Kemandirian Pribadi Uraian Teoritis

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel. 6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.

2.1.2 Kemandirian Pribadi

Kata kepribadian berasal dari kata Personality bahasa inggris yang berasal dari kata Persona bahasa latin yang berarti kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Menurut Allport dalam Sobur 2007:300 kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menentukan cara yang unik dan khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Allport menggu nakan istilah ”sistem Psiko-fisik” dengan maksud menunjukkan bahwa ”jiwa” dan ”raga” manusia merupakan suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sementara itu istilah ”khas” dalam definisi kepribadian Allport memiliki arti bahwa individu bertingkah laku dalam caranya sendiri, karena setiap individu memiliki kepribadian sendiri. Menurut Hendro 2011:22 kemandirian adalah keberanian untuk melangkah yang mengandung keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa dengan segala usaha yang dilakukan mulai dari perencanaan, penetapan tujuan, Universitas Sumatera Utara bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras.Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif. Kemandirian adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan.Sedangkan persaingan itu sendiri merupakan sesuatu yang dapat memberi semangat sebagai alat untuk menentukan pesaing terbaik. Ketika seseorang bersaing dengan orang lain, tidak dapat dielakkan adanya pemenang dan adanya yang kalah. Itulah sebabnya kemandirian merupakan suatu proses mulai dari menciptakan ide, membuat rencana, mencari sumber sampai dengan memperoleh hasil yang memuaskan Beamer dalam Ranto, 2007 :22. Menurut Irwin 2007:22 di dalam kemandirian terdapat kedewasaan yang merubah pandangan seseorang dan mempengaruhi kehidupannya. Orang yang tidak mandiri akan beraksi hanya jika ada penghargaan dari orang lain. Sebaliknya, sesorang yang mandiri beraksi untuk kepuasannya sendiri tanpa tergantung dari yang difikirkan orang lain. Itulah sebabnya kembali Irwin menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang lain. Walaupun kemandirian bukan berarti suatu kematangan akhir yang dipunyai seseorang. Universitas Sumatera Utara Pengertian tersebut diatas tampak mengandung maksud bahwa kemandirian seseorang merupakan suatu proses kematangan. Kematangan akan memberikan kekuatan karakter menuju kondisi sampai kesaling tergantungan interdependency. Kematangan akan mendorong untuk meraih prestasi, maka prestasi demi prestasi akan semakin memantapkan kematangan dalam bentuk kedewasaan maturity tersebut. Kekuatan karakter yang telah menyatu dalam kedewasaan akan mendorong kekuatan untuk bertindak. Dari berbagai pengertian para ahli, terlihat bahwa substansi kemandirian terdiri atas http:repository.upi.edu, diakses 15 Agustus 2016 : 1. Kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan lingkungan, 2. Kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi kesulitan. 3. Kemampuan menerima konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil. Menurut Steinberg 2002:289 membedakan kemandirian pribadi ke dalam tiga tipe, yaitu: 1. Kemandirian Emosional Emotional Autonomy Kemandirian emosional adalah seberapa besar ketidakbergantungan individu terhadap dukungan emosional orang lain. 2. Kemandirian Perilaku Behavioral Autonomy Kemandirian prilaku merupakan kemampuan individu dalam menentukan pilihan dan mampu mengambil keputusan untuk pengelolaan dirinya. 3. Kemandirian Nilai Values Autonomy Kemandirian nilai adalah kemampuan individu untuk menolak tekanan atau tuntutan orang lain yang berkaitan dengan keyakinan dalam bidang nilai. Universitas Sumatera Utara Kemandirian, menurut Barnadib 1982, meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatanmasalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali 1987 yang mengatakan bahwa kemandirian adalah “hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri”. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian: a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, b. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, c. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, d. Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. Menurut Riyanti 2003, Kemandirian pribadi untuk memulai usaha kecil adalah : 1. Mengandalkan kemampuan diri sendiri 2. Mengandalkan kemampuan keuangansendiri 3. Keberanian menghadapi tantangan 4. Kebebasan berfikir Menurut Hendro 2011:22 Kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan. Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Perilaku Kewirausahaan Menurut Suryana 2013:142 perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam berusaha. Perilaku Kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, karateristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usahanya. Miner dalam Riyanti 2003:20 mengemukakan berdasarkan hasil kerjanya selama dua puluh tahun Ia menemukan empat tipe wirausaha yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Menurut Hutagalung 2008:7 Agar mencapai sukses dalam usaha, keempat tipe wirausaha ini harus mengikuti jalan karir yang berbeda, dan terkait dengan bisnis yang berbeda pula. Keempat tipe kepribadian wirausaha itu adalah : 1. The Personal Achiever, yang akan sukses apabila terus-menerus mengatasi rintangan dan menghadapi krisis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha sedapat mungkin bersikappositif. The personal achiever, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut: a. Memiliki kebutuhan berprestasi, b. Memiliki kebutuhan atas umpan balik, c. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan. 2. The Supersales Person, yang akan berhasil bila banyak orang menghabiskan waktunya untuk menjual dan meminta orang lain Universitas Sumatera Utara mengelola bisnisnya. The supersales person, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut: a. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain, b. Memliki keinginan untuk membantu orang lain, c. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting. 3. The Real Manager, yang akan berhasil bila memulai usaha baru dan mengelola sendiri usahatersebut. The real manager, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut: a. Keinginan untuk bersaing, b. Ketegasan, c. Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain. 4. The Expert Idea Generation, yang akan berhasil bila terlibat dalam bisnis teknologitinggi. The expert idea generation, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut: a. Keinginan untuk melakukan inovasi b. Menyukai gagasan-gagasan c. Inteligensi yang tinggi Menurut Kuncara 2008:1 Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu: 1. Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri. b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru. c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan. 2. Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu: a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya. Universitas Sumatera Utara b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meyakinkan orang persuasi, berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.faktor eksternalnya adalah lingkungan environment. Menurut Scarborough dan Zimmerer Suryana, 2013:23, ada delapan karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil, yaitu: 1. Bertanggung jawab. Wirausaha selalu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya baik dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun terhadap keberhasilan berwirausaha. 2. Berani mengambil resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. 3. Percaya diri. Ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil. 4. Umpan balik. Wirausaha selalu memerlukan umpan balik yang segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Tujuan dari umpan balik adalah untuk memberikan informasi untuk menolong individu memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan bagaimana penilaian orang lain terhadap perilakunya. Universitas Sumatera Utara 5. Semangat untuk bersaing. Wirausaha harus memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6. Berorientasi ke masa depan. Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. 7. Memiliki keterampilan personal. Pandai berkomunikasi. Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik dan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan. 8. Selalu mencari peluang. Seorang wirausaha selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada peluang. Menurut Lupiyoadi 2007:8 Perilaku seorang wirausaha yang baik, akan membawa ke arah kebenaran, keselamatan serta menaikan derajat dan martabatnya. Perilaku wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Berwatak luhur 2. Bekerja keras dan disiplin 3. Mandiri dan realistis 4. Prestatif dan komitmen tinggi 5. Berfikir positif dan bertanggungjawab Universitas Sumatera Utara 6. Dapat mengendalikan emosi 7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu 8. Belajar dari pengalaman 9. Memperhitungkan resiko 10. Merasakan kebutuhan orang lain 11. Bekerjasama dengan orang lain 12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain 13. Memberi semangat kepada orang lain 14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan 15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak.

2.2 Penelitian Terdahulu