Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, MOTIF

BERPRESTASI, DAN KEMANDIRIAN PRIBADI

TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

PEDAGANG PADA PASAR KAGET

KABANJAHE

OLEH:

ALEXANDER GINTING 060502077

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Alexander Ginting (2011) “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe.” Pembimbing: Frida Ramadini, SE, MM. Ketua Departemen Manajemen: Dr. Endang Sulistya Rini SE, M.Si. Penguji 1: Dra. Setri Hiyanti Siregar. Penguji 2: Dra. Friska Sipayung, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dati uji-t dan uji-F, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 39 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variable motif berprestasi dan

kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan, namun variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai thitung (1,924)<t tabel (2,02)

dengan nilai signifikan (0,063>0,05) pada warung pasar kaget Kabanjahe. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan (uji-F) dimana Fhitung

(56,286)>Ftabel (2,46) pada α = 5% dan tingkat signifikansinya 0,000<0,05.

Berdasarkan uji signifikan parsial (uji-t) bahwa dari ketiga variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Perilaku Kewirausahaan adalah variabel Kemandirian

Pribadi (X3) dengan nilai thitung (5,571)>ttabel (2,02) dengan nilai signifikansi

0,000<0,05. nilai Adjusted R2 sebesar 0,814 berarti 81,4% variabel Perilaku

Kewirausahaan dapat dijelaskan oleh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi. Sedangkan sisanya 18,6% dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata kunci: pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, kemandirian pribadi dan perilaku kewirausahaan.


(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta salawat kapada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Orang tua penulis, Abdi Pinem dan Sarinah Br.Sembiring, yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam membimbing penulis dan merupakan anugerah terindah bagi penulis.

Pada kesempata ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar selaku penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Kepada Ibu Bapak Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara serta seluruh Pegawai Departemen Manajemen yang telah banyak membantu penulis.

8. Kepada Adik saya yang tercinta, terima kasih atas dukungan dan do’anya, dan juga kepada semua sahabat-sahabat yang selalu menemani, membantu, dan mendukung saya selama ini baik dalam suka maupun duka yaitu Sahabat Kerohanian HMM FE USU (Pakde, Ade, Winni, Haries, Emo, Dani, Endar, Hendra, Baimwong, Ganjang, Arno, Andi, Adrew, waang, loyo), sahabat IMSAL (Andri, Prima, Egen, Arjuna, Nostra, Daniel, Hotma, Melky), dan Imla, Widi, Rizky, dan juga teman-teman stambuk 2006 dan 2007 yang tidak dapat disebutin namanya satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda atas semua bantuan yang diberikan.

Medan, juni 2011 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Wirausaha ... 10

2.1.2 Pengetahuan Kewirausahaan ... 11

2.1.3 Motif Berprestasi ... 12

2.1.4 Kemandirian Pribadi ... 14

2.1.5 Perilaku Kewirausahaan ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 18

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Batasan Operasional ... 21

3.4 Definisi Operasional ... 21

3.4.1 variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) ... 21

3.4.2 variabel motif berprestasi (X2) ... 22

3.4.3 variabel kemandirian pribadi (X3)... 22

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6 Populasi Dan Sampel ... 24

3.7 Jenis Data ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 26

3.10 Teknis Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31

4.1.1 Gambaran Umum Responden ... 32

4.1.2 Gambaran Umum Warung Pasar Kaget Kabanjahe ... 36


(6)

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

4.2.2 Analisis Data ... 50

4.2.3 Uji Asumsi Klasik... 56

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

4.2.5 Uji Hipotesis ... 62

4.3 Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA... 73 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tabel ciri-ciri dan watak kewirausahaan ... 10 Tabel 3.1. Tabel operasional variabel ... 23


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka konseptual penelitian ... 20


(9)

ABSTRAK

Alexander Ginting (2011) “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe.” Pembimbing: Frida Ramadini, SE, MM. Ketua Departemen Manajemen: Dr. Endang Sulistya Rini SE, M.Si. Penguji 1: Dra. Setri Hiyanti Siregar. Penguji 2: Dra. Friska Sipayung, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dati uji-t dan uji-F, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 39 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variable motif berprestasi dan

kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan, namun variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap perilaku kewirausahaan dengan nilai thitung (1,924)<t tabel (2,02)

dengan nilai signifikan (0,063>0,05) pada warung pasar kaget Kabanjahe. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan (uji-F) dimana Fhitung

(56,286)>Ftabel (2,46) pada α = 5% dan tingkat signifikansinya 0,000<0,05.

Berdasarkan uji signifikan parsial (uji-t) bahwa dari ketiga variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Perilaku Kewirausahaan adalah variabel Kemandirian

Pribadi (X3) dengan nilai thitung (5,571)>ttabel (2,02) dengan nilai signifikansi

0,000<0,05. nilai Adjusted R2 sebesar 0,814 berarti 81,4% variabel Perilaku

Kewirausahaan dapat dijelaskan oleh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi. Sedangkan sisanya 18,6% dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata kunci: pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, kemandirian pribadi dan perilaku kewirausahaan.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Wirausaha

(enterpreneurs) berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur jalan,

bangunan, serta barang dan jasa yang di butuhkan manusia. Penyerapan tenaga kerja yang begitu banyak serta perputaran yang begitu besar dan cepat, tidak mungkin terjadi tanpa adanya peran wirausaha (enterpreneurs). Hal ini menunjukkan bahwa peran wirausahawan atau masyarakat pengusaha sangat penting dan strategis dalam memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara (www.antaranews.com).

Menurut Suryana (2003:13) kewirausahaan dapat di defenisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (Crete new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.

Pengetahuan adalah mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan, dan prosedur lengkap, beserta informasi tentang pengalaman, keahlian, dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif. Pengetahuan terdiri dari pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki


(11)

oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha serta pengetahuan tidak langsung yang di perolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha (Widayana, 2005:9).

Motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan, dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain. Seseorang yang memiliki motif berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inofatif-kreatif (Asri dkk, 2005:43).

Menurut Covey (dalam Ranto, 2007:23) mengatakan bahwa perkembangan keefektifan pribadi dan antar pribadi dapat digerakkan secara progresif pada kontinu kematangan menuju kemandirian sampai kesaling tergantungan. Sehubungan dengan uraian di atas, kemudian Covey menegaskan bahwa kemandirian pribadi adalah sebuah karakter yang akan memberikan kekuatan untuk bertindak, terutama dalam menghadapi tantangan, jadi bukan menjadi sasaran tindakan itu sendiri. Hal ini dapat membebaskan diri dari pengaruh lain sehingga kemandirian merupakan cita-cita pembebas yang layak. Namun, kemandirian bukanlah tujuan tertinggi dalam kehidupan yang efektif.

Pengertian tersebut diatas tampak mengandung maksud bahwa kemandirian seseorang merupakan suatu proses kematangan. Kematangan akan memberikan kekuatan karakter menuju kondisi sampai kesaling tergantungan (interdependency). Kematangan akan mendorong untuk meraih prestasi, maka prestasi demi prestasi akan semakin memantapkan kematangan dalam bentuk kedewasaan (maturity) tersebut.


(12)

Kekuatan karakter yang telah menyatu dalam kedewasaan akan mendorong kekuatan untuk bertindak.

