BAB III PERAN PERUSAHAAN DALAM PELAKSANAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR
A. Manfaat Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Yang Dilaksanakan Oleh Perusahaan
Perusahaan yang menjalankan CSR ada beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat dirasakan. Mengingat bahwa CSR sangat penting bagi kelangsungan
perusahaan, masyarakat, serta lingkungan. Manfaat CSR bagi perusahaan antara lain:
83
Selain itu, manfaat CSR bagi perusahaan ialah: a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan.
b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. e. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah. g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
j. Peluang mendapatkan penghargaan.
84
83
Suhandari M. Putri, Schema CSR, Kompas, 4 Agustus 2007. Dikutip dari Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, Jakarta, Sinar Grafika, 2008, hal. 6-7.
1. Meningkatkan Citra Perusahaan Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan
sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat. 2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan
keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan
sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi
yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut. 4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
84
https:www.google.cp.idampsandracaus.wordpress.com20151124pengertian-csr- manfaat-dan-keuntungan-bagi-perusahaan-yang-menerapkan-csramp?client=ms-android-
samsungdiakses hari senin tanggal 20 februari 2017 jam 13.15
Universitas Sumatera Utara
Jika CSR dilaksanakan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan
pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama. 5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi
dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.
Selain manfaat CSR bagi perusahaan, CSR juga bermanfaat bagi masyarakat, berikut adalah manfaat CSR bagi masyarakat: meningkatnya kesejahteraan masyarakat
sekitar dan kelestarian lingkungan. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. Adanya pembangunan
desafasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
85
Indonesia Business Links menerangkan manfaat CSR bagi masyarakat dalam tiga tahapan, yaitu:
86
Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan perusahaan dalam mengatasi berbagai
masalah sosial, seperti kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan, minimnya akses kesehatan dan lain sebagainya. Tugas pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan
bagi rakyatnya menjadi lebih ringan dengan adanya partisipasi pihak swasta perusahaan melalui kegiatan CSR. CSR yang dapat berperan dalam mengatasi
1. Jangka Pendek Dalam jangka pendek, aktivitas CSR dapat memberikan dua manfaat utama. Pertama,
meningkatkan interaksi antar kelompok-kelompok masyarakat. Kedua, tersedianya layanan-layanan sosialpublikyang selama ini sulit diperoleh kelompok masyarakat
tertentu. Layanan-layanan ini dapat berbentuk layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin.
2. Jangka Menengah Dalam jangka menengah, manfaat yang tercipta adalah meningkatkan kemampuan
atau kapasitas masyarakat untuk bekerjasama. Ini terwujud melalui program CSR yang berupa kegiatan berkelompok seperti pengembangan koperasi, penyedia dana
bergulir dan lain sebagainya. Manfaat jangka menengah lainnya adalah terciptanya jejaring yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk
mengembangkan aktivitas ekonominya maupun untuk meningkatkan kondisi kehidupannya.
3. Jangka Panjang Dalam jangka panjang, aktivitas CSR tertentu dapat memberi manfaat berupa
meningkatnya modal sosial dan kerekatan sosial pada masyarakat.
85
http:priankarara.blogspot.co.id201410pengertian-csr-manfaat-csr-dan_15.html?m=1
86
http:deeruangbebas.blogspot.co.id201012corporate-social-responsibility-csr.html?m=1
Universitas Sumatera Utara
permasalahan-permasalahan sosial adalah CSR yang bersifat communuity development seperti pemberian beasiswa, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pembangunan
sarana kesehatan dan lain sebagainya.
87
Ke enam, mencegah lebih baik daripada mengobati. Bila bisnis enggan untuk memecahkan masalah-masalah sosial sekarang, maka amasalah-masalah sosial yang tak
terpecahkan itu pada suatu ketika akan meledak dalam promosi yang akan merugikan bisnis secara fatal. Misalnya, adalah masalah kesejahteraan sosial dengan mudah akan
Apabila perusahaan menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya ada beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat dipetik. Adapun argumentasinya adalah
sebagai berikut: Pertama, kepentingan jangka panjang. Bila perusahaan peka terhadap
kebutuhan masyarakat, dan berupaya untuk memenuhinya dalam jangka panjang, ia akan meghasilkan sebuah masyarakat yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
Sebuah masyarakat yang mempunyai fasilitas pendidikan yang baik, akan menghasilkan lulusan-lulusan yang baik untuk direkrut ke dalam perusahaan. Sebuah masyarakat yang
makmur akan berdaya beli lebih tinggi. Sebuah perusahaan yang aman, akan membuat perusahaan beoperasi lebih optimum.
