Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan)

(1)

KUESIONER

PENGARUH KEMANDIRIAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PADA PEDAGANG PAKAIAN

PASAR PETISAH MEDAN

Pemilik yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu atau Saudara/I untuk mengisi daftar pernyataan untuk data penyusunan skripsi saya yang berjudul ”Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan” pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU).

Saya memohon saudara untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pertanyaan pada bagian II dan III menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian yang dapat dilakukan sebagai berikut :

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Masing-masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban saja. Saya sangat mengharapkan kesediaan saudara untuk menjawab dengan baik. Terima kasih atas kerjasama dan partisipasi saudara.


(2)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :--- 2. JenisKelamin*) : a. Pria b.Wanita

3. Status*) : a.Menikah b. BelumMenikah 4. Umur*) : a. <30 tahun

b. 31-40 tahun c. 41-50 tahun

d. >50 tahun 5. Pendidikan*) : a. SD

b. SMP c. SMU

d. Diploma

e. Sarjana (S1)

6. Lama Usaha :--- Mohon berikan tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang Anda pilih

II. Kemandirian Pribadi(X)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya memulai usaha ini berdasarkan ide dari diri sendiri.

2 Saya menjalankan usaha ini berasal dari keinginan sendiri.

3 Saya memiliki modal sendiri untuk menjalankan usahaini.

4 Saya mampu mengatur keuangan sendiri untuk keberhasilan usaha ini. 5 Saya siap bersaing dengan usaha sejenis. 6 Saya berani mengambil resiko dalam


(3)

8 Saya mampu menciptakan ide-ide yang baru untuk keberhasilan usaha ini.

II. Perilaku Kewirausahaan(Y)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya berani bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil saat menjalankan

usaha ini.

2 Saya bertanggung jawab penuh atas pelayanan yang kurang baik dari anggota

saya.

3 Saya membuka usaha ini dengan penuh percaya diri akan keberhasilan usaha. 4 Sayamembuka usaha ini karena saya

percayadapat mengolah dan mengembangkan usaha ini.

5 Saya berani bersaing dengan menyesuaikan model pakaian yang diminati konsumen. 6 Saya berani bersaing harga lebih murah dari

pedagang pakaian lainnya.

7 Saya memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi untuk mencari peluang bagi


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal H. Situmorang dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Kasmir, 2009.Kewirausahaan, Jakarta:Rajawali Pers.

Lupiyoadi, Rambat. 2007. Enterpreneurship:From Mindset to Strategy. Edisi Ketiga Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Moko P,Astamoen. 2005. Enterpreneurship. Bandung : Alfabeta.

Riyanti,BDP.2003. Kewirausahahan Dari Sudut pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sujanto, Drs. Agus. 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta:PT Bumi Aksara. Suryana. 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis. Kiat dan Proses

MenujuSukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Umar, Dr. Husein.2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noer dan Mokhamad Suef. 2001. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia.Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif.Jakarta : PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia.

JURNAL

Alman, Dippan. 2010. “Analisis Kemandirian Pribadi dan Perilaku Kewirausahaan Pada Pedagang Pandai Besi Jl.Galang dan Jl.Sekip Lubuk

Pakam”.Skripsi.Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Barnadib, Imam.2010. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dinsi, Valentino.2004. Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian. Let’ GO Indonesia: Jakarta.

E. Durand, Douglas. 2004. “Effects of Achievement Motivation and Skill Training on the Entrepreneurial Behavior of Black Businessmen”. Hanges,Paul J. 2004. “The Relationship of Achievement Motivation to

Entrepreneurial Behavior”.

Pinem, Etha Veronica. 2011. “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Pribadi pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan”.Skripsi.Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Pratania, Villonesia.2009. “Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku (Studi Kasus Pedagang Pakaian Pasar Pajak Sore Jalan


(6)

Qamariah, Inneke.2011. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Daya Saing Usaha (Pengusaha Kuliner Skala Kecil di Jalan Dr. Mansur Medan)”.

Ranto, Basuki.2007.”Korelasi antara Motivasi, Knowledge of Enterpreneurship dan Independensi dan The Enterpreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil.”Jurnal Usahawan No. 10 Tahun XXXVI Oktober, Jakarta.

Silalahi, Purnama S., 2007. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Kasus Warnet di Padang Bulan)”. Skripsi.Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Wahyuni, Erli.2016. “ Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan”. Skripsi Medan: Fakultas Ekonomi USU.

WEBSITE

www.bps.go.id/brs/view/id/1196“ Tingkat Pengangguran Terbuka-Badan Pusat Statistik”.Diakses oleh Aruan Christina 15 Agustus 2016.

Melalui Program Inkubator Bisnis Di Perguruan Tinggi”.Ir. Iwan Sofwan, MSc. AD.Diakses oleh Aruan Christina tanggal 15 Agustus 2016.

www.repository.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0123677_chapter2.pdf. Diakses oleh Aruan Christina tanggal 15 Agustus 2016.


(7)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11).

Penelitian asosiatif ini bertujuan untuk memberikan penjelasan hubungan kemandirian pribadi sebagai variabel independen (X) terhadap perilaku kewirausahaan sebagai dependen (Y) melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “ Pengaruh Kemandirian Pribadi terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi kasus pada pedagang pakaian di Pasar Petisah Medan)”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2016 sampai bulan Oktober 2016 di Pasar Petisah Jl.Kota Baru 3 Medan, Kecamatan Medan Kota. 3.3 Batasan Operasional

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independent (X), yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, yaitu:


(8)

b. Variabel Dependent (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu:

Y = Perilaku Kewirausahaan 3.4 Definisi Operasional

Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan.

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut

a. “Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat” (Sugiyono,2005:33). Adapun yang menjadi variabel bebas adalah : Kemandirian Pribadi (X). Kemandirian Pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan. Indikator yang digunakan antara lain:

1. Mengandalkan kemampuan diri sendiri, 2. Mengandalkan kemampuan keuangansendiri, 3. Keberanian menghadapi tantangan,


(9)

b. “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono,2005:33). Adapun yang menjadi variabel terikatadalah: Perilaku Kewirausahaan (Y)

Perilaku Kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, karakteristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usahanya.Menurut Scarborough dan Zimmerer (Suryana, 2013:23), karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil, yaitu:

1. Bertanggung jawab, 2. Percaya diri,

3. Semangat untuk bersaing, 4. Selalu mencari peluang.


(10)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Kemandirian Pribadi (X)

Kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung dengan orang lain,mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan,

sampai pada pencapaian kepuasan.

1. Mengandalkan kemampuan diri sendiri,

2. Mengandalkan

kemampuan keuangan sendiri,

3. Keberanian

menghadapi tantangan, 4. Kebebasan berfikir.

Likert Perilaku Kewirausahaan (Y) Perilaku Kewirausahaan

adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, karateristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usahanya.

