Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok

Rokok. Berkurangnya Tim Pemantau yang dibentuk oleh Kepala Daerah dari SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menjalankan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. 3. Budaya Hukum Sarana–sarana kesehatan di Kota Medan masih belum sepenuhnya menerapkan dan mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok yang diberikan oleh Dinas kesehatan kota Medan. Seperti penerapan pemasangan tanda larangan merokok yang seharusnya dipasang di pintu masuk setiap sarana kesehatan sebagai pentujuk bahwa area tersebut tidak diperbolehkannya ada kegiatan merokok. Dan belum sepenuhnya sarana-sarana kesehatan memahami isi dari Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok.

C. Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok

Dasar hukum kawasan tanpa rokok di Indonesia cukup banyak yaitu Undang-Undang UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, Peraturan Pemerintah PP RI No. 411999 tentang pengendalian pencemaran udara, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84MenkesInstII2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161MenkesInstIII1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Pengawasan dan evaluasi kebijakan Perda tentang kawasan tanpa asap rokok dan kawasan tertib rokok dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan SKPD seperti pendidikan, agama, pariwisata, LKAAM, Infokom, dan Forum Kota Sehat dan Perguruan Tinggi. Kota Payakumbuh membentuk tim pemantau yang tugasnya melakukan inspeksi mendadak, yang disediakan anggaran untuk kegiatannya oleh Pemerintah Kota. Untuk Kota Medan pengawasan dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai koordinator dan bekerja sama dengan forum kota sehat Medan, sedangkan di Kota Medan pengawasan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi. Evaluasi tentang efektivitas kebijakan KTR terhadap penurunan perokok aktif sejauh ini belum berjalan rutin, namun di Kota Medan disediakan dana untuk melaksanakan survey tentang perokok, begitu juga di Kota Payakumbuh telah dilakukan survey perokok, dengan hasil ada penurunan perokok terutama pada perkantoran pemerintah, rumah sakit dan institusi pendidikan, hal ini berkaitan dengan ditetapkannya lokasi tersebut sebagai KTR, sedangkan di Kota Medan, belum dilaksanakan survey rokok yang rutin sebagai akibat dikeluarkannya kebijakan KTR, untuk itu agar setiap tahun dapat sebagai pembanding upaya dari dampak KTR ini maka perlu sekali dilakukan survey rokok. Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan kawasan tertib rokok sudah ada, akan tetapi tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan kawasan tanpa asap rokok masih rendah. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang