24
TVET Abad XXI
Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
kebutuhan otonomi daerah. Permasalahan ini adalah permasalahan makro pendidikan kejuruanvokasional Indonesia yang tidak dapat
diselesaikan dengan perbaikan-perbaikan mikro semata seperti perbaikan kurikulum, sarana-prasarana, proses pembelajaran,
pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan. Problematika mendasar pendidikan kejuruanvokasional di Indonesia ada pada
tataran kebijakan. Adanya Direktorat Pembinaan SMK tidak cukup mengatur pengembangan pendidikan kejuruanvokasional di
Indonesia karena secara struktural tidak memiliki kewenangan sampai membuat kebijakan ketenagakerjaan.
D. Cakupan Bidang TVET
Kembali pada penetapan UNESCO bahwa Technical and
Vocational Education and Training TVET is concerned with the acquisition of knowledge and skills for the world of work maka
Pendidikan Vokasional sebagai pendidikan untuk dunia kerja memiliki cakupan bidang pendidikan yang sangat luas mulai dari
program studi di perguruan tinggi dengan status yang tinggi sampai pendidikan menengah dengan status yang rendah hingga pelatihan-
pelatihan singkat kompetensi kerja baik formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan di perguruan tinggi dengan status tinggi seperti
pendidikan dokter, pendidikan notaris, pendidikan bisnis, teknik dan sebagainya termasuk dalam cakupan Pendidikan Vokasional sebagai
pendidikan yang konsern pada pemerolehan pengetahuan dan skill untuk okupasi. Semua pendidikan yang diselenggarakan di
perguruan tinggi jika mengorientasikan lulusannya untuk bekerja maka termasuk dalam cakupan bidang Pendidikan Vokasional
TVET.
Disisi lain pendidikan di SMK, politeknik, dan pendidikan keguruan teknik masih dikategorikan sebagai Pendidikan Vokasional
dengan status menengah. Sejauh ini masyarakat vokasional masih banyak salah memahami dimana pendidikan kejuruanvokasional
baru dipahami sebagai pendidikan yang diselenggarakan di SMK dan Politeknik. Bahkan pendidikan di Politeknik masih disebut sebagai
TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
25
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
pendidikan vokasi. Kesalahan dalam memahami konsep pendidikan vokasi pada level pengambil kebijakan sangat merugikan. Mengapa
demikian? Karena akan berdampak banyak secara struktural. Perspektif ini tentu belum sesuai dengan hakikat dari Pendidikan
Vokasional sebagai pendidikan untuk okupasi.
Pemahaman hakikat Pendidikan Vokasional yang hanya dipandang sebagai pendidikan berstatus bawah perlu diluruskan
pemahamannya. Penegakan kembali pemahaman makna Pendidikan Vokasional pada hakikat atau kesejatiannya akan bermanfaat dan
dapat meningkatkan citra Pendidikan Vokasional sebagai pendidikan berkelas. TVET dibutuhkan dalam semua lapisan dan jenis
pendidikan. TVET setidaknya diselenggarakan untuk empat tujuan pokok yaitu: 1 p
ersiapan untuk kehidupan kerja meliputi pengenalan bakat diri peserta didik, pemberian wawasan tentang
pekerjaan-pekerjaan yang dapat mereka pilih; 2 melakukan persiapan awal bagi individu untuk kehidupan kerja meliputi
pengembangan kapasitas diri untuk pekerjaan yang dipilih; 3 pengembangan kapasitas berkelanjutan bagi individu dalam
kehidupan kerja mereka agar mampu melakukan transformasi kerja kapabilitas
selanjutnya; 4 pemberian bekal pengalaman pendidikan untuk mendukung transisi dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya sebagai pilihan bagi setiap individu atau mungkin karena tekanan perubahan pekerjaan lintas kehidupan kerja mereka.
TVET konsern mendidik dan melatih peserta didik dalam proses menemukan jalan bagi setiap individu dalam mengidentifi-
kasi pekerjaan yang cocok untuk dirinya, awal dari pengembangan kapasitas yang diperlukan dalam pekerjaan, dan perbaikan kapasitas
itu menjadi kapabilitas untuk pengembangan berkelanjutan melalui kehidupan kerja sebagai cara untuk menguatkan keberlanjutan
kemampuan kerjanya. Dalam hal ini termasuk menghubungkan dirinya dengan spesialisasi pekerjaan yang cocok untuk karir
mereka. TVET mencakup pendidikan dan pelatihan penyiapan tenaga kerja sesuai kebutuhan dan permintaan lapangan kerja. Merawat
26
TVET Abad XXI
Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional
Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY
karir mereka hingga mencapai posisi yang sesuai dengan jalur kehidupan yang diminati dan dipilihnya.
Di sektor informal usaha rakyat yang berkembang di Indonesia memiliki daya tampung tenaga kerja yang sangat besar sekali.
Pelatihan singkat yang dijalani oleh seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan informal sering tidak mendapat perhatian yang
sepatutnya. Industri rumah tangga misalnya dalam menjalankan usaha masih menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih.
E. Filosofi dan Asumsi TVET