Sikap kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan kewirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif juga menegaskan bahwa untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus belajar mempraktikkan inovasi secara sistematik. Drucker (dalam Riyanti. 2003) menyatakan inovasi adalah alat khusus bagi para wirausaha. Kreatifitas lebih menekankan kemampuan, bukan kegiatan. Jadi, orang disebut kreatif jika dia memiliki ide/ gagasan yang baru tanpa harus merealisasikan gagasan itu. Inovasi adalah proses melakukan sesuatu yang baru.

Kemandirian pribadi direfleksikan dalam bentuk kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas yang ada dalam dirinya. Kemampuan berusaha yang dimaksudkan adalah perolehan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang direfkleksikan dengan adanya nilai tambah dari keadaan sebelumnya. Faktor pengalaman dalam pekerjaan juga sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sebab pengalaman itu sendiri berfungsi sebagai seni, dalam menangani berbagai masalah yang timbul dalam rangka menjalankan suatu usaha (www.waspada.co.id).

Perilaku kewirausahaan merupakan sifat wirausahaan. Hal ini di karenakan merupakan ciri khas yang melekat pada individu wirausaha bukan semata-mata atribut yang diberikan oleh lingkungan kepadanya. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan (Riyanti, 2003:7).

Kemampuan untuk mengembangkan diri dan mempertahankan kemajuan teknologi. Menurut Cuningham (dalam Riyanti, 2003:9) merupakan faktor yang


(13)

menyebabkan 28,1% keberhasilan usaha sekala kecil. Faktor ini terkait dengan sifat-sifat kepribadian dan kemauan untuk belajar dan menerima perubahan.

Jenis usaha yang sangat berkembang saat ini di kota Kabanjahe adalah usaha di bidang makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain yang banyak ditemukan dimana pun terutama di daerah pemukiman padat penduduk, atau pusat perbelanjaan yang menuntut ketersediaan kebutuhan hidup sehari-hari yaitu makanan dan minuman. Bisnis makanan terus berkembang dari waktu ke waktu dan sebagian besarnya mampu memperoleh laba yang lebih dari cukup dan bahkan memperluas usahanya menjadi lebih besar lagi. Dengan kata lain, peluang dan potensi dari bisnis makanan sangat menjanjikan dalam segi keuntungan maupun pasar yang ada.

Pasar kaget yang berlokasi di Jl. Medan-Kutacane Simpang Empat, Kabanjahe. Pasar kaget adalah pasar yang hanya muncul pada malam hari, karena tempat yang mereka tempati adalah tempat parkiran atau halaman pengusaha toko yang ada di Jl. Medan-Kutacane Simpang Empat, Kabanjahe. Pasar kaget tersebut hanya mejual makanan dan minuman. Dengan keberadaan pasar kaget di Kabanjahe sangat membantu bagi yang jaga malam, pendatang atau wisatawan, dan juga bagi perjalanan malam hari menuju ke Kutacane, karna jika perut lapar dan merasa kedinginan, pengunjung bisa menikmati makan tengah malam dan menikmati minuman yang bisa menghangatkan tubuh.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas dan penelitian-penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian pada Pasar Kaget Kabanjahe Kabupaten Karo, maka penulis mengambil judul :


(14)

”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang tersebut terlihat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : ”Apakah pengetahuan kewirausahaan, motif

berprestasi dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin diperoleh melalui penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak lain :

1. Bagi pelaku usaha, peneliti ini memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan usahanya.

2. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk mempertajam pola pikir mengenai faktor yang perlu ditingkatkan dalam perilaku kewirausahaan.


(15)

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS

2.1.1 Wirausaha

Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis “entrepreneur”, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt (dalam Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata “wirausaha” merupakan gabungan dari kata “wira” (gagah berani, perkasa) dan kata “usaha”. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.

Menurut Zimmerer & Schorborough (dalam Suryana, 2006:15) :

“an entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and

uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them”.

Menurut Marzuki Usman (dalam Suryana, 2006:15) wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tanaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.

Menurut Sri Edi Swasono (dalam Suryana, 2006:16) wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelapor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.


(17)

Menurut Prawirokusumo (dalam Suryana, 2006:16) wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Wirausaha adalah pribadi unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan sifat yang pantas diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Suryana, 2006:50).

Secara sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2009:16).


(18)

Menurut Geoffrey G. Meredith (Suryana, 2006:24) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

Ciri-ciri Watak

(1) Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,

individualitas, dan optimisme.

(2) Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan insiatif.

(3) Pengambilan resiko dan suka tantangan

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

(4) Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.

(5) Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel (6) Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.

Menurut pengertian di atas maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat menerima tantangan, percaya diri, kreatif dan inovatif serta mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996, hlm.1130) mengartikan wirausaha sebagai : “Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta


(19)

mengatur permodalan operasinya”. Pengertian wirausaha yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan defenisi yang dikemukakan di atas sebagai berikut : “Wirausaha adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan usaha miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko dalam menemukan peluang berusaha serta secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya dan mengatur permodalan operasinya”.

Defenisi ini hanya berlaku bagi mereka yang mengelola usaha sendiri dan mempekerjakan orang lain dalam menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, penelitian ini hendak melihat peran dari orang yang memimpin usaha miliknya sendiri. Dengan demikian, dia bertanggung jawab penuh terhadap hasil akhir dari upaya mengantisipasi peluang dan hambatan demi kemajuan usahanya.

2.1.2 Pengetahuan Kewirausahaan

Seseorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada keamauan tetapi tidak meamiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan (Suryana, 2006:4). Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:

1. pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. 3. pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.


(20)

Menurut Michael Harris (dalam Suryana, 2006:5) mengemukakan wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Kegiatan saja tidaklahy cukup bagi wirausaha, tetapi juga harus disertai dengan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi. Hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan tidaklah cukup. Wirausaha harus memiliki sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang sedang dihadapinya. Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.

2.1.3 Motif Berprestasi

Motif yang mendorong tingkah laku seseorang dengan titik berat dengan tercapainya suatu prestasi tertentu. Kalau pada kedua motif terdahulu obyeknya orang lain yang ada dilingkungannya, maka orang yang mempunyai motif berprestasi tidak menghiraukan orang lain. Baginya adalah bagaimana caranya agar bias mencapai prestasi tertentu. Orang lain bagi dirinya hanyalah sebagai instrument yang mngkin dapat digunakan dalam rangka mencapai prestasi (Mudjiarto, 2006:25).

Menurut Atkinson (dalam Asri dkk, 2005:44) motif berprestasi adalah kecendrungan seseorang mengadakan reaksi untuk mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan yaitu apabila prestasi yang dicapai melebihi aturan


(21)

yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya menantang dan mempunyai reward yang bersifat intrinsik.

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif, yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhandana (dalam Suryana, 2006:52) Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbak guna mencapai kepuasan pribadi.

Teori motivasi pertama kali di kemukakan oleh Maslow (dalam Suryana, 2006:52) ia mengemukakan tentang hierarki kebutuhan yang mendasar motivasi. Menurutnya, kebutuhan yang bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien di banding sebelumnya (Suryana, 2006:53). Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.

2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.

3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

4) Berani menghadapi menghadapi risiko dengan penuh perhitungan. 5) Menyukai dan melihat tantangan yang secara seimbang (fifty-fifty).


(22)

2.1.4 Kemandirian Pribadi

Kemandirian menurut Varner dan Beamer (dalam Ranto 2007:22) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah pada kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Di dalam kemandirian menurut Irwin (dalam Ranto 2007:22) menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan berupa kebebasan berpikir untuk memuaskan dirinya dan orang lain.

Menurut Chutterbuck dan Waine (dalam Ranto 2007:23) pemikiran yang mandiri akan membawa pada perspektif yang berbeda dalam strategi, sehingga mampu menentukan skala prioritas. Menurut Wijandi (dalam Ranto 2007:23) kemandirian adalah keberanian untuk melangkah yang mengandung keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa dengan segala usaha yang dilakukan mulai dari perencanaan, penetapan tujan, bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras. Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.

Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif. Drucker (Riyanti, 2003:24) juga menegaskan bahwa untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus belajar mempraktikkan inovasi secara sistematik. Menurutnya inovasi adalah alat khusus bagi para wirausaha. Kreativitas lebih menekankan kemampuan, bukan kegiatan. Jadi,


(23)

orang disebut kreatif jika dia memiliki ide/gagasan yang baru tanpa harus merealisasikan gagasannya itu. Inovasi adalah proses melakukan sesuatu yang baru. Kreativitas enterpreneur adalah kemampuan untuk menerapkan gagasan kreatif demi kemajuan usaha. Gagasan itu tidak harus baru, yang penting ada solusi yang baru yang diterapkan dalam proses menciptakan dan menjual barang atau jasa ke pasar. Gagasan baru itu bisa saja menyangkut barang atau jasa itu sendiri., bisa berupa kemampuan untuk mengenali pasar baru, bisa dalam bentuk cara-cara memproduksi dan memasarkan barang/jasa, atau juga cara mengelola finansial dan karyawan. Adapun kreativitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan pribadi dalam menemukan gagasan dalam mengelola masalah keuangan pribadi/melalui fasilitas pinjaman/kredit dari lembaga keuangan.

Kemandirian pribadi dengan demikian adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.

2.1.5 Perilaku Kewirausahaan

Tipe kepribadian sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam berusaha. Miner (dalam Riyanti, 2003:20) mengemukakan berdasarkan hasil kerjanya selama dua puluh tahun ia menemukan empat tipe wirausaha yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Agar mencapai sukses dalam usaha, keempat tipe wirausaha ini harus mengikuti jalan karir yang berbeda, dan terkait dengan bisnis yang berbeda pula. Keempat tipe kepribadian wirausaha itu (dalam Hutagalung, 2010:7) adalah :


(24)

a. the personal achiever, ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki kebutuhan berprestasi 2. Memiliki kebutuhan atas umpan balik

3. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan b. the supersales person, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain 2. Memliki keinginan untuk membantu orang lain

3. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting c. the real manager, ciri-ciri tipe ini adalah sebagai berikut :

1. Keinginan untuk bersaing 2. Ketegasan

3. Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain

d. the expert idea generation, ciri-ciri wirausaha tipe expert idea generation

adalah sebagai berikut :

1. Keinginan untuk melakukan inovasi 2. Menyukai gagasan-gagasan

3. Inteligensi yang tinggi

Dalam penelitian ini tipe kepribadian Miner digunakan bukan untuk menentukan tipe kepribadian yang paling cocok bagi wirausaha, tetapi lebih kepada profil keempat tipe kepribadian Miner pada wirausaha.

Cunningham (dalam Riyanti, 2003:31) berdasarkan wawancara terhadap 175 wirausaha dan manajer professional di Singapura tentang alasan-alasan


(25)

keberhasilan usaha, mencatat bahwa keberhasilan usaha terkait erat dengan hal-hal sebagai berikut :

a. Sifat kepribadian (49%), seperti memiliki keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, memiliki keinginan untuk berhasil, dan memiliki motivasi diri, percaya diri, berpikir positif, memiliki komitmen dan sabar. b. Kemampuan berhubungan dengan pelanggan (17%), yaitu jujur, ramah, adil

pada pelanggan, staf dan kemampuan berhubungan baik dengan orang lain. c. Kemampuan memahami lingkungan bisnis (15%), yaitu kemampuan belajar

dari pihak pesaing, kemampuan tentang bidang usaha, kemauan untuk belajar, pengetahuan tentang produk dan jasa serta pemahaman tentang persaingan. d. Orientasi ke masa depan dan fleksibilitas (11%), yaitu berorientasi tujuan,

kreatif, dan kemauan mengambil resiko, memiliki visi dan gambaran mental masa depan.

e. Kesadaran pribadi (4%), yaitu mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, serta mampu menerima kesalahan.

f. Faktor lain (4%).

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha Studi Kasus Pada Pendagang Pakaian Pajak Sore Jln. Jamin Ginting”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil

bahwa, variabel (X1) dan Kemandirian pribadi (X2) berpengaruh positif dan signifikan


(26)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silalahi (2007), melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif

Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Warnet Di Padang Bulan)”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil

bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), Kemandirian (X3) berpengaruh

signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada para pemilik usaha warnet di Padang Bulan. Variabel motif berprestasi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku kewirausahaan pada para pemiliki usaha warnet di Padang Bulan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran merupakan sintesa hubungan antara variabel yang diteliti dan disusun dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis yang dapat berbentuk bagan alur atau model matematik yang dilengkapi penjelasan kualitatif. Berikut ini gambar model kerangka konseptual yang menegaskan pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan.

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2003:2). Definisi tentang kewirausahaan tersebut akan dipergunakannya untuk melakukan upaya pengembangan prestasi organisasi dengan cara mengambil substansi dari orgasnisasi lain.

Motivasi Berprestasi adalah suatu pembentukan perilaku yang ditandai oleh bentuk-bentuk aktivitas atau kegiatan melalui proses psikologis, baik yang


(27)

dipengaruhi oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik, yang dapat mengarahkannya dalam mencapai apa yang diinginkannya (Ranto, 2007:20).

Kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung kepada orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan (Ranto, 2007:23).

Perilaku kewirausahaan adalah sikap dan kepribadian wirausaha yang dipengaruhi oleh diri sendiri atau pengaruh dari luar/eksternal (Suryana, 2003:49).

Jadi kesimpulannya adalah orang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku kewirausahaan dengan bekal pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, kemandirian pribadi. Jadi, pedoman, pengharapan, dan nilai baik yang berasal dari pengetahuan, motif berprestasi, kemandirian pribadi maupun kelompok, berpengaruh dalam membentuk perilaku kewirausahaan (Suryana, 2006:63)

Berikut ini gambar model hubungan antar variabel:

Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Motif Berprestasi (X2)

Kemandirian Pribadi (X3)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Suryana (2006), Ranto (2007) diolah (2011)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran,


(28)

2006:135). Adapun hipotesis yang penulis kemukakan berdasarkan argumentasi yang dipaparkan pada kerangka berpikir di atas adalah sebagai berikut “Pengetahuan

Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Pada Pasar Kaget Kabanjahe”.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian bentuk explanatory yaitu, yang bertujuan menjelaskan Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah di Pasar Kaget Kota Kabanjahe dengan waktu penelitian mulai bulan Mei 2011 sampai Juli 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada keterkaitan pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi sebagai variabel bebas (independent) terhadap perilaku kewirausahaan sebagai variabel terikat (dependent) pada Pasar Kaget Kabanjahe.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 3.4.1 Variabel pengetahuan kewirausahaan (X1)

