Perancangan Sistem Informasi Persedian Bahan Baku Di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program studi strata satu pada Jurusan Sistem Informasi

Oleh : Arif Noor Iman

1.05.07.457

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

atau memberi pelayanan yang maksimal kepada konsumen, oleh karena itu penggunaan sistem informasi keluar masuknya bahan baku yang perlu diketahui oleh perusahaan secara cepat, tepat waktu dan akurat dalam arti informasi yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses pengolahannya.

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mempelajari apa yang terjadi di perusahaan dan yang terjadi di perusahaan perlu di antisipasi agar tidak menjadi luas. Solusi permasalahan diatas dipecahkan dengan menggunakan metode waterfall yang menggunakan alat bantu seperti diagram alir dokumen, diagram konteks, data flow diagram, serta perancangan database dengan menggunakan entity relation diagram, normalisasi dan tabel relasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan sumber data primer menggunakan metode observasi dan metode wawancara sedangkan sumber data sekunder diambil dari data-data perpustakaan.

Sistem informasi persedian bahan baku dibangun sebagai solusi dari permasalahan yang timbul ketika sistem yang ada masih menggunakan secara manual. Sistem informasi persedian bahan baku mampu mengolah data dengan cepat, sehingga dapat mempersingkat proses pencarian data dan dapat mendukung pelayanan kebutuhan informasi yang tepat dan akurat bagi perusahaan.


(3)

ii

costumers, and therefore the use of the fast information system entry and exit of materials needed by the company, time and accuracy in the sense of the information is required for the processing.

The study was aiming to learn what is happening in the company and it is the anticipation to prevent the worst thing. The problem solution above solved by using waterfall method which using tools like a document flow diagram, context diagram, data flow diagrams, and database design using entity relation diagram, normalization and relation table. Meanwhile the data collection method used is the method of collecting primary data that source using the method of observation and interview while secondary data sources taken from the library data.

The material supply information system is built as a solution of the problems that arise when the system is still using manually. The information system material supply is capable to processing data quickly, it can shorten the search process of the data and supporting the service needs precise and accurate information for the company.


(4)

iii

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW atas wasilah serta pencerahan – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BAHAN BAKU DI PT SINAR SAKTI MATRA NUSANTARA”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moril, materil, maupun spiritual. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. ,Ir. ,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv yang telah diberikan.

5. Wartika , S.Kom, M.T, selaku Dosen Wali MI - 10.

6. Seluruh staff Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), khususnya Jurusan Manajemen Informatika.

7. Ini Jasini Bag. Personalia yang telah mengijinkan penulis menjadikan PT Sinar Sakti Matra Nusantara sebagi objek penelitian untuk menyusun skripsi. 8. Bapak Nurdin selaku karyawan di PT Sinar Sakti Matra Nusantara atas

bimbingannya di lapangan dan seluruh informasinya tentang proses yang terjadi di perushaan.

9. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil.

10.Teman – teman MI-10 angkatan 2007 yang telah banyak membantu dan mendukung khususnya Andri Kurnaedi yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

11.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis. Semoga Allah SWT berkenan memberikan berkah bagi mereka semua dan segala kebaikan serta bantuannya dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang setimpal, Amin.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu dengan senang hati penulis menerima segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi lebih baiknya skripsi ini.


(6)

v

Akhir kata, penulis berharap semoga kita semua selalu berada dalam lindungan – NYA dan mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih. Wassalam.

Bandung, 2012


(7)

iv

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR. ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR. ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 6


(8)

v

2.1.1. Elemen Sistem ... 9

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 14

2.2. Pengertian Informasi ... 16

2.2.1. Kualitas Informasi ... 17

2.2.2. Siklus Informasi ... 18

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.1. Komponen Sistem ... 19

2.3.2. Jenis-Jenis Sistem Informasi ... 21

2.4. Perangkat Lunak Pendukung... 24

2.4.1. Visual Basic 6.0 ... 25

2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005 ... 33

2.5. Jaringan Komputer ... 34

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 34

2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer ... 35

2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 35

2.5.4. Topologi Jaringan Komputer ... 37

2.6. Sistem Client Server ... 40

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 42


(9)

vi

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 46

3.2. Metode Penelitian ... 56

3.2.1. Desain Penelitian ... 56

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 56

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 57

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 57

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 57

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 58

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58

1. Flow Map ... 58

2. Diagram Kontek ... 58

3. Data Flow Diagram ... 59

4. Kamus Data ... 59

5. Perancangan Basis Data ... 60

a. Normalisasi ... 60

b. Tabel Relasi ... 62

c. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 63

3.2.4. Pengujian Software ... 63

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 65


(10)

vii

4.1.2.1. Flow Map ... 68

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 71

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 72

4.1.3.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... 75

4.2. Perancangan Sistem ... 77

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 77

4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 78

4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 78

4.2.3.1. Flow Map ... 78

4.2.3.2. Diagram Konteks ... 84

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 84

4.2.3.4. Kamus Data ... 88

4.2.4.Perancangan Basis Data... 92

4.2.4.1. Normalisasi ... 92

4.2.4.2. Relasi Tabel... 96

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 97

4.2.4.4. Struktur File ... 98

4.2.4.5. Kodifikasi ... 106

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 109

4.2.5.1. Struktur Menu ... 110


(11)

