juga yang menyebutnya perbuatan melanggar hukum,
19
B. Unsur-Unsur Dari Perbuatan Melawan Hukum
tetapi alasan yang tepat adalah perbuatan melawan hukum.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya hukum tentang perbuatan melawan hukum merupakan suatu mesin yang sangat rumit yang
memproses pemindahan beban risiko dari pundak korban ke pundak pelaku perbuatan tersebut. Namun begitu, dalam praktek ternyata mesin tersebut terlalu
rumit sehingga sering kali terasa berada jauh dari jangkauan keadilan.
Selanjutnya, untuk dapat dikatakan seseorang telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka haruslah dipenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 1365 KUH Perdata, menurut Mariam Darus Badrulzaman
20
1. Harus ada perbuatan.
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
2. Perbuatan tersebut harus melawan hukum.
3. Ada kerugian bagi korban
4. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dengan
kerugian. 5.
Adanya kesalahanschuld. Berikut ini penjelasan bagi masing-masing unsur dari perbuatan melawan
19
Wirjono Projodikoro, Perbuatan Melawan Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2000, hal.2. selanjutnya mengatakan dalam bukunya ... mengenai perkataan “melanggar” dalam
rangkaian kata-kata “perbuatan melanggar hukum” saya akui, bahwa mungkin sekali ada kata-kata yang lebih tepat misalnya “perbuatan menyalahi hukum” atau “perbuatan bertentangan dengan
hukum” akan tetapi justru oleh karena hal yang dimaksudkan disini, adalah bersifat “actief”, maka saya rasa, perkataan “melanggar” adalah paling tepat. Terserah pada khalayak ramai untuk
memutuskan soal ini.
20
Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III Tentang Hukum Perikatan dengan Penjelasan, cet.2, PT.Alumni, Bandung, 2006, hal.146
Universitas Sumatera Utara
hukum tersebut, yaltu sebagai berikut:
Ad.1. Harus ada suatu perbuatan
Suatu perbuatan melawan hukum diawali oleh suatu perbuatan dari si pelakunya. Umumnya diterima anggapan bahwa dengan perbuatan di sini
dimaksudkan, baik berbuat sesuatu dalam arti aktif maupun tidak berbuat sesuatu dalam arti pasif, misalnya tidak berbuat sesuatu, padahal dia
mempunyai kewajiban hukum untuk membuatnya, kewajiban mana timbul dari hukum yang berlaku karena ada juga kewajiban yang timbul dari suatu
kontrak. Karena itu, terhadap perbuatan melawan hukum, tidak ada unsur ; persetujuan atau kata sepakat dan tidak ada juga unsur causa yang
diperbolehkan sebagaimana yang terdapat dalam kontrak.
21
21
Munir Fuady, Op.Cit., hal.10
Ad.2. Perbuatan tersebut melawan hukum Perbuatan yang dilakukan tersebut haruslah melawan hukum. Berdasarkan
putusan Mahkamah Agung Belanda hoge raad sebelum tahun 1919 mengartikan perbuatan melawan hukum itu sebagai:
“suatu perbuatan yang melanggar hak orang lain atau jika orang berbuat bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri”
Rumusan ini harus diperhatikan hak dan kewajiban hukum berdasarkan undang-undang wet. Jadi, perbuatan itu harus melanggar hak orang lain atau
bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri yang diberikan undang- undang, dengan demikian, melanggar hukum sama dengan
melanggar undang-undang onwet matig dengan tafsiran sempit itu, banyak
Universitas Sumatera Utara
kepentingan orang dirugikan tetapi tidak menuntut apa-apa.
22
“Berbuat atau tidak berbuat yang melanggar hak orang lain, atau bertentangan dengan kewajiban hukum orang yang berbuat itu sendiri atau
bertentangan dengan kesusilaan atau sikap hati-hati sebagaimana sepatutnya dalam lalu lintas masyarakat terhadap diri atau barang orang lain.”
Sejak tahun 1919 unsur perbuatan melawan hukum diartikan seluas- luasnya. Pada tahun 1919 Mahkamah Agung Belanda hoge raad memberikan
putusan yang terpenting dalam bidang hukum perdata dalam perkara Lindenbaum melawan Cohen atau yang dikenal dengan “Lindenbaum-Cohen”.
