BAB III PERILAKU PEMILIH ETNIS TIONGHOA
Studi Deskriptif Perilaku Pemilih Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Umum Legislatif Kota Medan Tahun 2014 Di Kelurahan Sekip Kecamatan Medan
Petisah Kota Medan
Bab ini menyajikan data yang di peroleh melaui pembagian kuesioner kepada para responden yaitu masyarakat etnis Ttionghoa di Kelurahan Sekip. Dalam
menentukan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara random berdasarkan Etnis mayoritas di kelurahan tersebut, yakni etnis Tionghoa.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat etnis Tionghoa di Kelurahan Sekip. Settelah dilakukan penelitian dengan penyebaran kuesioner ke beberapa
masyarakat etnis Tionghoa di Kelurahan Sekip maka diperoleh berbagai data mengenai keadaan responden serta jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan yang
di ajukan dalam kuesioner yang kemudian disajikan. Bab ini juga akan menyajikan analisis data yang menjadi rumusan masalah diatas.
A. Identitas Responden
Penulis akan menyajikan data identitas responden yang dapat dilihat dari segi jenis usia, kelamin, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan
penghasilan dari masyarakat Etnis Tionghoa di Kelurahan Sekip.
47
Universitas Sumatera Utara
Kuisioner dibagikan kepada seratus 100 masyarakat Etnis Tionghoa sessuai dengan jumlah sampel yang telah dihitung.
a. Karakteristik Reponden Berdasarkan Usia
Tabel 3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
17-30 42
31-40 48
41-50 10
51 Tahun keatas -
Total 100
Sumber: Data Primer, diolah oleh peneliti 2016
Tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa dari 100 orang yang terpilih menjadi responden untuk mengetahui Perilaku Politik Etnis Tionghoa Pada
Pemilihan Umum Legislatif di Kelurahan Sekip adalah 42 berusia 17 sampai 30 tahun, 48 berusia 31 sampai 40 tahun dan 10 41 sampai 50 tahun keatas.
48
Universitas Sumatera Utara
b. Karakteristik Ressponden Berdasarkan Agama
Tabel 3.2 Deskripsi Responden berdaarkan Jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki 49
Perempuan 51
Total 100
Sumber: Data Primer, diolah oleh peneliti 2016
Tabel 3.2 dapat disiimpulkan dari 100 orang yang terpilih menjadi responden untuk mengetahui pengaruh Perilaku politik Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Umum
Legislatif di Kelurahan Sekip adalah 50 laki-laki dan 50 jumlah responden perempuan. Menurut Mar’at, manusia sebagai badan yang mendasar suatu alam
dipengaruhi kepribadiannya oleh corak badan itu sendiri, konstitusi seksual yang mengakibatkan perbedaan antara pria dan wanita juga membedakan kepribadian pria
dan wanita.
35
Posisi laki-laki yang lebih banyak akan menjadi faktor yang mempengaruhi variasi jawaban berikutnya, namun jenis kelamin bukan satu-satunya
faktor yang memegang peranan.
35
Mar’at. 1982. Sikap Manusia serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. hal 54
49
Universitas Sumatera Utara
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel 3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Agama
Agama Jumlah
Islam _
Kristen Protestan 42
Katholik 5
Hindu 5
Budha 43
Total 100
Sumber: data Primer,Diolah oleh peneliti 2016
Tabel 3.3 menunjukkan dari 100 responden, sebanyak 43 diantaranya memeluk agama Budha, kemudian 42 diantaranya memeluk agama Kristen
Protestan, sebanyak 5 memeluk agama katolik, dan 5 memeluk agama Hindu. Menurut Lazarsfeld, pemilih dengan agama tertentu cenderung memilih kepada salah
satu kubu kandidat dalam pemilihan umum, seperti agama Kristen Protestan di Amerika, cenderung memilih Partai Republik daripada Partai Demokrat.
36
Perbedaan karakteristik responden berdasarkan agama terlihat jelas, agama Budha menjadi
agama yang dominan pada responden, hal tersebut akan mempengaruhi variasi pilihan maupun prefrensi pemilihan seperti yang disebutkan Lazarsfeld.
36
Paul F. Lazarsfeld. 1968. The People’s Choice: How The Voter Makes Up His Mind in a Presidential Campaign. Columbia: Columbia Univesity Press. hal 21-22
50
Universitas Sumatera Utara
d. Karakteristik Responden Berdaarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Jumlah
Sarjana 31
Diploma 35
SMASederajat 32
SMPSederajat 2
SDSederajat _
Total 100
Sumber: Data Primer, Diolah oleh peneliti 2016
Table 3.4 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir Responden 35 adalah diploma, 32 SMASederajat,, 31 Sarjana, dan 2 SMPederajat. Terlihatabahwa
pendidikan yang paling banyak merupakan Tamatan Diploma. Dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak 61 responden telah mengecap pendidikan tinggi, dengan demikian
seharusnya perilakupartisipasi politik, tingkat kesadaran dalam pendidikan politik atau partisipasi setidaknya lebih tinggi daripada masyarakat yang pendidikannya
hanya sampai pada masa SMA,SMP dan SD.
51
Universitas Sumatera Utara
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Pengusaha 35
Pedagangpetani 17
Pegawai Negeri Sipil _
Wiraswasta 35
Dll 13
Total 100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Table 3.5 menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang bekerja sebagai pengusaha sebanyak 35, pekerjaan respoden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak
35, kemudian responden yang bekerja sebagai pedagangpetani sebanyak 17 dan ressponden yang masih mengecap pendidikan sebanyak 13 responden. Menurut Roe
McAllister, di Inggris Khususnya pada anak-anak pekerja atau kelas buruh akan melakukan percontohan terhadap pilihan orangtua mereka.
37
Oleh karena itu pekerjaan sepertinya cukup berpengaruh terhadap perilaku pemilih.
37
Rose McAllister. 1990. The Loyalities of Voters: A Lifetime Learning Model. London: Sage dikutip dari Jurnal Poelitik Volume – 5 No.1 Tahun 2009. hal 11
52
Universitas Sumatera Utara
f. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Tabel 3.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan Orangtua Jumlah
Rp1juta 17
Rp1juta – Rp2juta 27
Rp2juta – Rp3juta 30
Rp3juta 26
Total 100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa penghasilan responden di bawah Rp 1.000.000 sebanyak 17, responden yang memiliki penghasilan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
sebanyak 27, kemudian responden yang memiliki penghasilan Rp 2.000.000 – Rp 3000.000 sebanyak 30 dan responden yang memiliki penghasilan lebihdari
3.000.000 sebanyak 26. Menurut Ramlan Surbakti, faktor social ekonomi dalam pendekatan sosiologis berkaitan erat dalam mempengaruhi pilihan pemilih terhadap
kandidat dalam pemilu.
38
38
Ramlan Surbakti. 2010. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Penerbit PT. Grasindo. hal 185
53
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Ingin ikut memilih sejak sebelum pemilihan umum legislatif 2014
Pilihan Frequency
Percent
Ya 37
37 Ragu – ragu
38 38
Tidak 30
25
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa sebanyak 37 menyatakan ingin ikut memilih sejak sebelum pemilihan umum legislatif 2014 berlangsung, responden yang
ragu-ragu ingin memilih sejak sebelum pemilihan umum berlangsung sebanyak 38, dan 25 responden menyatakan tidak ikut memilih sebelum pemilihan umum
legislatif berlangsung. Dengan demikian pernyataan tabel 3.7ingin ikut memilih sejak sebelum pemilihan umum legislatif 2014 bisa dilihat sebanyak 38 responden
menyatakan ragu-ragu untuk memilih sebelum pemilihan umum legislatif, Responden yang menyatakan ingin memilihsebelum pemilihan legislatif berlangsung juga terlihat
cukup besar yakni 37, hanya berbeda 1dari responden yang ragu-ragu untuk ingin memilih, persentase tersebut lebih besar daripada persentase responden yang tidak
ingin memilih sebelum pemilihan umum legislatif yaitu sebanyak 25.
54
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8 Menggunakan hak pilih dalam pemilihan Umum Legislatif 2014
Pilihan Frequency
Percent
Ya 54
54 Tidak
46 46
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 54 responden di Kelurahan Sekip menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum leislatif 2014
lalu, dan 46 responden di kelurahan Sekip tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum legislatif 2014. Dengan demikian pernyataan di Tabel 3.10
menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum legislatif pada tahun 2014 dapat terlihat bahwa mayoritas responden menggunakan hak pilihnya sebanyak 54 dan
46 responden tidak menggunakan hak pilihnya. Hal ini menjelaskan bahwa 54 masyarakat sekip menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum legislatif 2014
dan hamper separuh dari responden tidak menggnakan hak pilihnya, berdasarkan data yang di dapat dari KPU Kota Medan, jumlah pemilih di kelurahan Sekip
sebanyak 6,930 pemilih yang terdiri dari 3,237 laki laki dan 3,693 perempuan, dan jumlah total pengunaan hak pilih sebanyak 3,592 suara yang terdiri dari 1669 laki-
laki dan 1923 perempuan.
39
39
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dari Setiap Kelurahan di Tingkat Kecamatan Dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD KabupatenKota Tahun 2014
55
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9 Sudah menetapkan pilihan sejak sebelum pemilihan umum legislatif
Pilihan Frequency
Percent
Ya 12
12 Ragu-Ragu
39 39
Tidak 59
59
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Pada Tabel 3.8 terlihat sebanyak 12 responden menyatakan sudah
menetapkan pilihannya sejak sebelum pemilihan umum legislatif 2014 dilaksanakan, responden yang menyatakan ragu-ragu untuk menetapkan pilihannya sejak sebelum
pemilihan umum legislatif 2014 yakni 39, dan sebanyak 59 responden menyatakan belum menetapkan pilihannya sebelum pemilihan umum legislatif 2014.
Dengan demikian Tabel 3.8 sudah menetapkan pilihannya sejak sebelum pemilihan umum legislatif 2014 mayoritas responden belum menetapkan pilihannya sebelum
pemilihan umum sebanyak 59, berbeda 10 dengan responden yang ragu-ragu saat menetapkan pilihannya sejak sebelum pemilihan umum berlangsung yakni sebanyak
39, dan hanya 12 responden yang sudah menetapkan pilihannya sebelum sejak pemilihan umum legislatif 2014.hal ini menunjukkan bahwa 59 masyarakat etnis
Tionghoa di kelurahan Sekip belum menetapkan siapa calon yang akan dipilih sebelum pemilihan umum legislatif 2014. Norwin Tanoe, salah satu Masyarakat yang
menjawab ragu-ragu pada pernyataan “sudah menetapkan pemilihan sejak sebelum
56
Universitas Sumatera Utara
pemilihan umum legislatif 2014” disebabkan karena ia belum belum menetapkan siapa calon legislatif yang akan dipilihnya nanti pada pemilihan umum legislatif.