viii

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 124

5.1.1. Batasan Implementasi ... 124

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 125

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras... 126

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 127

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 131

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 136

5.1.7. Penggunaan Program ... 140

5.2 Pengujian ... 155

5.2.1. Rencana Pengujian ... 156

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 157

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 169

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 170

6.2. Saran ... 170

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

PT. Sinar Sakti Matra Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur, dimana perusahaan ini memproduksi alat-alat industri, seperti komponen alat berat, mesin perkakas, tool dan jigs, dan jasa engineering. PT. Sinar Sakti Matra Nusantara adalah perusahaan yang memiliki prospek yang bagus, dilihat dari banyaknya pesanan-pesanan yang diterimanya ataupun kerjasama yang dilakukannya dengan perusahaan-perusahaan lain baik swasta maupun pemerintah seperti PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, XII DAN XIV, PABRIK GULA, PUPUK KUJANG, INDOMAO POWER, INDOTURBINE, PT DIRGANTARA INDONESIA, UMC-IPTN, PT. LAJU PERDANA INDAH, PT. INDONESIA POWER, PT. GEODIPA ENERGY, BUMI JAWA ENERGY, INDORAMA, VEEANCO LESTARI INDONESIA, PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, PERTAMINA, PERUMKA, RUMAH SAKIT & HOTEL, PT. TELKOM, PT. PLN (PERSERO), PAL INDONESIA, PINDAD, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, PUSDIK POLITEKNIK, PT. GEARINDO TIGA UTAMA.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dan perusahaan – perusahaan di bidang industri berdiri dimana – mana maka peusahaan harus berani berinovasi dan sistem yang ada harus diperbaiki. Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan


(13)

persediaan bahan baku untuk produksi. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi. Sistem pengolahan data di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara yang pada saat sekarang ini belum ada program aplikasi di bagian manajemen yang membuat pekerjaan lebih otomatis atau cepat selesai dan hal ini adalah mutlak harus dilakukan oleh perusahaan Industri, karena hal ini berpengaruh langsung pada jumlah produk yang akan dibuat.

Maka dari itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan banyaknya pesanan yang masuk, yang tidak lain dipandang penting karena adanya batas waktu yang ditentukan oleh konsumen dalam setiap pemesanan yang dilakukannya, untuk itu proses pengadaan harus dilakukan secepat-cepatnya. Sebagaimana diketahui pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sudah mulai menggunakan komputer dalam membantu pekerjaan, ini menunjukan bahwa komputer sangat membantu untuk menghasilkan informasi yang tepat, relevan, dan akurat.

Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan pengolahan data stok barang yang masuk dan keluar masih menggunakan pencatatan melalui kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Adapun sistem pengolahan data stok barang pada bagian gudang PT Sinar Sakti Matra Nusantara yang masih belum terkomputerisasi yang mengakibatkan sering terjadinya


(14)

kesalahan dalam perhitungan transaksi masuk, barang keluar dan stok barang, selain itu penyimpanan data masih berupa arsip sehinggan membutuhkan ruang yang cukup besar segingga sering terjadinya kehilangan data karena masih berbentuk arsip. Selain itu juga proses pencarian data barang masih membutuhkan waktu yang lama dikarenakan pencarian data dilakukan dengan cara membuka arsip satu persatu yang menumpuk sehinggan memerlukan waktu yang lama. Dan pembuatan laporan yang masih berupa tulis tangan yang membutuhkan waktu lama dan cukup menyulitkan dalam pembuatannya.

Untuk memudahkan serta mempercepat proses pengolahan data bahan baku untuk produksi di perusahaan, maka keberadaan perangkat lunak untuk mengolah data sangat diperlukan. Dari permasalahan yang ada maka dapat dikatakan jika suatu perusahaan memiliki aplikasi pengolahan data, proses pekerjaan dapat cepat selasai, lebih akurat, efektif dan efesien serta menghemat waktu pengerjaannya. Dan maka dari itu penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku di PT Sinar Sakti Matra

Nusantara”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan proses bisnis pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara, yaitu :


(15)

1. Pengolahan data stok bahan baku yang masuk dan keluar masih menggunakan pencatatan melalui kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya.

2. Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga membutuhkan ruang yang cukup besar sehingga sering terjadinya kehilangan data karena masih berbentuk arsip.

3. Pencarian data masih membutuhkan waktu yang lama dikarenakan pencarian data masih dilakukan dengan cara mencari data satu persatu dari arsip-arsip yang menumpuk.

4. Pembuatan laporan dan perhitungannya masih menggunakan tulis tangan sehingga cukup menyulitkan dalam pembuatannya.

Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana proses bisnis yang sedang berjalan di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.

2. Bagaimana merancang sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara. 3. Bagaiman implementasi dari sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra

Nusantara.


(16)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakan penelitian ini adalah untuk merancang sistem persediaan bahan baku yang berbasis client server di PT Sinar Sakti Matra Nusantara, sehinggan memberikan hasil yang lebih cepat, akurat dan efesien. Dan data-data bahan baku dapat terintegrasi dengan data yang lainnya dalam suatu database.

Tujuan Penelitian :

1. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat efektifitas dari pengelolaan data stok bahan baku. 2. Dengan adanya sistem informasi ini mampu memecahkan masalah yang

terjadi, diantaranya dapat meminimalisasir kesalahan kehilangan data karen masih berbentuk arsip.

3. Untuk mempercepat proses pencarian data yang masih membutuhkan waktu yang lama.

4. Dapat memudahkan dalam proses pembuatan laporan penerimaan dan pengeluran bahan baku .

1.4. Kegunaan Penelitian a. Akademis

Kegunaan Penelitian ini dari segi akademis membantu pengembangan sistem informasi yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk. Sehingga dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari dan dapat membantu mahasiswa untuk belajar dari implementasi teori ke lapangan.


(17)

b. Praktis

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja proses bisnis, sehingga dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis yang terjadi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis membatasi masalah pada proses pembuatan sistem informasi pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara yang meliputi :

1. Sistem informasi ini hanya membahas pemesanan barang yang sudah lulus uji analisis yang di dalamnya sudah termasuk harga barang yang telah disepakati dengan pihak customer.