Pengetahuan kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Adapun indikator yang digunakan adalah:

a. Pengetahuan langsung (pengalaman sendiri) dan tidak langsung (pengalaman orang lain)

b. Kemampuan berinisiatif c. Kemampuan berinovasi


(30)

d. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri. 3.4.2 Variabel motif berprestasi (X2)

Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan diri Adapun indikator yang digunakan adalah:

a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan

b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi d. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan. 3.4.3 Variabel kemandirian mandiri (X3)

Kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalikan diri sendiri melalui adanya perasaan otonomi. Indikator yang digunakan:

a. Mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam tugas b. Mengandalkan kemampuan keuangan sendiri c. Keberanian menghadapi tantangan


(31)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengetahuan Kewirausaha an (X1)

Pengetahuan

kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai

kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

a. Pengetahuan

langsung dan tidak langsung b. Kemampuan berinisiatif c. Kemampuan berinovasi d. Kemampuan

mengatur waktu dan membiasakan diri

Likert

Motif Berprestasi (X2)

Suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi

a. Selalu berusaha dan tidak mudah menyerah

b. Menampilkan hasil yang lebih baik

c. Kreatif

d. Mencermati peluang

Likert

Kemandirian Pribadi (X3)

kekuatan diri dalam

upaya untuk menciptakan lapangan

kerja baru tanpa harus bergantung kepada orang lain dan adanya perasaan otonomi

a. Mengandalkan kemampuan diri sendiri b. Mengandalkan kemampuan keuangan sendiri c. Keberanian menghadapi tantangan

d. Kebebasan berfikir

Likert

Perilaku Kewirausaha an (Y)

Sikap dan perilaku wirausaha yang dipengaruhi oleh diri sendiri atau pengaruh dari luar/eksternal

a. Bertanggung jawab b. Berani mengambil

resiko

c. Penuh percaya diri d. Semangat untuk

bersaing e. Selalu mencari

peluang

Likert


(32)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert (Umar, 2003:98) dimana responden menyatakan jawaban mengenai berbagai pernyataan terhadap perilaku, hal, maupun pengetahuan yang diajukan. Pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian :

a. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju b. Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju c. Nilai 3 untuk jawaban kurang setuju d. Nilai 4 untuk jawaban setuju

e. Nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pengusaha warung makan dan minuman yang masih berada dalam Pasar Kaget Kota Kabanjahe yang berjumlah 39 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode yang digunakan adalah menggunakan metode Sampling Jenuh (sensus), artinya seluruh populasi yang ada dijadikan sebagai objek penelitian, sehingga responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 39 orang (Sugiyono, 2008:78).

3.7 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder :


(33)

a. Data primer

Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung dengan berpedoman kepada kuesioner penelitian.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan juga internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh para responden.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan tanya jawab secara tulisan maupun tatap muka dengan responden. c. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik pula, oleh karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat yang


(34)

digunakan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, supaya data yang diperoleh valid dan reliabel.

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.

Pengujian validitas kuesioner diberikan kepada 30 responden diluar sampel

yang diteliti. Pengujian dilakukan pada pasar kaget Brastgi. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach


(35)

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliabel alat ukur tersebut.

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 16,0.

3.10 Teknis Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:

1) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)


(36)

di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2008:62).

2) Uji Heteroskedastisitas

Artinya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gleijser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas (Situmorang dkk, 2008:76).

3) Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan.


(37)

Metode statistik yang digunakan adalah metode regresi linier berganda (multiple linier regression), dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Y= Perilaku kewirausahaan X1 = Pengetahuan Kewirausahaan

a = Konstanta Y X2 = Motif Berprestasi

b = Koefisien arah regresi X3 = Kemandirian Pribadi

Untuk analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi. Data-data yang telah diperoleh kemudian diuji

dengan:

1. Uji F

Yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi (X1,

X2, X3) sebagai variabel bebas terhadap perilaku kewirausahaan (Y)

sebagai variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%


(38)

2. Uji t

Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh-pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi (X1,X2,X3) sebagai variabel bebas terhadap perilaku

kewirausahaan (Y) sebagai variabel terikat.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5% 3. Identifikasi determinan (R2)

Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan (R2). Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien

determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat yaitu perilaku

kewirausahaan (Y).

Nilai R2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variabel bebas (X1, X2,

X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2)


(39)

(X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah. Menurut Lind

(dalam Suharyadi dan Purwanto, 2004:515) nilai R2 > 0,5 menunjukkan variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebas dengan baik atau kuat. Bila R2 = 0,5 dikatakan sedang, dan kurang 0,5 relatif kurang baik.


(40)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Kabanjahe merupakan ibukota kabupaten karo. Kabanjahe terdiri dari 4 kecamatan dan 91 desa. Sebagai ibukota kabupaten karo, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara khususnya di kota Kabanjahe sudah tentu menimbulkan peluang-peluang untuk berwirausaha.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan indikasi bahwa Kabanjahe merupakan salah satu kota tujuan untuk mencari penghidupan atau nafkah. Berdasarkan data kependudukan tahun 2009, penduduk Kabanjahe saat ini diperkirakan telah mencapai 120.214 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (60.260 jiwa > 59.954 jiwa). Dengan demikian Kabanjahe merupakan salah satu kota

dengan jumlah penduduk yang cukup besar

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan bahwa Jln. Medan-Kutacane, simpang empat ini termasuk jalan penghubung antara pemukiman penduduk dengan daerah pusat kota Kabanjahe serta perniagaan sehingga sangat sesuai dijadikan daerah komersial disekitar jalan ini. Jln. Medan-Kutacane, simpang empat ini juga sangat strategis, karena di daerah ini terdapat banyak tempat pemukiman penduduk serta dekat dengan perkantoran yang terdapat di daerah sekitarnya.


(41)

Sumber : http://maps.google.co.id

Gambar 4.1 : Peta Kabanjahe

4.1.1 Gambaran Umum Responden

Para wirausahawan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi tempat tinggal, jenis kelamin, usia dan pendidikan, sehingga peneliti menulis sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan.

Tabel 4.1

Data Pribadi Pengusaha Warung

NO. Responden Umur

(tahun)

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

1 1 26 Laki-laki SMU

2 2 53 Wanita SMP

3 3 35 Laki-laki S-1

4 4 50 Wanita SMP

5 5 45 Laki-laki SMP

6 6 35 Laki-laki S-1

7 7 40 Laki-laki D-III

8 8 43 Laki-laki S-1

9 9 38 Laki-laki SMU

10 10 26 Wanita S-1

11 11 45 Laki-laki SMU

12 12 43 Wanita D-III

13 13 30 Wanita SMU

14 14 55 Wanita SMU

15 15 45 Laki-laki SMU

16 16 37 Wanita SMU


(42)

18 18 40 Laki-laki SMU

19 19 33 Laki-laki SMU

20 20 30 Laki-laki SMU

21 21 43 Wanita SMU

22 22 30 Laki-laki SMU

23 23 22 Wanita SMU

24 24 29 Laki-laki SMU

25 25 48 Laki-laki SMP

26 26 30 Laki-laki SMU

27 27 36 Wanita SMU

28 28 39 Laki-laki S-1

29 29 46 Wanita SMU

30 30 35 Laki-laki SMU

31 31 29 Laki-laki S-1

32 32 31 Laki-laki SMU

33 33 26 Laki-laki S-1

34 34 33 Wanita SMU

35 35 28 Wanita D-III

36 36 38 Laki-laki D-III

37 37 47 Laki-laki SMU

38 38 56 Wanita SMU

39 39 37 Wanita SMU

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 responden yang diwawancarai mempenyai rentang umur 22 tahun-56 tahun, untuk usia termuda adalah bernama saudari Irma Melati dengan umur 22 tahun pemilik Siomay & Bakso Melati. Sedangkan yang paling tertua adalah Ibu Fitri dengan umur 56 tahun sebagai pemilik dari warung Bakso Mbak Fitri. Pada rentang umur tersebut sebagian responden telah menikah. Pemilik usaha yang paling dominan adalah laki-laki. Pendidikan responden termasuk beragam yaitu dari tamatan SMP hingga S-1 (Sarjana).


