Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan bentuk tubuh

35

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan bentuk tubuh

Kegagalan seseorang dalam mencapai kateksis tubuh merasa puas terhadap bentuk tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menurut Brehm 1999 disebutkan sebagai berikut: a. First impression culture Lingkungan seringkali menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan tampilan fisik. Tampilan yang baik akan diasosiasikan dengan status yang lebih tinggi, kesempatan yang lebih luas untuk dapat menarik pasangan, dan kualitas positif yang lain, termasuk meraih peranan penting dalam dunia usaha, profesi, serta keluarga. Richards dkk. dalam Papalia dkk., 2008 juga menambahkan banyak remaja yang mengalami peningkatan lemak tubuh normal sepanjang masa pubertas, terlebih pada remaja perempuan yang mengalami pubertas lebih awal, menjadi tidak senang dengan penampilan mereka, atau merefleksikan penekanan kultural terhadap atribut fisik wanita. b. Kepercayaan bahwa adanya kontrol diri dapat memberikan jalan untuk mencapai tubuh ideal Sebenarnya kontrol individu terhadap penampilan tubuh sangat terbatas, termasuk kepercayaan bahwa berat badan merupakan hal yang berfungsi sebagai kontrol diri seringkali menjerumuskan, kepercayaan tersebut dapat menyebabkan 36 seseorang merasa frustrasi dan bersalah apabila usaha untuk mengontrol berat badan mereka tidak memberikan hasil yang diinginkan atau mencapai berat badan ideal. c. Standar kecantikan yang tidak mungkin dapat dicapai Setiap budaya memiliki standar kecantikan yang berbeda, namun sebagian besar perempuan mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh disebabkan adanya kesenjangan antara tubuh ideal yang didasarkan pada budaya yang berlaku tubuh yang ideal bagi perempuan adalah tubuh yang kurus dengan tubuh yang mereka miliki, perempuan yang bertubuh gemuk atau lebih daripada standar lebih banyak dibanding mereka yang bertubuh kurus. Hal ini tidak lepas dari pengaruh media, seperti yang diungkapkan oleh McCabe dan Racciardelli dalam Kelsay dkk. 2005 bahwa pemaparan media memiliki hubungan yang kuat dengan ketidakpuasan bentuk tubuh pada wanita. Papalia dkk. 2008 menambahkan, anak perempuan yang mencoba tampak seperti model kurus yang mereka saksikan di media, cenderung mengembangkan kepedulian berlebih terhadap berat badan. d. Rasa tidak puas yang mendalam terhadap kehidupan dan diri sendiri Tingkat kepuasan terhadap bentuk tubuh yang tinggi diasosiasikan dengan tingkat harga diri sosial yang tinggi pula. 37 Beberapa ahli citra tubuh percaya bahwa ketidakpuasan terhadap sosok tubuh terutama apabila diikuti dengan emosi yang negatif, merupakan suatu ekspresi harga diri yang rendah Asri dan Setiasih, 2004. Brehm 1999 menambahkan bahwa hal tersebut disebabkan tubuh merupakan bagian dari diri yang mudah terlihat, sehingga bila seseorang merasa ambivalen terhadap diri sendiri, mereka juga akan merasa ambivalen terhadap tubuh mereka. e. Kebutuhan akan kontrol Kehidupan individu penuh dengan tantangan dan ketidakpuasan serta banyak masalah yang tidak mudah dipecahkan. Beberapa orang merasa diri mereka nyaman bila dapat mengontrol makanan dan berat badan. Apabila hal lain dalam kehidupan berada di luar kontrol individu yang bersangkutan, paling tidak orang tersebut dapat mengontrol makanan mereka. Mampu mengontrol tubuh sendiri dapat membantu seseorang merasa bahwa paling tidak mereka memiliki pengaruh terhadap hidup mereka sendiri. f. Rasa percaya diri yang kurang Wanita dengan rasa percaya diri yang rendah akan lebih mudah mengalami ketidakpuasan bentuk tubuh. 38 g. Perasaan kegemukan yang berlebihan Wanita yang merasa kegemukan lebih banyak disebabkan adanya perasaan bahwa mereka memiliki berat badan yang melebihi batas normal, tetapi sebenarnya mereka memiliki berat badan yang tergolong ideal. Faktor lain yang juga turut mempengaruhi ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh antara lain motivasi untuk menarik perhatian, seperti berpenampilan menarik di depan orang lain khususnya lawan jenis Gideon dalam Suprapto dan Aditomo, 2007. Selain itu, Strelan dan Hargreaves dalam Suprapto dan Aditomo, 2007 menambahkan objektivikasi diri sebagai faktor yang berpengaruh terhadap ketidakpuasan bentuk tubuh, yaitu pikiran dan penilaian individu tentang tubuh yang lebih berasal dari perspektif orang ketiga, berfokus pada atribut tubuh yang tampak, seperti bagaimana penampilan saya. Berdasarkan uraian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bentuk tubuh, maka dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan bentuk tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain; first impression culture, standar kecantikan yang tidak mungkin dapat dicapai, rasa tidak puas yang mendalam terhadap kehidupan dan diri sendiri, rasa percaya diri yang kurang, perasaan kegemukan yang berlebihan, motivasi untuk menarik perhatian, dan objektivikasi diri. 39

4. Dampak ketidakpuasan bentuk tubuh