2. Sistem informasi ini hanya membatasi pada proses persedian bahan baku yang terjadi di gudang.

3. Sistem informasi ini hanya membatasi pada bagian penyimpanan produk jadi sebelum dipasarkan dan proses pengiriman barang.

4. Sistem Informasi ini tidak membahas tentang proses produksi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah PT Sinar Sakti Matra Nusantara yang beralamat di Jln. Jend. A. Yani No.726 Bandung.


(18)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Tahap

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data Analisis Sistem Perancangan Sistem Pembuatan Sistem Pengujian Sistem Implementasi Sistem


(19)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengertian Sistem Menurut Raymond Mcleod (2001) “ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu ”.

Pengertian Sistem Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) “ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.


(20)

Pengertian Sistem Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict (2004)

“sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan ”.

Pengertian Sistem Menurut J.C. Hinggins (2004) “sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan”.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik, serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan.

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan.

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).


(21)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

d. Keluaran.

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. e. Batas.

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik.

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan


(22)

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. g. Lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan, luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenn yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fingsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Contoh :

Sistem Biro Admnistrasi Akademik akan terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi seperti komponen Nilai, Kartu Hasil


(23)

Studi, Kartu Rencana Studi, Indeks Kinerja Akademik Dosen, dan lain-lain. Dan setiap subsistem/komponen seperti kartu hasil studi akan mempunyai karakteristik tersendiri, dan bisa saja berbeda dengan karakteristik dari subsistem atau komponen Kartu Rencana Studi, dan Indeks Kinerja Akademik Dosen.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya


(24)

melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. 6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.


(25)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, Sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan


(26)

contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara Tuhan), karena dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang dimasukan (menjadi input), maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu saja data yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probalistik/tak tentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh


(27)

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Menurut Gordon B. Davis (1974 – 32) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Menurut Burch dan Strater (1974 – 23) “Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan”.

Menurut George R. Terry, Ph. D (1962 - 21) “Informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna”.


(28)

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung pada empat hal berikut ini :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan‐kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :

a. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian‐sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

b. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

c. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi‐teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.


(29)

3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap‐tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab‐musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.2.2. Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.


(30)

Menurut Wikinson (1992) “Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumbe daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.

Menurut Alter (1992) “Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

Menurut Hall (2001) “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai“.

2.3.1. Komponen Sistem

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

1. Komponen input atau komponen masukan

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. 2. Komponen model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan. Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan


(31)

memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output atau komponen keluaran

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem, produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh, merupakan kotak alat (tool‐box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang‐orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi‐aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti : magnetik


(32)

tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)

5. Komponen basis data

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

6. Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem, Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal‐hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.2. JenisJenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda‐beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang


(33)

memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer. 2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara‐cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang‐kadang diluar organisasi. Aspek‐aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas‐tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi


(34)

mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap‐tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin‐mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan‐pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge‐based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge‐base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama‐sama untuk membuat keputusan semi‐terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama‐sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam


(35)

bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang‐kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik‐grafik dan pendukung komunikasi di tempat‐tempat yang bisa diakses seperti kantor.

2.4. Perangkat Lunak Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di PT Sinar Sakti Matra Nusanatara, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan pada proses pengembangan sistem yang akan dilakukan terdiri dua jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu Sql Server 2000 yang digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual sebagai interface yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang akan dibangun. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan sistem client dan server pada sistem komputerisasi yang akan dibangun.


(36)

2.4.1. Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu development tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer dan merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung objek atau Objek Oriented Programing (OOP). Visual Basic juga merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer pertama untuk membuat program aplikasi dengan tampilan grafis yang menawan dalam waktu yang relatif singkat. Visual Basic merupakan event- dr ive programming yang artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event / kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih dan lain- lain). Ketika event terdeteksi kode yang berhubungan dengan event (Prosedur event) akan dijalankan. Event drive adalah daya pemrograman yang sangat cocok untuk antarmuka pemakai grafis. Secara tradisional pemrograman adalah sesuatu yang sangat berorientasi pada proses, lagkah-langkah yang menjadikan pemakai sebagai orang yang berkuasa. Hal inilah yang dilakukan pemrograman event- drive sebagai ganti menuliskan sebuah program pada setiap langkah dalam urutan yang tepat, pemrograman menuliskan sebuah program bereaksi terhadap tindakan pemakai, memilih perintah, mengklik jendela, menggeser mouse, sebagai ganti menulis satu program yang besar, pemrograman membuat aplikasi yang sebenarnya merupakan kumpulan mini program yang dipicu oleh event- event yang diaktifkan oleh pemakai dan dengan Visual Basic aplikasi seperti itu bisa ditulis dengan cepat dan mudah. Kemudahan cara pemakai Microsoft-Visual Basic versi 6.0 membuat pemula tidak akan terlalu takut untuk memulai


(37)

mempelajarinya, sedangkan kecanggihannya akan merangsang bagi orang yang sudah mempelajarinya untuk lebih mendalami dan memanfaatkannya.

Berikut ini adalah beberapa kemampuan dari Visual Basic, diantaranya: 1. Membuat program aplikasi berbasis windows.

2. Membuat objek-objek pembentuk program.

3. Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi EXE yang langsung dapat dijalankan.

Kita mengenal beberapa cara untuk menjalankan program visual basic 6.0. Adapun langkah-langkah untuk menjalankan visual basic 6.0 adalah :

1. Pilih salah satu dari cara berikut ini :

o Arahkan ke grup Microsoft Visual basic 6.0. dari menu Start, lalu klik

icon Visual Basic 6.0.

o Klik ganda ikon shourtcut Visual Basic 6.0. pada desktop.

Klik ganda file VB6.EXE pada Windows Explorer. File ini secara default terletak pada folder C:\Program Files\Microsoft Visual Studio\VB98 Kemudian akan muncul kotak dialog pemilihan jenis aplikasi seperti gambar berikut ini.


(38)

Gambar 2.1. Kotak Dialog Pemilihan Jenis Aplikasi

Gambar 2.2. Lingkungan Kerja Visual Basic

Layar Visual Basic adalah suatu lingkungan besar mempunyai beberapa bagian kecil yang memiliki sifat :

1. Floating : Dapat digeser-geser keposisi mana saja dengan menggunakan mouse.

2. Sizeable : Dapat diubah-ubah ukurannya,seperti halnya merubah ukuran pada jendela Windows.

3. Dockable: Dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan.Dapat dipindah-pindahkan, digeser, diperbesar atau diperkecil ukuran setiap komponen layer Visual Basic sama dengan memanipulasi jendela Windows.


(39)

Komponen- komponen dari lingkungan Visual Basic tersebut akan dijelaskan pada pembahasan dibawah ini.

1. Control Menu

Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi Jendela Visual Basic. Dari menu ini bisa mengubah ukuran, memeindahkan atau menindahkan atau menutup jendela. Untuk mengaktifkan Control menu ini, klik mouse pada pojok kiri atas jendela.

Berikutnya akan muncul dari Control Menu, dimana akan membias dan memilih salah satu perintah dibawah ini

a. Restore : Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya. b. Move : Memindahkan letak jendela.

c. Size : Untuk mengubah ukuran jendela. d. Minimize : Untuk meminimalkan ukuran jendela. e. Maximize : Untuk memaksimalkan ukuran jendela. f. Close : Untuk menutup jendela.

2. Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basicyang dapat dipilih untuk menyelesaikan tugas tertentu. Isi dari Menu ini ssebagian hampir sama dengan program-program window pada umumnya.


(40)

3. Tool Bar

Tool Baradalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari Visual Basic. Icon-icon dapat ditekan pada setiap tombol tersebutlangsung untuk melakukan perintah tertentu.

Gambar 2.4.Tool Bar

Kegunaan beberapa tombol pada toolbar standart Visual Basic dapat dilihat pada table di bawah ini:


(41)

4. Form Windows

Form Windows merupakan window yang digunakan untuk pembuatan program. Pada form ini dapat diletakkan control, dan kode yang akan membuat program. Pada form yang merupakan bidang kerja akan diletakkan control-control atau Objek untuk tujuan yang berhubungan dengan pemakai. Peletakan control ini dikerjakan dengan memilih control dari window toolbox, dan langkah selanjutnya adalah menggambarkan control tersebut pada form.

Gambar 2.5. Form Windows Visual Basic

5. Windows Toolbox

Window ini digunakan untuk memilih control-control yang digunakan oleh program yang akan dirancang. Beberapa control ini akan dibahas pada bagian selanjutnya. Control-control yang terdapat pada window ini merupakan gabungan dari control standar yang digunakan oleh aplikasi Windows. Control-control yang terdapat pada window ini


(42)

dapat ditambah, dan dapat dikurangi, sesuai dengan kebutuhan dari program. Control-control tambahan ini dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang pada umumnya disediakan oleh perusahaan partai ketiga.

Gambar 2.6. Windows Toolbox 6. Project Explorer

Window ini digunakan untuk menajemen proyek yang digunakan dalam pembuatan program. Pada window proyek terdapat tiga tipe file, yaitu form, modul dan Visual Basic Control. Form dituliskan dengan ekstension *.FRM, modul di dituliskan dengan ekstension *.BAS.


(43)

7. Window Property

Window ini digunakan untuk mengatur sifat (properti) dari form atau control-control. Isi dari window properti ini dapat berubah-ubah sesuai dengan form atau control yang dipilih, karena masing-masing form atau control memiliki properti yang berbeda.

Gambar 2.8. Window Pengaturan Property

8. Window Kode (Codding Program)

Window ini merupakan tempat untuk menuliskan rutin program yang dapat mengontrol setiap obyek dan proses jalan (runtime)-nya program. Window ini dapat ditampilkan dengan memilih / mengklik View Code pada Project Window.


(44)

Gambar 2.9. Window Kode

2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005

SQL Server adalah produk aplikasi database yang dikeluarkan oleh microsoft. SQL Server dapat digunakan pada pembuatan aplikasi mulai dari aplikasi kecil hingga aplikasi yang besar. Microsoft SQL Server merupakan Produk RDBMS (Relational Database Management System) yang dibuat oleh microsoft. Banyak orang yang sering menyebutnya dengan SQL Server saja ini kadang-kadang membingungkan bagi kalangan awam karena sebelumnya sudah ada terminologi SQL Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa untuk memproses query kedalam database dan kita tahu bahwa SQL ini sudah digunakan secara umum pada semua produk database server yang ada di pasaran saat ini. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau juga pemerintahan sebagai penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis mulai dari yang kecil sampai skala enterprise bisa menggunakan Microsoft SQL


(45)

Server sebagai database servernya. Tidak hanya SQL Server saja, masih ada produk sejenis seperti Oracle database, interbase, firebird dan sebagainya. Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat sangat subyektif. Namun biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure query language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program dan daya tampung data menjadi kriteria utama. Selain keutamaan SQL Server sebagai penampung database cukup besar dan dukunganya terhadap bahasa SQL, SQL Server juga memberikan dukungan tehadap sistem database terdistribusi yaitu client/server.

2.5. Jaringan Komputer

Jaringan Komputer disini menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan bahwa jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komputer komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program- progam, penggunaan perangkat keras seperti printer ,hardusk dan sebagainya


(46)

2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer

Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan bahwa Tujuan di bangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmittera) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi. Dalam membangun jaringan komputer memang tidak semudah tujuannya. Ada beberapa hal yang masih di rasa menjadi kendala.kendala kendala itu antara lain:

1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien. 2. Jalur transmisi yang di gunakan tidak benar benar bebas dari maslah

gangguan (noise)

2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Di dalam buku Budhi Irawan (2005:19) membangun sebuah jaringan yang besar, ada beberapa jenis jaringan yang dikelompokkan berdasarkan keluasan area dan jumlah komputer yang digunakan. Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan wilayah geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :

1. LAN (Local area Network)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Jarak komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN dapat bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi popular


(47)

karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang wilayahnya meliputi suatu kota dengan rentang sekitar 10-15 km, misalnya jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM (anjungan tunai mandiri), internet.. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps, dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.


(48)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer.

2.5.4. Topologi Jaringan Kompter

Didalam Buku Budhi Irawan (2005:26) dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone) jaringan-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi linear ini. Topologi Linear Bus dapat dilihat pada gambar 2.10.

Server

Gambar 2.10. Topologi Linear Bus


(49)

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal dan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel Fibre Optic. Topologi Star dapat dilihat pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Topologi Star

[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

3. Ring (Cinicin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin


(50)

(lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.12 Topologi Cincin (Ring) [Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan. Topologi Tree (pohon) dapat dilihat pada gambar 2.13.


(51)

Gambar 2.13. Topologi Tree

[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

2.6. Sistem Client Server

Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client. Komputer server juga bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu Komputer atau workstation dalam suatu jaringan yang mengakses data, file, program, atau aplikasi dari komputer server, kemudian menampilkan data pada interface aplikasi visual pengakses database yang dimiliki komputer client. Selain itu client juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan menghapus data tersebut. Sistem Client Server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan proses client yang meminta sesuatu pelayanan data kepada komputer server yang meyediakan layanan data tersebut. Sehingga baik client maupun server sama–sama melakukan pekerjaan. Keberadaan kombinasi client


(52)

dan server ini membuat kumpulan dari program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server.

Arsitektur client server ini merupakan model konektivitas pada jaringan yang mengenal keberadaan server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model client server terdapat terminal khusus yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi. Sebuah server biasa melayani beberapa komputer client, walaupun ada juga yang hanya melayani satu client saja. Client merupakan sebuah komputer desktop yang terhubung ke jaringan. Apabila pemakai ingin memakai informasi, bagian aplikasi client mengeluarkan permintaan yang dikirim melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan permintaan dan mengirim informasi ke komputer client.

Selain memiliki tugas sebagai back end, server juga berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya milik bersama seperti database, printer, atau jalur komunikasi. Sistem client atau server yaitu pusat pemrosesan data. Sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Beberapa kegiatan pemrosesan yang dapat dilakukan oleh client menjadikan program pada client sebagai aplikasi front end yang digunakan sebagai antar muka atau interface bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server. Selain itu client juga melayani pemakaian sumber data lokal seperti monitor, keyboard, dan perangkat lokal yang lain.


(53)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Sinar Sakti Matra Nusantara Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

MATRA MACHINERY SERVICES bermula dari sebuah bengkel kecil di Bandung pada bulan Juni 1969 seluas 30 dengan empat orang mekanik saja. Lima belas tahun kemudian secara hukum didirikanlah CV MATRA (Akte Notaris Melly Nathaniel SH No. 10 / 9 Agustus 1984 – Bandung).

Tujuh tahun kemudian, sesuai dengan perkembangan, status hukum perusahaan ini ditingkatkan menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. SINAR SAKTI MATRA NUSANTARA, Akte Notaris Sabar Partakoesoema SH No.31 / 20 Mei 1991 – Bandung, yang kemudian setelah melalui beberapa perubahan diubah kembali dan terakhir diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Nomor urut 3223, tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 2 April 2002 Nomor 27, Keputusan Mentri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Nomor C-16144 HT.01.04 tahun 2001 tanggal 30 Oktober 2001. Selanjutnya berdasarkan keterangan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. SINAR SAKTI MATRA NUSANTARA nomor 08 tanggal 09 Pebruari 2009 Notaris. R.


(54)

Sabar Partakoesoema, SH. diadakan perubahan Pemegang Saham dan Komisaris yang baru.

Saat ini, berkat upaya dan kerja keras dari seluruh karyawan dan manajemen, MATRA telah dikenal sebagai salah satu bengkel permesinan besar di Indonesia berstandar tinggi yang ditangani oleh lebih dari 100 tenaga kerja terampil untuk melayani kelanjutan kegiatan dunia industri.

MATRA memberikan pelayanan permesinan yang mencakup : 1. Pelayanan perbaikan turbin

2. Pelayanan perbaikan mekanikal & tooling service 3. Konsultasi teknik On-Line

Melalui pelayanannya, MATRA telah berhasil menciptakan efisiensi yang maksimal dalam waktu dan biaya bagi para klien karena seluruh pekerjaan dilaksanakan secara lokal di Bandung, Indonesia, sesuai dengan standar internasional. Untuk memenuhi tujuan ini, MATRA secara berkelanjutan terus meningkatkan keterampilan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan seminar serta melakukan investasi pada peralatan dan mesin terbaru pada CNC, FMS dan Machining Center.

Seiring dengan perkembangan teknologi, demi kenyamanan klien, kami juga memberikan konsultasi on-line secara cuma-cuma melalui internet. Setelah berkecimpung selama lebih dari tiga dekade, kami merasa berbahagia bahwa kami telah berhasil menyumbangkan solusi terbaik kepada para klien kami mulai dari toko donat, pabrik tekstil sampai instalasi besar di luar Pulau. Termasuk juga


(55)

industri pertahanan seperti, TNI, PINDAD, serta PLN dan perusahaan industri asing maupun domestik ternama lainnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan menjadi perusahaan unggul, maju, terpercaya dengan kinerja profesional.