40
Tabel 3.10 Percaya dengan memilih membawa dampak positif
Pilihan Frequency
Percent
Ya 21
21 Ragu-ragu
50 50
Tidak 29
29
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti2016
Pada Tabel 3.9 dapat dilihat sebanyak 21 responden menyatakan “ya” dengan memilih akan membawa dampak positif bagi responden, kemudian ebnyak 50
responden menyatakann “ragu-ragu” dengan memilih akan membawa dampak positif bagi responden, dan 29 responden menyatakan ”tidak” memilih tidak akan
membawa dampak positif kepada responden. Maka pernyataan tabel 3.9 percaya dengan memilih akan membawa dampak positif dapat dilihat bahwa mayoritas
responden banyak memberikan jawaban ragu-ragu sebesar 50, responden yang menyatakan tidak sebesar 29 dan 12 responden menyatakan dengan memilih
akan membawa dampak positif bagi responden. Hal ini menunjukkan bahwa 50 masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip ragu-ragu dengan memilih akan
membawa dampak positif bagi masyarakat di kelurahan terseut. Salah satu
40
Wawancara dengan Norwin Tanoe Masyarakat kelurahan sekip 15 Februari 2016
57
Universitas Sumatera Utara
Responden bernama Ong Pui Yuen yang memilih ragu-ragu pada pernyataan “percaya dengan memilih akan membawa dampak positif” sebab dalam masa
pemerintahan sebelumnya warga kelurahan Sekip tidak mengalami perubahan dalam beberapa periode lalu.
41
Tabel 3.11 Mengetahui visimisi calon legislatif pada pemilihan umum
Pilihan Frequency
Percent
Ya 26
26 Ragu-ragu
23 23
Tidak 51
51
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti2016
Pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden menyatakan “ya” mengetahui visi, misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014, sebanyak 26
responden memilih ragu-ragu, dan 51 responden memilih “tidak” mengetahui visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014. Dengan demikian pada
pernyataan tabel 3.11 mengetahui visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014 bisa dilihat sebanyak 51 responden yang mayoritas Etnis Tionghoa
tidak mengetahui visi dan misi calon legislatif 2014. sebanyak 30 dari Responden yang tidak mengetahui visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014
adalah responden yang tahu visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014
41
Wawancara dengan Ong Pui Yuen masyarakat kelurahan Sekip 21 februari 2016
58
Universitas Sumatera Utara
yakni sebanyak 26. Sebagian responden menyatakan ragu-ragu mengetahui visi misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014 yakni 23. Hal ini menjelaskan
bahwa 51 masyrakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak mengetahui visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014. Wawancara dengan Ong
Pei Xian salah satu responden yang memilih ragu-ragu pada pernyataan mengetahui visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum 2014 mengatakan ragu-ragu
sebab ia pernah mendengar visi dan misi dari salah satu calon legislatif namun tidak mengetahui pasti kebenaran visi dan misi tersebut.
42
Tabel 3.12 Paham dengan visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014
Pilihan Frequency
Percent
Ya 22
22 Ragu-ragu
28 28
Tidak 50
50
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.12 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 22 responden yang ber Etnis Tionghoa yang tersebar di kelurahan Sekip menyatakan paham dengan
visi dan misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014, sebanyak 28 ressponden menyatakan ragu-ragu, dan 50 menyatakan tidak paham dengan visi
dan misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014.
42
Wawancara dengan Ong Pei Xian masyarakat Etnis Tionghoa keluraha Sekip 21 Februari 2016
59
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian pada pernyataan Tabel 3.12 paham dengan visi dan misi calon legislatif pada pemiihan umum legislatif 2014 dapat terlihat bahwa mayoritas
responden memberikan jawaban tidak paham terhadap visi misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif sebesar 50, responden yang menyatakan ragu-ragu
sebanyak 28, dan 22 responden menyatakan Paham dengan visi an misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014. Hal ini menjelaskan bahwa 50
masyarakat etnis Tionghoa tidak paham dengan visi misi calon legislatif pada pemilihan umum legislatif 2014.
