Pemodelan ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.2. Pemodelan

Pemodelan sistem dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran dari sistem yang dibangun. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan dengan menggunakan UML untuk mendesain dan merancang sistem. UML adalah bahasa spesifikasi standard untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak. Model UML yang digunakan pada penelitian ini antara lain use-case diagram, activity diagram, serta sequence diagram. 4.2.1. Use-case diagram Use-case diagram merupakan diagram yang menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Pengguna yang meakukan interaksi terhadap sistem disebut aktor. Aktor berperan untuk melakukan komunikasi dengan sistem. Antara aktor dengan use-case dihubungkan dengan garis lurus. Hubungan antara use-case dengan use-case lainya di hubungkan dengan garis putus-putus, apabila use-case tersebut mereduksi use-case lainya maka digunakan keterangan include, sedangkan apabila use-case tersebut mensimplifikasi use-case lainya digunakan keterangan exclude. Gambar 3.2. Diagram Use-case Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.2 terdapat aktor yang mempunyai peran yaitu sebagai pengirim atau penerima. Aktor pengirim pesan mengenkripsikan pesan terlebih dahulu dengan algoritma Vernam Cipher dan DES. Selanjutnya aktor penerima pesan mendekripsikan pesan dengan algoritma DESdan Vernam Cipher agar pesan tersebut dapat diketahui isinya. Berikut merupakan Tabelnarrative Use-case Enkripsi pesan yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1.Narrative Use-case Enkripsi Mengirim pesan Use-case Name Enkripsi Pesan Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest PengirimPengguna: dapat mengenkripsikan pesan dan kunci pesan untuk meningkatkan kemananan pesan. Precondition PenggirimPengguna menginput pesan dan kunci. Minimal Guarantee Sistem akan menampilkan pesan error ketika proses enkripsi gagal. Success Guarantee Sistem akan menampilkan pesan bahwa pesan berhasil di enkripsi. Trigger Pengguna menekan tombol kirim send. Main Success Scenario 1. Pengirim menginput kunci pada menu setting 2. Pengirim menginput pesan yang akan di kirim dan menekan tombol send. 3. Sistem akan melakukan enkripsi pesan. 4. Sistem akan mengirim pesan ter-enkripsi ke server. Extensions 1. Kunci enkripsi tidak lengkap atau kosong. a. Sistem akan menampilkan pesan bahwa kunci tidak valid dan user harus melakukan pengecekan ulang pada inputan. Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan TabelNarrative Use-case dekripsi pesan yang dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2.Narrative Use-case Dekripsi Menerima pesan Use-case Name Dekripsi Pesan Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Penerima dapat mendekripsikan ciphertext ke dalam bentuk plaintext sehingga pesan dapat di mengerti. Precondition Penerima menerima ciphertextdari server. Minimal Guarantee Sistem akan menampilkan ciphertext apabila proses dekripsi gagal. Success Guarantee Sistem akan menampilkan plaintextapabila proses dekripsi berhasil. Trigger Pesan ciphertext di terima dari server. Main Succes Scenario 1. Penerima memiliki kunci vernam cipher dan DES 2. Sistem akan melakukan dekripsi pesan ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan kunci dari user. 3. Sistem akan menampilkan plaintext yang dapat di mengerti. Berikut merupakan Tabel Narrative Use-case input parameter sistem yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3.Narrative Use-Case input parameter sistem Use-case Name Input parameter sistem Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Client dapatmenginputkan beberapa parameter dari sistem seperti username, ip server dan kunci. Precondition Client menginputkan parameter sistem seperti username, ip server dan kunci. Minimal Guarantee Sistem akan menampilkan bahwa inputan error atau salah. Success Guarantee Sistem akan melakukan proses enkripsidekripsi pesan. Trigger Aplikasi di buka oleh client. Main Succes Scenario 1. Client berhasil melakukan input username. 2. Client berhasil mekakukan input ip server. 3. Pesan berhasil di enkripsidekripsi. Universitas Sumatera Utara 3.2.2. Sequence diagram Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use-case. Berikut Sequence diagram dari sistem yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4. Gambar 3.3. Sequence diagram pengiriman pesan Gambar 3.4. Sequence diagram penerimaan pesan Universitas Sumatera Utara 3.2.3. Acivity diagram Activity diagram adalah sebuah diagram alur kerja yang menjelaskan berbagai kegiatan pengguna atau sistem, orang yang melakukan masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut. Activity diagram dari sistem yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6. Gambar 3.5. Activity diagram pengiriman pesan Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Activity diagram penerimaan pesan

3.3. Flowchart Sistem