KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Daftar Nilai SMP Swasta Brigjend Katamso Medan 5 Tabel 2.1. Hubungan Aktivitas Belajar 15 Tabel 2.2. Peran Siswa dan Guru dalam Metode Penemuan Terbimbing 25 Tabel 2.3. Sintaks Pembelajaran Penemuan Terbimbing 29 Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 59 Tabel 3.2. Kriteria Penelitian Observasi 60 Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Awal 63 Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Kemampuan Awal 64 Tabel 4.3. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Kemampuan Awal 65 Tabel 4.4. Deskripsi Tes Hasil Belajar I 68 Tabel 4.5. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 70 Tabel 4.6. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 71 Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 72 Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 74 Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I 74 Tabel 4.10. Kelemahan Atau Kesulitan Yang Ditemukan Pada Siklus I 77 Tabel 4.11. Deskripsi Tes Hasil Belajar II 83 Tabel 4.12. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 84 Tabel 4.13. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 85 Tabel 4.14. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 86 Tabel 4.15. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 88 Tabel 4.16. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II 89 Tabel 4.17. Peningkatan Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa 93 Tabel 4.18. Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 94 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan I 101 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan II 105 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan III 109 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan IV 114 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 119 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 128 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 132 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 139 Lampiran 9. Kisi-Kisi Awal 146 Lampiran 10. Lembar Validitas Tes Awal 147 Lampiran 11. Tes Awal 150 Lampiran 12. Alternatif Jawaban Tes Awal 151 Lampiran 13. Pedoman Penskoran Tes Awal 154 Lampiran 14. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar I 156 Lampiran 15. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 157 Lampiran 16. Tes Hasil Belajar I 160 Lampiran 17. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 162 Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 165 Lampiran 19. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar II 167 Lampiran 20. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 168 Lampiran 21. Tes Hasil Belajar II 171 Lampiran 22. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I I 172 Lampiran 23. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 174 Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Belajar 176 Lampiran 25. Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar 188 Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran 190 Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian 191

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan menggunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari. Sasaran dari pembelajaran matematika adalah siswa. Siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topik dalam matematika serta manfaat bagi bidang lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam Abdurrahman, 2012 bahwa : Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Banyak hal yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari matematika sehingga dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terutama pelajaran matematika tidak terlepas dari interaksi antara siswa dan guru. Rendahnya hasil belajar matematika siswa merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimbung dalam pendidikan matematika khususnya guru. Guru perlu mencari pendekatan pembelajaran membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat menggali dan memahami konsep – konsep dalam matematika. Hal ini dimaksud agar siswa tidak jenuh dalam menerima dan mengikuti proses belajar mengajar matematika. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika adalah adanya anggapan siswa bahwa matematika pelajaran yang sangat sulit sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2012 bahwa:”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MEDIA GAMBAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 KOTA MALANG

0 4 19

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V DI SDN MANGLI 01 T AHUN AJARAN 2010/2011

0 4 15

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

0 14 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GADINGREJO TP.2012/2013

0 8 45

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK

0 0 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IV SEMESTER 2 MELALUI METODE INKUIRI PADA MATERI JARING- JARING BALOK DAN KUBUS

0 0 20

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23