyarakat untuk menuliskan hasil pemicuan pada
lipchart yang melipui : a.
Jumlah peserta yang hadir LP saat pemicuan b. Total KK dalam satu komunitas
c. Total KK yang BAB di jamban sehat, jamban idak sehat,
sharing dan OD masih sembarangan e. Jumlah KK terpicu Tulis nama dan tanggal berapa akan
berubah f. Susunan Komite beserta nama-namanya
g. Rencana konkret Rencana Tindak lanjut
h. Target SBS Komunitas i. Salinan peta sosial komunitas
CATATAN PENTING: •
Karena kegiatan prakik lapang yang dilakukan peserta ini merupakan kegiatan riil bukan simulasi, maka kesalahan proses dan hasil sedapat
mungkin diminimalisir. Fungsi fasilitator pelaih yang melakukan
observasi dan asistensi adalah menjamin agar proses dan hasil fasilitasi yang dilakukan peserta benar dan opimal. Langkah-langkah yang bisa
ditempuh perlu disepakai dengan para peserta yang memfasilitasi di ingkat komunitas, agar proses dan hasil sesuai yang diharapkan namun
LP E.2
96
| PEMICUAN DI KOMUNITAS
eksistensi peserta sebagai fasilitator haruslah dijaga apalagi akan terus memfasilitasi komunitas tersebut. Bila memungkinkan, seiap
kelompok sebaiknya didampingi oleh 1-2 fasilitator pelaih yang hanya berkonsentrasi untuk kelompok tersebut.
•
Ingatkanlah, bahwa esok hari perwakilan masyarakat 6 orang per
dusun atau total 12 orang per desa, dengan perimbangan laki-laki dan perempuan diundang dan akan dijemput jam 09.00 pagi untuk
menyampaikan pengalamannya kondisi sanitasi hingga saat ini dan rencana ke depan kepada seluruh peserta pelaihan di tempat
penyelenggaraan pelaihan, sekaligus makan siang bersama. Wakil masyarakat akan diantar kembali ke dusundesa sekitar jam 14.00 dari
tempat pelaihan.
•
Untuk itu, peta lapangan dan rencana kegiatan sebaiknya disalin ke kertas plano sebagai bahan presentasi masyarakat.