KAK RDTR TANAH JAWA , Halaman 14 dari 20
pembangunan yang diperbolehkan pada suatu zona berdasarkan batasan: 1
Koefisien Dasar bangunan Maksimum KDB Maksimum Penetapan  Koefisien  Dasar  Bangunan  Maksimum  didasarkan  pada
pertimbangan  tingkat  pengisianperesapan  air  KDH  Minimum,  kapasi  sitas drainase, jenis Penggunaan Lahan.
2 Koefisien Lantai Bangunan Maksimum KLB Maksimum
Penetapan  besar  KLB  Maksimum  didasarkan  pada  pertimbangan  harga  lahan, ketersediaan  dan  tingkat  pelayanan  prasarana  jalan  dampak  atau  kebutuhan
terhadap prasarana tambahan serta ekonomi dan pembiayaan.
3 Ketinggian Bangunan Maksimum
4 Koefisien Dasar Hijau Minimum KDH Minimum
Koefisien  dasar  Hijau  Minimum  adalah  koefisien  yang  dapat  digunakan  untuk mewujudkan  Ruang  Terbuka  Hijau  dan  diberlakukan  secara  umum  pada  suatu
zonasi.  Pertimbangan  besar  KDH  Minimum  didasar  kan  pada  pertimbangan tingkat pengisianperesapan air, kapasitas drainase.
Beberapa  aturan  lain  dapat  ditambahkan  dalam  Intensitas  Pemanfaatan  Ruang, antara lain :
1 Koefisien Tapak Basement Maksimum KTB Maksimum
Koefisien  Tapak  Basement  Maksimum  didasarkan  pada  batas  KDH  Minimum yang ditetapkan
2 Koefisien Wilayah Terbangun Maksimum KWT Maksimum
Prinsip  penetapan  KWT  sama  dengan  penetapan  KTB  tetapi  dalam  unit  blok bukan persil
3 Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum
Kepadatan  Bangunan  ditetapkan  berdasarkan  pertimbangan  faktor  kesehatan ketersediaan  air  bersih,  sanitasi,  sampah,  cahaya  mata  hari,  aliran  udara  dan
ruang antar bangunan, faktor sosial ruang terbuka privat, privasi, perlindungan dan jarak tempuh terhadap fasilitas lingkungan, faktor  teknis resiko kebakaran
dan  keterbatasan  lahan  untuk  bangunanrumah,  faktor  ekonomi  biaya  lahan, ketersedi aan dan ongkos penyediaan pelayanan dasar
4 Kepadatan Penduduk Minimum
c. Ketentuan Tata Masa Bangunan
Ketentuan  tata  masa  bangunan  adalah  ketentuan  yang  mengatur  bentuk,  besaran, peletakan dan tampilan bangunan pada suatu zonasi.
Komponen  ketentuan  tata  masa  bangunan  minimum  terdiri  atas  :  garis  sempadan bangunan  minimum  dengan  mempertimbangkan  keselamatan,  resiko  kebakaran,
kesehatan,  kenyamanan  dan  estetika,  tinggi  bangunan  maksimum  atau  minimum yang  ditetapkan  dengan  mempertimbangkan  ke  selamatan,  resiko  kebakaran,
teknologi,estetika  dan  parasarana  dan  jarak  bebas  antar  bangunan  minimum  yang harus  memenuhi  ketentuan  tentang  jarak  bebas  yang  ditentukan  oleh  jenis
peruntukkan  dan  ketinggian  bangu  nan  serta  tampilan  bangunan  optional  yang mempertimbangkan  warna  bangunan,  bahan  bangunan,tekstur  bangunan,  muka
bangunan,  gaya  bangunan,  keindahan  serta  keserasian  dengan  lingkungan sekitarnya.
d. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum
Ketentuan  prasarana  dan  sarana  minimum  sebagai  kelengkapan  dasar  fisik lingkungan  dalam  rangka  menciptakan  lingkungan  yang  nyaman  dengan
menyediakan  prasarana  dan  sarana  yang  sesuai  untuk  mendukung  berfungsinya zona secara optimal.
KAK RDTR TANAH JAWA , Halaman 15 dari 20
Prasarana  yang  diatur  dalam  peraturan  zonasi  dapat  berupa  prasarana  parkir, bongkar  muat,  dimensi  jaringan  jalan  dan  kelengkapan  jalan  serta  kelengkapan
prasarana lainnya yang dianggap perlu untuk mendukung berfungsinya zona secara optimal.
Materi  aturan  merujuk  pada  ketentuan  prasarana  yang  diterbitkan  oleh  instansi teknis terkait.
e. Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan terdiri dari: 1   ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan kelu wesan aturan
yaitu  yang  mengatur  kelonggaran  yang  diberikan  untuk  tidak  mengikuti  aturan zonasi yang telah ditetapkan tanpa perubahan berarti pada peraturan zonasi.
2   ketentuan  insentif  disinsentif  yaitu  ketentuan  yang  memberikan  insentif  bagi pembangunan  yang  sejalan  dengan  tata  ruang  dan  memberikan  dampak  positif
bagi  masyarakat  luas  serta  ketentuan  disinsentif  bagi  pembangunan  yang menyimpang dan memberikan dampak nega tif bagi masyarakat luas.
Altenatif  bentuk  insentif  antara  lain  adalah  kemudahan  izin,keringanan  pajak, kompensasi,  imbalan,  pola  pengelolaan,  subsidi  prasarana,  pengalihan  hak
membangun dan ketentuan teknis lainnya,sedangkan alternatif bentuk disinsentif antara  lain  adalah  perpanjangan  prosedur,  perketat  persyaratan,  pajak  tinggi,
restribusi tinggi, denda,pembatasan prasarana dan lain sebagainya.
3   ketentuan  untuk  penggunaan  lahan  yang  tidak  sesuai  dengan  peraturan  zonasi dimana  penggunaan  lahan  tersebut  sudah  ada  sebelum  peraturan  zonasi
ditetapkan. Ketentuan  ini  dapat  diberlakukan  bila  penggunaan  lahan  yang  tidak  sesuai
tersebut  terbukti  memiliki  izin  yang  sah,  diperbolehkan  untuk  tidak  sesuai  untuk jangka  waktu  tertentu  atau  dibatasi  perkembangannya  atau  ditarik  izinnya
dengan  memberikan  ganti  rugi  sesuai  dedengan  peraturan  perundangan  yang berlaku.
b.2 Komponen dari materi optional yaitu: a.