Lindenbaum menggugat Cohen supaya membayar ganti rugi dengan alasan bahwa Cohen telah merugikannya dengan cara tidak patut telah membujuk
seorang pekerja perusahaan percetakan M.Lindenbaum co. supaya membocorkan rahasia perusahaannya dengan memberikan hadiah dan janji
kepada pekerja itu, sehingga pekerja itu memberikan keterangan yang diperlukannya. Lindenbaum merasa dirugikan dan akhirnya menggugat Cohen
berdasarkan perbuatan melawan hukum pasal 1365 KUHPerdata. Putusan 31 Januari 1919 Hoge Raad memutuskan “membatalkan putusan
“Gerechtschof Amsterdam dengan pertimbangan bahwa perbuatan Cohen melawan hukum onrecht-matig, sedangkan perbuatan melawan hukum,
adalah :
23
Sejak tahun 1919 unsur melawan hukum ini diartikan dalam arti yang seluas-luasnya, yakni meliputi hal-hal sebagai berikut:
24
22
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1990, hal.144
23
Ibid, hal.146
24
Munir Fuady, Op.Cit. hal.11
Universitas Sumatera Utara
a. Perbuatan yang melanggar undang-undang yang berlaku.
b. Yang melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum, atau
c. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku, atau
d. Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan goedezeden,
atau e.
Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain indruist
tegen de zorgvuldigheid, welke in het maatschappelijk verkeer betaamt ten aanzien van anders persoon of goed.
Ad.3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku Salah satu syarat yang lain dari perbuatan melawan hukum adalah adanya
kesalahan dari pelaku, jika dilihat kembali dalam Pasal 1365 KUHPerdata terdapat dua faktor penting dari perbuatan melawan hukum, yaitu adanya
faktor kesalahan dan kerugian. Kesalahan adalah perbuatan dan akibat akibat yang dapat dipertanggungjawabkan kepada diri si pelaku.
Pasal 1365 KUHPerdata kesalahan dinyatakan sebagai pengertian umum, dapat mencakup kesengajaan maupun kelalaian. Menurut H.F Vollmar, bahwa
untuk adanya kesalahan ada pertanyaan sebagai berikut:
25
a. Kesalahan dalam arti subjektif atau abstrak, yaitu apakah orang yang
bersangkutan umumnya dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya itu? b.
Kesalahan dalam arti objektif atau konkrit,yaitu apakah ada keadaan memaksa overmacht atau keadaan darurat noodtoestand. Dalam hal
ini,orang tersebut dapat dipertanggungjawabkan perbuatannya, namun karena ada keadaan memaksa maka tidak ada kesalahan yang
dipertanggungjawabkan.
Agar dapat dikenakan Pasal 1365 tentang perbuatan melawan hukum tersebut, undang-undang dan yurisprudensi mensyaratkan agar pada pelaku
haruslah mengandung unsur kesalahan schuldelement dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Karena itu, tanggungjawab tanpa kesalahan strict liability
tidak termasuk tanggungjawab berdasarkan kepada Pasal 1365 KUH Perdata.
25
Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Bandung, 1994, hal.82
Universitas Sumatera Utara
Jikapun dalam hal tertentu diberlakukan tanggungjawab tanpa kesalahan tersebut strict liability, hal tersebut tidaklah didasari atas Pasal 1365 KUH Perdata,
tetapi didasarkan kepada undang-undang lain. Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan adanya unsur kesalahan schuld
dalam suatu perbuatan melawan hukum, maka perlu diketahui bagaimanakah cakupan dari unsur kesalahan tersebut. Suatu tindakan dianggap oleh hukum
mengandung unsur kesalahan sehingga dapat dimintakan tanggung jawabnya secara hukum jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
26
1. Ada unsur kesengajaan, atau
2. Ada unsur kelalaian negligence, culpa, dan
3. Tidak ada alasan pembenar atau alasan - pemaaf rechtvaardigingsgrond, seperti
keadaan overmacht, membela diri, tidak waras, dan lain-lain.
Timbul pertanyaan dalam hal ini, yakni apakah perlu dipersyaratkan unsur kesalahan di samping unsur melawan hukum dalam suatu perbuatan
melawan hukum, apakah tidak cukup dengan unsur melawan hukum saja. Untuk menjawab pertanyaan ini, berkembang 3 tiga aliran sebagai berikut:
27
a Aliran yang menyatakan cukup hanya unsur melawan hukum saja
Aliran ini menyatakan bahwa dengan unsur melawan hukum terutama dalam artinya yang luas, sudah inklusif unsur kesalahan di
dalamnya, sehingga tidak diperlukan lagi unsur kesalahan terhadap suatu perbuatan melawan hukum. Di negeri Belanda aliran ini dianut
misalnya oleh Van Oven. b
Aliran yang menyatakan cukup hanya unsur kesalahan saja Sebaliknya, aliran ini menyatakan bahwa dengan unsur kesalahan,
26
Munir Fuady, Op.Cit., hal.12
27
Ibid., hal.13
Universitas Sumatera Utara
sudah mencakup juga unsur perbuatan melawan hukum di dalamnya, sehingga tidak diperlukan lagi unsur melawan hukum terhadap suatu
perbuatan melawan hukum. Di negeri Belanda aliran ini dianut rfiisalnya oleh Van Goudever.
c Aliran yang menyatakan diperlukan, baik unsur melawan hukum
maupun unsur kesalahan Aliran ketiga ini mengajarkan bahwa suatu perbuatan melawan
hukum mesti mensyaratkan unsur melawan hukum dan unsur kesalahan sekaligus, karena dalam unsur melawan hukum saja belum tentu
mencakup unsur kesalahan. Di negeri Belanda aliran ini dianut misalnya oleh Meyers.
Kesalahan yang disyaratkan oleh hukum dalam perbuatan melawan hukum, baik kesalahan dalam arti kesalahan hukum maupun kesalahan
sosial Dalam hal ini hukum menafsirkan kesalahan sebagai suatu kegagalan seseorang untuk hidup dengan sikap yang ideal, yakni sikap
yang biasa dan normal dalam suatu pergaulan masyarakat. Sikap yang demikian kemudian mengkristal dalam istilah hukum yang disebut dengan
standar manusia yang normal dan wajar” reasonable man. Ad.4. Adanya kerugian bagi korban
Adanya kerugian schade bagi korban juga merupakan syarat agar gugatan berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata dapat dipergunakan. Berbeda
dengan kerugian karena wanprestasi yang hanya mengenal kerugian materil, maka kerugian karena perbuatan melawan hukum di samping kerugian materil,
Universitas Sumatera Utara
yurispruensi. juga mengakui konsep kerugian immateril, yang juga akan dinilai dengan uang.
28
Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1365 KUH Perdata, yang menyebutkan bahwa pada setiap bentuk perbuatan melawan hukum yang menimbulkan suatu
kerugian adalah wajib untuk mengganti kerugian, namun bentuk ganti rugi atas perbuatan melawan hukum tersebut tidak ditentukan secara tegas oleh undang-
undang, untuk itu para sarjana menganalogikan hal ini dengan menggunakan ketentuan ganti rugi yang disebabkan karena ingkar janji, yaitu Pasal 1243-
1252 KUHPerdata.
29
Kerugian materiil menurut Moegni disebut juga kerugian kekayaan sedangkan kerugian immateril disebut juga kerugian idiil, kerugian
kekayaan vermogenschade pada umumnya mencakup kerugian yang diderita oleh penderita dan keuntungan yang diharapkan diterimanya. Sementara
kerugian idiil adalah kerugian moriil atau idiil, yakni ketakutan, terkejut, sakit, dan kehilangan kesenangan hidup.
30
terjadi juga merupakan syarat dari suatu perbuatan melawan hukum. Untuk hubungan sebab akibat ada 2 dua macam teori, yaitu teori hubungan faktual
dan teori penyebab kira-kira. Hubungan sebab akibat secara faktual causation in fact hanyalah merupakan masalah fakta atau apa yang secara faktual
telah terjadi. Setiap penyebab yang menyebabkan timbulnya kerugian dapat merupakan penyebab secara faktual, asalkan kerugian hasilnya tidak akan
pernah terdapat tanpa penyebabnya. Dalam hukum tentang perbuatan melawan Ad.5. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
Hubungan kausal antara perbuatan yang dilakukan dengan kerugian yang
28
Ibid
29
Mariam Darus Badrulzaman, Op.Cit., hal.108
30
M.A. Moegni, Op.Cit., hal.76.
Universitas Sumatera Utara
hukum, sebab akibat jenis ini sering disebut dengan hukum mengenai but for atau sine qua non. Von Buri adalah salah satu ahli hukum Eropa Kontinental
yang sangat mendukung ajaran akibat faktual ini. Selanjutnya, agar lebih praktis dan agar tercapainya elemen kepastian
hukum dan hukum yang lebih adil, maka diciptakanlah konsep sebab kira- kira proximate cause. Proximate cause merupakan bagian yang paling
membingungkan dan paling banyak pertentangan pendapat dalam hukum tentang perbuatan melawan hukum. Kadang-kadang, untuk penyebab jenis ini
disebut juga dengan istilah legal cause atau dengan berbagai penyebutan lainnya.
31
C. Doktrin Kewajiban Duty Rules Dalam Perbuatan Melawan Hukum