KURIKULUM PELATIHAN STBM BAGI DOSEN JURUSAN PESERTA, PELATIH DAN PENGENDALI PELATIHAN 22 MODUL PELATIHAN STBM BAGI DOSEN

Kata Pengantar Direktur Jenderal PP PL Kemenkes i Datar Isi iii

BAGIAN 1. KURIKULUM PELATIHAN STBM BAGI DOSEN JURUSAN

KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKES DI INDONESIA BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Filosoi Pelaihan 2 BAB II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI 4 A. Peran 4 B. Fungsi 4 C. Kompetensi 4 BAB III. TUJUAN PELATIHAN 5 A. Tujuan Umum 5 B. Tujuan Khusus 5 BAB IV. STRUKTUR PROGRAM 6 BAB V. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN 7 BAB VI. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN 18

BAB VII. PESERTA, PELATIH DAN PENGENDALI PELATIHAN 22

A. Peserta 22 B. Pelaih Fasilitator Instruktur 22 C. Pengendali Pelaihan Master of Training 22 BAB VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN 23 A. Penyelenggara 23 B. Tempat Penyelenggaraan 23 BAB IX. EVALUASI 24 BAB X. SERTIFIKAT 26 Daftar Isi iii

BAGIAN 2. MODUL PELATIHAN STBM BAGI DOSEN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKES DI INDONESIA Modul MD.1. Kebijakan dan Strategi Nasional STBM 1 Modul MI.1. Konsep Dasar Pendekatan STBM 14 Modul MI.2. Pelaksanaan STBM 41 Modul MI.3. Pemicuan di Komunitas 83 Modul MP.1. Membangun Komitmen Belajar BLC 106 Modul MP.2. Rencana Tindak Lanjut RTL 120 iv KURIKULUM PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT STBM BAGI DOSEN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN DI INDONESIA Bagian 1 UL UM TBM bagi Dosen Jurusan K esling P 2 1 A. Latar Belakang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM merupakan pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852MENKESSKIX2008 untuk mempercepat pencapaian pembangunan milenium MDGs tujuan 7C, yaitu mengurangi hingga setengah penduduk yang idak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2015. Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mencapai sanitasi total untuk seluruh masyarakat, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN Indonesia. Pendekatan STBM diadopsi dari hasil uji coba Community Led Total Sanitaion CLTS yang telah sukses dilakukan di beberapa lokasi proyek air minum dan sanitasi di Indonesia, khususnya dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan BABS menjadi buang air besar di jamban yang higiene dan layak. Perubahan perilaku BAB merupakan pintu masuk perubahan perilaku santasi secara menyeluruh. Atas dasar pengalaman keberhasilan CLTS, pemerintah Indonesia menyempurnakan pendekatan CLTS dengan aspek sanitasi lain yang saling berkaitan yang ditetapkan sebagai 5 pilar STBM, yaitu 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan SBS, 2 Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS, 3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga PAMM-RT, 4 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga PS-RT, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga PLC- RT. Pendekatan STBM terdiri dari iga komponen yang harus dilaksanakan secara seimbang dan komprehensif, yaitu: 1 peningkatan kebutuhan sanitasi, 2 peningkatan penyediaan sanitasi, dan 3 peningkatan lingkungan yang kondusif. Dalam pelaksanaannya, STBM membutuhkan sumber daya manusia terampil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil studi kerjasama antara Bappenas dan Bank Dunia 2012 menunjukkan bahwa dalam jangka pendek,

BAB I. PENDAHULUAN