24 Tabel 1. Kriteria Mutu Air Bedasarkan PP No. 822001
Parameter Satuan
Kelas I
II III
Fisika
Suhu
o
C Deviasi 3
Deviasi 3 Deviasi 3
TSS mgL
50 50
400 Kecerahan
Meter -
- -
Konduktifitas µmhoscm
- -
-
Kimia
DO mgL
6 4
3 pH
- 6-9
6-9 6-9
BOD mgL
2 3
6 COD
mgL 10
25 50
Nitrat NO
3
-N mgL
10 10
20 Fosfat PO
4
-P mgL
0.2 0.2
1
Biologi
Total Coliform Jml100 ml
1000 5000
10000
2. Metode Storet
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Metode Storet ini dapat diketahui parameter-
parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip, metode Storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu
air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai
dari US-EPA Environmental Protection Agency dengan mengklasifikasikan sebagai berikut :
1. Skor = 0
memenuhi baku mutu 2.
Skor = -1 sd -10 tercemar ringan
3. Skor = -11 sd -30
tercemar sedang
Universitas Sumatera Utara
25 4.
Skor ≤ -31
tercemar berat Penentuan status mutu air dengan menggunakan metode Storet dilakukan
dengan mengumpulkan data kualitas air secar periodik sehingga membentuk data dari waktu ke waktu time series data.membandingkan data hasil pengukuran
dari masing-masing parameter air denfan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air.Jika hasil pengukuran memenuh nilai baku mutu air hasil pengukuran
≤ baku mutu maka diberi skor 0.Jika hasi pengukuran tidak memenuhi nilai baku
mutu air hasil pengukuran baku mutu maka diberi skor yang dapat dilihat pada Tabel 2.Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status
mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.
Tabel 2. Penentuan Sistem Nilai untuk Menentukan Status Mutu Air
Jumlah Contoh Nilai
Parameter Fisika
Kimia Biologi
10 Maksimum
-1 -2
-3 Minimum
-1 -2
-3 Rata-Rata
-3 -6
-9
≥ 10 Maksimum
-2 -4
-6 Minimum
-2 -4
-6 Rata-Rata
-6 -4
-18
3. Indeks Pencemaran
Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Indeks Pencemaran Pollution
Indeks yang digunakan utuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap
parameter kualitas air yang diizinkan Nemerow, 1974. Indeks Pencemaran IP mencakup berbagai kelompok parameter kualitas yang independen dan
Universitas Sumatera Utara
26 bermakna.Metode ini dapat langsung menghubungkan tingkat ketercemaran
dengan dapat atau tidaknya perairan dipakai untuk penggunaan tertentu dan dengan nilai paramerter-parameter tertentu.
MenurutKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003 nilai IP dapat ditentukan dengan memilih parameter-parameter yang jika
harga parameter rendah maka kualitas air akan membaik. Kemudian pilih konsentrasi parameter baku mutu yang tidak memiliki rentang.Dan hitung harga
CiLij untuk tiap parameter pada setiap lokasi pengambilan. Jika nilai konsentrasi parameter yang menurun menyatakan tingkat
pencemaran meningkat, missal DO.Tentukan nilai teoritik atau nilai maksimum Cim missal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO jenuh. Dalam kasus ini
nilai CiLij hasil pengukuran diganti oleh CiLij hasil perhitungan,
�� ��� �
����
= Cim
− Cihasil pengukuran Cim
− Lif Jika nilai baku mutu Lij memiliki rentang,
untuk Ci ≤ Lij rata-rata:
�� ��� �
����
= [Cim
− Lij
���� −����
] {Lij
�������
− Lij
���� −����
} untuk Ci
≥ Lij rata-rata: �� ���
�
����
= [Cim
− Lij
���� −����
] {Lij
��������
− Lij
���� −����
}
Keraguan timbul jika dua nilai CiLij berdekatan dengan acuan 1,0 misal C1L1j = 0,9 dan C2L2j = 1,1 atau perbedaan yang sangat besar missal C3L3j =
5,0 dan C4L4j = 10,0. Dalam contoh ini tingkat kerusakan badan air sulit
Universitas Sumatera Utara
27 ditentukan. Cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah dengan menggunakan nilai
CiLij hasil pengukuran kalau nilai lebih dari 1,0. Penggunaan nilai CiLij baru jika nilai CiLij hasil pengukuran lebih
besar dari 1,0. CiLijbaru = P.log CiLij hasil pengukuran.P adalah konstanta dan nilainya ditentukan dengan bebas dan disesuaikan dengan hasil pengamatan
lingkungan dan atau persyaratan yang dikehendaki untuk suatu peruntukannya biasanya digunakan nilai 5. Setelah itu tentukan nilai rata-rata dan nilai
maksimum dari keseluruhan CiLij CiLijR dan CiLijM.kemudian tentukan harga PIj :
��� = �
Ci ���
2
� +
�� ���
2
� 2
Keterangan: Lij = konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam Baku Mutu Air
Ci = konsentrasi parameter kualitas air i yang diperoleh dari hasil analisi
percontohan air pada suatu lokasi penelitian PIj = Indeks Pencemaran bagi peruntukan j yang merupakan fungsi CiLij
M = nilai maksimum R = nilai rata-rata Achmad, 2011
Damaianto dan Ali 2014 menyatakan bahwa hasil dari indeks pencemaran ini dapat memberikan masukan kepada pengambilan keputusan agar
dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta dalam memperbaiki kualitas jika terjadi penurunan kualitas akibat dari kehadiran senyawa pencemar.