Misi Perusahaan melakukan usaha dalam bidang permesinan dan mekanikal berstandar tinggi yang ditangani oleh tenaga ahli dan terampil untuk melayani kelanjutan kegiatan dunia industri nasional, berorientasi pada kepuasan pelanggan, serta berwawasan lingkungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yaitu suatu bentuk, susunan ataupun kerangka yang mewujudkan pola tetapdari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang maupun orang-orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama dalam suatu kerja sama untuk mencapai sebuah tujuan organisasi semaksimal mungkin. Setiap bagian dalam suatu struktur organisasi mempunyai kedudukan dan peranan masing-masing, dimana kedudukan dan peranan dalam suatu organisasi dapat dilihat deskripsi kerja dari masing-masing bagian.

Suatu organisasi dapat bekerja lebih efektif jika organisasi tersebut memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi yang baik dapat menjelaskan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap elemen organisasi dengan jelas.


(56)

Gambar 3.1 Struktur PT Sinar Sakti Matra Nusantara Supervisor

Teknik Spv & Staf

Quality Control

Spv Pengeluaran barang Jadi & claim

Pembelian Barang Teknik Gudang Brg. Teknik/Bahan Baku Gudang Perkakas/Tools Kepala Seksi Kepala Seksi

Kepala Seksi

Operator Mesin

Adm Superviso

r

Staf Pers & Umum/Sekretari

at Mgr / Ass

Mgr Personalia &

Umum

Promosi Pemasaran & Penjualan Manager Pemasaran Manager Keuangan

Spv & Adm Keuangan

Spv & Staf Akunting Spv & Staf

Piutang Staf Ahli Bidang Teknik Manager Bengkel Kepala Bengkel Legal Officer Direktur Utama Direktur Operasional Ass. Direksi


(57)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut ini deskripsi tugas di PT Sinar Sakti Matra Nusantara : 1. Direktur Utama

a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif. b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.

c. Memimpin rapat umum, untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

e. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

f. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hokum.

2. Ass. Direksi

a. Asisten Direksi bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif.

b. Asisten Direksi membantu dengan mengawasi staf termasuk mengkoordinasi jadwal kerja staf. Asisten Direksi juga mempertahankan up-to-date waitlists untuk program kami.


(58)

c. Asisten Direksi juga bertindak sebagai penghubung dengan Direktur Eksekutif, anggota staf, orang tua, dan lembaga luar dan mengisi peran Penjabat Direktur dalam ketidakhadiran Direktur.

3. Legal Officer

a. Menangani semua permasalahan hukum

b. melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan operasional perusahaan

c. mengurus masalah eksternal perusahaan. 4. Direktur Operasional

a. Memberikan struktur yang akan memastikan Operasi dan Pemeliharaan dari sistem distribusi, untuk memastikan pasokan aman. b. Mengkoordinasikan semua kegiatan dalam Direktorat

termasuk tanggung jawab administratif dari semua Direksi.

c. Menyiapkan masukan untuk Rencana Tahunan Direktorat Rencana Strategis.

d. Mengkoordinasikan penyusunan Anggaran Tahunan. e. Tetapkan Standar Operasi dan monitor yang sama.

f. Memastikan standar tinggi keselamatan untuk staf, peralatan dan publik dan menanamkan keamanan yang baik dan suasana yang sehat dalam organisasi.

g. Menyediakan sumber daya yang memadai untuk daerah dan divisi untuk melakukan efisien.


(59)

5. Manajer Keuangan

a. Menyediakan dan menginterpretasikan informasi keuangan.

b. Pemantauan dan menafsirkan arus kas dan memprediksi tren masa depan.

c. Menganalisis perubahan dan menasihati sesuai.

d. Merumuskan rencana bisnis strategis dan jangka panjang.

e. Meneliti dan pelaporan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis.

f. Menganalisis pesaing dan tren pasar.

g. Mengembangkan mekanisme pengelolaan keuangan yang meminimalkan risiko keuangan.

h. Melakukan tinjauan dan evaluasi untuk pengurangan biaya peluang. i. Mengelola akuntansi keuangan perusahaan, pemantauan dan sistem

pelaporan.

j. Penghubung dengan auditor untuk memastikan pemantauan tahunan dilakukan.

k. Menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk tenggat waktu tertentu.

l. Mengelola anggaran.

m. Mengatur sumber-sumber baru keuangan untuk fasilitas hutang perusahaan.


(60)

o. Menjaga mengikuti perubahan dalam peraturan keuangan dan undang-undang.

6. Admisntrasi Keuangan

a. Mencatat, membukukan, menyimpan surat-surat, berkas dokumen bidang urusan keuangan.

b. Menyelesaikan proses peng-SPJ-an, menyiapkan bahan penyusunan konsep usulan anggaran, RO dan bahan-bahan yang diperlukan Tim Pemeriksaan atas dasar perintah atasan.

7. Staf Piutang

a. Melakukan kontrol terhadap data piutang

b. Mengawasi keluar masuknya surat utang dan surat piutang.

c. Melakukan penagihan piutang dagang kepada pelanggan atau leasing 8. Staf Akunting

a. Bertanggung jawab kepada Manager Keuangan & Akuntansi b. Mencetak faktur penjualan, DO dan mengirimkannya ke pihak

pelanggan.

c. Menerima dan memproses faktur pembelian yang diterima dari pemasok.

d. Memproses seluruh transaksi penjualan dan pembelian perusahaan. e. Membuat laporan keuangan perusahaan secara berkala.

9. Manajer Bengkel

a. Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana


(61)

b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

e. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung

jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

g. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan

semua instalasi yang ada di pabrik.

h. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegitan di bagiannya

sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

i. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan

kerja yang lebih efisien.

j. Menjaga disiplin kerjadan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.

k. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara

berkala.

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager Bengkel.


(62)

a. Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kerja dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi-seksi di bawahnya agar dapat meningkatkan efisiensi di dalam bagiannya.

b. Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan, dan

fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

c. Menyusun pedoman dan petunjuk- petunjuk lainnya mengenai

pemeliharaan dan perbaikan mesin atau peralatan produksi, air dan udara.

d. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala

perbaikan atas mesin atau peralatan produksi, air dan udara.

e. Mengawasi pelaksanaan pencatatan pengeluaran biaya biaya yang

terjadi dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.

f. Memeriksa dan memastikan bahwa pendingin mesin dan udara dapat

berfungsi sebagaimana mestinya.

g. Mengawasi bekerjanya mesin-mesin, pompa air, dan compressor,

secara terus menerus dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

h. Mengawasi pelaksanaan hasil pekerjaan bagian bengkel yang dipesan,

seperti pembubutan dan sebagainya.

i. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan

kerja yang lebihefisien.

j. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.


(63)

k. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh

manajer bengkel.

11.Kepala Bengkel

a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair

dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya

operasi perusahaan.

b. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan-kebutuhan

lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan pabrik.

c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang

terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair.

d. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua

peralatan pabrik.

e. Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan

oleh masing-masing mesin/peralatan pabrik.

f. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak

menghambat jalannya proses produksi.

g. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau

spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan


(64)

i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.

j. Membuat laporan harian dan berkala kegiatan yang dilakukan seksinya.

k. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh manajer

bengkel.

12.Staf Quality Qontrol

a. Mengawasi kualitas produk yg telah diproduksi

b. Bertugas melakukan cross check lagi oleh bagian QC dan hasilnya

diinformasikan kepada bagian produksi

c. Mengendalikan mutu produk

13.Supervisor Teknik

a. melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas

bisnis perusahaan sehari-hari

b. sebagai koordinator unit kerja

c. mengawasi kinerja para staf

14.Adm. Supervisor

a. Bertugas menangani berkas-berkas yang bersangkutan dengan

supervisor

15.Kepala Seksi

a. Bertugas mengontrol di bagian-bagian tertentu di proses produksi

b. Sebagai koordinator lapangan

16.Operator Mesin


(65)

b. Sebagai koordinator lapangan

17.Bagian Pengeluaran Barang Jadi

a. Memastikan barang jadi yg keluar sesuai dengan permintaan

b. Mengkordinasikan setiap proses yg terjadi di dalam pengeluaran barang

c. Mencatat barang yg keluar

18.Pembelian barang teknik

a. Bertugas melakukan pembelian barang teknik 19.Gudang barang Teknik/Bahan baku

a. Mengawasi bahan baku yg tersimpan di gudang 20.Gudang Perkakas/Tools

a. Mengawasi penyimpanan perkakas di gudang 21.Manager Pemasaran

a. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.

b. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

c. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.

d. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

e. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi. 22.Promosi


(66)

b. Penyiapan bahan dan sarana promosi. b. Pengembangan metoda promosi. c. Pelaksanaan promosi.

d. Evaluasi dan pelaporan kegiatan promosi. 23.Pemasaran

a. Bertugas memasarkan hasil produksi

b. Mengumpulkan keterangan mengenai hasil kinerja produk

c. Mengukur citra perusahaan dan kepuasaan pelanggan secara berkala 24.Manager Personali & Umum

a. Bertanggung jawab atas bagian personalia dan umum.

b. Menyusun struktur organisasi perusahaan yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan dan berhak mengajukan perubahan struktur organisasi bila diperlukan.

c. Menyusun anggaran dan kebijaksanaan dalam pengembangan sumber daya manusia yang kemudian dilaksanakan masing-masing departemen. d. Menyusun mekanisme pengangkatan karyawan baru dan mengurus

prosedur pengangkatan karyawan baru. e. Memelihara data karyawan.

f. Menggambil kebijakan terhadap pengelolaan sarana fisik perusahaan. 25.Staf Personalia & Umum/Sekretariat

a. Bertanggung jawab kepada Manager HRD & GA.

b. Melakukan pengecekan terhadap surat permohonan cuti, klaim biaya pengobatan yang diajukan oleh karyawan.


(67)

c. Melakukan pencatatan dan pemeriksaan absensi karyawan.

d. Mengatur pembayaran gaji, THR, dan bonus yang akan diberikan kepada karyawan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

3.2.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Desain penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara untuk skripsi ini ada adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu pendeskripsian masalah yang diambil pada bagian persediaan, menjelaskan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam penelitian atau tahapan analisis

3.2.2. Jenis dan Meode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :


(68)

3.2.2.1. Sumber Data Primer 1. Wawancara

Dalam Penelitian yang dilakukan PT. Sinar Sakti Matra Nusantara, sumber data primer yang didapatkan dengan cara wawancara langsung terhadap salah satu karyawan di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara di bagian Personalia mengenai masalah yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, seperti data perusahaan dan proses bisnis yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

2. Obsesrvasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung ke perusahaan tersebut, dengan mengamati dan melakukan pencatatan terhadap proses pemesanan barang, penyimpanan barang, sampai dengan proses produksi. Dan juga langsung menanyakan kepada operator yang bertugas di bagian produksi.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Sumber data sekunder yang didapatkan pada saat melakukan penelitian di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara berupa dokumen Order Pemesanan, dokumen

