Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberikan informasi atau pesan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan untuk memberikan atau
meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku sehat Notoatmodjo, 2005.
Penyuluhan kesehatan adalah menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek belajar atau instraksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai hidup sehat Herawati, 2001.
2.7. Pengetahuan
Dalam pemahaman umum pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan isinya
termasuk manusia dan kehidupannya Keraf, 2001. Notoadmodjo, 2005 berpendapat, pengetahuan adalah hasil penginderaan pada
manusia atau hasil seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atas tingkatan yang berbeda-beda,
yang secara garis besar dapat dibagi dalam enam tingkatan pengetahuan, yaitu : 1.
Tahu know Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, termasuk dalam tingkatan
ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Universitas Sumatera Utara
2. Memahami comprehension
Pada tingkatan ini orang sudah paham dan dapat menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar juga. 3.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4.
Analisis analysis Pada tingkatan ini sudah ada kemampuan untuk menjabarkan materi yang telah
dipelajari dalam komponen-komponen yang berkaitan satu sama lain. 5.
Sintesis synthesis Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun formalasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada dengan cara meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek, dimana penilaian berdasarkan pada kriteria yang dibuat
sendiri atau pada kriteria yang sudah ada.
2.8. Sikap
Sikap attitude menurut Sarwono 2003, adalah kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku atau merespon sesuatu baik terhadap rangsangan
positif maupun rangsangan negative dari suatu objek rangsangan. Teori yang sering
Universitas Sumatera Utara
dipakai berupa teori rangsangan balas stimulus-response theory atau teori penguat reinforcemen-theory ini dapat digunakan untuk menerangkan berbagai
gejala tingkah laku sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan faktor predisposisi bagi seseorang untuk berprilaku.
Allen, guy dan Edgley Azwar, 2005. mengatakan bahwa sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri
dalam situasi sosial atau secara sederhana. Sikap merupakan respons terhadap stimulasi sosial yang telah terkondisikan.
Struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive, komponen afektif affective dan komponen konotatif
conative. Komponen kognitif merupakan represintasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap mengenai apa yang berlaku atau yang benar bagi obyek sikap.
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Komponen konaktif merupakan perasaan yang
menyangkut aspek emosional subjektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Komponen konaktif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Interaksi antara ketiga komponen adalah selaras dan konsisten, dikarenakan apabila dihadapkan dengan suatu obyek sikap
yang sama maka ketiga komponen sikap tidak konsisten dengan yang lain, maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan timbulnya mekanisme perubahan sikap
sedemikian rupa sehingga konsisten itu tercapai kembali Azwar, 2005. Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami individu,
dalam interaksi sosial terjadi hubungan sebagai individu maupun anggota kelompok
Universitas Sumatera Utara
sosial yang mempengaruhi. Interaksi sosial ini meliputi hubungan antara individu dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan biologis
yang ada disekelilingnya. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang yang berpengaruh, media massa, institusi
pendidikan maupun lembaga agama. Dengan perkataan lain, sikap merupakan perubahan yang meniru orang lain karena orang lain tersebut dianggap sesuai dengan
dirinya Azwar, 2005. Sikap mempunyai arah artinya sikap terpilah pada dua arah ketujuan yaitu
setuju atau tidak setuju. Orang yang setuju terhadap suatu obyek maka arahnya positif dan sebaliknya orang yang tidak setuju maka arahnya negatif. Sikap memiliki
intensitas artinya kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. Dua orang yang sama memiliki sikap yang berarah
negatif belum tentu memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian antara pernyataan sikap yang
dikemukakan dengan respon terhadap obyek sikap dimaksud.
2.9. Tindakan