Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO)

KANWIL I MEDAN

Oleh :

HERI SUDARMADI 122102045

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : HERI SUDARMADI

NIM : 122102045

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

Tanggal ………...2015 DosenPembimbingTugasAkhir

NIP. 19550908 198103 1 005 (Drs. Rasdianto, M.Si, Ak)

Tanggal ………...2015 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

NIP. 19511114 198203 1 002 (Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal ………..2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : HERI SUDARMADI

NIM : 122102045

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

Medan, Juli 2015

NIM. 122102045 (HERI SUDARMADI)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan kasih sayang, anugerah, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan”.

Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara. Dalam melaksanakan penelitian dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis menghadapi berbagai kesulitan, namun karena bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Selama dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima ilmu pengetahuan, ataupun masukan dan dukungan/dorongan. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec, Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah mau memberikan pengetahuan dan pengarahan kepada seluruh mahasiswa/i. sehingga seluruh mahasiswa/i sangat terbantu.


(5)

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Departemen Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan saran dan masukan kepada penulis.

5. Bapak Panji Prangkunang, SE, selaku Manajer Keuangan serta staff pegawai pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset.

6. Teristimewa kepada orang tua tunggal tercinta, yaitu Ibunda tercinta “Linda Darmi”, yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan perhatiannya, serta selalu memenuhi kebutuhan penulis, baik materil maupun moril, dan untuk almarhum Ayah semoga ditempatkan di sisi Allah yang paling indah, penulis sangat sayang dan rindu sama Ayah.

7. Kepada sahabat-sahabat tercinta yang selalu ada untukku, Wina Agustin,

Wulan Rhamadani, M. Furqan, dan sepupu tersayang (Tri Deviolita, Dian Firdianto), serta orang-orang terdekat penulis.

8. Sahabat kampus Fachry, Ruliff, serta teman – teman Akuntansi 2012 grup A

yang tak dapat disebutkan satu persatu. Khususnya, Lia Gembul, Mustika, Furqan, Sadiq, Arif, Ade, dll serta Bapak dan Ibu dosen dari semester I s/d semester VI yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas


(6)

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua pihak pembaca.

Medan, Juli 2015 Penulis

NIM : 122102045 Heri Sudarmadi


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATAPENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. ... Lat ar Belakang Masalah ... 1

B... Ru musan Masalah ... 4

C.... Tuj uan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. ... Tuj uan Penelitian ... 4

2. ... Ma nfaat Penelitian ... 4

D. ... Ren cana Penulisan ... 5

1. ... Jad wal Survei/observasi ... 5


(8)

2. ... Ren cana Isi ... 6

BAB II : PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN ... 8 A. ... Seja

rah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) ... 8 B... Stru

ktur Organisasi ... 13 C... Job Description ... 14 D. ... Jari

ngan Usaha ... 21 E. ... Kin

erja Usaha Terkini ... 22 F. ... Ren

cana Usaha ... 23

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN .. 26 A. ... Pen


(9)

B.... Uns ur-unsur Gaji dan Upah ... 30 C.... Pro

sedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 33 D. ... Pro

sedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 39 E. ... Pen

gendalian internal gaji dan upah ... 42

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 47 A. ... Kes

impulan ... 47 B.... Sar

an ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN ... 50


(10)

Nomor Judul Halaman 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5


(11)

Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan ... 13 3.1 Prosedur Pembayaran Gaji PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan ... 36


(12)

Lampiran 1 Surat izin riset………….. ... 50 Lampiran 2 Contoh slip gaji karyawan ... 51


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya suatu perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan industri berusaha untuk menciptakan iklim usaha yang sehat. Hal tersebut merupakan tuntutan setiap perusahaan, terutama di era globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam menyebabkan perusahaan terus – menerus meningkatkan kualitasnya, terutama dalam membina sumber daya manusianya.

Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, maka perusahaan harus memberikan perhatian yang khusus pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik perusahaan memandang manusia lebih dari sekedar asset perusahaan tetapi sebagai mitra dalam perusahaan. Sumber daya manusia khususnya karyawan tidak hanya dipandang sebagai unsur yang memberikan kontribusi kepada perusahaan, tetapi juga memberikan dorongan atau motivasi agar selalu dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Agar dapat memotivasi bekerja, maka perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan – kebutuhan karyawan tersebut, karena apabila kebutuhan karyawan dipenuhi maka mereka akan mendapat kepuasan.


(14)

maupun bagi pihak karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik bagi perusahaan, sedangkan pihak perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan prestasi dan golongan atau serata kerja yang telah diberikan bagi perusahaan.

PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sumatera Utara, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa penyalura mana perusahaan ini banyak memperkerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Perusahaan ini memeberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah, dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah untuk pengendalian gaji dan upah.

Gaji merupakan suatu bentuk kompensasi yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya atas jasa yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan. Sistem penggajian yang baik dapat merangsang timbulnya motivasi kerja sehingga bisa bekerja lebih produktif. Karena besarnya gaji akan berpengaruh positif pada kinerja karyawan dan perkembangan perusahaan.

Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat dijadikan kontrol bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya yaitu dengan dilakukannya suatu pengendalian internal gaji dan upah yang baik untuk menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain itu, pengendalian internal juga dilakukan untuk menjaga perusahaan dari


(15)

kemungkinan – kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian, pemborosan, dan kecurangan-kecurangan.

Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengendalian internal gaji dan upah yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, pimpinan perusahaan tidak perlu terus – menerus mengawasi aktivitas karyawan secara langsung, tetapi cukup dengan pendelegasian wewenang terhadap bawahannya atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni auditor yang bertugas menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi.

Dalam sebuah perusahaan, permasalahan gaji dan upah merupakan hal yang sangat vital, sehingga seringkali menimbulkan kecurangan-kecurangan. Salah satu contohnya adalah dengan memasukkan nama karyawan fiktif dalam daftar gaji dan upah, potongan gaji maupun pemberian gaji yang tidak sesuai. Tentu saja hal ini akan sangat merugikan dan berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan maupun aktivitas pegawai.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN”.


(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “ Bagaimana Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah yang Diterapkan Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan ?”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal gaji dan

upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT. Pegadaian Medan

dalam melaksanakan pengendalan internal gaji dan upah. 2. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan/instansi dan peneliti lainnya.

a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengendalian

internal gaji dan upah.

b. Bagi pembaca, memberikan informasi guna peneliti lain dalam menambah wawasan tentang penelitian yang sama di kemudian hari.

c. Bagi perusahaan, agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

manajemen perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal gaji dan upah.


(17)

d. Bagi penulis – penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 1. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2015 di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No. Kegiatan

Mei 2015

Juni 2015 III IV I II

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir


(18)

Penulis membahas Tugas Akhir ini dalam empat bab, dimana masing-masing bab dibagi lagi atas sub-sub bab agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar Tugas Akhir ini berisi:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi , job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian sistem pengendalian gaji dan upah, Unsur – unsur gaji dan upah, prosedur perhitungan gaji dan upah, prosedur pencatatan gaji dan upah, dan pengendalian internal gaji dan upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.


(19)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah pada BAB I, dan saran yang dapat memberikan kemajuan instansi pada masa yang akan datang.


(20)

BAB II

PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sejarah Pegadaian dimulai pada zaman era kolonial saat Pemerintah Belanda memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika kekuasaan Indonesia dari tanga milik mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari setempat ("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar kepada pemerintah daerah. Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerinta dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh


(21)

pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarka yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupaka tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Pegadaian. Pada masa penduduka Pegadaian yang terletak di jalan Kramat Raya tawanan perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia yakni zaman era kemerdekaan, kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, perang kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh Pemerintah Republik Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarka


(22)

Pemerintah

1. Visi dan Misi

No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011. Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.

Visi :

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

Misi :

Misi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yaitu :

a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu

memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang

memberikan kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.


(23)

c. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

2. Budaya Perusahaan

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, maka telah ditetapkan budaya perusahaan yang harus selalu dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian yaitu jiwa INTAN yang terdiri dari :

1. Inovatif :

a. Berinisiatif, kreatif, produktif, dab adaptif b. Berorientasi pada solusi bisnis

2. Nilai Moral Tinggi

a. Taat beribadah

b. Jujur dan berpikir positif

3. Terampil

a. Kompeten di bidang tugasnya

b. Selalu mengembangkan diri

4. Adi Layanan

a. Peka dan cepat tanggap b. Empatik, santun, dan ramah

5. Nuansa Citra

a. Bangga sebagai insan Pegadaian


(24)

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Adapun struktur organisasi dari PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:


(25)

PIMPINAN WILAYAH Manajer Area Manajer SDM Manajer Keuangan Manajer Bisnis Inspektur Wilayah Manajer Logistik Asisten Manajer Bisnis Syariah Pemimpi n Cabang Asisten Manajer Bisnis Fudisia dan Jasa Asisten Manajer Bi i Asisten Manajer Bisnis Emas Asisten Manajer Akuntan si Asisten Manajer Tresuri Asisten Manajer Pelatihan Asisten Manajer APSDM Asisten Manajer Kesra & HI Asisten Manajer Perleng kapan Asisten Manajer Bangun an Humas Ahli Taksir PKBL & CSR Legal Officer Pranata TI


(26)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Medan Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

C. Job Description

PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut Kepala Kantor Wilayah. Adapun fungsi dan tugas Kepala Kantor Wilayah PT Pegadaian Kanwil Medan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran kantor wilayah agar pelaksanaan

operasional dan kegiatan perusahaan di daerah berjalan dengan lancar dan terpadu.

2. Mengkoordinasikan pengurusan, pengelola dan pengawasan kegiatan

operasional perusahaan di wilayah berdasarkan peraturan yang berlaku dalam rangka meningkatkan dan mengamankan omset perusahaan.

3. Mengkoordinasikan pengurusan keuangan dan pembukuan kegiatan

operasional perusahaan di wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka tertib administrasi di daerah.

4. Mengkoordinasikan pengurusan pengangkatan kenaikan pangkat, mutasi,

promosi, pemberitahuan, pensiunan, izin cuti dan perjalanan dinas serta penggajian berdasarkan peraturan yang berlaku dalam rangka memotivasi pegawai untuk meningkatkan produktifitas kerja.

5. Mengkoordinasikan pengurusan pemeliharaan asset perusahaan di cabang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan asset perusahaan.


(27)

6. Mewakili kepentingan perusahaan di wilayah baik kedalam maupun keluar perusahaan sesuai dengan kewenangan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan citra serta hubungan perusahaan dengan pihak lain.

7. Mengkoordinasikan tugas pekerjaan bawahan di lingkungan kantor

wilayah agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan terarah.

8. Membimbing bawahan pada kantor wilayah dalam rangka pembinaan

bawahan.

9. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kantor wilayah

sebagai bahan pertimbangan penyusunan program kerja tahun berikut.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Kantor Wilayah dibantu oleh: 1. Inspektur Wilayah

2. Manajer Bisnis

3. Manajer Keuangan

4. Manajer SDM

5. Manajer Logistik

6. Pemimpin Cabang

Tugas masing-masing pembantu kepala kantor wilayah pegadaian tersebut dapat diperinci sebagai berikut:

1. Inspektur Wilayah

Dalam menjalankan tugasnya inspektur wilayah bertanggungjawab kepada kepala kantor wilayah PT Pegadaian Kantor Wilayah Medan.


(28)

Adapun tugas dan fungsi inspektur wilayah adalah sebagai berikut:

a.Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pemeriksaan

berdasarkan pedoman pemeriksaaan agar pelaksanaan berjalan dengan efektif dan efisien

b.Menyiapkan laporan kepala kantor wilayah atas tindakan lanjut hasil temuan SPI dan pemeriksaan extern dalam rangka menyelesaikan hasil temuan pemeriksaan.

c.Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan kerja pemeriksaan di

cabangnya sesuai dengan pedoman pekerjaan dalam rangka mengamankan asset perusahaan.

d.Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas inspektorat

wilayah sebagi bahan penyusunan program kerja tahun berikutnya.

2. Manajer Bisnis

Merupakan Pembantu Kepala Kantor Wilayah. Dalam rangka melaksanakan tugasnya berada dibawah koordinasi kepala kantor wilayah dan bertanggungjawab penuh kepada kantor wilayah. Dalam menjalankan tugasnya manajer bisnis dibantu oleh beberapa asisten manajer bisnis yang nantinya akan memudahkan pembagian tugas manajer bisnis dalam bidang-bidang yang cukup kompleks.

Adapun tugas Manajer Bisnis adalah :

1.Membantu, mengevaluasi, meneliti pelaksanaan operasional


(29)

2.Menyajikan laporan perkembangan usaha perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dapat meningkatkan pangsa pasar dan pen- dapatan perusahaan.

Untuk melaksanakan tugas Manajer Bisnis ini di bantu oleh beberapa asisten manajer bisnis, yaitu :

a.Asisten Manajer Bisnis Gadai Mempunyai tugas sebagai berikut :

Meneliti, mengkaji, mendokumentasikan serta memelihara sarana promosi pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.

b.Asisten Manajer Pemasaran

Mempunyai tugas sebagai berikut :

Meneliti, mengkaji kegiatan, mendokumentasikan serta memelihara sarana promosi pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.

c.Asisten Manajer Bisnis Fidusia & Jasa Lain Mempunyai tugas sebagai berikut :

Mengelola, mengevaluasi dan menyajikan data statistik operasional perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka memberikan informasi perkembangan perusahaan.

3. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan pembantu Kepala Kantor Wilayah yang membantu untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan terhadap


(30)

kelancaran fungsi administrasi keuangan di PT Pegadaian Kantor Wilayah Medan tersebut.

Adapun tugas-tugas Manajer Keuangan adalah :

1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan terhadap

kelancaran jalannya fungsi administrasi keuangan di PT Pegadaian Kantor Wilayah Medan tersebut.