Kedua, citra sosial image. Berkaitan dengan keuntungan ekonois jangka panjang, maka dapat pula disebutkan keuntungan yang lain. Perusahaan dengan
tanggung jawab sosial yang tinggi juga akan mempunyai citra yang tinggi di pandangan masyarakat. Tenaga-tenaga yang terbaik dengan bangga akan bekerja bagi perusahaan
yang bersangkutan. Dengan senang hati, masyarakat akan bersedia menjadi langgangan atau rekanan.
Ketiga, kelangsungan hidup. Sebuah perusahaan yang mempunyai citra yang baik di mata masyarakat akan dihargai oleh masyarakat. Penghargaan ini amat sangat
besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sebab pada hakikatnya, sebuah perusahaan akan dapat berjalan apabila ia memenuhi dan menjawab kebutuhan
masyarakat. Sekali masyarakat memutuskan bahwa ia tidak membutuhkan perusahaan itu, maka perusahaan itu tak akan dapat hidup apalagi berkembang.
Ke empat, menghindari regulasi. Apabila perusahaan telah memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan baik, maka pemerintah tentu tidak akan perlu memaksakan
peraturan apa-apa mengenai ini. Itu berarti perusahaan akan dapat mempertahankan kebebasan dan otonomi di dalam mengambil keputusan. Semakin tanggung jawab sosial
terpenuhi semakin terjamin otonominya perusahaan. Sebaliknya semakin tanggung jawab sosial dihindari, semakin banyak peraturan yang membatasi.
Ke lima, sumber-sumber khusus. Bisnis dianggap mempunyai sumber-sumber khusus yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga lain. misalnya, keterampilan
manajemen, kemampuan inovatif, orientasi kepada produk-tivitas, dan tentu saja kemampuan dana.
87
http:deeruangbebas.blogspot.co.id201012corporate-social-responsibility-csr.html?m=1
Universitas Sumatera Utara
berakumulasi dan menghasilkan ledakan sosial yang merugikan semua pihak, termasuk atau khusunya dunia bisnis.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah sebuah keharusan. Bisnis sekarang ini telah merupakan sebuah
kekuatankekuasaan sosial yang luar biasa besarnya. Dan sungguh amat wajar, bila kekuatan sosial yang besar harus dibarengi oleh tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang besar pula.
88
Menurut Indonesia Business Links, ada empat manfaat CSR bagi hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Pertama, sebagai ijin sosial untuk beroperasinya
perusahaan. Kedua, tumbuhnya modal sosial dan kerekatan sosial antara perusahaan dan masyarakat. Ketiga, tumbuhnya hubungan usaha di antara kedua pihak. Keempat,
keberlanjutan usaha yang lebih tinggi.
89
Selain manfaat CSR diatas, terdapat juga argumen yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan, antara lain:
90
88
Kesadarn baru manusia kini muncul bukan hanya melalui usaha-usaha valuasi maupun monetisasi lingkungan tetapi yang lebih darstis: mengintegrasikan ekonomi ke dalam lingkungan.
Itulah paradigm baru, wacana berpikir baru yang melihat lingkungan bukan sebagai factor ekonomi, tetapi justeru sebaliknya, ekonomi dalam wacana lingkungan hidup. Di kalangan swasta,
khususnya sektor bisnis dan industri, kesadaran untuk membangun dan menghormati etik lingkungan hidup ini muncul dari berbagai gerakan. Sebagai contoh, kita mengenal konsep 4R
Reduce, Reuses, Recycle, Recovery. Ini merupakan usaha kalngan bisnis terutama kegiatan industry yang berkaitan langsung dengan pemakaian sumber-sumber alam untuk mengurangi,
menggunakan kembali, mendaur ulang, dan memulihkan bahan-bahan baku mereka. Lihat Eka Budianta, Eksekutif Bijak Lingkungan, Jakarta: Puspa Swara dan Dana Mitra Lingkungan hal. 5.
Dikutip dari Binoto Nadapdap, HUKUM PERSEROAN TERBATAS Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, Edisi Revisi, Jala Permata Aksara, Jakarta, 2016, hal. 168-169.
89
http:deeruangbebas.blogspot.co.id201012corporate-social-responsibility-csr.html?m=1
90
A. Sonny Keraf, Ibid, hal. 129-134. a. Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan
harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin
menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya. Mereka sadar sekali bahwa justru
untuk mendatangkan keuntungan tersebut, mereka harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah itu. Misalnya, masyarakat
tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu, melainkan juga barang dan jasa dengan mutu yang baik dan harga yang kompetitif. Demikian pula masyarakat menuntut agar
barang itu diproduksi dengan tetap menghargai hak dan kepentingan karyawan serta masalah lingkungan, misalnya. Kalau tidak, mereka akan memboikot produk tersebut,
betapa pun mereka sangat membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara
Apakah hal ini akan mengganggu konsentrasi sebagaimana dikatakan di atas? Ada benarnya, tetapitidak sepenuhnya benar karena keterlibatan sosial dapat diarahkan dan
dijalankan sesuai dengan kegiatan bisnis pokok perusahaan tersebut. Jadi, keterlibatan sosial kendati benar dapat mengacaukan perhatian perusahaan tidak sepebuhnya benar
akan melemahkan kinerja suatu perusahaan. Justru sebaliknya, itu dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
b. Terbatasnya Sumber Daya Alam Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai
sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya alam
yang terbatas itu demi memenuhi kabutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan
ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber daya alam. Ini juga pada akhirnya akan berguna
bagi perusahaan tersebut karena perusahaan tertentu akan sulit bertahan kalau sumber daya alam yang terbatas itu habis dieksploitasi tanpa dijaga kelestariannya.
Ini berarti, kendati ada benarnya bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan dapat melemahkan efisiensi, namun tidak
sepenuhnya benar demikian. Justru keterlibatan dan kepedulian perusahaan tersebut, khusunya pada kelestarian sumber daya alam yang ada, akan mendorong penggunaan
sumber daya alam yang terbatas itu secara efisien. c. Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik. Semakin baiknya lingkungan sosial dengan
sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada. Dengan semakin baiknya kondisi lapangan kerja, kekerasan sosial akibat pengangguran bisa dikurangi atau diatasi.
Dengan memperhatikan prasarana sosial di sekitarnya, kondisi bisnis pun ikut diperbaiki. Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang
kaya miskin akan sedikit diperkecil dan dengan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut. Dengan member pelatihan dan menampung
tenaga kerja dari masyarakat sekitar, pada akhirnya tingkat kehidupan ekonomi ikut diperbaiki. Sejalan dengan itu, daya beli masyarakat juga diperbaiki yang pada akhirnya
akan mampu menyerap produk perusahaan tersebut. Ini pada gilirannya akan menguntungkan perusahaan tersebut.
d. Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan Keterlibatan sosial khusunya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara
keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan sosial yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat, bahkan
kehidupan budaya dan moral masyarakat, serta banyak bidang kehidupan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Karena itu, tanggung jawab sosial sangat dibutuhkan untuk bisa mengibangi dan sekaligus mengontrol kekuasaan bisnis yang besar itu. Asumsinya, kekuasaan yang
terlalu besar dari bisnis, jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosial, akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat.
Ide ini muncul dalam perbandingan dengan kekuasaan negara. Dengan menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki kekuasaan absolut - yaitu kekuasaan sipil paling
tinggi – ada bahaya bahwa negara dapat bertindak sewenang-wenang sampai merugikan kepentingan masyarakat atau rakyat. Karena itu, secara moral kekuasaan
negara harus dibatasi dan dikendalikan, terutama melalui tanggung jawab moral dan sosial negara atas kehidupan seluruh warga masyarakat. Bahkan negara bertanggung
jawab untuk melindungi hak dan kepentingan semua warga tanpa terkecuali. Demikian pula bisnis, yang dalam berbagai kegiatan sosial demi kepentingan masyarakat. Kalau
tidak, perusahaan-perusahaan modern yang sangat besar, dan sesungguhnya juga perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, dapat bertindak sesukanya sampai
merugikan masyarakat. Dalam kaitannya dengan itu, sesungguhnya tanggung jawab sosial dan moral
dapat berfungsi pula untuk mencegah campur tangan pemerintah dalam kegiatan bisnis suatu perusahaan. Asumsinya, kalau suatu perusahaan melakukan kegiatan bisnis
sampai merugikan hak dan kepentingan pihak lain atau masyarakat secara keseluruhan, pemerintah, yang punya tugas utama melindungi hak dan kepentingan
setiap warga, akan bertindak. Itu berarti mau tidak mau pemerintah akan menindak perusahaan tersebut, antara lain dengan mencabut izin usaha perusahaan tersebut, atau
paling kurang membatasi ruang gerak kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Padahal, kebebasan berbisnis adalah hal yang paling didambakan setiap perusahaan.
e. Bisnis Mempunyai Sumber-Sumber Daya yang Berguna Argumen ini mau mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya
mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga profesional dalam segala
bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat. Tidak benar bahwa mereka hanya profesional dalam mencari keuntungan
ekonomis. Mereka juga profesional dalam mengelola, mengorganisasi, dan menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memajukan masyarakat. Pengalaman
mereka dalam memecahkan berbagai persoalan bisnis akan sangat berguna untuk memecahkan berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat. Itu tidak hanya
disumbangkan secara individual, melainkan juga dalam konteks perusahaan secara keseluruhan.
f. Keuntungan Jangka Panjang Argumen ini mau menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial
secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan
perusahaan itu dalam jangka panjang. Dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial
Universitas Sumatera Utara
tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu. Dengan peduli pada kepentingan masyarakat dan semua pihak terkait, yang mungkin
dalam jangka pendek merugikan secara financial, dalam jangka panjang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.
Karena itu, bahkan kalaupun biaya jangka pendek suatu tanggung jawab atau keterlibatan sosial sangat tinggi, namun jika dalam jangka panjang justru
menguntungkan perusahaan itu, tanggung jawab sosial tersebut sangat dianjurkan. Biaya tersebut dapat dianggap sebagai sebagai investasi jangka panjang. Pendidikan
karyawan, kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum, penyuluhan, pelatihan, dan perbaikan kesehatan lingkungan mungkin memerlukan biaya yang besar, tetapi
dalam jangka panjang akan sangat menguntungkan perusahaan tersebut karena kegiatan-kegiatan panjang itu ikut menciptakan iklim sosial politik yang kondusif bagi
kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan itu ikut menciptakan stabilitas sosial dan politik yang sangat didambakan bagi bisnis perusahaan tersebut.
Biaya untuk kegiatan-kegiatan sosial tersebut tidak mesti dikenakan pada harga produk yang ditawarkan ke pasar. Banyak perusahaan justru menyisihkan sebagian
keuntungannya untuk kegiatan-kegiatan sosial ini. Jadi, tidak sepenuhnya benar bahwa tanggung jawab sosial, khususnya keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial, pada
akhirnya akan memberatkan masyarakat dan akan melemahkan daya saing perusahaan tersebut. Banyak perusahaan bahkan telah menyisihkan porsi tertentu dari keuntungan
tahunannya untuk kegiatan sosial seperti itu sebagai semacam tanda terima kasih atau balas jasa atas kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebnut beserta
kegiatan bisnisnya. Ini pada akhirnya juga akan menjalin relasi dan ikatan batin tertentu antara perusahaan dan masyarakat.
Dengan kata lain, konsep tanggung jawab sosial secara keseluruhan sesunggguhnya sejalan dengan paham ekonomi yang semakin berkembang dewasa ini,
yang tidak hanya menekankan faktor-faktor ekonomi demi keuntungan ekonomi jangka pendek, melainkan juga faktor-faktor sosial demi keuntungan ekonomi jangka panjang.
Tidak dapat disangkal bahwa bisnis hanya bisa bertahan kalau kepentingan semua pihak terkait diperhatikan.
Dari uraian di atas juga terlihat jelas bahwa dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan, terbentuk sebuah citra yang lebih positif tentang profesi bisnis. Bisnis
lalu tidak lagi tampil sebagai profesi yang kotor, sebagai binatang raksasa yang buas, sebagai monster yang menakutkan tapi tidak bisa dihindari. Bisnis lalu tampil sebagai
sebuah profesi yang ramah, yang tanggap dan peduli pada kepentingan banyak orang. Pelaku-pelaku bisnis pun lalu tampil sebagai orang-orang professional yang tidak hanya
mengejar keuntungan, melainkan juga sebagai orang yang punya komitmen moral pada hak dan kepentingan semua orang lain, termasuk masyarakat. Profesi bisnis lalu semakin
dibanggakan dan dihormati tidak hanya karena penghasilan para professional bisnis yang memang tinggi orang professional harus dibayar tinggi, melainkan juga karena
Universitas Sumatera Utara
kepedulian mereka akan hak dan kepentingan orang lain dan masyarakat pada umumnya.
Kontribusi CSR adalah kontribusi berkesinambungan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu bekerja sama dengan karyawan, keluarga mereka,
komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk memperbaiki kualitas hidup dengan cara- cara yang dapat diterima oleh bisnis dan juga pembangunan itu sendiri adalah nilai dasar
CSR.
91
Apabila manajemen perusahaan memilih strategi proaktif atau akomodatif dalam tanggung jawab sosialnya bukan strategi defensif maupun reaktif, maka mereka akan
melakukannya karena ingin memberikan manfaat kepada masyarakat dan stakeholder, bukan karena mengharapkan keuntungan financial yang lebih baik.
92
Dalam Undang-Undang tentang Minyak dan Gas Bumi, Pasal tentang sanksi atau ketentuan pidana malah sama sekali tidak berkorelasi dengan pasal-pasal yang berisi
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL, melainkan sanksi tersebut ditujukan untuk pasal-pasal lain dalam UU tersebut. Misalnya, pasal 40 ayat 2, ayat 3 dan 5
yang jelas-jelas identik dengan pasal sanksi bilamana terjadi pelanggaran terhadap Pasal 40 tersebut.
B. Akibat Hukum Terhadap Perusahaan Yang Tidak Melaksanakan Corporate Social Responsibility CSR
93
Mengenai sanksi atas perusahaan yang tidak melakukan kewajibannya, berdasarkan Pasal 34 ayat 1 UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dapat
dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha danatau fasilitas penanaman modal. Pasal 74 ayat 3 UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juga mengatur: “Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan”. Rumusan ini menimbulkan ketidakpastian hukum karena tidak secara jelas menunjuk peraturan perundang-undangan dan sanksi
apa yang akan dikenakan terhadap Perseroan yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kebingungan bertambah, selain bingung karena adanya
pembatasan Perseroan yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, tidak jelas bagaimana mekanisme pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang harus dilakukan oleh Perseroan, berapa kontribusi yang harus dianggarkan Perseroan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, dan tidak jelas pula sanksi apa
yang di kenakan jika tidak melaksanakan.
94
91
Hendrik Budi Untung, Ibid, hal. 35.
92
Amin Widjaja Tunggal, Ibid, hal. 60.
93
http:ditjenpp.kemenkumham.go.idhukum-perdata847-persoalan-hukum-seputar- tanggung-jawab-sosial-dan-lingkungan-perseroan-dalam-perundang-undangan-ekonomi-
indonesia.html
94
download.portalgaruda.orgarticle=346721val=6466title= KEWAJIBAN HUKUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSISBILITY
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN