di dalam air secara umum untuk mengetahui kehadiran senyawa spesifik yang menyebabkan bahaya di dalam air Situmorang, 2007.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907MenkesSKVII2002 Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
minum, menyatakan bahwa suhu air yang layak untuk dikonsumsi adalah suhu udara ± 3ºC, maksudnya adalah suhu air harus lebih besar dari suhu udara
sekitar 1-3 ºC. Suhu udara air sampel yang diuji sekitar 27-28 ºC, sedangkan suhu udara saat pengukuran sekitar 25-26 ºC. Nilai suhu tersebut, sesuai
dengan standar baku mutu Menteri Kesehatan. Berdasarkan Keputuasan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 907MenkesSKVII2002 Tentang syart-syarat dan pengawasan kualitas air minum, menyatakan bahwa pH air yang layak untuk dikonsumsi
adalah sekitar pH 6,5-8,5. Nilai pH yang sedikit asam ini bisa disebabkan jenis tanah dan batuan di lokasi batuan banyak mengandung kapur dan batuan
karbonat, sehingga akan menyebabkan terbentuknya asam karbonat sehingga pH tanah dan air sumber bersifat asam.
2.1.1 Pembagian Air Berdasarkan Analisis
Berdasarkan analisis air maka air digolongkan menjadi 3 tiga, yaitu: a.
Air kotorair tercemar Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan
disebut air kotortercemar.
Universitas Sumatera Utara
b. Air bersih
Air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologinya belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air
hujan, air sumber yang dari mata air. c.
Air minum
Air minum ialah air yang sudah terpenuhi sifat fisik, kimia, maupun bakteriologi serta level kontaminasi maksimum LKM. Level
kontaminasi maksimum meliputi kekeruhan, kandungan zat kimia organikanorganik, dan jumlah bakteri coliform.
2.1.2 Pencemaran Air
Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02MENKLHI98
tentang penetapan baku mutu lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya pasal 1.Dalam pasal 2 air pada sumber air menurut kegunaan dan peruntukkannya
digolongkan 4 menjadi:
1. Golongan A, air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
2. Golongan B, air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 3.
GolonganC, air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4. GolonganD, air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian,
dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.
Menurut definisi pencemaran air tersebut diatas bila suatu sumber air yang termasuk dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk
yang kemudian mengalami pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri maka kategori sumur tadi bukan golongan A lagi, tapi sudah
turun menjadi golongan B, karena air sudah tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Dengan demikian
air sumur tersebut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Sumber air kotor atau air tercemar menurut lokasi pencemaran maka air tercemar ini digolongkan dalam 2 lokasi yaitu air tercemar di pedesaan.
Sumber pencemar adalah hasil sampah rumah tangga, hasil kotoran hewan, hasil industri kecil dan air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah
rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil,industri besar, hotel, dan restaurant Gabriel, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah sekali menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.
Air yang tercemar oleh limbah organik, terutama limbah yang berasal dari industri olahan bahan makanan, merupakan tempat yang subur untuk
berkembang biaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Mikroba patogen yang berkembang biak dalam air tercemar yang menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit Wardhana, 1999. Pencemaran air juga dapat merupakan masalah, regional maupun
lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan udara serta penggunaan lahan tanah dan daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama
air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya
sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Pengolahan tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga
air permukaan tercemar dengan tanah endapan. Banyak sekali penyebab terjadinya pencemaran air, yang akhirnya bermuara ke lautan yang
menyebabkan pencemaran pantai dan air laut sekitarnya Darmono, 2001.
2.1.3 Dampak dari Pencemaran Air