Tabel 3.13 Percaya calon legislatif akan melaksanakan visi dan misinya setelah terpilih
Pilihan Frequency
Percent
Ya 26
26 Ragu-ragu
56 56
Tidak 18
18
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasaarkan Tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan “percaya calon legislatif akan melaksanakan visi dan misinya setelah terpilih
sebanyak 26, dan responden yang ragu-ragu calon legislatif akan melaksanakan visi dan misinya setelah terpilih sebanyak 26, dan 18 responden memilih tidak
“percaya alon legislatif akan melaksanakan visi dan misinya setelah terpilih. Dengan demikian pada pernyataan di tabel 3.13 percaya calon legislatif akan melaksanakan
60
Universitas Sumatera Utara
visi dan misinya setelah terpilih dapat terlihat bahwa mayoritas responden yang memberikan jawaban “ragu-ragu” sebesar 56 responden, yang menyatakan “ya”
sebanyak 26 responden,dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 18 responden, hal ini menjelaskan bahwa 56 masyarakat etnis Tionghoa kelurahan Sekip ragu-ragu
calon legislatif akan melaksanakan visi dan misinya setelah terpilih.
Tabel 3.14 Mengutamakan program yang ditawarkan calon legislatif dalam menentukan
pilihan Pilihan
Frequency Percent
Ya 38
38 Ragu-ragu
12 12
Tidak 50
50
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.14 dapat dilihat bahwa sebanyak 38 responden yang tersebar di kelurahan sekip menyatakan ya, 12 menyatakan ragu-ragu, dan 50
menyatakan Tidak mengutamakan program yang ditawarkan calon legeislatif dalam menentukan pilihan. Dengan demikian pada pernyataan tabel 3.14 mengutamakan
program yang di tawarkan caon legislatif dalam menentukan pilihan dapat terlihat bahwa mayoritas responden memberikan jawaban tidak sebesar 50, responden yang
menyatakan “ya” sebanyak 38 , dan 12 ressponden yang memberikan jawaban ragu-ragu. Hal ini menjelaskan bahwa 50 masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan
61
Universitas Sumatera Utara
sekip tidak mengutamakan program yang ditawarkan calon legislatif dalam menentukan pilihannya.
Tabel 3.15 Mencari rekam jejak calon legislatif sebelum menentukan pilihan
Pilihan Frequency
Percent
Ya 20
20 Ragu-ragu
10 10
Tidak 70
70
Total 100
100
Sumber: Data primer, diolah oleh peulis2016
Berdasarkan tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 20 respoonden yang tersebar pada masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip menyatakan “ya”
mencari rekam jejak calon legislatif sebelum menentukan pilihannya, 10 menyatakan ragu-ragu, dan 70 menyatakan tidak mencari rekam jejak calon
legislatif sebelum menentukan pilihan. dengan demikian pada pernyataan di Tabel 3.15 mencari rekam jejak calon legislaif sebelum menetukan pilihan dapat dilihat
bahwa mayoritas responden memberikan jawaba tidak dalam mencari rekam jejak calon legislatif, 20 menyatakan “ya” mencari rekam jejak calon legislatif sebelum
menentukan pilihan, dan hanya 10 responden yang mencari rekam jejak alon legislatif sebelum menentukan pilihannya. Hal ini menjelaskan bahwa 70
masyarkat Etnis Tionghoa tidak mencari rekam jejak calon legislatif sebelum menentukan pilihannya.
62
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.16 Terpengaruh oleh alat peraga kampanye dalam menentukan pilihannya
Pilihan Frequency
Percent
Ya 5
5 Ragu-ragu
25 25
Tidak 70
70
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh penulis 2016
Berdasarkan Tabel 3.16 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 responden yang tersebar di kelurahan sekip menyatakan “ya” terpengaruh oelh alat peraga
kampanye dalam menentukan pilihannya, 25 menyatakan ragu-ragu terpengaruh oleh alat peraga kampanye dalam menentukan pilihannya, 70 menyatakan tidak
terpengaruh oleh alat peraga kampanye dalam menentukan pilihannya. Dengan demikian pada pernyataan di tabel 3.16 terpengaruh oleh alat peraga kampanye
dalam menentukan pilihannya dapat di lihat bahwa mayoritas responden memberikan jawaban tidak terpengaruh oleh alat peraga kampanye dalam
menentukan pilihannya, 25 menjawab ragu-ragu terpengaruh alat peraga kampanye dalam menentukan pilihannya, dan 5 lagi responden menyatakan terpengaruh
terhadap alat peraga kampanye dalam menentukan pilihannya. Hal ini menjelaskan bahwa 70 masyarakat etnis tionghoa di kelurahan Sekip tidak terpengaruh oleh alat
peraga kampanye dalam menentukan pilihannya pada pemilihan umum legislatif 2014.
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.17 Ikut serta dalam kampanye partai politik
Pilihan Frequency
Percent
Semua Kampanye Parpol yang ada
- Hanya kampanye partai politik
yang dipilih saja 5
5 Kampanye yang mendatangkan
artistokoh terkenal 5
5 Tidak mengikuti kampanye
apapun 90
90
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh penulis 2016
Berdasarkan Tabel 3.17 dapat disimpulkan bahwa tidak ada responden yang ikut serta dalam seluruh kampanye partai politik pada pemilihan umum legislatif
2014, sebanyak 5 responden yang tersebar di kelurahan Sekip menyatakan ikut serta hanya kampanye partai politik yang dipilih saja yang diikuti oleh responden,
5 kampanye yang mendatangkan artis atau tokoh terkenal diikuti oleh responden, dan 90 responde tidak mengikuti kampanye apapun. Dengan demikian pada
pernyataan di tabel 3.17 ikut serta dalam kampanye partai politik dapat terlihat bahwa 90 responden menyatakan tidak mengikuti kampanye apapun, dan hanya 5
yang mengikuti kampanye partai politik yang dipilih, dan 5 responden mengikuti kampanye yang mendatangkan artistokoh terkenal. Hal ini menjelaskan bahwa 90
masyarakat etnis Tionghoa di Kelurahan sekip tidak mengikuti kampanye apapun dalam pemilihan umum legislatif 2014.
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.18 Mengutamakan ideologi calon legislatif dalam menentukan pilihan
Pilihan Frequency
Percent
Ya 28
28 Ragu-ragu
16 16
Tidak 56
56
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan tabel 3.18 disimpulkan bahwa 28 responden yang tersebar di kelurahan Sekip menyatakan “ya” mengutamakan idelogi calon legislatif dalam
menentukan pilihannya, dan 16 responden memilih ragu-ragu dalam mengutamakan ideologi calon legislatif dalam menetukan pilihan,dan 56 responden
memilih Tidak mengutamakan ideologi calon legislatif dalam menentukan pilihan. Dengan demikian pernyataan Tabel 3.18 mengutamakan ideologi calon legislatif
dalam menentukan pilihan dapat dilihat 565 atau separuh dari jumlah responden menyatakan tidak mengutamakan ideologi calon legislatif dalam menentukan pilihan,
dan 28 mengutamakan ideologi calon legislatif dalam menentukan pilihannya, dan 16 responden memilih ragu-ragu mengutamakan ideologi calon legislatif dalam
menentukan pillihan. Hal tersebut menjelaskan bahwa 50 dari masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak menghiraukan ideologi calon legislatif dalam
menentukan pilihan mereka pada pemilihan umum legislatif 2014.
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.19 Tergabung dalam organisasi masyarakat
Pilihan Frequency
Percent
Ya 14
14 Tidak
86 86
Total 100
100
Sumber: data primer, data diolah peneliti 2016
Berdasarkan tabel 3.19 dapat disimpulkan bahwa 14 responden memilih ”Ya” menyatakan tergabung dalam organisasi masyarakat, dan 86 responden menyatakan
“tidak” tergabung dalam organisasi masyarakat. Dengan demikian pernyataan tabel 3.19 tergabung dalam organisasi masyarakat dapat dilihat 86 responden lebih
banyak tidak tergabung dalam organisasi masyarakat dan hanya 14 responden yang tergabung dalam organisasi masyarakat. Hal ini menjelaskan hampir sebagian yakni
86 dari masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak terlibat organisasi masyarakat.
