Pengaruh Rasio Globulin 7S dan 11S Isolat Protein Kedelai terhadap Tekstur Tahu

B i a r l a h segenap bumi t a k u t kepada TUHAN,
b i a r l a h semua penduduk d u n i a g e n t a r t e r h a d a p D i a !
Sebab D i a b e r f i r m a n , maka semuanya j a d i ;
D i a memberi p e r i n t a h , maka semuanya ada.
(Mazmur 32:B-9)

Kupersembahkan k a r y a i n i
u n t u k Mama, Papa, B u d i ,
I n d a h , dan F r a n s

oozy
PENGARUH RASlO GLOBULIN 7s

DAN'11S

ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR TAHU

Oleh

DEW1 KOESOEMA


F 26.

1167

1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI
INSTITUT

PERTANIAN

PERTANIAN BOGOR

B O G O R

Dewi Koesoema. F 26.1167. Pengaruh Rasio'Globulin 7s dan
11s Isolat Protein Kedelai Terhadap Tekstur Tahu. Di
bawah bimbingan Dedi Fardiaz dan Nuri Andarwulan
RINGKASAN

Pembuatan tahu sebagai produk dari kedelai, memerlukan varietas kedelai tertentu, agar diperoleh tekstur yang

diinginkan.

Sampai saat ini belum ada informasi ilmiah

yang dapat menjelaskan mengapa hanya varietas tertentu
yang dapat menghasilkan tahu dengan sifat tekstur khas.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi
dasar tentang pengaruh rasio globulin 7s dan 11s dari
protein kedelai terhadap tekstur tahu.

Dengan mengetahui

pengaruh ini, pemilihan varietas kedelai untuk membuat
tahu akan lebih mudah.

Selain itu pencampuran varietas

kedelai dapat dilakukan untuk memperoleh tekstur tahu yang
diinginkan.
Kedelai yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak

empat belas varietas.
varietas

Globulin 7s dan 11s masing-masing

diisolasi, kemudian

metode gravimetri.

dihitung

rasionya

dengan

Tahu yang dibuat dari varietas terse-

but diukur teksturnya dengan Steven Texturometer.
Globulin 75 dan 11s diisolasi berdasarkan metoda yang
dikembangkan oleh Thanh dan Shibasaki (1976).


Globulin

11s dapat dipisahkan dari ekstrak encer kedelai dalam
larutan bufer tris-HC1 0.03 M, pH 8.0 dengan menurunkan pH

larutan menjadi 6.4. Sedangkan globulin 7S dapat dipisahkan dari supernatan pH 6.4 tersebut dengan menurunkan pH
menjadi 4.8.
Pembuatan tahu dilakukan dalam skala laboratorium,
dengan CaS04 sebagai bahan penggumpal.

Ukuran cetakan

yang digunakan 7cm x 7cm dan dipres dengan tekanan
gram/cm2 , selama lima menit.

163.27

Parameter tekstur yang dia-


mati adalah kekerasan dan rigiditasnya.

Pengukuran dila-

kukan setelah tahu disimpan pada suhu 4'~ selama 12 jam.
Rasio

globulin

7S/llS

kedelai berkisar pada

dari

empat

belas

1.245 sampai 2.601.


varietas
Tahu yang

dihasilkan mempunyai kekerasan sebesar 130.50 gram sampai
226.75 gram, dan rigiditasnya sebesar 10.03 gram/mm sampai
16.67 gram/m.
Hubungan rasio globulin 7S/llS dan kekerasan tahu
dinyatakan dalam persamaan

:

y

=

-

307


+ 492 x - 118 x2.

Dengan x sebagai rasio globulin 7S/llS dan y kekerasan gel
tahu dalam satuan gram.
Hubungan rasio globulin 7S/11S dengan rigiditas tahu
memenuhi persamaan

:

y

=

-

10.7

+ 22.8

x


-

5.03 x2.

Dengan x sebagai rasio globulin 7S/llS dan y adalah rigiditas gel tahu dalam satuan gram/mm.
Kekerasan tahu hasil pengukuran dari pencampuran dua
varietas kedelai rasio 1 1 , memperlihatkan penyimpangan
1.69% sampai 11.32% terhadap hasil perhitungan.
penyimpangan rigiditas

Sedangkan

sebesar 1.73% sampai 13.01%.

PENGARW RASIO GLOBULIN 7 S DAN

11s

ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR T A W


Oleh
DEW1 KOESOEMA
F 26.1167

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

1 9 9 3

JLJRUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGARUH RASIO GLOBULIN 7s DAN 11s
ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR TAHU

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

Oleh
DEW1 KOESOEMA
F 26.1167

Dilahirkan di Jember, 25 November 1970

Ir. Nuri Andarwulan
Dosen Pembimbing I1


Dosen Pembimbing I

KATA PEXGAN'TAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga
dalam nama Yesus Kristus, karena kasih-Nya senantiasa
menyertai penulis dari awal penelitian sampai tersusunnya
skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak

Dr. Ir. Dedi

Fardiaz, MSc.

dan

Ibu

Ir. Nuri

Andarwulan selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis selama
penelitian sampai tersusunnya skripsi ini.
2. Ibu Dr. Ir. Hanny Widjaya, MSc. selaku dosen penguji.
3. Keluargaku tercinta: Papa, Mama, Budi, dan Indah, untuk

segala doa dan dorongan yang diberikan.
4. Fransiscus Antonius, yang telah

banyak memberikan per-

hatian, dukungan, dan kesabaran.
5. Pak Ganda, Pak Dunung, dan para laboran lain yang telah

banyak membantu selama penelitian.
6. Iing dan teman-teman sekost yang lain.
7. Pihak-pihak lain yang

tidak

persatu.

iii

dapat

disebutkan satu-

B i a r l a h segenap bumi t a k u t kepada TUHAN,
b i a r l a h semua penduduk d u n i a g e n t a r t e r h a d a p D i a !
Sebab D i a b e r f i r m a n , maka semuanya j a d i ;
D i a memberi p e r i n t a h , maka semuanya ada.
(Mazmur 32:B-9)

Kupersembahkan k a r y a i n i
u n t u k Mama, Papa, B u d i ,
I n d a h , dan F r a n s

oozy
PENGARUH RASlO GLOBULIN 7s

DAN'11S

ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR TAHU

Oleh

DEW1 KOESOEMA

F 26.

1167

1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI
INSTITUT

PERTANIAN

PERTANIAN BOGOR

B O G O R

Dewi Koesoema. F 26.1167. Pengaruh Rasio'Globulin 7s dan
11s Isolat Protein Kedelai Terhadap Tekstur Tahu. Di
bawah bimbingan Dedi Fardiaz dan Nuri Andarwulan
RINGKASAN

Pembuatan tahu sebagai produk dari kedelai, memerlukan varietas kedelai tertentu, agar diperoleh tekstur yang
diinginkan.

Sampai saat ini belum ada informasi ilmiah

yang dapat menjelaskan mengapa hanya varietas tertentu
yang dapat menghasilkan tahu dengan sifat tekstur khas.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi
dasar tentang pengaruh rasio globulin 7s dan 11s dari
protein kedelai terhadap tekstur tahu.

Dengan mengetahui

pengaruh ini, pemilihan varietas kedelai untuk membuat
tahu akan lebih mudah.

Selain itu pencampuran varietas

kedelai dapat dilakukan untuk memperoleh tekstur tahu yang
diinginkan.
Kedelai yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak
empat belas varietas.
varietas

Globulin 7s dan 11s masing-masing

diisolasi, kemudian

metode gravimetri.

dihitung

rasionya

dengan

Tahu yang dibuat dari varietas terse-

but diukur teksturnya dengan Steven Texturometer.
Globulin 75 dan 11s diisolasi berdasarkan metoda yang
dikembangkan oleh Thanh dan Shibasaki (1976).

Globulin

11s dapat dipisahkan dari ekstrak encer kedelai dalam
larutan bufer tris-HC1 0.03 M, pH 8.0 dengan menurunkan pH

larutan menjadi 6.4. Sedangkan globulin 7S dapat dipisahkan dari supernatan pH 6.4 tersebut dengan menurunkan pH
menjadi 4.8.
Pembuatan tahu dilakukan dalam skala laboratorium,
dengan CaS04 sebagai bahan penggumpal.

Ukuran cetakan

yang digunakan 7cm x 7cm dan dipres dengan tekanan
gram/cm2 , selama lima menit.

163.27

Parameter tekstur yang dia-

mati adalah kekerasan dan rigiditasnya.

Pengukuran dila-

kukan setelah tahu disimpan pada suhu 4'~ selama 12 jam.
Rasio

globulin

7S/llS

kedelai berkisar pada

dari

empat

belas

1.245 sampai 2.601.

varietas
Tahu yang

dihasilkan mempunyai kekerasan sebesar 130.50 gram sampai
226.75 gram, dan rigiditasnya sebesar 10.03 gram/mm sampai
16.67 gram/m.
Hubungan rasio globulin 7S/llS dan kekerasan tahu
dinyatakan dalam persamaan

:

y

=

-

307

+ 492 x - 118 x2.

Dengan x sebagai rasio globulin 7S/llS dan y kekerasan gel
tahu dalam satuan gram.
Hubungan rasio globulin 7S/11S dengan rigiditas tahu
memenuhi persamaan

:

y

=

-

10.7

+ 22.8

x

-

5.03 x2.

Dengan x sebagai rasio globulin 7S/llS dan y adalah rigiditas gel tahu dalam satuan gram/mm.
Kekerasan tahu hasil pengukuran dari pencampuran dua
varietas kedelai rasio 1 1 , memperlihatkan penyimpangan
1.69% sampai 11.32% terhadap hasil perhitungan.
penyimpangan rigiditas

Sedangkan

sebesar 1.73% sampai 13.01%.

PENGARW RASIO GLOBULIN 7 S DAN

11s

ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR T A W

Oleh
DEW1 KOESOEMA
F 26.1167

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

1 9 9 3

JLJRUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGARUH RASIO GLOBULIN 7s DAN 11s
ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP TEKSTUR TAHU

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

Oleh
DEW1 KOESOEMA
F 26.1167

Dilahirkan di Jember, 25 November 1970

Ir. Nuri Andarwulan
Dosen Pembimbing I1

Dosen Pembimbing I

KATA PEXGAN'TAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga
dalam nama Yesus Kristus, karena kasih-Nya senantiasa
menyertai penulis dari awal penelitian sampai tersusunnya
skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak

Dr. Ir. Dedi

Fardiaz, MSc.

dan

Ibu

Ir. Nuri

Andarwulan selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis selama
penelitian sampai tersusunnya skripsi ini.
2. Ibu Dr. Ir. Hanny Widjaya, MSc. selaku dosen penguji.
3. Keluargaku tercinta: Papa, Mama, Budi, dan Indah, untuk

segala doa dan dorongan yang diberikan.
4. Fransiscus Antonius, yang telah

banyak memberikan per-

hatian, dukungan, dan kesabaran.
5. Pak Ganda, Pak Dunung, dan para laboran lain yang telah

banyak membantu selama penelitian.
6. Iing dan teman-teman sekost yang lain.
7. Pihak-pihak lain yang

tidak

persatu.

iii

dapat

disebutkan satu-