TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
1
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
BAB I
Technical and Vocational Education and
Training
A. Pendahuluan
Beragamnya penggunaan nomenklatur Pendidikan Vokasional di berbagai negara menjadi agenda pembahasan forum The Second
International Congress on Technical and Vocational Education yang diselenggarakan di Seoul Korea pada tanggal 26-29 April 1999. Lebih
dari 700 delegasi hadir dimana 39 dari mereka adalah para menteri dan pembantu menteri pendidikan. Kongres kedua Technical and
Vocational Education mengusung tema Technical and Vocational Education and Training: A Vision for the Twenty-first Century . Para
delegasi kongres dari anggota UNESCO dan ILO serta mitra kerja pada kongres kedua tersebut sepakat menggunakan terminologi
Technical and Vocational Education and Training TVET . Sejak
itu nomenklaur TVET digunakan secara luas dalam pembahasan pendidikan dan pelatihan vokasional. Menurut UNESCO-UNEVOC dan
ILO, TVET meliputi pendidikan dan pelatihan formal, nonformal, dan informal untuk dunia kerja. Kongres kedua 26-29 April 1999
merupakan momentum penting penetapan TVET. Buku ini memaparkan dasar filosofi, teori, konsep, dan strategi pembelajaran
TVET Abad XXI.
Pembelajaran pada TVET Abad
XXI dirancang untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar memiliki
wawasan kerja, keterampilan teknis bekerja, employability skills, dan melakukan transformasi diri terhadap perubahan tuntutan dunia
kerja. Pengembangan praksis pembelajaran vokasional mendidik
2
TVET Abad XXI
Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
bisa diselenggarakan di kelas, bengkel, laboratorium, studio, teaching factory, business centre, edotel, technopark, rumah sakit, klinik, ladang
pertanian, pusat peternakan, perikanan, industri tempat kerja, dunia usaha, lapangan olahraga, masyarakat dan sebagainya. Pembelajaran
mendidik pada TVET memerlukan landasan filosofi, teori, asumsi, kebijakan, manajemen, dan pemahaman konteks yang utuh, baik dan
benar. Tanpa landasan filosofi, teori, asumsi, kebijakan, manajemen, dan pemahaman konteks yang utuh, baik dan benar maka konsep
dan praksis pembelajaran TVET akan kehilangan esensiruh, sasaran, tujuan, manfaat, dan dampak yang diharapkan. Penerapan
filosofi, teori, asumsi, kebijakan, manajemen TVET yang tepat dalam merespon konteks yang berkembang akan memberi landasan, arah,
dan tujuan yang jelas bagaimana seharusnya praksis pembelajaran TVET di kelas, bengkel, laboratorium, studio, teaching factory,
business centre, edotel, technopark, rumah sakit, klinik, ladang pertanian, pusat peternakan, perikanan, industri, dunia usaha,
lapangan olah raga dilaksanakan sesuai tuntutan dan kebutuhan dunia kerja di masa depan yang selalu berubah. TVET atau O dan
Vokasional PPTV adalah pendidikan dan pelatihan yang menyiapkan anak-anak muda dan orang dewasa untuk memiliki
wawasan dan kompetensi kerja serta aktif produktif melibatkan diri dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Wawasan yang
baik, benar dan mendalam tentang TVET amat penting bagi para praktisi TVET agar terbentuk keyakinan tentang tujuan pokok dan
manfaat TVET dalam pengembangan human capital bangsa. Untuk apa dan mengapa TVET dikembangkan dan dilaksanakan dalam satu
sistem pendidikan suatu negara. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pengembangan TVET.
Bab I ini ditulis guna memberi perspektif dan landasan pemikiran secara filosofi, teori-teori, konsep, asumsi-asumsi TVET
sebagai dasar pengembangan strategi pembelajaran yang mendidik sesuai hakekat, sasaran, dan tujuan TVET. Tanpa wawasan dan
keyakinan yang baik dan benar atas program-program TVET, maka pendidik, pelatih, tutor, dan instruktur sulit menentukan muatan
TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
3
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
atau isi kurikulum, jenis sarana prasarana belajar yang dibutuhkan, pengalaman belajar bermakna yang dibutuhkan, serta strategi
pembelajaran mendidik yang tepat dan sesuai kebutuhan peserta didik pada Abad XXI. Pemikiran filosofis mendasar yang didukung
dengan teori-teori, asumsi, sistem, dan kebijakan yang tepat, sangat membantu para praktisi TVET dalam membangun keyakinan-
keyakinan dan perspektif yang baik bagi masa depan TVET. Membangun keyakinan dan perspektif yang utuh dan benar bagi para
praktisi dan pengambil kebijakan merupakan aspek penting dalam pembangunan TVET. Keyakinan belief
menentukan tindakan action seseorang. Tindakan yang baik adalah tindakan yang
dilakukan karena ada keyakinan akan manfaat dari tindakan tersebut dimasa mendatang action based on belief. Keyakinan yang lahir dari
sintesis mendalam terhadap pengetahuan dan pemahaman yang baik dan benar tentang TVET akan meningkatkan kualitas praksis atau
tindakan.
Pemilihan strategi pembelajaran mendidik dalam TVET tidak bisa lepas dari perkembangan konteks pendidikan dunia kerja baik
dalam skala lokal, nasional, regional maupun internasional. Konteks pendidikan dunia kerja adalah segala hal yang ada di luar sistem
TVET yang berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan dan program- program sistem TVET. Jika TVET dapat menginternalisasikan
konteks yang berkembang ke dalam sistem TVET maka program TVET berpeluang memperoleh hasil yang baik sejauh asumsi-asumsi
dasar penyelenggaraan TVET dipenuhi syarat minimalnya.
B. Okupasi, Vokasi, Vokasional, Vokasionalisasi