Skema Encoding Base64 Penelitian yang relevan

operator selular, software developers, perusahaan perangkat keras, dan komponen. Marziah Karch, 2010 Sejak diakuisisi oleh Google dan diterapkan ke dalam sebuah perangkat mobile, OS Android dikembangkan dengan kode yang dinamai berdasarkan nama dessert pencuci mulut dan diurut berdasarkan alfabet, seperti Cupcake OS Android 1.5, Donut OS Android 1.6, Eclair OS Android 2.0 – 2.1, Froyo OS Android 2.2 – 2.2.3, Gingerbread OS Android 2.3–2.3.7, Honeycomb OS Android 3.0–3.2.6, Ice Cream Sandwich OS Android 4.0–4.0.4, Jelly Bean OS Android 4.1–4.3, KitKat OS Android 4.4+, Lollipop OS Android 5.0 dan Marshmallow OS Android 6.0.

2.6. Chatting Messaging

Di dunia Internet, chatting mengobrol merupakan komunikasi tertulis secara online melalui media internet. Komunikasi tersebut umumnya dilakukan dengan cara mengetikkan kata-kata yang ingin di sampaikan dengan mitra bicara. Ada beberapa cara dalam melakukan chatting, yaitu melalui halaman Web dan menggunakan program aplikasi tertentu. Banyak situs yang menyediakan fasilitas untuk chatting dalam bentuk Webchatting, seperti Yahoo Messenger, MSN Messenger, ICQ, Plasa Messenger, dan sebagainya. Era Retnoningsih, 2007

2.7. Skema Encoding Base64

Base64 merupakan sebuah sistem yang merepresentasikan data mentah seperti halnya karakter ASCII. Apabila kita menggunakan hexadecimal, hal ini sama sekali tidak efesien. Satu digit hex delapan bit menyerupai empat bit inputan. Data yang diwakili ke dalam hexadecimal akan menghasilkan ukuran dua kali lipat dari aslinya. Seperti namanya, base64 memperbaiki rasio ini dengan mewakilkan 6 bit untuk setiap digit. Jadi 3 byte inputan 3 x 8 = 24 bit di terjemahkan ke dalam 4 digit base64 4 x 6 = 24 bit. Setiap digit base64 diwakili oleh karakter ASCII. Knudsen, 1998 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Konversi Byte ke dalam base64 Knudsen, 1998 Encoding base64 selalu merentangkan inputan data menjadi kelipatan 24 bit 3 byte. Berikut beberapa contoh algoritma base64 : Inputan kelipatan dari 3 byte. Dalam hal ini, tidak memerlukan perentangan. Inputan memiliki extra satu bit. Byte ini kemudian dibagi menjadi 2 digit base64, dan dua digit perentangan ditambahkan ke tiap akhir dari digit base64. Inputan memiliki extra dua bit. Satu digit perentangan ditambahkan ke akhir dari digit base64. Knudsen, 1998 Universitas Sumatera Utara

2.8. Penelitian yang relevan

Berikut ini beberapa penelitian tentang kriptografi yang berkaitan dengan Algoritma Vernam Cipher dan Data Encryption StandardDES : No NamaTahun Judul Hasil Penelitian 1. Rio Auditya Pratama Samosir 2015 Pengamanan Data Text dengan kombinasi Algoritma Data Encryption Standard DES dan First Of File FOF Semakin banyak pesan teks, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses enkripsi dan dekripsi. 2. M. Yuli Andri 2009 Implementasi Algoritma Kriptografi DES, RSA dan Algoritma Kompresi LZW pada berkas digital. Penggunaan dua buah algoritma kriptografi akan membuat berkas cipherteks semakin susah untuk dipecahkan. Karena seorang kriptanalis tidak akan mengetahui algoritma apa yang digunakan pada berkas tersebut. 3. Amanda Lilda Ramadayanti 2008 Analisa Algoritma Vernam OTP Algoritma Vernam atau One-time pad merupakan algoritma pengenkripsian data dan informasi yang relative sederhana dan mudah digunakan namun cukup aman dalam menjamin kerahasiaan informasi atau data yang ingin dikirimkan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan tanpa dapat diketahui oleh pihak lain. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN