7
– i.
ii.
• •
II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL
PENAWARAN UMUM
Seluruh dana bersih yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT II ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayarkan sehubungan dengan PUT II akan digunakan seluruhnya untuk
mendanai sebagian belanja modal yang diperkirakan mencapai lebih dari US 1 miliar. Belanja modal ini diperlukan Perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi danatau diversifikasi produk yang bertujuan untuk
meningkatkan skala usaha Perseroan. Apabila dana yang diperoleh kurang dari rencana hasil PUT II, Perseroan akan memperoleh pinjaman dari pihak ketiga dan menggunakan kas internal untuk membiayai sisa kebutuhan
pendanaan. Penggunaan dana hasil PUT II akan digunakan Perseroan untuk membiayai beberapa proyek sebagai berikut:
proyek perluasan pabrik butadiene, konstruksi pabrik baru polyethylene, peningkatan kapasitas naphtha cracker, perluasan pabrik polypropylene, konstruksi pabrik baru methyl tert-butyl ether MTBE dan butene-1, serta
pengeluaran awal pembangunan kompleks petrokimia kedua. Tabel di bawah ini menguraikan informasi tentang proyek-proyek tersebut di atas:
Nama Pabrik Total Estimasi Biaya
US Juta Estimasi Saat Mulai
Operasi
1
Telah ditentukan
Perluasan butadiene 42,0
Kuartal 2 2018 Peningkatan kapasitas naphtha cracker
45,0 Kuartal 1 2020
Pabrik polyethylene baru 356,0
Kuartal 4 2019
Dalam Perencanaan
Perluasan polypropylene 15,0
Kuartal 3 2019 Pabrik MTBE dan Butene-1 baru
100,0 Kuartal 3 2020
Kompleks petrokimia kedua pengeluaran awal 455,0
-
1
Mengacu ke estimasi saat mulainya operasi pabrik baru dan saat mulainya operasi penuh untuk pabrik lama
Belanja modal yang akan dilakukan adalah sejalan dengan strategi bisnis Perseroan dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi serta memperluas variasi produk melalui proyek integrasi produk
hilir guna mempertahankan posisi pasar dari Perseroan sebagai pemimpin pasar di dalam industri petrokimia Indonesia.
Apabila dana yang diperoleh dari PUT II ini tidak dipergunakan langsung oleh Perseroan, maka Perseroan akan menempatkan dana bersih dalam rekening giro danatau tabungan maupun deposito pada bank dan lembaga
keuangan atau menginvestasikan dana tersebut dalam instrumen pasar uang lainnya, sebagaimana dianggap perlu oleh Direksi Perseroan.
Sesuai dengan Surat No. 016CAPIRL-OJK-BTNIII2017 tanggal 10 Maret 2017 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016, dana hasil
Penawaran Umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 telah digunakan seluruhnya sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada OJK sesuai dengan POJK
No. 302015. Sesuai dengan POJK No. 332015, total biaya yang dikeluarkan Perseroan sehubungan dengan PUT II termasuk
pajak diperkirakan berjumlah sekitar Rp78.469.996.179 dari total dana yang diperoleh dari PUT II. Perkiraan biaya tersebut dialokasikan sebagai berikut:
• Biaya Konsultan Keuangan 1,041;
• Biaya ProfesiLembaga Penunjang Pasar Modal yang terdiri dari jasa Akuntan, Konsultan Hukum, Notaris,
Biro Administrasi Efek “BAE” sebesar 0,434; •
Biaya OJK sebesar 0,015; dan •
Biaya lain-lain komisi, percetakan, publikasi sebesar 0,068. Sesuai dengan POJK No. 302015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil
PUT II ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 lima belas bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil PUT II telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkan pada RUPS
Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 enam bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember.
Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT II ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut beserta alasannya kepada OJK dengan
mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.
8
Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil PUT II ini yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu danatau transaksi material, Perseroan akan
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 danatau Peraturan No. IX.E.2.
9
III. PERNYATAAN UTANG