(43)

Tabel 4.2

Data Nama warung dan Lama Berusaha

NO. Responden Nama

Usaha

Jumlah

Karyawan Jabatan

Lama Berusaha

1 1 Warung Sate

Hidayat 2 Orang Pemilik 2 Tahun

2 2 Warung Bakso

Mbak Fitri 10 Orang Pemilik 20 Tahun

3 3 Warung Bandrek

Mas Edi 3 Orang Pemilik 5 Tahun

4 4 Warung Bakso

Mak Ciak 10 Orang Pemilik 20 Tahun

5 5 Warung Bakso

Mas Adi 10 Orang Pemilik 10 Tahun

6 6 Warung Soto

Putra Sumatera 3 Orang Pemilik 5 Tahun 7 7 Warung Serambi 4 Orang Pemilik 10 Tahun

8 8 Warung Bakso

Mas Pon 10 Orang Pemilik 20 Tahun

9 9 Warung Bakso

Yono 5 Orang Pemilik 5 Tahun

10 10 Warung Roti

Bakar Rita 2 Orang Pemilik 1 Tahun

11 11 Warung Bandrek

Bang Mamat 2 Orang Pemilik 5 Tahun

12 12 Warung Nasi

Jenny 3 Orang Pemilik 10 Tahun

13 13 Warung Bakso

Selly 3 Orang Pemilik 3 Tahun

14 14 Warung Bakso

Mak War 3 Orang Pemilik 15 Tahun

15 15 Warung Burger

Yono 2 Orang Pemilik 10 Tahun

16 16 Warung Bakso

Nanda 4 Orang Pemilik 17 Tahun

17 17 Warung Burger

Mas Umin 2 Orang Pemilik 3 Tahun 18 18 Warung Nasi Mr.

Robby 10 Orang Pemilik 15 Tahun 19 19 Mie Aceh Umar 2 Orang Pemilik 3 Tahun

20 20 Warung Roti

Bakar Waser 2 Orang Pemilik 2 Tahun 21 21 Warung Wahyu 10 Orang Pemilik 15 Tahun

22 22 Warung Nasi


(44)

23 23 Warung Nasi Irma 2 Orang Pemilik 1 Tahun 24 24 Warung Pak Dang 6 Orang Pemilik 6 Tahun

25 25 Warung Bakso

Mas Pen 6 Orang Pemilik 7 Tahun

26 26 Warung Bakso

Mas Habib 4 Orang Pemilik 5 Tahun

27 27 Warkop Sri 3 Orang Pemilik 4 Tahun

28 28 Bubur Ayam

Cirebon 3 Orang Pemilik 2 Tahun

29 29 Warung Syukur

Nikmat 2 Orang Pemilik 1 Tahun

30 30 Pisang Goreng

Bandung 2 Orang Pemilik 1 Tahun 31 31 Warkop Anugrah 3 Orang Pemilik 2 Tahun 32 32 Nasi Goreng 6000 3 Orang Pemilik 1 Tahun

33 33 Warung TST

Konco 2 Orang Pemilik 2 Tahun 34 34 Mie Aceh Cut 3 Orang Pemilik 2 Tahun

35 35 Warung Sate

Madura 2 Orang Pemilik 1 Tahun

36 36 Warung Bakso

Ari 5 Orang Pemilik 3 Tahun 37 37 Warung Nasi Asli

Jawa 4 Orang Pemilik 2 Tahun

38 38 Bakso Mbak

Nunung 3 Orang Pemilik 2 Tahun 39 39 Martabak Bangka 3 Orang Pemilik 1 Tahun Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang diwawancarai memiliki jabatan yang sama yaitu pemilik. Pemilik adalah pengusaha yang memiliki langsung usaha tersebut sekaligus merangkap menjadi manajer usahanya.

Jumlah tenaga kerja yang ada pada 39 usaha ini berjumlah 165 orang. 158 orang untuk 39 usaha seperti warung nasi, warung bakso, mie ayam bakso, dan lain-lain di Pasar Kaget Kabanjahe. Jumlah karyawan yang paling banyak terdapat pada warung bakso Mbak Fitri, Mak Ciak, Mas Adi, Mas Pon, Mr. Robby, dan Wahyu yang memiliki karyawan sebanyak 10 orang. Dan yang paling sedikit adalah warung


(45)

sate Hidayat, Madura, warung roti bakar Rita, Waser, warung bandrek Bang Mamat, warung burger Yono, Mas Umin, mie aceh Umar, warung nasi Irma, siomay Joko, warkop Mas Jojo, dan warung TST Konco yang memiliki karyawan hanya 2 orang.

Umur berusaha warung di Pasar Kaget Kabanjahe ini sangat bervariasi. Interval lama berusaha dari 1 tahun hingga 20 tahun. Rata-rata lama berusaha yang paling dominan adalah berkisar antara 1-10 tahun, yang terdapat pada 30 warung. Dan yang berkisar >11-20 tahun terdapat 9 usaha. Usaha yang paling lama berdiri adalah usaha warung bakso Mbak Fitri, warung bakso Mak Ciak, dan warung bakso Mas Pon yang sudah bertahan selama 20 tahun. Sedangkan banyak usaha yang baru mulai berdiri yaitu baru berjalan 1 tahun. Ini menandakan bahwa mulai bermunculannya usaha baru di kawasan ini sebagai tanda bahwa kawasan Jln. Medan-Kutacane, Simpang Empat, Kabanjahe memiliki prospek yang bagus ke depannya untuk berbagai usaha.

4.1.2 Gambaran Umum Warung di Pasar Kaget Kabanjahe

1. Warung Sate Hidayat

Usaha ini adalah usaha warung sate yang menawarkan menu sate dengan harga standard. Keistimewaan usaha warung sate ini adalah rasanya yang extra pedas dan porsi yang cukup banyak.

2. Warung Soto Mbak Fitri

Usaha ini adalah sebuah warung yang menawarkan menu special yakni soto aneka rasa yang membuatnya beda dari warung soto lain di sekitarnya. Selain itu usaha ini juga menawarkan menu-menu makanan lainnya yang sudah dikenal masyarakat.


(46)

Usaha warung bandrek mas Edi dibuka 5 tahun lalu dengan modal dan menu seadanya namun sekarang sudah berkembang dan memiliki berbagai menu pilihan seperti roti bantal, dan roti bakar. Kebanyakan pelanggan yang makan di warung ini merupakan yang jaga malam dan para wisatawan.

4. Warung Bakso Mak Ciak

Usaha ini jelas sekali menargetkan mahasiswa dan anak sekolah sebagai pelanggannya dengan menawarkan harga yang relatif murah.

5. Warung Bakso Mas Adi

Warung ini merupakan usaha makanan yang menawarkan beragam menu seperti mie ayam bakso, mie ayam, mie sop, dan siomay. Pemilik juga menawarkan harga miring dan lokasinya dekat dengan conter dan majestyk terbesar di sekitarnya. Kebanyakan pelanggan warung ini adalah karyawan counter dan majestyk begitu juga dengan siswa dan mahasiswa sebagai pelanggannya.

6. Warung Soto Putra Sumatera

Usaha ini merupakan usaha yang menjual nasi soto dengan harga yang murah namun dengan tempat yang sederhana.

7. Warung Serambi

Usaha ini usaha yang menjual kue pukis dengan harga yang murah dengan tempat yang sederhana. Kebanyakan pelanggan usaha ini adalah orang yang mudik jalan malam menuju Kutacane ataupun dari Kutacane menuju Medan. 8. Warung Bakso Mas Pon

Warung makan yang tetap bertahan dengan harga standard dan tidak terpengaruh dengan persaingan harga yang terjadi pada usaha saingan yang


(47)

sejenis. Letak usaha warung bakso ini berada di dekat Simpang Empat Kabanjahe.

9. Warung Soto Yono

Warung ini kelihatan sederhana, tapi pelanggannya selalu ramai sehingga pemilik dan karyawannya sedikit kualahan melayani pelanggannya.

10.Warung Roti Bakar Rita

Usaha ini yang menawarkan roti bakar dan pisang bakar keju. Harganya relatif murah namun menawarkan cita rasa makanan yang lezat. Letak warung ini berada di dekat Simpang Empat Kabanjahe.

11.Warung Bandrek Bang Mamat

Usaha warung bandrek mas Edi dibuka 5 tahun lalu dengan modal dan menu seadanya namun sekarang sudah berkembang dan memiliki berbagai menu pilihan seperti roti bantal, dan roti bakar. Kebanyakan pelanggan yang makan di warung ini merupakan yang jaga malam dan para wisatawan.

12.Warung Nasi Jenny

Usaha ini merupakan usaha yang menjual nasi dan aneka minuman. Usaha warung nasi ini kurang begitu dikenal oleh masyarakat, karena lokasi dan tempat usahanya tergolong masih sangat sederhana. Dan warung nasi ini juga tidak terlalu besar, sehingga sulit bagi pelanggan untuk parkir.

13.Warung Bakso Selly

Usaha warung bakso merupakan usaha keluarga, dimana makanan yang menjadi ciri khas warung bakso ini adalah mie ayam bakso spesial yang cukup banyak peminatnya.


(48)

Warung bakso ini merupakan usaha yang menawarkan mie ayam bakso granat dengan harga yang standar. Nama usaha ini diambil dari nama pemilik usaha sendiri.

15.Warung Burger Yono

Warung burger Yono merupakan warung burger yang menawarkan menu berupa burger dan pisang bakar dengan harga yang murah, namun memiliki tempat yang strategis yakni di persimpangan jalan.

16.Warung Bakso Nanda

Warung bakso nanda ini adalah warung yang menawarkan harga yang paling mahal dibandingkan dengan pesaingnya, tetapi rasa dengan harganya sesuai. 17.Warkop Bang Lis

Menerapkan konsep yang sama dengan warung kopi anak muda pada umumnya, Warkop Bang Lis tidak sulit mendapatkan pelanggan dan memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu di depan lembaga pendidikan dan warung-warung internet.

18.Warung Burger Mas Lim

Warung burger ini menerapkan konsep warna merah muda dan memiliki tempat yang bersih serta nyaman sehingga dipastikan pelanggan yang telah berkunjung akan tertarik mengunjunginya lagi.

19.Warung Nasi Mr. Robby

Usaha ini didirikan oleh Bpk. Robby pada tahun 1996, makanan yang ditawarkan adalah nasi khas padang, selain itu usaha ini juga menawarkan


(49)

menu-menu lain dan berbagai jenis minuman. Warung nasi ini memiliki pengunjung terpadat pada pukul 20.00-23.00 malam.

20.Mie Aceh Umar

Mie aceh Umar pada umumnya menawarkan menu-menu yang sama dengan mie aceh pada umumnya. Hanya saja menu special disini adalah mie aceh spesial jumbo, yaitu mie aceh yang ditambah telur dadar dan irisan bakso. 21.Warung Roti Bakar Waser

Warung roti bakar Waser adalah warung yang menjual menu roti bakar dan mie rebus.

22.Warung Wahyu

Warung wahyu menawarkan menu nasi goreng dengan konsep yang sama dengan warung nasi goreng yang lainnya di Pasar Kaget dan memiliki target pasar yang berlalu lalang di Jln. Medan-Kutacane.

23.Warung Nasi Taufik

Warung nasi ini merupakan Warung nasi yang dimiliki oleh Bpk. Taufik, yang merupakan suku Padang. Sehingga makanan yang ditawarkan oleh rumah makan ini sekaligus menjadi ciri khasnya adalah makanan Padang.

24.Warung Nasi Irma

Warung nasi Irma ini adalah usaha yang menawarkan makanan dengan rasa yang berbeda dengan Warung nasi saingan. Keistimewaan dari usaha ini adalah harga makanan yang lebih murah bila dibawa pulang atau dibungkus.


(50)

25.Warung Mie Ayam & Bakso Mas Pen

Mie Ayam dan Bakso Mas Pen memiliki lokasi yang cukup jauh dari rumah makan lainnya di Pasar Kaget. Hal ini pula yang menguntungkan tempat makan ini dikarenakan ruang jalan untuk parkir cukup luas karena tidak bersebelahan langsung dengan warung lainnya.

26.Bakso Mas Habib

Bakso ini didirikan tahun 2006 oleh pemiliknya sekaligus nama dari usha bakso ini yaitu Bpk. Habib. Usaha ini memiliki pasar sendiri yakni karyawan dan keluarga yang tinggal disekitarnya ataupun orang yang sekedar berlalu lalang.

27.Warkop Sri

Warkop ini memiliki konsep yang sama yakni memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa-mahasiswi namun letaknya cukup jauh dari warkop-warkop lainnya. Warkop ini didirikan tahun 2007 oleh pemiliknya yaitu ibu Tasri. 28.Bubur Ayam Cirebon

Bubur Ayam Cirebon merupakan usaha yang memiliki konsep lain daripada yang lain sehingga cukup menarik perhatian. Dibuka pada tahun 2009, Bubur Ayam Cirebon memiliki pasar sendiri dan terus berkembang. Saat ini, Bubur Ayam Cirebon telah memiliki 3 orang karyawan. Bubur Ayam Cirebon juga menawarkan menu-menu lainnya yang telah dikenal masyarakat.

29.Syukur Nikmat Bubur Kacang Ijo

Warung Bubur Kacang Ijo ini merupakan tempat duduk-duduk untuk sekedar minum dan ngobrol bersama teman-teman. Memiliki rasa yang enak, tak heran bubur kacang ijo ini sering kehabisan dan tidak bisa memenuhi pesanan


(51)

pelanggan. Syukur Nikmat Bubur Kacang Ijo ini juga sering dipesan pelanggan rumah makan lain untuk menjadi hidangan minumannya.

30.Pisang Goreng Bandung

Pisang Goreng Bandung menawarkan rasa yang beda dengan pisang goreng pada umumnya. Memiliki rasa cokelat, keju, dan masih ada beberapa rasa lainnya. Pisang Goreng Bandung dibuka pada tahun 2010 dan usaha ini menawarkan kerjasama kemitraan bagi siapa saja yang ingin yang memulai usaha Pisang Goreng Bandung ini.

31.Warkop Anugrah

Warkop Anugrah merupakan tempat berkumpul terutama bagi mahasiswa-mahasiswa laki-laki dilihat dari pengunjung yang datang ke warkop ini. Pemilik dari warkop ini juga masih muda dan sering berkumpul dengan pelanggannya sendiri.

32.Warung Nasi Goreng 6000

Warung ini menawarkan harga menu sesuai dengan nama usahanya yaitu serba Rp.6000.-. Usaha ini juga menawarkan berbagai jenis minuman dan aneka juice.

33.Warung TST Konco

Usaha warung TST Konco ini menyediakan menu teh susu telur, teh susu, teh manis, dan telur setengah masak. Usaha ini berjalan selama 2 tahun dan memiliki karyawan 2 orang.

34.Mie Aceh Cut

Mie Aceh cut ini menyediakan menu nasi goreng, mie hun goreng, aneka minuman dan aneka juice. Menu spesial dari usaha ini adalah mie aceh spesial.


(52)

35.Warung Sate Madura

Usaha ini adalah usaha warung sate yang menawarkan menu sate dengan harga standard. Keistimewaan usaha warung sate ini adalah sate khas madura. 36.Warung Bakso Ari

Usaha ini juga warung bakso merupakan usaha keluarga, dimana makanan yang menjadi ciri khas warung bakso ini adalah mie ayam bakso spesial yang cukup banyak peminatnya.

37.Warung Nasi Asli Jawa

Warung nasi asli Jawa ini adalah usaha yang menawarkan makanan dengan rasa yang berbeda dengan Warung nasi saingan. Keistimewaan dari usaha ini adalah harga makanan yang lebih murah bila dibawa pulang atau dibungkus. 38.Bakso Mbak Nnung

Bakso Mbak Nunung memiliki lokasi yang cukup jauh dari rumah makan lainnya di Pasar Kaget. Hal ini pula yang menguntungkan tempat makan ini dikarenakan ruang jalan untuk parkir cukup luas karena tidak bersebelahan langsung dengan warung lainnya.

39.Martabak Bangka

Usaha martabak bangka ini adalah usaha yang satu-satu nya di Pasar Kaget mulai berdiri pada tahun 2010. Usaha martabak bangka ini sangat di minati oleh konsumen karena cita rasa yang unik dengan harga yang terjangkau.


(53)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengunggkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical

Production and Service Solution) versi 16.0 dengan tingkat signifikansi sebesar

5% adalah 0,361.


(54)

Tabel 4.3

Tabel Item-Total Statistic

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 80.6333 28.102 .615 .957

VAR00002 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00003 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00004 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00005 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00006 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00007 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00008 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00009 80.4667 29.361 .476 .958

VAR00010 80.6333 28.102 .615 .957

VAR00011 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00012 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00013 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00014 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00015 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00016 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00017 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00018 80.4333 27.978 .919 .952 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juni, 2011)

Interpretasi item total statistic, yaitu :

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 80.6333, jika pertanyaan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 80.4333, dan seterusnya.


(55)

2. Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika

variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 28.102, sedangkan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah 27.978, dan seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang

akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir

pertanyaan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.


(56)

Tabel 4.4

Validitas Instrumen II

No. Butir Instrumen

Corrected

Item-Total Correlation r table Keputusan

1 .615 0,361 Valid

2 .919 0,361 Valid

3 .919 0,361 Valid

4 .813 0,361 Valid

5 .564 0,361 Valid

6 .919 0,361 Valid

7 .813 0,361 Valid

8 .564 0,361 Valid

9 .476 0,361 Valid

10 .615 0,361 Valid

11 .919 0,361 Valid

12 .919 0,361 Valid

13 .813 0,361 Valid

14 .564 0,361 Valid

15 .919 0,361 Valid

16 .813 0,361 Valid

17 .564 0,361 Valid

18 .919 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 16.0, 2011)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid 3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai Corrected

Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel (0,361), sehingga semua butir

pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan


(57)

pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel. Hasil Pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 80.6333 28.102 .615 .957

VAR00002 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00003 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00004 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00005 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00006 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00007 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00008 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00009 80.4667 29.361 .476 .958

VAR00010 80.6333 28.102 .615 .957

VAR00011 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00012 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00013 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00014 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00015 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00016 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00017 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00018 80.4333 27.978 .919 .952

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juni, 2011)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai Cronbach's


(58)

Tabel 4.6 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.957 18

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juni, 2011)

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai r Alpha sebesar 0,957 dan r table sebesar 0,70.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r Alpha positif dan lebih besar dari r table (0,957

> 0,70) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Tabel 4.7 Reliabilitas Instrumen No. Butir Instrumen Cronbach's Alpha if Item

Cronbach's Alpha Keputusan

1 .957 0,70 Reliabel

2 .952 0,70 Reliabel

3 .952 0,70 Reliabel

4 .953 0,70 Reliabel

5 .958 0,70 Reliabel

6 .952 0,70 Reliabel

7 .953 0,70 Reliabel

8 .958 0,70 Reliabel

9 .958 0,70 Reliabel

10 .957 0,70 Reliabel

11 .952 0,70 Reliabel

12 .952 0,70 Reliabel

13 .953 0,70 Reliabel

14 .958 0,70 Reliabel

15 .952 0,70 Reliabel

16 .953 0,70 Reliabel

17 .958 0,70 Reliabel

18 .952 0,70 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juni, 2011)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu Jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282), maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.


(59)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha > 0,70, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

4.2.2 Analisis Data

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

1. Metode Analisis Deskriptif a. Deskrtiptif Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan hubungan antara pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, dan kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan. Variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) yang terdiri dari 4

butir pertanyaan, variabel motif berprestasi (X2) yang terdiri dari 5 butir

pertanyaan, dan variabel kemandirian pribadi (X3) yang terdiri dari 4 butir

pertanyaan, sedangkan variabel perilaku kewirausahaan (Y) terdiri dari 5 butir pertanyaan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 39 orang responden.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini, yaitu:


(60)

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (Juni, 2011)

Tabel 4.8 menunjukkan komposisi responden menurut jenis kelamin dimana terlihat dari total responden sebesar 39 orang, komposisi wanita sebanyak 15 orang (38,5%) dan laki-laki sebanyak 24 orang (61,5%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini, yaitu:

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi

20 - 25 1

>25 - 30 10

>30 - 35 7

>35 - 40 8

>40 - 45 6

>45 – 50 4

>50 – 55 2

>55 – 60 1

TOTAL 39

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa moyaritas usia responden berada pada usia 20-25 tahun 1 orang, usia >25-30 tahun 10 orang, usia >30-35 tahun 7 orang, usia >35-40 tahun 8 orang, usia >40-45 tahun 6 orang, usia >45-50

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 24 61.5 61.5 61.5

wanita 15 38.5 38.5 100.0

Total 39 100.0 100.0


(61)

tahun 4 orang, usia >50-55 tahun 2 orang, dan usia >55-60 tahun 1 orang. Total responden yang menjawab adalah 39 orang.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Karakteristik responden berdasarkan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini, yaitu:

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Jlh Tenaga Kerja Frekuensi Persentase

1 – 5 31 79,5%

>5 – 10 8 20,5%

TOTAL 39 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja yang paling dominan yang terdapat pada usaha warung pasar kaget Kabanjahe adalah >1-5 orang sebesar 79,5%.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha

Karakteristik responden berdasarkan lama berusaha dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini, yaitu:

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha

Lama Berusaha Frekuensi Persentase

1-10 32 82%

>10-20 7 18%

TOTAL 32 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa lama berusaha berkisar antara 1-10 tahun sebesar 82% terdiri dari 32 orang, >1-10-20 tahun sebesar 18% terdiri dari 7 orang.