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.20 Organisasi atau kelompok meminta memilih calon legislatif tertentu
Pilihan Frequency
Percent
Ya 1
1 Ragu-ragu
6 6
Tidak 93
93
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.20 dapat dilihat bahwa 1 responden menyatakan bahwa organisasi atau kelompok responden meminta untuk memilih calon legislatif tertentu,
6 responden memilih ragu-ragu bahwa organisasi atau kelompok responden meminta memilih calon legislatif, dan 93 responden menyatakan tidak memilih
berdasarkan permintaan dari organisasi responden. Hal ini menjelaskan bahwa hampir keseluruhan atau 93 masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak
merasa dimintai oleh organisasinya dalam memilih calon tertentu, atau bisa disimpulkan sebagian besar dari masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak
tergabung dalam organisasi masyarakat.
Tabel 3.21 Organisasi atau kelompok merupakan bagian dari partai politik tertentu
Pilihan Frequency
Percent
Ya _
_ Ragu-ragu
5 5
Tidak 95
95
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
67
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 3.21 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang mengikuti organisasi atau kelompok yang merupakan bagian dari partai politik, 5 responden
menyatakan ragu-ragu bahwa organisasi atau kelompoknya merupakan bagian dari partai politik, dan 95 menyatakan tidak, bahwa organisasinya merupakan bagian
dari partai politik. Dengan demikian pernyataan tabel 3.21 organisasi atau kelompok merupakan bagian dari partai politik tertentu dapat kita lihat mayoritas responden
yakni 95 memilih tidak, bahwa organisasi atau kelompok responden merupakan bagian dari partai politik, dan 5 menyatakan ragu-ragu. Hal ini menjelaskan bahwa
penduduk etnis Tionghoa di kelurahan Sekip mengikuti organisasi yang bukan bagian dari partai politik tertentu, atau masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak
bergabung dalam organisasi tertentu.
Tabel 3.22 Ikut serta atau terlibatdalam keanggotaan partai politik
Pilihan Frequency
Percent
Ya, sebagai pengurus _
_ Ya, sebagai anggota
1 1
Ya, sebagai simpatisan 2
2 Tidak tergabung dalam parpol
97 97
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.22 dapat dilihat tidak ada responden yang ikut serta atau terlibat dalam keanggotaan partai politik sebagai pengurus, namun 1 responden
menyatakan terlibat sebagai anggota dalam partai politik, 2 responden menyatakan
68
Universitas Sumatera Utara
ikut atau terlibat dalam keanggotaan partai politik sebagai simpatisan, dan 97 responden menyatakan tidak tergabung dalam partai politik. Dengan demikian pada
pernyataan Tabel 3.22 ikut serta terlibat dalam keanggotaan partai politik dapat terlihat bahwa mayoritas responden memberikan jawaban tidak tergabung dalam
partai politik sebanyak 97, 3 responden lainnya menyatakan ikut serta dalam keanggotaan partai politik baik itu menjadi partisipan dan anggota, hal ini
menjelaskan bahwa responden selaku masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip hampir keseluruhan masyarakatnya tidak tergabung dalam keanggoatan partai politik.
Tabel 3.23 Mengutamakan partai politik calon legislatif dalam menentukan pilihan
Pilihan Frequency
Percent
Ya 27
27 Ragu-ragu
20 20
Tidak 63
63
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.23 dapat dilihat 27 responden memilih “Ya” mengutamakan partai politik calon legislatif dalam menentukan pilihan, 20
responden memilih ragu-ragu mengutamakan partai calon legislatif dalam mentukan pilihannya, dan 63 responden memilih tidak, mengutamakan partai politik calon
legislatif dalam menentukan pilihannya, dengan demikian pada pernyataan Tabel 3.23 mengutamakan partai politik calon legislatif dalam menentukan pilihan dapat
69
Universitas Sumatera Utara
terlihat bahwa mayoritas responden memilih “tidak” sebanyak 63, responden yang mengutamakan partai politik calon legislatif dalam menentukan pilihan sebanyak
27 responden dan 20 responden menyatakan ragu-ragu mengutamakan partai politik calon dalam menentukan pilihannya, hal ini menjelaskan bahwa sebagian
besar masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak mengutamakan partai politik dari calon legislatif dan terpengaruh dalam menentukan pilihannya pada
pemmilihan umum legislatif 2014.
