Implementasi RatelessCode pada Jaringan CDN

3.5 Implementasi RatelessCode pada Jaringan CDN

Pada Tugas Akhir ini menerapkan ratelesscode 50 dan 100 pada paket data berupa trafik video yang telah dikompersi sebelumnya menggunakan NS-2 dan EvalVid berformat .txt. yang terlihat pada Gambar 3.5. Proses penerapan rateless code pada trafik video terlihat pada Lampiran 2. Gambar 3.5 Trafik Video Universitas Sumatera Utara Ada beberapa teknik komperisi pada video sebegai berikut: a. Kompresi interframe dilakukan dengan memanfaatkan redundansi temporal yang terdapat antar frame. Redundansi temporal disebabkan adanya pixel – pixel yang berhubungan di antara frame - frame tersebut, terutama dikarenakan banyak bagian frame yang tidak berubah dibanding frame sebelum atau sesudahnya. b. Kompresi Intrafame dilakukan dengan memanfaatkan redundansi spasial yang terdapat dalam suatu frame. Redundansi ini disebabkan karena adanya kesamaan antara sebuah pixel dengan pixel disekitarnya. Diamana Teknologi kompresi untuk aplikasi yang luas diterapkan pada standar kompresi streaming video adalah MPEG-4. MPEG-4Motion Picture Expert Group pada awalnya dikenal dengan MPEG-1, diikuti oleh MPEG-2. MPEG-4 merupakan teknologi kompresi yang diupgrade dari MPEG-2 dimana konsentrasi inovasi ini ditujukan untuk menghasilkan kompresi data yang lebih baik. Teknologi kompresi MPEG-4 merupakan standar kompresi yang secara efektif dapat mengkompresi suara dan data video. MPEG-4 menggunakan tiga jenis frame dalam skema pengkodean yaitu inter-frame I-frame, forward predicted frames P-frame, dan bi-directional predicted frames B-frames. Inter- frame I-frame berisi gambar utamaasli yang memiliki kapasitas besar , dimanamembawa informasi yang mandiri dan memiliki dampak yang besar jika tidak disampaikan dan Forward predicted frames P-framemerupakan bagian perubahan dari gambar asliutama sehingga memiliki kapasitasnya kecil. Untuk Universitas Sumatera Utara bi-directional predicted frames B-frames yaitu bentuk kompresi di mana codec menggunakan informasi dari frame yang telah dikompres serta dari frame yang belum datang [10]. Untuk pengujian yang dilakukan hanya Inter-frame I-frame yang diterapkan rateless code 50 dan 100.Seperti terlihat pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7. Gambar 3.6 Trafik Video dengan Rlc 50 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Trafik Video dengan Rlc 100 Universitas Sumatera Utara

3.6 Parameter Evaluasi