(62)

2.Deskriptif Variabel

Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu.

1) Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel X1

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Item SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F %

1 26 66,7 % 13 33,3% 0 0% 0 0% 0 0 % 39

2 22 56,4% 17 43,6% 0 0 % 0 0% 0 0 % 39

3 14 35,9% 20 51,3% 5 12,8% 0 0% 0 0% 39

4 23 59,0% 11 28,2% 5 12,8% 0 0% 0 0% 39

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni, 2011) Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

a. Berdasarkan pernyataan 1, sebagian besar responden menjawab setuju 13 orang (33,3%) dan sangat setuju 26 orang (66,7%). Data ini menunjukkan bahwa kepercayaan responden terhadap variabel pengetahuan kewirausahaan akan memahami usaha yang dijalankan.

b. Berdasarkan pernyataan 2, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 17 orang (43,6%) dan menjawab sangat setuju 22 orang (56,4%). Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan usaha didasari dengan pengetahuan akan produk yang banyak diminati konsumen cukup tinggi.

c. Berdasarkan pernyataan 3, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 20 orang (51,3%), menjawab sangat setuju 14 orang (35,9%), dan menjawab kurang setuju 5 orang (12,8%). Hal ini menunjukkan bahwa memiliki pendidikan memadai peran penting untuk keberhasilan usaha, namun hanya 5 orang saja yang kurang setuju.


(63)

d. Berdasarkan pernyataan 4, sebagian responden menjawab setuju yaitu 11 orang (28,2%), menjawab sangat setuju 23 orang (59,0%) dan menjawab kurang setuju 5 orang (12,8%) Hal ini menunjukkan bahwa responden menganggap pengalaman berusaha memegang peran penting untuk keberhasilan usaha, namun hanya 5 orang yang kurang setuju.

2) Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel X2

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Motif Berprestasi (X2)

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab setuju bahkan menjawab sangat setuju, dan hanya sebagian kecil responden yang menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa motif berprestasi itu penting untuk menggambarkan perilaku kewirausahaan.

3) Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel X3

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Kemandirian Pribadi (X3)

Item SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F %

10 22 56,4% 17 43,6% 0 0% 0 0% 0 0% 39

11 26 66,7% 13 33,3% 0 0% 0 0% 0 0% 39

12 14 35,9% 16 41,0% 9 23,1% 0 0% 0 0% 39

13 19 48,7% 17 43,6% 3 7,7% 0 0% 0 0% 39

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa sebagian responden menjawab setuju bahkan menjawab sangat setuju, dan hanya sebagian responden yang menjawab

Item SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F %

5 23 59,0 % 16 41,0 % 0 0% 0 0% 0 0 % 39

6 23 59,0% 16 41,0% 0 0% 0 0% 0 0% 39

7 25 64,1% 14 35,9% 0 0% 0 0% 0 0% 39

8 20 51,3% 19 48,7% 0 0% 0 0% 0 0% 39


(1)

VAR00001 4.6667 .47946 30

VAR00002 4.8667 .34575 30

VAR00003 4.8667 .34575 30

VAR00004 4.8333 .37905 30

VAR00005 4.4333 .50401 30

VAR00006 4.8667 .34575 30

VAR00007 4.8333 .37905 30

VAR00008 4.4333 .50401 30

VAR00009 4.8333 .37905 30

VAR00010 4.6667 .47946 30

VAR00011 4.8667 .34575 30

VAR00012 4.8667 .34575 30

VAR00013 4.8333 .37905 30

VAR00014 4.4333 .50401 30

VAR00015 4.8667 .34575 30

VAR00016 4.8333 .37905 30

VAR00017 4.4333 .50401 30

VAR00018 4.8667 .34575 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 80.6333 28.102 .615 .957

VAR00002 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00003 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00004 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00005 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00006 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00007 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00008 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00009 80.4667 29.361 .476 .958

VAR00010 80.6333 28.102 .615 .957


(2)

VAR00012 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00013 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00014 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00015 80.4333 27.978 .919 .952

VAR00016 80.4667 28.051 .813 .953

VAR00017 80.8667 28.189 .564 .958

VAR00018 80.4333 27.978 .919 .952

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

85.3000 31.459 5.60880 18

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 KemandirianPrib

adi,

PengetahuanKe wirausahaan, MotifBerprestasia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .910a .828 .814 .83776

a. Predictors: (Constant), KemandirianPribadi, PengetahuanKewirausahaan, MotifBerprestasi


(3)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .910a .828 .814 .83776

a. Predictors: (Constant), KemandirianPribadi, PengetahuanKewirausahaan, MotifBerprestasi b. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .80401453

Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .124


(4)

Coefficient Correlationsa

Model

KemandirianPriba di

PengetahuanKewirausa

haan MotifBerprestasi

1 Correlations KemandirianPribadi 1.000 -.060 -.615

PengetahuanKewirausahaan -.060 1.000 -.302

MotifBerprestasi -.615 -.302 1.000

Covariances KemandirianPribadi .018 .000 -.009

PengetahuanKewirausahaan .000 .012 -.004

MotifBerprestasi -.009 -.004 .012

a. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan

Kolmogorov-Smirnov Z .776

Asymp. Sig. (2-tailed) .584


(5)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 19.7533 25.8741 22.8462 1.76600 39

Std. Predicted Value -1.751 1.715 .000 1.000 39

Standard Error of

Predicted Value .136 .380 .261 .061 39

Adjusted Predicted

Value 19.7125 25.9925 22.8382 1.77422 39

Residual -1.73186 1.70939 .00000 .80401 39

Std. Residual -2.067 2.040 .000 .960 39

Stud. Residual -2.120 2.084 .004 1.008 39

Deleted Residual -1.82115 1.78288 .00791 .88816 39

Stud. Deleted Residual -2.238 2.194 .009 1.029 39

Mahal. Distance .024 6.836 2.923 1.722 39

Cook's Distance .000 .181 .026 .033 39

Centered Leverage

Value .001 .180 .077 .045 39

a. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 KemandirianPrib

adi,

PengetahuanKe wirausahaan, MotifBerprestasia

. Enter

a. All requested variables entered.


(6)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .910a .828 .814 .83776

a. Predictors: (Constant), KemandirianPribadi, PengetahuanKewirausahaan, MotifBerprestasi b. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 118.512 3 39.504 56.286 .000a

Residual 24.565 35 .702

Total 143.077 38

a. Predictors: (Constant), KemandirianPribadi, PengetahuanKewirausahaan, MotifBerprestasi b. Dependent Variable: PrilakuKewirausahaan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan,Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan)

6 66 83

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Pribadi pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan

0 33 88

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

1 4 105

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan)

0 5 79

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 94

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 11

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 1 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 17