Rumusan Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

28 sekolah terbaik dan termasuk sekolah unggulan. SMAN 2 Ngawi merupakan sekolah di kabupaten Ngawi yang berstatus RSBI Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dengan fasilitas nomor satu baik dari sarana dan prasarana pengajaran, maupun sistem pengajaran yang diterapkan, sehingga yang bersekolah di SMA 2 Ngawi diyakini oleh sebagian besar masyarakat, adalah orang-orang dari golongan ekonomi atas, memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, bahkan mode atau fashion yang digunakan siswa SMAN 2 Ngawi menjadi acuan oleh siswa dari sekolah lainnya. Diharapkan dengan memilih sekolah tersebut, penelitian ini tepat sasaran, yaitu remaja dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya. Hal ini berdasarkan pendapat McLauren dan Gauvin 2002 bahwa ketidakpuasan bentuk tubuh dan gangguan makan lebih banyak dialami oleh wanita yang memiliki kelas sosial yang tinggi. Selain itu menurut Papalia dkk. 2008 bahwa remaja yang diakui oleh masyarakat sebagai sosok yang berprestasi, terpandang, diunggulkan, cenderung memiliki ketidakpuasan terhadap tubuh mereka.

A. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: apakah terdapat perbedaan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping yang digunakan oleh remaja wanita di SMAN 2 Ngawi? 29

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping yang digunakan oleh remaja wanita di SMAN 2 Ngawi.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ada dua, yaitu: 1. Manfaat teoritis Melalui penelitian ini akan menambah khasanah pengetahuan tentang perbedaan tingkat ketidakpuasan bentuk koping ditinjau dari strategi koping yang digunakan oleh remaja putri khususnya remaja putri di SMAN 2 Ngawi. 2. Manfaat praktis a. Bagi remaja Penelitian ini dapat menambah wawasan remaja tentang perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping yang digunakan, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih koping yang efektif dalam mengatasi ketidakpuasan bentuk tubuh. 30 b. Bagi orang tua dan guru bimbingan konseling Para orang tua dan guru bimbingan konseling di tiap sekolah yang menangani masalah berkenaan dengan ketidapuasan bentuk tubuh, akan mendapat wawasan tentang perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping yang digunakan oleh remaja, sehingga diharapkan dengan adanya dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah dapat membuat remaja lebih tepat memilih koping dalam mengatasi masalah ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh. c. Bagi peneliti selanjutnya Mahasiswa diharapkan mendapat pengetahuan mengenai perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping pada remaja putri, sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi koping dan ketidakpuasan bentuk tubuh. 31

BAB II LANDASAN TEORI