Berikut evaluasi hubungan nilai IP dengan status mutu air menurut KepMen LH 1152003 dapat dilihat pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
28 Tabel 3. Hubungan Nilai IP dengan Status Mutu Air
Indek Pencemaran Mutu Perairan
≤ Pij ≥ 1,0 Kondisi Baik
1,0 Pij ≥ 5,0
Cemar Ringan 5,0 Pij
≥ 10,0 Cemar Sedang
Pij 10,0 Cemar Berat
Universitas Sumatera Utara
29
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Parameter Kualitas Air
Hasil pengukuran parameter kualitas air di Danau Kelapa Gading dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan parameter-parameter kondisi di setiap stasiun
tidak jauh berbeda. Tabel 4. Rata-Rata Hasil Pengukuran Parameter Kualitas Air Danau Kelapa
Gading
Parameter Baku Mutu
Satuan Stasiun
II III
1 2
3 4
5 Fisika
Suhu Deviasi
3 Deviasi
3
o
C 31
30,8 30,6
31,1 31
TSS 50
400 mgL
71,6 51,6
78,3 61
54 Kecerahan
- -
Meter 0,34
0,43 0,34
0,39 0,44
Konduktifitas -
- µmhoscm
89,3 94,3
90,9 89,9
89,5 Kimia
DO 4
3 mgL
3,8 4,06
4,4 4,9
4,4 pH
6-9 6-9
- 7,68
7,55 7,68
7,63 7,73
BOD 3
6 mgL
2,03 2,6
3,13 3,3
3,1 COD
25 50
mgL 10,5
16,08 14,6 11,38
9,76 Nitrat
NO
3
-N 10
20 mgL
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 Fosfat
PO
4
-P 0.2
1 mgL
0,108 0,097 0,2
0,15 0,096
Biologi Total
Coliform 5000
10000 Jml100
ml 3245 16000 6033 6467
2390
Status Pencemaran
Hasil pengukuran kualitas air dengan menggunakan metode storet di danau Kelapa Gading dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil tabel tersebut dapat
menunjukan bahwa baku mutu kelas II seluruh stasiun tercemar sedang dan
baku mutu kelas III seluruh stasiun tercemar ringan. Aktifitas pencemaran di danau kelapa
gading yang menyebabkan kondisi perairan tidak sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
30
peruntukannya.
Contoh penghitungan kualitas air dengan metode storet dapat dilihat pada Lampiran 9.
Hasil pengukuran kualitas air di danau kelapa gading dengan menggunakan metode indeks pencemaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel
tersebut menunjukan baku mutu kelas II seluruh stasiun tercemar ringan dan baku mutu kelas III semua stasiun tercemar ringan. Kondisi perairan danau Kelapa
Gading termasuk kedalam kategori tercemar. Contoh penghitungan kualitas air dengan menggunakan indeks pencemaran dapat dilihat ada Lampiran 10.
Tabel 5. Kualitas Air dengan Metode Storet dan Indeks Pencemaran
Kelas Metode
Stasiun 1
2 3
4 5
Keseluruhan Danau
S KA
S KA
S KA
S KA
S KA
S KA
II Metode
Storet -21
TS -28
TS -30
TS -18
TS -28
TS -30
TS Indeks
Pencemaran 2.34
TR 3.47
TR 3.28
TR 2.76
TR 1.8
TR 2.75
TS
III Metode
Storet -2
TR -20
TR -5
TR -5
TR -2
TR -7
TR Indeks
Pencemaran 1.2
TR 2.07
TR 1.56
TR 1.65
TR 1.28
TR 1.53
TR
Keterangan : S = Skor, KA = Kualitas Air, TR = Tercemar Ringan dan TS = Tercemar Sedang
Universitas Sumatera Utara
31
Pembahasan Parameter kualitas air
Fisika 1. Suhu
Hasil pengukuran suhu air selama penelitian memperlihatkan bahwa suhu air pada masing-masing stasiun penelitian tidak menunjukan variasi yang tinggi,
yaitu berkisar antara 30 ºC - 31 ºC. Rata-rata suhu air tertinggi terdapat pada stasiun I, IV, dan V 31ºC dan rata-rata suhu air terendah terdapat pada stasiun II,
dan III 30ºC. Grafik perubahan suhu pada setiap pengambilan dapat dilihat pada Gambar 8.
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berperan dalam mengendalikan ekosistem suatu perairan. Berdasarkan hasil pengukuran suhu
pada lokasi pengambilan sampel di Danau Kelapa Gading setiap stasiun memiliki kondisi yang sesuai dengan baku mutu kelas II dan III.
Kondisi rata-rata nilai suhu air pada Perairan Danau Kelapa Gading masih berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh organisme akuatik dan baik
untuk kegiatan budidaya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tatangindatu dkk 2013 Suhu mempunyai peranan penting dalam menentukan pertumbuhan ikan
yang dibudidaya, kisaran yang baik untuk menunjang pertumbuhan optimal adalah 28ºC – 32 ºC. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan suhu air di Danau
Kelapa Gading masih layak dan memenuhi syarat untuk dilakukan kegiatan usaha budidaya ikan.
Universitas Sumatera Utara
32 Gambar 8. Grafik perubahan suhu pada setiap pengambilan
2. Kekeruhan TSS