1. Bertanggung jawab, 2. Percaya diri,

3. Semangat untuk bersaing,

4. Selalu mencari peluang.

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008 :134). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat sebagai berikut :


(11)

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008), diolah;

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008), populasi adalah wilayah yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian di Pasar Petisah Medan, Jalam Kota Baru 3 Medan yang berjumlah 217 pedagang pakaian.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:73). Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:78) sebagai berikut:

N

n

=


(12)

Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan yaitu 10 % atau 0,1

Populasi (N) berjumlah 217 orang, sehingga jumlah sampel adalah : 217

n

=

1 + (217 x 0,12)

n

= 68,45 atau 69 orang

Maka jumlah sampelnya adalah 68,45 dan dibulatkan menjadi 69 orang. Desain sample yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik pengambilan sampling menggunakan metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kriteria dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Sugiyono, 2013:78). Adapun kriteria yang ditentukan adalah pedagang pakaian yang sudah lebih dari 5 tahun membuka usahanya dengan modal sendiri.Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah karena penulis menganggap pedagang dapat mempertahankan usahanya secara mandiri. 3.7 Jenis Data

Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan : 1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian atau dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode data


(13)

original.Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, untuk mendukung penelitian ini. 3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan dalam penelitian maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Daftar pertanyaan (quitioner)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian penulis dapat lebih terstruktur.

2. Pengamatan (observation)

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian. Kriteria yang dinilai pada observasi ini adalah pedagang pakaian yang sudah lebih dari 5 tahun membuka usahanya dengan modal sendiri.

3. Studi dokumentasi

Mengumpulkan dan mempelajari informasi serta data yang diperoleh dari buku, jurnal, tulisan ilmiah dan situs internet yang dapat menjadi relevansi dengan


(14)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang di luar sampel.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak dilakukan sebagai instrumen penelitian.Instrumen yang valid alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur itu valid (Sugiyono, 2005:109).

Untuk menguji validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung<rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut layak untuk kuesioner penelitian.


(15)

Tabel 3.3

Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correlation pada tiap pernyataan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 15 (Lima belas) butir pernyataan pada kuesioner penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008.:110). Bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid

Item-Total Statistics

42.3667 66.102 .423 .898

42.3000 60.976 .675 .889

42.3000 61.528 .605 .892

42.3333 62.782 .583 .893

42.3667 64.792 .540 .895

42.1000 63.266 .648 .891

42.1333 61.568 .678 .889

42.4000 64.110 .580 .893

42.5000 63.914 .583 .893

42.4000 62.248 .538 .895

42.6667 61.885 .500 .898

42.5000 62.190 .558 .894

42.5333 63.775 .544 .894

42.4000 60.593 .654 .890

42.3000 62.010 .629 .891

Item1 Item2 Item3 Itemr4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted


(16)

a. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < r tabelmaka pernyataan tidak reliabel.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha > 0,6.

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach’s Alpha> 0,6.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian untuk analisis data adalah : 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi LinierSederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (kemandirian pribadi) terhadap variabel terikat (perilaku kewirausahaan).

Reliability Statistics

.900 15

Cronbach's


(17)

Y = a + b1X1 + e

Menurut Sugiyono (2008:204) model regresi sederhana yang digunakan, yaitu:

Keterangan :

Y :Perilaku Kewirausahaan a :Konstanta

b1 : Koefisienregresi

X1 : KemandirianPribadi

e : Standarerror 3.11 Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.11.1 Uji Signifikan Parsial(Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah : H0 : b1 = 0.

Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruhsignifikan dan positif terhadap variabel terikat. Ha : b1 ≠ 0 Artinya varibael bebas secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%


(18)

3.11.2 Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1 maka kemampuan variabel bebas (X) untuk menjelaskan variabel terikat (Y) semakin baik. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka kemampuan variabel bebas (X) untuk menjelaskan variabel terikat semakin lemah. Hal ini berarti bila R2 =0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 mendekati satu menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(19)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pasar Petisah Medan

Pasar Petisah merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup terkenal

di Kota Medan yang beralamat di Jl. Kota Baru 3, Petisah Tengah, Medan Petisah,

Kota Medan, Sumatera Utara.Pasar yang seusia Kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, termasuk oleh para pelancong yang datang dari luar Kota Medan.Para pelancong tersebut biasanya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Di pasar yang bertingkat dua ini, para pengunjung dapat menemukan berbagai macam dagangan, mulai dari sayur-mayur, ikan asin, sampai busana dan perlengkapan elektronik.Barang-barang elektronik, pakaian jadi, dan furniture berada di lantai atas, sedangkan para penjual sayur dan buah-buahan berada di lantai bawah. Di pasar ini juga banyak yang menjual hasil kerajinan tangan khas Sumatera Utara seperti patung kayu, gelang, kalung, tas anyaman, cincin, dan tikar anyaman. Untuk kerajinan bordir dan kebaya menempati lokasi di lantai satu dan beberapa berada di luar pasar dekat tempat parkir, sehingga cukup mudah dijangkau.Para pengunjung yang ingin membeli kebaya, dapat langsung memilih beraneka model dan warna yang banyak tersedia.Dan jika ingin membuat kebaya yang didesain sendiri, di lokasi ini juga tersedia para penjahit yang siap membuatkan kebaya yang sesuai dengan keinginan pembeli.


(20)

Di samping itu, di pasar ini juga dijual berbagai manisan buah tanpa bahan pengawet, seperti manisan buah mangga, kedondong, salak, rambutan, dan jambu biji, sehingga merupakan tempat yang ideal bagi penikmat manisan.Hal yang menarik adalah di sekitar botol-botol manisan, banyak dihinggapi lebah madu, sebagai penanda manisnya buah manisan.

Salah satu keistimewaan pasar ini terletak pada lokasinya yang berada di pusat kota Medan, sehingga memudahkan bagi pelancong untuk menjangkaunya. Di samping itu, walaupun pasar ini terlihat besar seperti mal, setelah mengalami renovasi pada tahun 2000, tapi nuansa pasar tradisionalnya masih sangat terasa. Di pasar ini, kita akan menemukan para pedagang dan pembeli yang beradu kepiawaian dalam menawar barang-barang yang hendak dibeli. Kegiatan tawar-menawar harga tersebut, baik langsung atau tidak, menumbuhkan keakraban antara penjual dan pembeli.Kenyaman pembeli di pasar ini juga didukung pula oleh suasana pasar yang tertata rapi dan area parkir yang tidak begitu semrawut.

Keistimewaan lainnya adalah nuansa pasar yang nampak multikultural.Para penjualnya berasal dari beragam suku bangsa, seperti Tamil-India, Cina, Padang, Aceh, Batak, Jawa, dan Melayu.Mereka umumnya memperlihatkan keramahan kepada para pembeli, sehingga cepat akrab dengan orang yang baru dikenal. Situasi pasar yang demikian nyaman akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, khususnya bagai orang-orang yang berasal dari luar Medan.


(21)

4.2 Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 8 butir untuk variabel Kemandirian Pribadi (X) dan 7 butir untuk variabel Perilaku Kewirausahaan (Y). Jadi total seluruh pernyataan adalah 15 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Kemandirian Pribadi (X) terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y).Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian di Pasar Petisah Medan.

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, status nikah dan lama usaha.

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 4 (empat) kategori yakni <30 tahun, 30-40 tahun, 41-50 tahun dan lebih dari 50 tahun dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :


(22)

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

1. <30 tahun 15 21.7

2. 31-40 tahun 29 42.0

3. 41-50 tahun 16 23.2

4. >50 tahun 9 13.0

Total 69 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 69 responden penelitian, 15 orang (21.7%) berumur dibawah 30 tahun, 29 orang (42.0%) berumur antara 31-40 tahun, 16 orang (23.2%) berumur antara 41-60 tahun dan 9 orang (13.0%) berumur lebih dari 50 tahun. Dengan demikian, mayoritas responden adalah berumur 31-40 tahun yakni sebanyak 29 orang (42.0%).Berikut ini adalah grafik lingkar komposisi responden berdasarkan umur;

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik Responden Berdasarkan um ur

22%

42% 23%

13%

<30 tahun 31- 40 tahun 41- 50 tahun >50 tahun


(23)

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

1. Laki-laki 22 31.9

2. Perempuan 47 68.1

Total 69 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa dari 69 responden penelitian, 22 orang (31.9%) adalah laki-laki dan 47 orang (68.1%) adalah perempuan. Dengan demikian, mayoritas responden adalah perempuan yakni sebanyak 47 orang (68.1%). Berikut ini adalah grafik lingkar komposisi responden berdasarkan jenis kelamin;

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kom posisi Responden Berdasarkan Jenis Kelam in

32%

68%

Laki- laki Perempuan


(24)

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 5 (lima ) kategori yakni SD, SMP,SMA, diploma dan Sarjana (S1) dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

1. SD 2 2.9

2. SMP 5 7.2

3. SMA 44 63.8

4. D3 13 18.8

5. S1 5 7.2

Total 69 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 69 responden penelitian, 2 orang (2.9%) berpendidikan SD, 5 orang (7.25) berpendidikan SMP, 44 orang(63.8%) berpendidikan SMA, 13 oran (18.8%) berpendidikan D3 dan 5 orang (7.2%) berpendidikan Sarjana (S1). Dengan demikian, mayoritas responden adalah berpendidikan SMA yakni sebanyak 44 orang (63.8%). Berikut ini adalah grafik lingkar komposisi responden berdasarkan pendidikan;


(25)

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah

Komposisi responden berdasarkan status nikah dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah

No Status Nikah Frekuensi (f) Persentase (%)

1. Belum menikah 16 23.2

2. Menikah 53 76.8

Total 69 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 69 responden penelitian, 16 orang (23.2%) belum menikah dan 53 orang (76.8%) sudah menikah. Dengan demikian, mayoritas responden sudah menikah yakni sebanyak 53 orang (76.8%). Berikut ini adalah grafik lingkar komposisi responden berdasarkan status nikah;

Kom posisi Responden Berdasarkan Pendidikan

3% 7%

64% 19%

7%

SD SMP SMA D3 S1


(26)

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah

4.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama usaha dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 3 (tiga) kategori yakni <5 tahun, 5-10 tahun dan lebih dari 10 tahun dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Lama Usaha Frekuensi (f) Persentase (%)

1. <5 tahun 7 10.1

2. 5-10 tahun 11 15.9

3. >10 tahun 51 73.9

Total 69 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari 69 responden penelitian, 7 orang (10.1%) dengan lama usaha dibawah 5 tahun, 11 orang (15.9%) dengan lama usaha 5-10 tahun dan 51 orang (73.9%) dengan lama usaha lebih dari 10 tahun.

Kom posisi Responden Berdasarkan Status nikah

23%

77%

Belum menikah Menikah


(27)

tahun yakni sebanyak 51 orang (73.9%). Berikut ini adalah grafik lingkar komposisi responden berdasarkan lama usaha;

Gambar 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

4.3 Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel bebas penelitian ini terdiri dariKemandirian Pribadi sedangkan variabel terikat adalah Perilaku Kewirausahaan.

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemandirian Pribadi

Kemandirian pribadi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan yang diukur dengan 8 item pertanyaan dengan distribusi jawaban sebagai berikut:

Kom posisi Responden Berdasarkan Lam a usaha

10%

16%

74%

<5 tahun 5- 10 tahun >10 tahun


(28)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemandirian Pribadi

No Pernyataan

Jawaban Total

SS S TS STS

F % F % F % F % F %

1 Pernyataan 1 41 59.4 24 34.8 2 2.9 2 2.9 69 100.0 2 Pernyataan 2 45 65.2 17 24.6 5 7.2 2 2.9 69 100.0 3 Pernyataan 3 36 52.2 24 34.8 3 4.3 6 8.7 69 100.0 4 Pernyataan 4 33 47.8 27 39.1 5 7.2 4 5.8 69 100.0 5 Pernyataan 5 35 50.7 26 37.7 4 5.8 4 5.8 69 100.0 6 Pernyataan 6 45 65.2 16 23.2 4 5.8 4 5.8 69 100.0 7 Pernyataan 7 36 52.2 22 31.9 7 10.1 4 5.8 69 100.0 8 Pernyataan 8 32 46.4 24 34.8 6 8.7 7 10.1 69 100.0 Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

1. Pada pernyataan pertama, saya memulai usaha ini berdasarkan ide dari diri sendiri, sebanyak 59.4% responden menyatakan sangat setuju, 34.8% menyatakan setuju, 2.9% menyatakan tidak setuju dan 2.9% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka yakin memulai usaha berdasarkan ide dari diri sendiri.

2. Pada pernyataan kedua, saya menjalankan usaha ini berasal dari keinginan sendiri, 65.2% responden menyatakan sangat setuju, 24.6% menyatakan setuju, 7.2% menyatakan tidak setuju dan 2.9% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka menjalankan usaha tersebut berasal dari keinginan diri sendiri.


(29)

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka memiliki modal sendiri dalam menjalanankan bisnisnya.

4. Pada pernyataan keempat, saya mampu mengatur keuangan sendiri untuk keberhasilan usaha ini, sebanyak 47.8% responden menyatakan sangat setuju, 39.1% menyatakan setuju, 7.2% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mampu mengatur keuangan sendiri untuk keberhasilan usaha tanpa adanya bantuan dari orang lain.

5. Pada pernyataan kelima, saya siap bersaing dengan usaha sejenis, sebanyak 50.7% responden menyatakan sangat setuju, 37.7% menyatakan setuju, 5.8% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka siap bersaing dengan usaha sejenis, para pelaku usaha tersebut merasa bahwa barang dagangannya lebih baik dalam hal harga dan kualitas dibandingkan para pedagang lainnya.

6. Pada pernyataan keenam, saya berani mengambil resiko dalam menjalankan usaha ini, sebanyak 65.2% responden menyatakan sangat setuju, 23.2% menyatakan setuju, 5.8% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka berani


(30)

tersebut sudah mengetahui dan menghitung resiko apa saja yang akan muncul kedepannya.

7. Pada pernyataan ketujuh, saya berfikir kreatif dan inovatif, sebanyak 52.2% responden menyatakan sangat setuju, 31.9% menyatakan setuju, 10.1% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka berfikir kreatif dan inovatif dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

8. Pada pernyataan kedelapan, saya mampu menciptakan ide-ide yang baru untuk keberhasilan usaha ini, sebanyak 46.4% responden menyatakan sangat setuju, 34.8% menyatakan setuju, 8.7% menyatakan tidak setuju dan 10.1% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mampu menciptakan ide-ide yang baru untuk keberhasilan usahanya.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Perilaku Kewirausahaan Perilaku kewirausahaan adalah variabel yang dipengaruhi kemandirian pribadi yang diukur diukur dengan 7 item pertanyaan dengan distribusi jawaban sebagai berikut:


(31)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Perilaku Kewirausahaan No Pernyataan

Jawaban Total

SS S TS STS

F % F % F % F % F %

1 Pernyataan 1 49 71.0 18 26.1 1 1.4 1 1.4 69 100.0 2 Pernyataan 2 51 73.9 10 14.5 5 7.2 3 4.3 69 100.0 3 Pernyataan 3 47 68.1 14 20.3 4 5.8 4 5.8 69 100.0 4 Pernyataan 4 40 58.0 21 30.4 4 5.8 4 5.8 69 100.0 5 Pernyataan 5 37 53.6 21 30.4 5 7.2 6 8.7 69 100.0 6 Pernyataan 6 50 72.5 12 17.4 5 7.2 2 2.9 69 100.0 7 Pernyataan 7 50 72.5 13 18.8 4 5.8 2 2.9 69 100.0 Sumber : Hasil penelitian 2016 (data diolah)

1. Pada pernyataan pertama, saya berani bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil saat menjalankan usaha ini, sebanyak 71.0% responden menyatakan sangat setuju, 26.1% menyatakan setuju, 1.4% menyatakan tidak setuju dan 1.4% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka berani bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dalam menjalan usaha tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, saya bertanggung jawab penuh atas pelayanan yang kurang baik dari anggota saya, sebanyak 73.9% responden menyatakan sangat setuju, 14.5% menyatakan setuju, 7.2% menyatakan tidak setuju dan 4.3% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka bertanggung jawab atas pelayan yang kurang baik dari karyawawan mereka karena para pelaku usaha yakin bahwa untuk mencapai kesuksesan pasti dibutuhkan kesabaran dalam melayani konsumen.


(32)

3. Pada pernyataan ketiga, saya membuka usaha ini dengan penuh percaya diri akan keberhasilan usaha, sebanyak 68.1% responden menyatakan sangat setuju, 20.3% menyatakan setuju, 5.8% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka membuka usaha pakaian tersebut dengan penuh percaya diri akan keberhasilan usahanya.

4. Pada pernyataan keempat, saya membuka usaha ini karena saya percaya dapat mengolah dan mengembangkan usaha ini, sebanyak 58.0% responden menyatakan sangat setuju, 30.4% menyatakan setuju, 5.8% menyatakan tidak setuju dan 5.8% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mampu membuka usaha tersebut karena percaya dapat mengolah dan mengembangkan usahanya.

5. Pada pernyataan kelima, saya berani bersaing dengan menyesuaikan model pakaian yang diminati konsumen, sebanyak 53.6% responden menyatakan sangat setuju, 30.4% menyatakan setuju, 7.2% menyatakan tidak setuju dan 8.7% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka berani bersaing menyesuaikan model pakaian yang dominan diminati konsumen, dikarenakan para pelaku wirausaha yakin dengan melihat selera konsumen, usaha mereka akan lebih diminati dibandingkan dengan pesaing.


(33)

6. Pada pernyataan keenam, saya berani bersaing harga lebih murah dari pedagang pakaiaan lainnya, sebanyak 72.5% responden menyatakan sangat setuju, 17.4% menyatakan setuju, 7.2% menyatakan tidak setuju dan 2.9% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka berani bersaing harga yang lebih murah dari pedagang pakaian lainnya.

7. Pada pernyataan ketujuh, saya memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi untuk mencari peluang bagi keberhasilan usaha, sebanyak 72.5% responden menyatakan sangat setuju, 18.8% menyatakan setuju, 5.8% menyatakan tidak setuju dan 2.9% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi untuk mencari peluang bagi keberhasilan usaha.

4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (kemandirian pribadi) terhadap variabel terikat (perilaku kewirausahaan). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :


(34)

Y = α + b1X1 + e

Dimana :

Y = Perilaku Kewirausahaan X = Kemandirian Pribadi

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = 3.412 + 0.789X + e

Coeffi cientsa

3.412 1.486 2.296 .025

.789 .055 .870 14.440 .000

(Const ant)

Kemandirian Pribadi Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ients

Beta St andardiz ed

Coeffic ients

t Sig.

Dependent Variable: Perilak u Kewirausahaan a.


(35)

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 3.412 ini menunjukkan bahwa jika variabel kemandirian pribadi dianggap konstan maka tingkat variabel perilaku kewirausahaan pada para pedangang toko baju pasar Petisah Medan akan meningkat sebesar 3.412.

2. Koefisien b1 (X) = 0,789 menunjukkan bahwa jika kemandirian pribadi meningkat satu satuan maka nilai perilaku kewirausahaan sebesar 0,789 satuan.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kemandirian pribadi berpengaruh positif terhadap perilaku kewirausahaan pada pedagang pakaian Pasar Petisah Medan.

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan t-hitung (14.440) > t-tabel (1.66).

Coeffi cientsa

3.412 1.486 2.296 .025

.789 .055 .870 14.440 .000

(Const ant) Kemandirian Pribadi Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ients

Beta St andardiz ed

Coeffic ients

t Sig.

Dependent Variable: Perilak u Kewirausahaan a.


(36)

Hasil analisis ini memenuhi persyaratan uji hipotesis dimana jika t-hitung> t-tabel dan p-value < 0.05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak, artinya jika

ditingkatkan variabel Kemandirian Pribadi sebesar satu satuan makan Perilaku Kewirausahaan akan meningkat sebesar 0.789 satuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X (Kemandirian Pribadi) secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (Perilaku Kewirausahaan).

4.5.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (Kemandirian Pribadi) terhadap variabel terikat (Perilaku Kewirausahaan).Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.870 sama dengan 87.0 % berarti hubungan kemandirian pribadi terhadap variabel perilaku kewirausahaan sebesar 87.00 % artinya

Model Summaryb

.870a .757 .753 1.75201 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kemandirian Pribadi

a.

Dependent Variable: Perilaku Kewirausahaan b.


(37)

hubungannya sangat erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11

Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti (2014:163)

2. Nilai Adjusted R Square 0,753 berarti 75.3 % faktor-faktor perilaku kewirausahaan dapat di jelaskan oleh variabel kemandirian pribadi pada penelitian ini.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of the Estimate juga dapat disebut standar deviasi. Nilai Standard Error of the Estimate 1.75201.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Kemandirian Pribadi (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y) sebagai variabel terikat. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai Kemandirian Pribadi yang mendapatkan respon sangat setuju yang paling dominan adalah “saya menjalankan usaha ini berasal dari keinginan sendiri” hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha sangat setuju jika dalam menjalankan usaha harus memiliki niat,


(38)

keinginan dari diri sendiri, bertanggung jawab, bekerja keras, percaya serta menjalankannya dengan sungguh-sungguh agar mencapai keberhasilan usaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratania Villonesia, 2009, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pajak Sore Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan) dimana hasil penelitian membuktikah bahwa kemandirian pribadi memberi pengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan (p<0.05).

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Saida Ahmad dkk Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dengan judul Pengaruh Antara Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pedagang Di Pasar Tegowanu dan dengan menggunakan uji regresi linier berganda membuktikan bahwa ada pengaruh positif dari variabel kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan pedagang pasar Tegowanu dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,189 dan nilai t hitung (2,988) > t tabel (1,66412).

Hal ini sejalan dengan pendapat Suryana (2003) bahwa kewirausahaan dapat didefenisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (crete new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian


(39)

kapasitas yang ada dalam dirinya. Kemampuan berusaha yang dimaksudkan adalah perolehan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang direfkleksikan dengan adanya nilai tambah dari keadaan sebelumnya. Faktor pengalaman dalam pekerjaan juga sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sebab pengalaman itu sendiri berfungsi sebagai seni, dalam menangani berbagai masalah yang timbul dalam rangka menjalankan suatu usaha

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Riyanti (2003) bahwa perilaku kewirausahaan merupakan sifat wirausahaan. Hal ini di karenakan merupakan ciri khas yang melekat pada individu wirausaha bukan semata-mata atribut yang diberikan oleh lingkungan kepadanya. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh Kemandirian Pribadi, terhadap Perilaku Kewirausahaan pada pedagang pakaian Pasar Petisah Medan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji parsial (uji-t) kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan. Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung (14.440) > t-tabel (1.66) dan p-value (0.000) <0.05

2. Berdasarkan hasil koefisien determinasi menjelaskan bahwa variabel pengaruh kemandirian pribadi mampu mempengaruhi perilaku kewirausahaan dalam penelitian ini.

5.2. Saran

1. Pada penelitian ini variabel kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan, peneliti melihat kemandirian pribadi yang telah dilakukan oleh wirausahaan sudah cukup baik, dikarenakan pada beberapa faktor seperti faktor keuangan telah dilakukan dengan modal sendiri ini merupakan salah satu aspek kemandirian pribadi yang telah dilakukan oleh wirausahawan. Kemandirian juga terlihat dari usaha yang mereka jalankan, mereka mampu berpikir kreatif dan inovatif tentang bagaimana membuat usaha pakaian ini menjadi terlihat menarik


(41)

to date. Dalam penelitian ini peneliti melihat para pedagang pakaian di Pasar Petisah Medan telah memiliki perilaku kewirausahaan yang baik dalam hal kemandirian pribadi.

2. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan menambah skala penelitian seperti menambah jumlah variabel dan sampel sehinggadiperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.


(42)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kewirausahaan

Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Prancis “entrepreneur”, yang sudah dikenak sejak abad ke 17.

Menurut Holt dalam Riyanti (2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Entreprende. Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata “wira” (gagah berani,perkasa) dan kata “usaha’. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani/perkasa dalam usaha.

Menurut Hendro (2011:61) setiap wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu :

1. Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan skill), dalam membaca peluang, dalam berinovasi, dalam mengelola, dan dalam menjual.

2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental), dalam mengatasi rasa ketakutannya, dalam mengendalikan resiko, dan untuk keluar dari zona kenyamanan.

3. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri), keuletan, pantang menyerah, teguh akan keyakinan, dan kekuatan akan pikiran bahwa anda juga bisa.


(43)

menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan pengalaman/ experiences).

Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan sebagai jalan hidupnya, yaitu :

1. Faktor individual/personal : yang dimaksud ialah pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa baik dari lingkungan ataupun keluarga.

2. Suasana kerja : lingkungan pada tempat seseorang bekerja. 3. Tingkat pendidikan.

4. Kepribadian (personality). 5. Prestasi pendidikan. 6. Dorongan keluarga.

7. Lingkungan dan pergaulan.

8. Ingin lebh dihargai atau self-esteem. 9. Keterpaksaan dan keadaan.

Menurut Suryana (2010:54) secara umum karateristik seorang wirausaha adalah sebagai berikut :

a. Memiliki motivasi untuk berprestasi. b. Berorienasi ke masa depan.

c. Memiliki jaringan usaha.

d. Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan. e. Memiliki jiwa kepemimpinan.


(44)

a. Penciptaan lapangan usaha. b. Penciptaan lapangan pekerjaan.

c. Salah satu penggerak utama dan terpenting kegiatan ekonomi. d. Pembayar pajak terbanyak dan terbesar negara.

e. Pendorong dan pelaku perubahan inovasi. f. Pencipta keunggulan dan daya saing.

g. Pembuat harapan rakyat untuk hidup baik dan makmur. h. Pencipta dan pendorong kemandirian individu dan bangsa.

Menurut Hendro (2011:30) kewirausahaan (entrepreneurhip) adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Kewirausahaan itu adalah :

1. Ilmu pengetahuan ( Knowledge )

Kewirausahaan itu adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasih yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya.

2. Kepribadian atau Sikap

Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain, dan tidak mudah puas diri.

3. Filosofi


(45)

4. Skill atau Keterampilan

Karena kewirausahaan adalah penggabungan dua konsep penting dari pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan melalui jatuh bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah keahlian dalam menjalankan roda bisnis.

5. Seni atau Art

Dalam menemukan ide, inspirasi, dan peluang bisnis dibutuhkan imajinasi, visualisasi, dan pemikiran yang terkadang harus berlawanan dengan logika.

6. Profesi

Menjadi wirausahawan juga meruapakan sebuah profesi, sebuah pilihan hidup yang harus dilakukan.

7. Naluri

Kewirausahaan itu membutuhkan naluri untuk menemukan sebuah peluang dan ide bisnis yang akhirnya menjadi sebuah bisnis yang sukses. 8. Mimpi seseorang

Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan cita-cita yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa.

9. Pilihan hidup seseorang

Menjadi wirausaha agar mampu menghidupi keluarganya sudah menjadi pilihan hidup bagi setiap orang.


(46)

Menurut Zimmerer (2008:26) bahwa terdapat keragaman budaya dalam membentuk struktur kewirausahaan, antara lain :

1. Wirausahawan muda, adalah wirausaha yang banyak didominasi oleh generasi muda yang memilih kewirausahaan sebagai jalur karir mereka yaitu mereka yang berumur awal 20-an tahun.

2. Wirausahawan wanita, banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampua prestasinya, membantu ekonomi keluarga, frustasi terhadap perkerjaan sebelumnya.

3. Wirausaha minoritas, yaitu kaum minoritas di negara kita Indonesia kurang memiliki kesempatan kerjadilapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada umumnya.

4. Wirausahawan imigran, yaitu kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal.

5. Wirausahawan paruh waktu, yaitu orang yang memulai bisnis dalam mengisi waktu luang merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar.

6. Bisnis rumahan, sekarang bisnis rumahan lebih beragam, para wirausahawan rumahan yang modern lebih cenderung menjalankan perusahaan-perusahaan jasa atau perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi dengan tingkat kerberhasilan bisnis rumahan yang cukup tinggi. 7. Bisnis keluarga, bisnis yang pengendalian keuangannya dilakukan oleh


(47)

8. Wirasutri, adalah sepasang wirausahawan suami-istri yang bekerja sama sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Wirasutri dibuat dengan cara menciptakan perkejaan yang di dasarkan atas keahilan masing-masing orang.

9. Wirausahawan sosial, adalah wirausaha yang menggunakan berbagai keahlian mereka tidak hanya untuk membuat bisnis menjadi menguntungkan, tetapi juga untuk mencapai tujuan sosial dan lingkungan bagi kebaikan bersama.

Menurut Suryana (20013:50) ada enam hakekat penting dalam kewirausahaan yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat


(48)

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Kewirausahaan secara ringkas berdasarkan keenam konsep diatas dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new anddifferent) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untukmenciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Menurut Geoffrey G.Meredith (Suryana, 2003:14) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausaaan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

Ciri-ciri Watak Kewirausahaan

(1) Percaya Diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualism, dan optimisme. (2) Berorientasi pada tugas

dan hasil

Kebutuhan utuk berprestasi, berorientasi laba, letekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.

(3) Pengambilan resiko dan suka tantangan

Keterampilan untuk mengambil resiko yang wajar.


(49)

(5) Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.

(6) Berorientasi ke masa depan

Pandangan ke depan, perspektif.

2.1.2 Kemandirian Pribadi

Kata kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa inggris) yang berasal dari kata Persona (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Menurut Allport dalam Sobur (2007:300) kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menentukan cara yang unik dan khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Allport menggu nakan istilah ”sistem Psiko-fisik” dengan maksud menunjukkan bahwa ”jiwa” dan ”raga” manusia merupakan suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sementara itu istilah ”khas” dalam definisi kepribadian Allport memiliki arti bahwa individu bertingkah laku dalam caranya sendiri, karena setiap individu memiliki kepribadian sendiri.

Menurut Hendro (2011:22) kemandirian adalah keberanian untuk melangkah yang mengandung keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa


(50)

bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras.Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif.

Kemandirian adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan.Sedangkan persaingan itu sendiri merupakan sesuatu yang dapat memberi semangat sebagai alat untuk menentukan pesaing terbaik. Ketika seseorang bersaing dengan orang lain, tidak dapat dielakkan adanya pemenang dan adanya yang kalah. Itulah sebabnya kemandirian merupakan suatu proses mulai dari menciptakan ide, membuat rencana, mencari sumber sampai dengan memperoleh hasil yang memuaskan (Beamer dalam Ranto, 2007 :22).

Menurut Irwin (2007:22) di dalam kemandirian terdapat kedewasaan yang merubah pandangan seseorang dan mempengaruhi kehidupannya. Orang yang tidak mandiri akan beraksi hanya jika ada penghargaan dari orang lain. Sebaliknya, sesorang yang mandiri beraksi untuk kepuasannya sendiri tanpa tergantung dari yang difikirkan orang lain. Itulah sebabnya kembali Irwin menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang


(51)

Pengertian tersebut diatas tampak mengandung maksud bahwa kemandirian seseorang merupakan suatu proses kematangan. Kematangan akan memberikan kekuatan karakter menuju kondisi sampai kesaling tergantungan (interdependency). Kematangan akan mendorong untuk meraih prestasi, maka prestasi demi prestasi akan semakin memantapkan kematangan dalam bentuk kedewasaan (maturity) tersebut. Kekuatan karakter yang telah menyatu dalam kedewasaan akan mendorong kekuatan untuk bertindak.

Dari berbagai pengertian para ahli, terlihat bahwa substansi kemandirian terdiri atas

1. Kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan lingkungan, 2. Kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi kesulitan.

3. Kemampuan menerima konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil. Menurut Steinberg (2002:289) membedakan kemandirian pribadi ke dalam tiga tipe, yaitu:

1. Kemandirian Emosional (Emotional Autonomy)

Kemandirian emosional adalah seberapa besar ketidakbergantungan individu terhadap dukungan emosional orang lain.

2. Kemandirian Perilaku (Behavioral Autonomy)

Kemandirian prilaku merupakan kemampuan individu dalam menentukan pilihan dan mampu mengambil keputusan untuk pengelolaan dirinya.

3. Kemandirian Nilai (Values Autonomy)


(52)

Kemandirian, menurut Barnadib (1982), meliputi "perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali (1987) yang mengatakan bahwa kemandirian adalah “hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri”. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian:

a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya,

b. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,

c. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, d. Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.

Menurut Riyanti (2003), Kemandirian pribadi untuk memulai usaha kecil adalah :

1. Mengandalkan kemampuan diri sendiri 2. Mengandalkan kemampuan keuangansendiri 3. Keberanian menghadapi tantangan

4. Kebebasan berfikir

Menurut Hendro (2011:22) Kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada


(53)

2.1.3 Perilaku Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:142) perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam berusaha. Perilaku Kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, karateristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usahanya.

Miner dalam Riyanti (2003:20) mengemukakan berdasarkan hasil kerjanya selama dua puluh tahun Ia menemukan empat tipe wirausaha yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Menurut Hutagalung (2008:7) Agar mencapai sukses dalam usaha, keempat tipe wirausaha ini harus mengikuti jalan karir yang berbeda, dan terkait dengan bisnis yang berbeda pula. Keempat tipe kepribadian wirausaha itu adalah :

1. The Personal Achiever, yang akan sukses apabila terus-menerus mengatasi rintangan dan menghadapi krisis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha sedapat mungkin bersikappositif. The personal achiever, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kebutuhan berprestasi, b. Memiliki kebutuhan atas umpan balik,

c. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan.


(54)

mengelola bisnisnya. The supersales person, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain, b. Memliki keinginan untuk membantu orang lain,

c. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting.

3. The Real Manager, yang akan berhasil bila memulai usaha baru dan mengelola sendiri usahatersebut. The real manager, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:

a. Keinginan untuk bersaing, b. Ketegasan,

c. Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain.

4. The Expert Idea Generation, yang akan berhasil bila terlibat dalam bisnis teknologitinggi. The expert idea generation, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:

a. Keinginan untuk melakukan inovasi b. Menyukai gagasan-gagasan

c. Inteligensi yang tinggi

Menurut Kuncara (2008:1) Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu:

1. Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu:


(55)

a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.

b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.

c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan.

2. Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu:

a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.


(56)

b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.faktor eksternalnya adalah lingkungan (environment).

Menurut Scarborough dan Zimmerer (Suryana, 2013:23), ada delapan karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil, yaitu:

1. Bertanggung jawab. Wirausaha selalu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya baik dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun terhadap keberhasilan berwirausaha.

2. Berani mengambil resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan.

3. Percaya diri. Ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil.

4. Umpan balik. Wirausaha selalu memerlukan umpan balik yang segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Tujuan dari umpan balik adalah untuk memberikan informasi untuk menolong individu memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan bagaimana


(57)

5. Semangat untuk bersaing. Wirausaha harus memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6. Berorientasi ke masa depan. Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan.

7. Memiliki keterampilan personal. Pandai berkomunikasi. Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik dan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.

8. Selalu mencari peluang. Seorang wirausaha selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada peluang.

Menurut Lupiyoadi (2007:8) Perilaku seorang wirausaha yang baik, akan membawa ke arah kebenaran, keselamatan serta menaikan derajat dan martabatnya. Perilaku wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Berwatak luhur

2. Bekerja keras dan disiplin 3. Mandiri dan realistis


(58)

6. Dapat mengendalikan emosi

7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu 8. Belajar dari pengalaman

9. Memperhitungkan resiko

10. Merasakan kebutuhan orang lain 11. Bekerjasama dengan orang lain

12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain 13. Memberi semangat kepada orang lain

14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan 15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan ringkasan beberapa hasil penelitian terdahulu yang tampak pada Tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Variabel 1. Qamariah

(2011) Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Motif Berprestasi (X2), Kemandirian Pribadi (X3), Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan


(59)

Kuliner Skala Kecil di Jalan Dr. Mansur Medan)


(60)

Lanjutan Tabel 2.2 2 Dippan

(2010) Analisis Kemandirian Pribadi dan Perilaku Kewirausahaan Pada Pedagang Pandai Besi Jl.Galang dan Jl.Sekip Lubuk Pakam Kemandirian Pribadi (X), Perilaku Kewirausahaan (Y)

Variabel Kemandirian Pribadi (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y)

3 Silalahi (2007) Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Kasus Warnet Di Padang Bulan) Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Motif Berprestasi (X2), Kemandirian Pribadi (X3), Perilaku Kewirausahaan (Y) Pengetahuan kewirausahaan (X1), dan Kemandirian Pribadi (X3) berpengaruh signifikan

terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik

usaha warnet di Padang Bulan. Sedangkan variabel Motif Berprestasi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik

usaha warnet di Padang Bulan. 4 Dougla

s E. Durand (2004) Effects of achievement motivation and skill training on the entrepreneurial behavior of black

Motivasi

berprestasi (X1) dan Pelatihan keterampilan

(X2), Perilaku Kewirausahaan

Variabel Motivasi Berprestasi (X1), Pelatihan Keterampilan (X2), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y)


(61)

Lanjutan Tabel 2.2 5 Paul J.

Hanges (2004)

The Relationship of Achievement

Motivation to Entrepreneurial

Behavior.

Hubungan Motif Berprestasi (X), Perilaku Kewirausahaan (Y) Variabel Motif Berprestasi (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu kemandirian pribadi sebagai variabel bebas dan perilaku kewirausahaan sebagai variabel terikat.

Pada penelitian ini variabel kemandirian pribadi (X) berpengaruh positif terhadap perilaku kewirausahaan (Y).Menurut Suryana (2013:2) kewirausahaan adalah kemampuan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan. Hal ini juga harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu “the real manager” dengan ciri-ciri seorang wirausaha mempunyai keinginan untuk bersaing dan


(62)

Menurut Suryana (2013:142) Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam berusaha. Perilaku kewirausahaan adalah sikap dan kepribadian wirausaha yang dipengaruhi oleh diri sendiri atau pengaruh dari luar/eksternal.Adapun karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil yaitu, bertanggung jawab, percaya diri, semangat untuk bersaing, dan mampu melihat peluang. Pengertian ini sejalan dengan perilaku kewirausahaan juga harus mempunyai “ the expert ideageneration” yang salah satunya keinginan untuk melakukan inovasi yangmemerlukan pengetahuan yang luas dan memiliki itelegensi yang tinggi.

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut :

Sumber : Riyanti (2003) dan Suryana (2013) diolah;

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (Y) KEMANDIRIAN


(63)

2.4Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian” (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan”.


(64)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 7,6 juta (www.bps.go.id, diakses 15 Agustus 2016), setiap individu diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja untuk menghidupkan roda perekonomian Indonesia. Usaha Kecil adalah salah satu bumper dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta memiliki potensi menghasilkan devisa bagi negara.

Semua orang mengetahui bahwa perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil.Wirausaha (entrepreneur) berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur jalan, bangunan, serta barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.Penyerapan tenaga kerja yang begitu banyak serta perputaran uang yang besar dan cepat tidak mungkin terjadi tanpa adanya peran wirausaha (entrepreneur). Hal ini menunjukkan bahwa peranan wirausahawan atau masyarakat pengusaha itu sangat “penting” dan “strategis” dalam memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. (www.google.com, diakses 15 Agustus 2016). Kemampuan untuk mengembangkan usaha pada suatu perusahaan bergantung dari upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan.


(65)

Menurut Hendro (2011:22) kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan.Kemandirian adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Ketika seseorang bersaing dengan orang lain, tidak dapat dielakkan adanya pemenang dan adanya yang kalah. Itulah sebabnya kemandirian merupakan suatu proses mulai dari menciptakan ide, membuat rencana, mencari sumber sampai dengan memperoleh hasil yang memuaskan (Beamer dalam Ranto, 2007 :22).

Menurut Suryana (2013:142) perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam berusaha. Perilaku Kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, karateristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usahanya.

Salah satu wujud usaha kecil dan menengah dalam perdagangan ialah pedagang pakaian.Menurut Winardi dalam Haryono (2005:25) pedagang pakaian adalah orang yang dengan modal relatif sedikit berusaha di bidang produksi dan penjualan barang-barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap


(66)

Sektor perdagangan pakaian di Kota Medan pada umumnya sudah mengalami pertumbuhan yang pesat.Hampir di setiap pusat perbelanjaan dan pasar tradisional dijumpai pedagang pakaian.Hal ini menujukkan bahwa pakaian sudah bukan hanya sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pelengkap untuk mengikuti trend atau mode yang up to date dari waktu ke waktu.

Pasar Petisah merupakan gabungan pasar tradisional dan pasar modern yang terkenal di Kota Medan.Pasar terlengkap yang seusia Kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, termasuk oleh para pelancong yang datang dari luar Kota Medan.Dikatakan terlengkap karena berbagai macam jenis usaha yang ada di Pasar Petisah ini. Dari usaha pakaian baik pakaian laki-laki maupun wanita dan juga untuk segala jenis usia semua ada, sampai pernak-pernik, alat kosmetik, tas, sepatu/sandal, perabot-perabot rumah tangga, perlengkapan elektronik, gordyn, aneka kuliner dan jajanan, dan masih banyak lagi.