2. Membuat laporan keuangan tahunan (fiskal dan SPT tahunan rumah

sakit),

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, manajer keuangan di bantu oleh 2 asisten manajer keuangan yaitu :

a. Asisten Manajer Treasuri

Menyusun rencana dan anggaran kerja Kantor Wilayah sesuai dengan pedoman penyusunan anggaran pelaksanaan tugas berjalan lancar sesuai dengan rencana.

b. Asisten Manajer Akuntansi

Menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan, pembayaran, pengurusan piutang dan penyelesaian pembayaran pajak dan iuran lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar pengelolaan keuangan cabang berdaya guna dan berhasil guna.

4. Manajer SDM

Adapun tugas dari manajer SDM adalah :

1. Memproses pengadaan, pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi,


(31)

dinas kesejahteraan berdasarkan peraturan yang berlaku dalam rangka meningkatkan kelancaran tugas dan penghargaan terhadap prestasi pegawai,

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan

mutu karyawan yang dibawahinya.

Dalam melaksanakan tugasnya manajer SDM dibantu oleh :

a. Asisten Manajer APSDM

Bertugas menyiapkan dan memproses pengangkatan pegawai, kepangkatan dan kenaikan gaji berkala yang ada di Kantor Wilayah dan Cabang.

b. Asisten Manajer Pelatihan

Bertugas menyiapkan dan memproses usul mutasi, promosi, pemindahan, pemberhentian dan pensiunan pegawai di kantor Wilayah dan Cabang,

c. Asisten Manajer Kesra & HI

Bertugas menyiapkan dan memproses pembayaran gaji dan tunjangan serta kesejahteraan pegawai di Kantor Wilayah dan Cabang.

5. Manajer Logistik

Adapun tugas-tugas dari manajer logistik adalah :

a.Memproses ketatausahaan, rumah tangga daerah dan usulan

pembangunan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan penyediaan sarana kerja yang memadai,


(32)

b.Memperbaiki serta menyelenggarakan kehumasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugasnya manajer logistik dibantu oleh: a.Asisten Manajer Perlengkapan

Bertugas mengurus administrasi persuratan, pengadaan kebutuhan kantor, menyelenggarakan kebersihan, ketertiban dan keamanan serta mengatur penggunaan kendaraan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas operasional

b.Asisten Manajer Bangunan

Bertugas memproses, menyelenggarakan pembangunan dan memperbaiki prasarana bangunan serta pinata usahanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka penyediaan sarana kerja yang memadai dan tertib administrasi.

6. Pemimpin Cabang

Cabang dipimpin oleh Kepala yang diangkat oleh Direksi yang bertanggung jawab Kepala Direksi melalui Kepala Kantor Cabang. Adapun tugas-tugas cabang adalah melakukan usaha perusahaan yang berlangsung berhubungan dengan masyarakat (nasabah) dalam rangka pemberian kredit gadai atau usaha lain sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Kepala Kantor Wilayah.


(33)

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Pemerintah mengubah status badan hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian menjadi perusahaan persero. Hal itu tertulis dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) No.51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perum Pegadaian Menjadi Perusahaan Persero, dan ditandatangani Presiden pada 13 Desember 2011. Disebutkan dalam pasal itu, dengan status baru, bidang usaha PT Pegadaian adalah gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah dan jasa lain di bidang keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Usaha itu khusus ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Tujuan lain adalah mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Ada tiga kegiatan usaha utama PT Pegadaian menurut Pasal 2 ayat (2), yaitu:

1.Menyalurkan pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek

2.Menyalurkan pinjaman berdasarkan jaminan fidusia

3.Pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta batu adi.

Selain kegiatan usaha utama itu, Pasal 2 ayat (3) menyatakan PT Pegadaian dapat melakukan usaha jasa uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman. Diamanatkan pula, agar PT Pegadaian mengoptimalisasi sumber daya manusia.


(34)

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.

Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas pe- rusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Srimindarti, 2004). Jadi kinerja usaha perusahaan adalah menyelenggarakan program-program penyaluran kredit yang mudah dimengerti bagi para customer maupun calon customer, serta melakukan berbagai macam penyaluran informasi mengenai sistem gadai dengan cara grebek pasar, melalui iklan-iklan baliho dan lain-lai serta melakukan berbagai kegiatan sosial agar masyarakat lebih percaya terhadap pegadaian.


(35)

F. Rencana Usaha

Rencana usaha PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan antara lain :

a. KCA (Kredit Cepat Aman)

kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan produktif. b. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia.

c. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai.

d. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan PEGADAIAN untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA

e. Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian


(36)

secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat.

f. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak.

g. Amanah

pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman.

h. Arrum

memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas.

i. Kremada

pinjama (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan rumah.

j. Kredit multi guna

kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan tetap.

k. Investa

pinjaman dengan sistem gadai yang diberikan kepada nasabah dengan sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan diperdagangkan


(37)

di bursa efek indonesia. l. Kredit tunda jual gabah

pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.


(38)

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADAPT. PEGADAIAN (PERSERO)

KANWIL I MEDAN

Setiap Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, yang bergerak dalam bidang jasa penyaluran kredit. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di era globalisasi tentunya harus ada usaha pemimpin untuk menjadikan para karyawan bekerja lebih baik dan mengabdi kepada perusahaan dengan rasa yang penuh tanggung jawab.

Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang bisa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Oleh karena itu, jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pihak baik pimpinan dan karyawan.

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Pengertian sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan sistem pengendalian yaitu sistem yang diartikan sebagai alat untuk mengendalikan suatu kegiatan.


(39)

Gaji merupakan jumlah total yang dibayarkan karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode tertentu.

Adapun menurut perusahaan itu sendiri, yaitu “PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan”, mendefinisikan bahwa :

“Administrasi Penggajian/Payroll adalah pekerjaan rutin dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam manajemen perusahaan. Proses perhitungan gaji harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat. Untuk dapat melakukan administrasi penggajian yang baik diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang komperhensif tentang administrasi penggajian”.

Administrasi penggajian harus sesuai dengan hukum dan perundang – undangan yang berlaku seperti UU Tenaga Kerja, Perpajakan, Jamsostek, dan menunjang keberhasilan perusahaan. Untuk itu professional dalam bidang HRD/Payroll dituntut mampu melaksanakan proses administrasi penggajian mulai dari pemahaman terhadap konsep penggajian, proses perhitungan dan pembuatan laporan penggajian.

Adapun menurut Pasal 1 ayat 30 No. 13 Tahun 2003, “Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan UU, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas pekerjaan telah/akan dilakukan”.

Menurut Mulyadi (2001 : 373) “gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang


(40)

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.

Jadi, gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai jasa kepada karyawan dengan berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam bekerja, demikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus di awasi. Dan karena pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan dipertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengendalian ini tinggi. Perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada karyawan hingga karyawan diharapkan berusaha meningkatkan kerjanya dan memperjuangkan tugas yang telah dipercayakan padanya.

Dan pada umumnya gaji merupakan pembagian yang mempunyai jenjang jabatan manajemen, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk karyawan pelaksana. Tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut. Dengan kata lain, upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan. Disamping gaji dan


(41)

upah ada yang disebut tunjangan, uang lembur, uang makan, serta hal-hal lain yang menyangkut hal untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Dapat disimpulkan “Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah” yaitu sistem pengendalian gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan secara berkala dan tetap, sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja. Dan pengendalian internal meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.

Dan demi terciptanya pengendalian yang baik, maka perusahaan melibatkan bagian SDM dan bagian inilah diperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Adapun hal yang menyangkut pengendalian gaji dan upah di bagian-bagian yang berhubungan seperti :

1. Mandor

Bertugas mengendalikan setiap karyawan lepas dan kehadiran atau absensi karyawan di dalam setiap hari.

2. Bagian gaji dan upah

Bertugas mengatur sistem pengupahan dan penggajian. Adapun sistem pengupahan terbagi 3 yaitu :


(42)

b. Pengupahan karyawan pelaksana

c. Pengupahan karyawan lepas

3. Bagian Personalia

Yaitu bertugas mengendalikan/mengawasi para karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana, dengan meneliti kebenaran daftar gaji dan upah dan daftar potongannya.

4. Auditor

Bertugas mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah serta pelaksanaannya yang ditetapkan sesuai ketentuan yang disepakati. Adapun tugas dari bagian audit internal dalam sistem pengendalian gaji dan upah adalah pengendalian terhadap segala aktifitas yang dijalankan perusahaan adalah tugas dari bagian audit internal termasuk dalam hal pengendalian gaji.

5. Kasir

Memberikan gaji dan upah serta mengawasinya hingga sampai pada karyawan.

B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, gaji dan upah penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Didalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa


(43)

istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada pegawai atau buruh.

Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok

Adalah gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan koefisien yang telah ditentukan perusahaan. Gaji pokok ini ditentukan dari upah minimum propinsi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan upah minimum yaitu 75% dari upah minimum propinsi yang telah ditentukan oleh ump (upah minimum propinsi) dan 25% dari upah lainnya.

2. Tunjangan tetap

Yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai tambahan yang dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan.

3. Tunjangan tidak tetap

Yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai tambahan yang diberikan yang dibayarkan bersamaan upah bulanan, namun jumlahnya tidak menetap sesuai dengan keputusan perusahaan.

4. Tunjangan struktural

Adalah tunjangan yang berdasarkan pada ketentuan sekertariat daerah, dinas daerah dan lain sebagainya.

5. Tunjangan jabatan


(44)

jabatan tertentu.

7. Lembur/premi

Lembur adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan, sebelumnya lembur ini diberikan pada karyawan pelaksana. Sedangkan premi merupakan tunjangan atas prestasi yang diperoleh karyawan.

8. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima karyawan secara tidak langsung sebab diterima dalam bentuk jasa perusahaan seperti pelayanan kesehatan, hiburan, perumahan, transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

9. Insentif

Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai target tertentu diluar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja diatas standard yang telah ditentukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Seperti bonus yang diberikan karena keefektifan saat melaksanakan kerja.

Menurut Hermanto (2001: 110), sistem pengendalian internal adalah suatu tipe pengendalian yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem pembagian dan pendegelegasian, tugas, tanggungjawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan.

Perbedaan antara gaji dan upah, antara lain : 1. Gaji


(45)

1. Berlaku secara nasional

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat

3. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan 5. Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan

6. Diikuti dengan sistem tunjangan

2. Upah

a. Dapat berlaku secara local

b. Dikeluarkan pemerintah daerah

c. Ditinjau setiap 1 tahun sekali

d. Dasar pemberian adalah hasil dan waktu

e. Tidak ada sistem kenaikan dan sistem tunjangan

C. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Besar kecilnya gaji dan upah pegawai pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji karyawan bulanan dibayar dalam jumlah tetap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan UMP (upah minimum propinsi). Gaji pokok yang diterima karyawan berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam perusahaan. Selain gaji pokok karyawan juga menerima tunjangan lainnya.

Pemeriksaan Dokumen Perhitungan Gaji/Penggajian (Payroll), menurut PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, antara lain :

1. Buku Mandor (PB. 73)


(46)

3. Buku Premi (PB. 11) 4. Daftar Lembur 5. Daftar Potongan Gaji

Adapun “Payroll (Penggajian)” dalam proses administrasi pada PT.

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yaitu : 1. Masukan (entry) data ke sistem penggajian

2. Lakukan control dan koreksi terhadap data yang sudah diinput dan

disajikan

3. Membuat daftar upah dan kartu penghasilan

4. Melakukan pembayaran gaji karyawan

5. Apabila ada kekeliruan dalam penerimaan gaji, dilakukan dengan

karyawan mengisi form Payroll complaint yang ada di administrasi HRD

6. Kesemuanya direview ke HRD keterkaitannya dengan perhitungan

absensi/kehadiran

7. Jika tidak ada kekeliruan, maka dikonfirmasikan di Payroll keuangan

untuk di cek pembayarannya

Rumus Sistematis

Perkiraan pendapatan karyawan pimpinan

Pendapatan

Gaji pokok ………

Tunjangan structural ………


(47)

Tunjangan jabatan ………

Iuran dana pension ………

Iuran jamsostek APB ………

Tunjangan pph pasal 21 ………+

Jumlah total pendapatan kotor ……….

Potongan

Pph pasal 21 ……...

Angsuran/cicilan ……...

Hutang ……...

Tembusan masa dinas ……...

Jamsostek APB ……...

Iuran dana pensiun ……...+

Jumlah total potongan ……...-

Jumlah pendapatan bersih ……...

Santunan sosial

Sewa rumah ………

Tunjangan tetap ………

Pemasokan anak sekolah ………

Perwatan sepeda motor ………

Rapel gaji + thr ………

Tiket/ kompensasi transportasi ………+


(48)

Namun dana santunan sosial ini di tetapkan perusahaan sesuai golongan dan jabatan dan selalu berubah-ubah ketentuannya, sehingga tidak menjadi acuan dalam perkiraan gaji dan upah. Jika karyawan memiliki santunan sosial maka jumlah pendapatan bersih akan ditambahkan dengan jumlah santunan sosial.

1. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta menurut

ketentuan berlaku yang di tetapkan upah minimum Propinsi Sumatera Utara.

Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan :

2. Upah yang diberikan pemerintah terhadap karyawan dalam bentuk natura

(uang, beras) ataupun baik berupa pakaian, buah-buahan dan hal-hal lain yang menyangkut keputusan perusahaan.

3. Tunjangan tetap ditentukan oleh perusahaan yang didalamnya telah di

perkirakan tunjangan istri karyawan dan juga tunjangan anak.

4. Tunjangan tidak tetap di tentukan oleh perusahaan yang nilainya dapat

berubah-ubah sesuai ketentuan pimpinan perusahaan. Dimana tunjangan tidak tetap ini bisa sewaktu-waktu diberikan perusahaan dan bisa juga tidak diberikan sama sekali.


(49)

Gambar 2.1

Prosedur Pembayaran Gaji PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan

Jam Operasional Karyawan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan antara lain :

1. Hari kerja

Hari kerja diberikan selama 8 jam kerja/hari didalam seminggu yaitu senin s/d jumat. Kecuali bagian deputi bisnis hari sabtu masuk hanya 4 jam kerja.

Asisten Tata Usaha

Kadis Tata Usaha

Mulai

Persiapan data pendukung

Memeriksa daftar lembur/premi

Melaksanakan input data

Mencetak rekapitulasi penghasilan karyawan

Persetujuan & koreksi

Proses pembayaran

gaji Selesai


(50)

a.Senin – Jum’at

Masuk : 08.00 – 17.00

Istirahat : 12.00 – 13.00

Masuk kembali : 13.00 – 17.00

b.Sabtu ( Khusus Deputi Bisnis )

Masuk : 08.00 – 13.00

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung dari satu jam pukul 12.00 – 13.00 WIB. Ini dikarenakan peraturan perusahaan membuat keputusan setiap karyawan yang jam kerjanya 8 jam per hari di berikan makan siang oleh perusahaan sehingga karyawan dapat makan di tempat masing-masing tanpa meninggalkan tempat pekerjaan. Istirahat mingguan jatuh pada hari sabtu dan minggu saja. Untuk libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh

2. Cuti

Jatah cuti pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan memiliki beberapa bagian, yaitu :

a. Cuti bulanan

Yaitu dalam bekerja satu bulan penuh maka diberikan cuti sehari b. Cuti tahunan

Sesuai dengan serikat kerja PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, ada yang namanya cuti tahunan. Bagi setiap karyawan yang bekerja


(51)

selama 12 bulan bekerja diberikan cuti selama 10 hari tetapi cuti ini tidak dapat diuangkan atau pengganti upah.

c. Cuti panjang

Yaitu bekerja selama 6 tahun maka diberi cuti selama 30 hari kalender dan bagi yang menjalani secara bertahap, maka diberi cuti selama 25 hari kerja diluar sabtu dan minggu.

d. Cuti kehamilan

Dalam hal ini, diberikan keringanan terhadap ibu hamil fase melahirkan untuk mengambil cuti.

e. Cuti meninggalkan pekerjaan tetapi menerima upah

Dalam hal ini, ada yang namanya cuti karena adanya urusan keluarga, misalnya menghadiri pernikahan keluarga, ataupun hal penting mendadak lainnya.

Dokumen yang penting terdapat pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan anatara lain

1. Laporan absensi atau buku harian 2. Daftar / Surat keterangan gaji dan upah

3. Amplop gaji dan upah

D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.


(52)

melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi (2001: 385) adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

2. Prosedur pencatat waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis pembayaran gaji.


(53)

Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian Umum

a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengendalian intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari “nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (sudah menikah/belum menikah dan anak yang dimiliki), untuk menentukan tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Karyawan pencatatan gaji dan upah

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data – data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan.

2. Kepala Bagian Masing – Masing Unit

Yaitu mencek kehadiran para karyawan sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi).


(54)

Bagian Keuangan : a. Kasir

Bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima setelah terlebih dahulu kendalanya dan disetujui kepada bagian keuangan.

b. Bagian Pembukuan

Bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang telah dilakukan kasir, kemudian membukukan pembayaran tersebut kedalam buku besar gaji dan upah.

c. Internal Auditor

Tugasnya dalam pengendalian internal gaji dan upah yaitu auditor akan melihat apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengendalian internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.

E. Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

Pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personil lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari “Pengendalian Internal” merupakan suatu proses dijalankan oleh orang, dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan


(55)

memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi.

Untuk terlaksananya pengendalian intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang., hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap atau ganda yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.

Menurut Hermanto (2001: 110) sistem pengendalian internal adalah suatu tipe pengendalian yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengendalian internal gaji dan upah yang baik pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian antara lain :

1. Bagian personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru dengan cara mencari karyawaan baru dengan


(56)

Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari karyawan baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti : a. Karyawan di perusahaan tersebut

b. Badan – badan penempatan tenaga kerja c. Advertensi

d. Dan lain – lain

Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian personalia menyelenggarakan test untuk kemampuan calon – calon karyawan dan berdasarkan hasil test diumumkan beberapa karyawan yang diterima. Dan mereka diminta untuk mengikuti test kesehatan, calon karyawan yang dinyatakan lulus test dan pemeriksaan kesehatan diserahkan kepada bagian – bagian yang membutuhkan untuk selanjutnya diwawancarai. Berdasarkan hasil wawancara ini, bagian yang membutuhkan karyawan baru memutuskan karyawan yang diterima.

Bagi calon karyawan yang telah memenuhi pernyataan tersebut, akan diangkat sebagai karyawan dengan masa percobaan paling lama 3 bulan. Selama masa percobaan kepada karyawan, diberikan kedudukan yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang berlaku.

2. Bagian Pengendalian Waktu

Semua pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Dan diberikan kepada karyawan pengawas waktu yang sangat ketat sehingga tidak terjadi penyelewengan jam kerja.


(57)

3. Bagian Personalia dan Keuangan

Bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkannya kepada kasir dibagian pembukuan.

4. Kasir

Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian pembukuan.

5. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal.

6. Internal Auditor

Bertugas mengendalikan jalannya prosedur pengendalian internal pada perusahaan tersebut.

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx


(58)

Untuk melaksanakan pengendalian internal gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

Pada PT. Pegadaian (Perrsero) Kanwil I Medan, sistem pengendalian internal gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji (bagian SDM) khususnya bagian personalia berdasarkan golongan masing – masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatanganan dengan mengeluarkan “Surat Permintaan Pembayaran (SPP)” setelah itu diajukan kepada bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut.


(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pemisahaan antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran kas yang dipisahkan dengan memberikan fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.

2. Setiap pengeluaran kas terlebih dahulu telah mendapatkan persetujuan dari pihak – pihak yang berwenang.

3. Sistem Informasi Akuntansi merupakan prosedur atau rangkaian kegiatan

yang sudah di organisir dengan baik untuk menghasilkan informasi yang berguna dan akurat bagi pemakainya

4. Prosedur pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti pembayaran gaji dan upah dilaporkan, serta disimpan oleh pihak yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.

B. Saran

1. Pendelegasian wewenang tugas dari atasan ke bawahan dan

pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan lagi dan masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya

2. Sebaiknya dalam pembayaran gaji maupun upah, diadakan pembagian

tugas yang jelas antara bagian pembayaran gaji dan bagian pembayaran upah. Dimana fungsi bagian pembayaran gaji bertanggung jawab


(60)

terhadap semua hal yang berkenaan dengan pembayaran gaji, sedangkan fungsi bagian pembayaran upah bertanggung jawab terhadap semua hal yang h a n y a berkenaan dengan pembayaran upah, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dapat dilakukan oleh karyawan Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. Milton F, Usry, 2002, Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga Belas, Terjemahan Krista S.E,Ak, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.

Hasibuan, Melayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Jakarta.

Hermanto, 2001.Sistem Akuntansi Survey dan Teknik Analisa, Edisi Pertama,

Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta. https://id.wikipedia.org/wiki/PT._Pegadaian

Malayu, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi

Aksara, Jakarta.

Mathis L, Robert. Jakson H, John, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Buku Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi,Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rama, Jones, 2008, Sistem Informasi Akuntansi I, Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Karyawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja, 1995. Struktur Pengendalian Intern, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.


(62)

(63)

(1)

Untuk melaksanakan pengendalian internal gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

Pada PT. Pegadaian (Perrsero) Kanwil I Medan, sistem pengendalian internal gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji (bagian SDM) khususnya bagian personalia berdasarkan golongan masing – masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatanganan dengan mengeluarkan “Surat Permintaan Pembayaran (SPP)” setelah itu diajukan kepada bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pemisahaan antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas yang dipisahkan dengan memberikan fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.

2. Setiap pengeluaran kas terlebih dahulu telah mendapatkan persetujuan dari pihak – pihak yang berwenang.

3. Sistem Informasi Akuntansi merupakan prosedur atau rangkaian kegiatan yang sudah di organisir dengan baik untuk menghasilkan informasi yang berguna dan akurat bagi pemakainya

4. Prosedur pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti pembayaran gaji dan upah dilaporkan, serta disimpan oleh pihak yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.

B. Saran

1. Pendelegasian wewenang tugas dari atasan ke bawahan dan pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan lagi dan masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya

2. Sebaiknya dalam pembayaran gaji maupun upah, diadakan pembagian tugas yang jelas antara bagian pembayaran gaji dan bagian pembayaran upah. Dimana fungsi bagian pembayaran gaji bertanggung jawab


(3)

terhadap semua hal yang berkenaan dengan pembayaran gaji, sedangkan fungsi bagian pembayaran upah bertanggung jawab terhadap semua hal yang h a n y a berkenaan dengan pembayaran upah, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dapat dilakukan oleh karyawan Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. Milton F, Usry, 2002, Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga Belas, Terjemahan Krista S.E,Ak, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.

Hasibuan, Melayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Hermanto, 2001.Sistem Akuntansi Survey dan Teknik Analisa, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/PT._Pegadaian

Malayu, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Mathis L, Robert. Jakson H, John, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi,Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rama, Jones, 2008, Sistem Informasi Akuntansi I, Salemba Empat, Jakarta. Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Karyawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja, 1995. Struktur Pengendalian Intern, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

www.pegadaian.co.id/


(5)

(6)