37 Gambar 13. Grafik perubahan pH pada setiap pengambilan
2. Kelarutan Oksigen Dissoved Oxygen
Hasil yang diperoleh dari pengukuran DO air, dapat dijelaskan bahwa nilai DO air pada masing-masing stasiun penelitian memperlihatkan variasi yang
menyolok, dimana rata-rata DO atara stasiun berada pada kisaran 4,06 – 4,6 mgL. Rata-rata nilai DO air tertinggi ditemukan pada stasiun V sebesar 4,6 mgL
dan rata- rata nilai DO terendah ditemukan pada stasiun II sebesar 4,06mgL. Grafik perubahan DO pada setiap pengambilan dapat dilihat pada Gambar 14.
Hasil nilai DO Danau Kelapa Gading memenuhi nilai baku mutu II dan III. Tingginya nilai DO berhubungan dengan fitoplankton, jika fitoplankton
berlimpah maka kadar DO akan tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Efrizal 2006 yang menyatakan tingginya kelimpahan fitoplankton memberikan
kontribusi terhadap tingginya kadar oksigen terlarut yang merupakan hasil dari proses fotosintesis. Data kelimpahan fitoplankton dapat dilihat pada Lampiran 12.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 2
3 4
5
p H
Stasiun
Baku Mutu II dan III Baku Mutu II dan III
Universitas Sumatera Utara
38 Gambar 14. Grafik perubahan DO pada setiap pengambilan
3. Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Hasil pengukuran menunjukkan nilai BOD pada setiap lokasi memiliki nilai yang tidak jauh berbeda BOD berkisar antara 2 – 3,3 mgL. Nilai BOD
merupakan nilai yang menunjukkan kebutuhan oksigen oleh bakteri aerob untuk mengoksidasi bahan organik di dalam air sehingga secara tidak langsung juga
menunjukkan keberadaan bahan organik di dalam air. Dengan demikian maka kebutuhan oksigen oleh bakteri untuk mengoksidasi bahan organik untuk lokasi
pengamatan BOD tertinggi pada stasiun IV 3,3 mgL dan terendah pada stasiun I 2mgl.Grafik perubahan BOD pada setiap pengambilan dapat dilihat pada
Gambar 15. Tingginya nilai BOD tertinggi pada Stasiun IV mengindikasikan bahwa
kandungan bahan organik di Stasiun IV banyak daerah stasiun IV memiliki aktivitas wista. Bahan organik ini diduga berasal dariaktivitas wisata dan aktivitas
rumah tanggaoleh mikroba pendegradasi, aktivitas wisata, aktivitas rumahtangga, dan bahan organik yang terdapat di dalam perairan, sedangkan pada stasiun I
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 5
1 2
3 4
5
DO m
g L
Stasiun
Baku Mutu III Baku Mutu II
Universitas Sumatera Utara
39 BOD lebih rendah karena lebih sedikit bahan organik yang terdapat di dalam air
tersebut. Menurut Agustiningsih dkk 2011 yang menyatakan bahwa limbah domestik mempunyai karakteristik antara lain apabila BOD dan COD tinggi
disebabkan karena adanya aktivitas industri yang membuang limbah keperairan.
Gambar 15. Grafik perubahan BOD pada setiap pengambilan
4. Chemical Oxygen Demand COD