LT Luby Transform Rateless code

kembali data asli hanya dengan menerima cukup airpaket data yang dikodekan secara acak.Ratelesscode terdapat beberapa bagian yaitu LT LubyTranform , TornadoCode dan RaptorCode. Pada Gambar 2.3 menunjukan sebuah ilustrasi dari rateless code. Gambar 2. 3 Ilustrasi ratelesscode

2.3.1 LT Luby Transform

LT Code pertama kali direalisasikan pada fountain code atau yang sering disebut rateless code. Encode informasi K pada LT code disimbolkan x 1, x 2, …x k menjadi beberapa simbol keluaran yang tak terbatas z 1 , z 2 , z 3 ,…... Simbol informasi masukan dapat barupa simbol satu bitbinery atau berupa packet data. Algoritama endcoding dan decoding pada LT code cukup sederhana, karena algoritmanya serupa dengan proses parity-check, dimana fungsi dari parity-check untuk mengecek urutan bit-bit data dan bit parity setelah data itu dikirim atau ditransmisikan. Untuk proses algoritma encoding dilakukan dengan cara berikut : 1. Suatu d dipilih untuk sampling dari distribusi D yang diberikan, yang disebut dengan “degreedistribution”. Biarkan Ω 1, Ω 2,…. Ω k menjadi distribusi {1, 2, …, K kemudian dipilihnya nilai i sebagai probabilitas yang diwakili seperti Ω i . Degree distribution D dilambang oleh polynomial Ω� = ∑ Ω�� � � �=1 . Universitas Sumatera Utara 2. Simbol input d dipilih secara seragam dari simbol input K yang dipilih secara acak. Nilai dari simbol output berupa XOR yang berasal dari simbol input d, � = ∑ � � � � � �=1 dimana koefiseian � � ∈ {0,1} untuk � = 1, 2, … . , K, ∑ � � = � � �=1 dan menggunak 2 bit penjumlahan. Berdasarkan asumsi yang dibuat, receiver penerima berasal dari koefisien � � . Dalam prakteknya hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara. Sebagai contoh, derajat degree dan daftar tetangga dapat dimasukan ke dalam packetheader kemudian kedua encoder dan decoder menggunakan fungsi yang sama sebagai kunci untuk menghitung derjat degree dan set tetangga neighbor [5]. Proses encoding dari LT code dapat dilihat pada Gambar 2.4. Simbol informasi 1 0 1 1 0 0 1 Input variabel node Simbol encoding 1 0 0 1 Channel Output variabel node Gambar 2. 4 Proses simbol encoding [6] Pada Gambar 2.3, nodevariableinput merupakan simbol informasi dan nodevariabeloutput berupa simbol encoding. Nodevariableinput dan nodevariabeloutput merupakan hasil penjumblahan XOR. Untuk mengembalikan simbol informasi ke dalam bentuk asli diperlukan proses decoding. Algoritma decoding dilakukan dengan cara berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Cari simbol encode z n yang hanya berhubungan 1 simbol informasi x i kemudian simbol informasi decode, i.e, menentukan x i dari z n . Jika tidak seperti simbol encode maka proses decoding akan berhenti. 2. Tambahkan simbol informasi decode pada x i untuk semua simbol encode lainnya yang berhubungan dengan x i .Kemudian hapus semua bagian pinggir yang berbungan denga x i . 3. Ulangi langkah 1 dan 2 hingga semua simbol informasi yang decode kan sukses.

2.4 NetworkSimulator NS-2