Tabel 3.24 Melakukan perankingan terhadap calon legislatif
Pilihan Frequency
Percent
Ya 58
58 Ragu-ragu
20 20
Tidak 22
22
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.24 dapat dilihat sebanyak 58 responden memilih “ya” jika Melakukan perangkingan terhgadap calon lalu 20 responden memilih ragu-ragu
jika melakukan perankigan terhadap calon, dan 22 responden yang terdiri dari etnis Tionghoa menyatakan Tidak. Dengan demikian pernyataan Tabel 3.24 Melakukan
perankingan terhadap calon legislatif, dapat terlihat bahwa mayoritas 58 responden memilih Melakukan perankingan terhadap calon legislatif pada pemilihan umum
legislattif 2014, dan 22 responden menyatakan ragu-ragu jika melakukan
70
Universitas Sumatera Utara
perankingan terhadap calon legislatif, dan 20 responden menyatakan bahwa tidak melakukan perangkingan pada calon legislatif.
Tabel 3.25 Menentukan pilihan berdasarkan kedekatan agama
Pilihan Frequency
Percent
Ya 20
20 Ragu-ragu
9 9
Tidak 71
71
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 20 responden memillih “Ya” menentukan pilihan berdasarkan kedekatan agama, sebanyak 9
responden memilih ragu-ragu menentukan pilihannya berdasarkan kedekatan agama, dan 71 responden memilih tidak menentukan pilihannya berdasarkan kedekatan
agama. Dengan demikian pada Tabel 3.25 menentukan pilihan berdasarkan kedekatan agama dapat terlihat bahwa mayoritas responden memberikan jawaban
“tidak” sebanyak 71, responden yang menjawab “ya” sebanyak 20, sedangkan responden yang menjawab “tidak” sebanyak 9, hal ini menjelaskan bahwa 71,
atau sebagian masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak menentukan pilihan mereka berdasarkan kedekatan agama. Menurut William H. Riker komponen
utama dalam
pilihan rasional adalah perankingan
43
43
Deliarnov hal 135
71
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.26 Menentukan pilihan berdasarkan kedekatan suku atau etnis
Pilihan Frequency
Percent
Ya 18
18 Ragu-ragu
12 12
Tidak 70
70
Total 100
100
Sumber: data primer, diolah oleh peneliti 2016
Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 18 responden yang tersebar di kelurahan Sekip menyatakan “ya” dalam menentukan pilihan
berdasarkan kedekatan suku atau etnis, sebanyak 12 responden menyatakan ragu- ragu kedekatan suku dan etnis mempengaruhi responden dalam menentukan
pilihannya, dan 70 responden memilih ”tidak” jika menentukan pilihan berdasarkan kedekatan suku atau etnis. Dengan demikian pada Tabel 3.26 menetukan pilihan
berdasarkan kedekatan suku atau etnis dapat terlihat bahwa mayoritas responden memberikan jawaban Tidak sebesar 70, responden yang menyatakan ragu-ragu
sebesar 12 dan sebanyak 8 responden menyatakan kedekatan suku atau etnis mempengaruhi dalam menentukan pilihan mereka, hal ini menjelaskan bahwa
sebagian besar masyarakat etnis Tionghoa di kelurahan Sekip tidak memilih calon legislatif pada pemilihan umum 2014 berdasarkan kedekatan suku maupun etnis
terutama etnis Tionghoa.
72
Universitas Sumatera Utara
B. Analisis Perilaku Etnis Tionghoa.