Pedagang pakaian Pasar Petisah merupakan pasar yang cukup popular di kota Medan dan paling banyak diminati di masyarakat dikarenakan model (fashion) pakaian yang selalu mengikuti zaman dan memiliki harga yang kompetitif. Adapun pakaian yang dijual para pedagang di Pasar Petisah merupakan pakaian hasil impor dari Korea, Bangkok, Hongkong dan China.

Dari hasil prasurvey yang telah peneliti lakukan sebelumnya di Pasar Petisah yang terletak di Jl. Kota Baru 3 Medan, bahwa terdapat sebanyak 459 pedagang dengan spesifikasi dagangan yang berbeda-beda. Untuk keterangan lebih rinci akan dijelaskan pada Tabel 1.1:


(67)

Tabel 1.1

Spesifikasi Pedagang di Pasar Petisah (Gedung Baru Tahap II) Medan

Tahun 2016

Sumber: Data Primer, diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat spesifikasi dan jumlah pedagang di Pasar Petisah Medan didominasi oleh pedagang pakaian sebanyak 217 pedagang atau sekitar 42,28%, pedagang emas sebanyak 25,49%, barang sampah sebanyak 10,68%, pedagang kelontong sebanyak 3,70 %, pedagang tas/sepatu sebanyak 3,05 % dan lain-lain sebanyak 9,80%. Dari kondisi Tabel 1.1 tersebut, dapat dilihat bahwa sektor wirausaha yang diminati oleh masyarakat adalah sebagai pedagang pakaian. Hal ini dipilih dengan beberapa alasan antara lain dimulai dengan modal yang relatif sedikit dan mempunyai resiko kerugian yang kecil, artinya apabila pakaian tersebut sudah tidak laku karena ketinggalan model, maka pedagang memiliki cara untuk tetap bertahan yaitu dijual dengan harga yang lebih murah atau diskon (sale).

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah

No Spesifikasi 2016

1 Pedagang Pakaian 217

2 Pedagang Emas 117

3 Barang Sampah 49

4 Kelontong 17

5 Tas/Sepatu 14

6 Lain-lain 45


(68)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :“ Bagaimanakah Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan pada pedagang pakaian Pasar Petisah Medan. 1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Pelaku Usaha

Memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pedagang agar dapat mengembangkan usahanya.

b. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan informasi dan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.

c. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literature yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dan menambah wawasan serta mengetahui pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan.


(69)

ABSTRAK

PENGARUH KEMANDIRIAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (STUDI

KASUSPADA PEDAGANG PAKAIAN PASAR PETISAH MEDAN)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan pada pedagang pakaian Pasar Petisah Medan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisi regresi linier sederhana.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi pada penelitian ini berjumlah 69 orang dengan teknik pengambilan sample yaitu dengan menggunakan metode purposive random sampling. Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan.


(70)

ABSTRACT

THE EFFECT OF SELF INDEPENDENCE ON BEHAVIORAL OF ENTREPRENEURSHIP (CASE MERCHANTS:

AT PETISAH MARKET MEDAN )

The objective of this study is to know the influence of personal independence against business behavior on at Jalan Setia Budi area of Medan. This study is descriptive analysis research, in this case adopted a simple linear regression analysis method. Data available in this research such as primary and secondary data. Population in this research involved total 69 respondents, in taking the sample is known with a purposive random sampling. The data then was processed in statistically, used there SPSS for Windows program. In the result indicated that self independence has positively and significantly on behavioral of entrepreneurship.


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kemandirian Pribadi Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan). Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan berupa masukan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak khususnya pihak keluarga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada kedua orang tua penulis dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME dan Dra. Marhayanie, Msi selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi selaku Ketua dan Sekretaris Program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Muly Kata Sebayang, MSi selaku dosen pembaca penilai atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis.

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Mangiring Aruan, SE dan Ibunda Martha Lumban Tobing, SE, M.Psi yang sangat penulis cintai dan sayangi


(2)

8. Seluruh Dosen, Staff dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

9. Terima kasih kepada kekasih tersayang penulis Benny Yoakim Sihaloho atas dukungan moril, kesabaran, pengertian dan motivasi agar dapat segera menyelesaikan skripsi penulis.

10. Kepada sahabat penulis Tantri Grace, Spd, Manuel Aruan, SE, Ketrinsani Sihotang, Ega Sinaga, Vernando Alexsius, Grace Hillary,S.Ak, Yessica Margaretha,S.Int, Zakaria Richard,SP, Inggiet Bintang, Nadia Octarina, Nikolas Tobing, Jhonta Purnomo, Renhard David, yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan selama ini.

Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis tetap mengharapkan kritik, saran dan masukan yang berguna dalam penyempurnaan skripsi ini.Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.

Medan, Oktober 2016 Penulis

Christina Matiur Aruan NIM:120502291


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis...6

2.1.1 Kewirausahaan ...6

2.1.2 Kemandirian Pribadi ...13

2.1.3 Perilaku Kewirausahaan...17

2.2 Penelitian Terdahulu ...23

2.3 Kerangka Konseptual ...25

2.4 Hipotesis Penelitian ...26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...28

3.2 Tempat danWaktu Penelitian ...28

3.3 Batasan Operasional ...28

3.4 Definisi Operasional ...29

3.5 Skala Pengukuran Variabel ...31

3.6 Populasi dan Sampel ...32

3.6.1 Populasi ...32

3.6.2 Sampel...32


(4)

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.9.1 Uji Validitas ... 35

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10 Teknik Analisis ... 38

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 38

3.10.3 Analisis Linear Sederhana ... 38

3.11 Uji Hipotesis ... 38

3.11.1 Uji Signifikan Parsial...39

3.11.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pasar Petisah Medan ... 40

4.2 Analisis Deskriptif ... 42

4.2.1 Karakteristik Responden ... 42

4.3 Deskriptif Variabel ... 47

4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 53

4.5 Uji Hipotesis ... 54

4.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 54

4.5.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 55

4.6 Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Spesifikasi Pedagang ... 4

2.1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan ... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 31

3.2 Instrument Skala Likert ... 32

3.3 Validasi Pernyataan ... 36

3.4 Reliability Statistic ... 37

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 42

4.2 Karakteristik Responden Jenis Kelamin ... 43

4.3 Karakteristik Responden Pendidikan ... 44

4.4 Karakteristik Responden Status Nikah ... 45

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 46

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemandirian Pribadi ... 47

4.7 Distribusi Jawaban Respnden Terhadap Perilaku Kewirausahaan ... 50

4.8 Analisis Regrasi Linier Sederhana ... 53

4.9 Uji Parsial (Uji-t) ... 54

4.10 Uji Koefisien Determinasi ... 55


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Konseptual ... 26

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 45

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Nikah ... 46

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 47