Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Rumah Tangga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 48 Teh dikonsumsi oleh semua konsumen dari berbagai latar belakang jenis pekerjaan. Teh memang diciptakan untuk kalangan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akan teh sehari-hari. Banyak konsumen memilih mengkonsumsi teh dengan bebagai alasan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap rumah tangga di Kabupaten Wonogiri apapun jenis pekerjaannya adalah pembeli dan pengkonsumsi teh.

5. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Rumah Tangga

Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang erat kaitannya dengan tingkat pendapatan yang diperoleh, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap daya beli rumah tangga konsumen. Pendapatan sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Karakteristik responden berdasarkan besarnya pendapatan yang diterima pada setiap bulan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Total Rumah Tangga Dalam Satu Bulan Tahun 2010. No. Pendapatan Total Rumah Tangga Jumlah Persentase 1. Rp 1.000.000,00 - Rp 3.400.000,00 62 62 2. Rp 3.500.000,00 - Rp 5.900.000,00 31 31 3. Rp 6.000.000,00 7 7 Jumlah 100 100 Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang paling banyak adalah berpendapatan Rp 1.000.000,00-Rp 3.400.000,00 sebanyak 62 responden atau sebesar 62. Pendapatan rumah tangga ini tidak hanya dilihat dari pendapatan seorang saja melainkan pendapatan total satu keluarga dalam satu bulan. Pendapatan konsumen dapat dijadikan tolak ukur bagi para produsen maupun pemasar untuk memasarkan produknya. Karena dari pendapatan, para produsen dan pemasar menjadi tahu seberapa besarnya jumlah produk yang bisa dibeli oleh seorang konsumen. Pendapatan rumah tangga konsumen teh di Kabupaten Wonogiri ada yang mencapai Rp 6.000.000,00 setiap bulannya, yaitu sebanyak 7 responden atau sebesar 7. Hal ini dapat membuktikan bahwa pendapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 49 mengenai pasar tradisional hanya untuk berbelanja bagi mereka yang berpendapatan rendah saja itu tidak benar. Karena konsumen yang berpendapatan tinggi juga berbelanja dipasar tradisional. Perilaku konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan faktor lingkungan sosial dimana konsumen bertempat tinggal. Sesuai dengan Suprapti 2010, mengemukakan bahwa budaya merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen. Di Kabupaten Wonogiri mayoritas masyarakat melakukan kegiatan belanja di pasar tradisional, kebiasaan ini telah membudaya baik bagi masyarakat ekonomi rendah maupun masyarakat ekonomi tinggi. Selain masih dikenalnya proses tawar-menawar dalam pembelian produk, ketersediaan produk di pasar tradisional lebih mudah didapat dari pada di pasar-pasar modern karena di pasar tradisional dalam satu pasar terdapat banyak penjual sehingga ketersediaan produk terjamin, berbeda dengan pasar modern yang hanya terdapat satu counter yang menyediakan produk tersebut. Selain itu pembelian teh di pasar tradisional biasanya tidak di sendirikan melainkan bersamaan dengan pembelian kebutuhan dapur rumah tangga yang lain.

6. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga