Penggunaan bentuk bahasa mewakili konsep-konsep Pembentukan frase-frase yang mendukung konsep-konsep baru Penggunaan atribut

Konsep salah satu nama, menympan atau menabung adalah tempat mengurus, kantor, kegiatan surat- menyurat, menjual benda-benda pos apakah sudah dapat ditangkap maknanya oleh siswa. Bandingkan: Paman menyimpan uang di BRI unit Patuk; Irma membeli perangko di kantor pos; di samping menjual perangko dan materai kantor pos juga melayani pengiriman surat dan paket barang. Dalam setiap wacana untuk anak SD di semua tingkat kelas harus menggunakan kata yang bermakna konkrit dengan diwakili kata khusus. Penggunaan kata khusus tersebut sangat membantu keterbacaan teks.

b. Penggunaan bentuk bahasa mewakili konsep-konsep

Bentuk morfologi yang mendukung makna abstrak misalnya: peN-an, ke-an, dan –an. Contoh: pemerintahan, gabungan, kebutuhan hidup, penghasilan, penghasilan pedagang, dan keuntungan. Bentuk yang membedakan makna abstrak yang perlu diperhatikan imbuhan-imbuhan pembentuk verbum dengan bentuk morfologi misalnya: meN-kan, meN-i. contoh: menandatangani, memperpendek, merupakan, berjumlah, dipergunakan, bergantung, memerintahkan, dipertahankan, berkecamuk, meninggalkan medan, mengelak dari kenyataan sejarah. Bentuk-bentuk morfologi tersebut belum cocok untuk anak SD.

c. Pembentukan frase-frase yang mendukung konsep-konsep baru

Penggunaan frase kebutuhan hidup, kebutuhan pokok, kebutuhan sampingan, rukun tetangga, karyawan kantor, uang pecahan, tabanas BRI, simpedes, simaskot, harga beli, harga lebih tinggi. Frase ini sangat abstrak untuk siswa kelas 3 SD. Frase ini untuk siswa SD dapat diubah dengan kata khusus atau penjelas sehingga makna yang dibangun menjadi lebih konkrit. Penggunaan frase Negara kepulauan, perairan laut, garis pantai, relative lama, masyarakat kota yang dinamis, curah hujan, kekayaan alam, binatang tipe asia, dalam lahan yang luas, suaka margasatwa, cagar alam, dll. Konsep ini harus disampaikan secara bertahap dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Yang perlu disampaikan bahwa siswa memiliki pemahaman sangat bervariasi.

d. Penggunaan atribut

Beberapa corak pengalimatan yang perlu diperhatikan dalam penulisan kalimat yaitu: jumlah kata tiap kalimat, jumlah keterangan yang diperlukan tiap kalimat, corak kalimat tunggal, dan corak kalimat gabungan. 1 Jumlah kata tiap kelas diperkirakan antara 5 lima sampai dengan 9 Sembilan kata, di luar kata perangkai dan kata depan. Corak pengalimatan yang harus diperhatikan keterangan-ketrangan atribut menyertai sebuah kata benda. Contoh: 1 keperluan hidup keluarga itu diperoleh dari bekerja. 2 gabungan penduduk desa atau kelurahan dalam satu kecamatan menjadi penduduk kecamatan. 2 Frase keperluan hidup keluarga dan gabungan penduduk desa atau kelurahan adalah frase dengan 3 tiga atribut. Frase seperti contoh tersebut masih sulit ditangkap maknanya oleh siswa. 2 jumlah keterangan yang diperlukan tiap kalimat adalah setiap kata benda satu keterangan. 3 corak kalimat tunggal dengan satu klausa dengan atributtidak lebih berupa kata. 4 corak kalimat gabungan. setara dan bertingkat [rapatan: S, P, O, dan K] untuk SD kalimat gabungan masih dalam batas sederhana, misalnya gabungan setara saja, dan atau rapatan S saja, dan atau rapatan P, dan atau rapatan O. jadi corak kalimat gabungan sederhana bukan corak kalimat gabungan yang kompkels.

e. Penggunaan modalitas