Instruksi Kerja, Faktur Pembelian, dan juga file tentang company profile yang berisi sejarah dan struktur organisasi perusahaan tersebut.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam Penelitian ini Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan akan dikemukakan secara rinci sebagai berikut :


(69)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan adalah model waterfall. Pada metode ini penulis menggunakan lima tahap untuk menggembangkan suatu perangkat lunak. Kelima tahap itu tersusun dari atas kebawah. Dimana konsep dari metode ini adalah sebagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan terstruktur.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya

2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat untuk stuktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau


(70)

keseluruhan. Pada diagram ini dianalisis informasi yang dibutuhkan dari tujuan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Diagram konteks berfungsi untuk menjelasakan hubungan sistem yang sedang berjalan dengan entitas luar.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstuktur. Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan arus data dalams sistem dengan terstuktur dan jelas. Pembuatan Data Flow Diagram yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain, dengan aliran data yang terdapat dalam sistem.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Cara mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

a. Menggambakan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD.

b. Menggambarkan komponen yang mungkin bisa dipecah menjadi data elementer.


(1)

Tabel 5.19 Pengujian Input Data Master Bahan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan 1 Klik tombol tambah 2 Mengisi data bahan baku

Yang diharapkan 1 Kode bahan muncul secara otomatis pada form bahan 2 Mengisi data bahan baku dengan lengkap

3 Data bahan baku dapat tersimpan Pengamatan 1. Dapat mengisi data bahan baku

2. Mengisi data bahan baku dengan lengkap

3. Data bahan baku dapat tersimpan dalam database sesuai dengan yang diharapkan

Kesimpulan [ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Tidak mengisi data bahan baku dengan lengkap

Yang diharapkan Tidak dapat menyimpan data bahan baku ke dalam database Pengamatan Menampilkan pesan “Gagal” pada form bahan

Kesimpulan [ ] Diterima [ ] Ditolak

13.Pengujian Input Data Master Pemasok

Pengujian input data master pemasok dilakukan untuk mengecek data yang diinput sesuai dengan yang diharapkan, adapun pengujian yang di lakukan adalah sebagai berikut :


(2)

169

Tabel 5.20 Pengujian Input Data Master Pemasok Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan 1 Klik tombol tambah 2 Mengisi data pemasok

Yang diharapkan 1 Kode pemasok muncul secara otomatis pada form pemasok 2 Mengisi data pemasok dengan lengkap

3 Data pemasok dapat tersimpan Pengamatan 1. Dapat mengisi data pemasok

2. Mengisi data pemasok dengan lengkap

3. Data pemasok dapat tersimpan dalam database sesuai dengan yang diharapkan

Kesimpulan [ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Tidak mengisi data pemasok dengan lengkap

Yang diharapkan Tidak dapat menyimpan data pemasok ke dalam database Pengamatan Menampilkan pesan “Gagal” pada form pemasok

Kesimpulan [ ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil dari pengujian kasus uji coba di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Perangkat Lunak secara garis besar dapat mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya permasalahan yang terdapat di PT Sinar Sakti Matra Nusantara dapat disimpulkan bahwa :

1. Dapat dengan mudah mengelola stok barang yang masuk dan keluar yang masih menggunakan pencatatan melalui kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya.

2. Dapat memudahkan pencarian data bahan yang masuk dan keluar, karena sebelumnya pencarian data masih dilakukan dengan mencari data satu persatu dari arsip-arsip yang menumpuk.

3. Dapat dengan mudah menyimpan data secara komputerisasi dan tidak memerlukan ruang yang cukup besar dalam menyimpan data ataupun arsip. 4. Dapat mempermudah pemakai dalam pembuatan laporan, baik itu laporan

barang masuk, laporan barang keluar, dan laporan produksi dengan cepat dan tepat waktu.

6.2. Saran

Setelah mengambil beberapa kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang akan disampaikan. Dalam hal ini penulis akan memberikan saran yang ditujukan untuk pengembangan program aplikasi untuk pihak PT Sinar Sakti Matra Nusantara. Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai berikut


(4)

171

1. Perlu adanya perbaikan pada aplikasi sistem agar seluruh sistem yang ada dapat terkomputerisasi dengan baik.

2. Perlu adanya pengadaan sarana dan prasarana yang perlu di tingkatkan sehingga dapat dipergunakan sesuai kebutuhan. Antara lain membuat sisrem informasi persediaan bahan baku yang berbasis client-server, sehingga sistem informasi tersebut dapat diakses oleh bagian lain yang berhubungan.

3. Pengiriman barang ke customer prosedurnya masih kurang jelas sebaiknya dalam proses pengiriman barang sesuai dengan prosedur yang dibuat dan ditangani oleh bagian yang berwenang.

4. Perlu adanya pemeliharaan (maintenance) secara periodik terhadap aktualisasi data di aplikasi sistem informasi persedian bahan baku ini.


(5)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu

Jogiyanto, HM. 2002. Analisis Dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

M. Agus J. Alam. 2005. Pemrograman Transact-SQL pada SQL Server 2005. Elex Media Komputindo

Wahana Komputer. 2003. Buku Pintar Penanganan Jaringan Komputer. Andi. Yogakarta.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama Lengkap : Arif Noor Iman Tempat & Tgl Lahir : Bandung, 18 Juli 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki Nama Ayah : Madirah Suhara

Nama Ibu : Nurelah

Alamat : Jl. Cibeunying Kolot No.16 Bandung 40133 Telepon / HP : (022) 2517286 / 08996142505

E-Mail : [email protected]

Data Pendidikan :

1995-2001 : SDN Neglasari 2 Bandung 2001-2004 : SMP PGII 1 Bandung

2004-2007 : SMA Kartika Siliwangi 3-1 Bandung 2007-2012 : Universitas Komputer Indonesia