4.1.4 Rangkaian penguat Arus
Transistor Sebagai Penguat adalah salah satu fungsi transistor selain transistor sebagai saklar. Pada saat ini penggunaan transistor sebagai penguat sudah banyak di gunakan dalam
sebuah perangkat elektronik. Contohnya adalah Tone Control, Amplifier Penguat Akhir, Pre-Amp dan rangkaian elektronika lainnya. Penggunaan transistor ini memang sudah
menjadi keharusan dalam komponen elektronika. Transistor merupakan suatu komponen monokristal semi konduktor di mana dalam
komponen terdapat dua pertemuan antara P-N. Sehingga kita dapat membuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N. Transistor merupakan suatu komponen yang dapat memperbesar
level sinyal keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini dapat berupa sinyal AC ataupun DC. Prinsip yang di gunakan dalam transistor sebagai
penguat adalah arus kecil pada basis digunakan untuk mengontrol arus yang lebih besar yang diberikan ke Kolektor melewati transistor tersebut. Dari sini dapat kita lihat bahwa fungsi dari
transistor hanya sebagai penguat ketik arus basis akan berubah. Perubahan arus kecil pada basis mengontrol inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus yang mengalir
dari kolektor ke emitter.
Kelebihan dari transistor penguat tidak hanya dapat menguatkan sinyal, tapi transistor ini juga bisa di gunakan sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Berikut ini
gambar yang biasa di gunakan dalam rangkaian transistor khusunya sebagai penguat yang biasa di gunakan dalam rangkaian amplifier sedehana. Suatu transistor sebagai penguat dapat
bekerja secara optimal maka titik penguat dengan transistor harus di tentukan dan juga harus sama dengan yang di tentukan oleh garis beban ACDC. Contohnya adalah memiliki titik
kerja di daerah cut-off, titik kerja berada di tengah-tengah garis beban dan penguat kelas AB merupakan gabungan antara kelas A dan B yang bekerja secara bergantian dengan tipe
transistor PNP dan NPN.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Pengujian Rangkaian Keseluruhan