DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Daftar Nilai SMP Swasta Brigjend Katamso Medan 5
Tabel 2.1. Hubungan Aktivitas Belajar 15
Tabel 2.2. Peran Siswa dan Guru dalam Metode Penemuan Terbimbing 25 Tabel 2.3. Sintaks Pembelajaran Penemuan Terbimbing
29 Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar
59 Tabel 3.2. Kriteria Penelitian Observasi
60 Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Awal
63 Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Kemampuan Awal
64 Tabel 4.3. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Kemampuan Awal
65 Tabel 4.4. Deskripsi Tes Hasil Belajar I
68 Tabel 4.5. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I
70 Tabel 4.6. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I
71 Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
72 Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
74 Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
74 Tabel 4.10. Kelemahan Atau Kesulitan Yang Ditemukan Pada Siklus I
77 Tabel 4.11. Deskripsi Tes Hasil Belajar II
83 Tabel 4.12. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II
84 Tabel 4.13. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II
85 Tabel 4.14. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
86 Tabel 4.15. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
88 Tabel 4.16. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
89 Tabel 4.17. Peningkatan Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa
93 Tabel 4.18. Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
94
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan I 101
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan II 105
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan III 109
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan IV 114
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 119
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 128
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 132
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 139
Lampiran 9. Kisi-Kisi Awal 146
Lampiran 10. Lembar Validitas Tes Awal 147
Lampiran 11. Tes Awal 150
Lampiran 12. Alternatif Jawaban Tes Awal 151
Lampiran 13. Pedoman Penskoran Tes Awal 154
Lampiran 14. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar I 156
Lampiran 15. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 157
Lampiran 16. Tes Hasil Belajar I 160
Lampiran 17. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 162
Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 165
Lampiran 19. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar II 167
Lampiran 20. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 168
Lampiran 21. Tes Hasil Belajar II 171
Lampiran 22. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I I 172
Lampiran 23. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 174
Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Belajar 176
Lampiran 25. Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar 188
Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran 190
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian 191
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya
secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan
mempengaruhi tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan
perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga
perguruan tinggi.
Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika
berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan menggunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan persoalan
sehari-hari. Sasaran dari pembelajaran matematika adalah siswa. Siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topik dalam matematika serta
manfaat bagi bidang lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika.
Menurut Cornelius dalam Abdurrahman, 2012 bahwa :
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan
kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Banyak hal yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari matematika sehingga dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia terutama pelajaran matematika tidak terlepas dari interaksi antara siswa dan guru. Rendahnya hasil belajar matematika siswa merupakan tantangan serius
bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimbung dalam pendidikan matematika khususnya guru. Guru perlu mencari pendekatan pembelajaran
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat menggali dan memahami konsep – konsep dalam matematika. Hal ini dimaksud
agar siswa tidak jenuh dalam menerima dan mengikuti proses belajar mengajar matematika.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika adalah adanya anggapan siswa bahwa matematika pelajaran yang sangat sulit
sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2012 bahwa:”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang