Pendidikan Teknologi dan KejuruanVokasional

TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional 49 Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY masyarakat, peningkatan belajar sepanjang hayat, partisipasi luas dalam pendidikan dan pelatihan, mendorong etika kerja dengan spirit kewirausahaan. Pemerintah dan swasta memanfaatkan TVET sebagai investasi pendidikan dan pelatihan masa depan bukan biaya program dengan pengembalian yang signifikan dalam bentuk tenaga kerja terlatih, produtif, siap berkompetisi secara internasional. 6. Peningkatan kerjasama internasional dalam TVET. Dukungann UNESCO dan ILO, World Bank, OECD sangat dibutuhkan untuk pengembangan TVET Abad XXI. Kerjasama internasional dalam peningkatan kualitas program-program TVET dikembangkan untuk saling mendukung pengembangan berbagai pelatihan skill. Kerjasama utara selatan perlu ditingkatkan terus.

J. Pendidikan Teknologi dan KejuruanVokasional

Selain TVET yang sudah dijadikan nomenklatur UNESCO- UNEVOC dan ILO sebagai pendidikan dan pelatihan teknik dan vokasional untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja, Pendidikan Teknologi dan Vokasional juga digunakan sebagai kajian akademik. Beberapa program pascasarjana di Indonesia menggunakan nama program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yang sering disingkat PTK. Pertanyaan seputar makna PTK sering menjadi bahan diskusi. Apakah yang dimaksudkan dengan Pendidikan Teknologi dan apa pula yang dimaksudkan dengan pendidikan kejuruan? Pertanyaan ini mulai terurai setelah membaca buku Technology and Vocational Education for Sustainable Development karya Margarita Pavlova. Menurut Pavlova 2009, 5 Pendidikan Teknologi dan Pendidikan Vokasional memiliki domain yang berbeda dari lingkungan belajarnya, berbeda konsep pekerjaan dan tujuan pendidikannya. Perbedaan domain antara Pendidikan Teknologi dan Pendidikan Vokasional menjadi penting dipahami sebagai dasar pengembangan substansi pendidikan dan pembela- jarannya. Pandangan Pavlova tentang Pendidikan Teknologi adalah sebagai berikut: 50 TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY Technology Education was seen as a means for developing knowledge, skills, attitudes, and values that allow students to maximise their flexibility and adaptability mainly for their future employment, but also to other aspects of life as well. However, it is claimed e.g. ITEA, 1996 that technology education is a part of general education. Pavlova, 2009:12. In the United Kingdom, for example, Design and Technology Education is an innovation in which technical education has been reintroduced into the secondary school curriculum to ensure technological literacy for all Kimbell et al., 1991. In the United States of America, what was previously called Industrial Education has now been transformed into Technology Education and is recommended for all learners from kindergarten to grade 12. This is undertaken with the aim of making all Americans technologically literate in the twenty- rst century AAAS, 1989. Kere, B.W., 2009: 1319-1325. Pendidikan Teknologi adalah pendidikan yang bertujuan mengembangkan pengetahuan, skill, sikap, dan nilai-nilai peserta didik agar mampu memaksimalkan daya lenturfleksibilitas dan daya adaptasinya terhadap perubahan-perubahan karakteristik pekerjaan yang akan datang termasuk aspek-aspek kehidupan lainnya yang semakin kompleks. Pendidikan Teknologi adalah pendidikan yang bersifat adaptif terhadap perubahan karakteristik pekerjaan. Pendidikan berbasis perubahan yang tidak sekedar pro perubahan. Dalam hal ini Pendidikan Teknologi dapat dikatakan sebagai bagian dari pendidikan umum. Di Inggris Pendidikan Teknologi merupakan inovasi Pendidikan Teknikal yang dikenalkan kembali pada kurikulum sekolah menengah dalam rangka program melek teknologi secara luas. Di Amerika Serikat Pendidikan Teknologi yang sebelumnya disebut pendidikan berhubungan dengan industri direkomendasikan untuk semua pelajar mulai dari taman kanak- kanak sampai dengan SD. Ini dilakukan dengan maksud semua warga Amerika melek teknologi di Abad XXI. Menarik sekali bahwa masyarakat dunia tidak bisa lagi hidup dalam kegagapan teknologi. TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional 51 Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY Semua masyarakat dihadapkan pada suatu keadaan yang harus melek teknologi. Konsep dasar pemanfaatan teknologi adalah untuk pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan atau keinginan melalui rekayasa teknologi. Secara implisit Pendidikan Teknologi adalah pendidikan yang mengarah kepada pengembangan keterampilan pemecahan masalah problem-solving skills. Sedangkan Pendidikan Vokasional adalah pendidikan yang berkaitan dengan keterampilan penggunaan peralatan dan mesin-mesin Sander dalam Pavlova, 2009. Perbedaan ini cukup memberi arahan berpikir bahwa Pendidikan Teknologi dan Kejuruan adalah satu keping mata uang dengan dua sisi yang saling mendukung. Perbedaan dikotomi antara Pendidikan Teknologi dan pendidikan vokasional diuraikan dalam Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan dikotomi Pendidikan Teknologi dan pendidikan kejuruanvokasional No Pendidikan Teknologi Pendidikan Vokasional 1. • Pengetahuan umum • Pengetahuan spesifik 2. • Pengetahuan teoritik • Pengetahuan praktisfungsional 3. • Pemahaman konsep • Kecakapan dalam skill 4. • Kemampuan kreatif • Kemampuan reproduktif 5. • Keterampilan intelektual • Keterampilan fisik 6. • Persiapan untuk hidup dan berkembang • Persiapan untuk bekerja Sumber: Stevenson dalam Pavlova 2009 Stevenson berargumen bahwa dikotomi ini dapat digunakan untuk menata Pendidikan Teknologi dan Pendidikan Vokasional secara lebih baik dan lebih jelas. Berdasarkan Tabel 1 Pendidikan Teknologi di Universitas lebih menekankan pengembangan pengetahuan umum dengan konsep-konsep dan teori secara kreatif. Pengembangan keterampilan berpikir kreatif dengan keterampilan 52 TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY dan kecerdasan intelektual yang kuat menjadi keniscayaan bagi Pendidikan Teknologi. Pendidikan Teknologi harus lebih mengarah- kan pendidikannya untuk persiapan bagi individu untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Teknologi dan pendidikan terus berinteraksi secara multiplier. Perubahan teknologi mempromosikan atau menaikkan permintaan pendidikan dan pendidikan mempromosikan perubahan teknologi. Teori Human Capital menyatakan manusia diukur dalam terminologi nilai moneter. Manusia dipandang sebagai modal atau kapital suatu bangsa. Bangsa yang kaya adalah bangsa yang memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi. Singapore sebagai contoh tidak memiliki suberdaya alam tetapi sangat maju ekonominya karena memiliki sumberdaya manusia dan sistem ekonomi yang berkualitas. Tujuan Pendidikan Teknologi harus relevan dengan kebutuhan ekonomi sebuah bangsa dalam menyiapkan warga masyarakatnya untuk bekerja dan hidup dalam suatu masyarakat. Pendidikan Teknologi dilihat sebagai pengembangan pengetahuan, skills, attitude dan nilai-nilai yang dapat menyebabkan peserta didik dapat memaksimalkan fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap dunia kerja dan untuk masa depannya, termasuk seluruh aspek-aspek kehidupannya secara baik. Empat model teknologi diidentifikasi oleh Mitcham dalam Pavlova 2009 yaitu: 1 Teknologi sebagai objek peralatan, perlengkaan, mesin, perangkat sibernetik; 2 Teknologi sebagai pengetahuan peribahasa, kaidah, teori, pengetahuan keteknikan; 3 Teknologi sebagai proses pembuatan, perancangan, perawatan, penggunaan; 4 Teknologi sebagai kemauanvolition motif, kebutuhan, perhatian. Sering orang terjebak pada istilah teknologi sebagai mesin, peralatan, perangkat teknis semata. Akibatnya teknologi menjadi kerdil. Empat model teknologi yang disebut sebelumnya melengkapi ranah pemikiran kita bahwa kemauan seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih mudah, aman, lebih nyaman, murah, akurat merupakan teknologi sebagai volition. Teknologi sebagai volition TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional 53 Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY penting sekali karena hanya jika ada keinginan dan kemauan seseorang mulai mengembangkan pengetahuan, teori, teknik, perancangan, pembuatan objek atau perangkat mesin sebagai produk teknologi. Dalam zaman informasi kaidah-kaidah, bahasa pemrograman komputer misalnya juga merupakan teknologi strategis yang dibutuhkan. Tanpa software komputer tidak dapat bekerja. Software adalah teknologi komputer dalam bentuk virtual. Rekening Bank dalam bentuk angka-angka rupiah atau dollar juga merupakan teknologi pengganti lembar uang nyata. Berbagai pendekatan Pendidikan Teknologi telah dikembangkan. Pendekatan Pendidikan Teknologi masing-masing memiliki ciri dan penekanan. Pada tahun 1996, perspektif pokok dalam praksis penerapan Pendidikan Teknologi diidentifikasi dalam the Second Jerusalem International Science and Technology Education JISTE Conference dalam Pavlova 2009:14 sebagai berikut. A technical skills approach: pencarian material dan sistem kontrol. A craft approach: menekankan nilai-nilai kultural dan estetika. A technical production approach: mencari pendekatan pada produksi masal dan modern. An engineering apprentice approach: fokus pada penyiapan engineer masa depan. A modern technology approach: memandang bagaimana kealamiahan pekerjaan dimasa depan yang semakin modern. A science and technology approach: dua pendekatan yang saling bertautan antara eksplanasi dan desain pemecahan masalah. A design approach: fokus pada desain yang dilihat sebagai praktik penerapan teknologi. A problem solving approach: fokus pada kebutuhan pemecahan masalah dengan pendekatan lintas disiplin. A practical capability approach: menekankan keaktifan individu dalam berlatih dan belajar mengembangkan kapasitas diri. 54 TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY A technological innovation approach: inovasi teknologi sebagai perubahan sosial di masyarakat. The British Council, 1997. Object craft approach: pengetahuan pendekatan teknologi modern; proses pendekatan desain, dan produk teknis; dan kemauan volition sebagai pendekatan inovasi teknologi. Praksis penerapan Pendidikan Teknologi dari JISTE menggambarkan pendekatan skill, craft, produksi, magang, teknologi modern, sain, desain, pemecahan masalah, kapabilitas praktis, inovasi, dan objek. Kesebelas pendekatan teknologi di atas adalah Model JISTE. Pendidikan dan pelatihan skill teknis digunakan pada proses produksi baik pada pekerjaan tangan hand made seperti proses pembatikan, pematung, pelukis, memasak, dll. Pemanfaatan alat-alat kontrol dalam proses produksi juga membutuhkan skill teknis. Pendekatan kerajinan craft digunakan pada produk-produk budaya membutuhkan estetika tinggi. Lima pendekatan teknologi pertama merupakan pendekatan konvensional. Dan enam pendekatan teknologi berikutnya termasuk pendekatan modern. Bernie Trilling dan Charles Fadel 2009 membangun konstruksi keterpaduan antara Pendidikan Teknologi dan Rekayasa dengan Pendidikan Sain. Pertemuan antara sain dengan rekayasa dan teknologi dimodelkan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel 2009 seperti gambar 3 berikut ini. Model relasi sains dan rekayasa teknologi sangat baik digunakan dalam pengembangan TVET Abad XXI. TVET Abad XXI membutuhkan pengembangan dua sisi yaitu inkuiri dan diskoveri serta desain-desain temuan baru sebagai solusi kemudahan keamanan kenyamanan dan kemanfaatan hidup. TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional 55 Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY Gambar 3. Model Relasi Sains dengan Rekayasa dan Teknologi Sumber: Adaptasi dari Trilling dan Fadel 2009 Sains berangkat dari pertanyaan-pertanyaan baru tentang dunia alami sedangkan rekayasa dan teknologi berangkat dari problematika kebutuhan beradaptasi dengan lingkungan hidup. Sains menggunakan metode penyelidikan dan penemuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Rekayasa dan teknologi menggunakan strategi perancangan dan penemuan solusi atas problematika kehidupan. Produk sains berupa penjelasanekplanasi dan produk rekayasa dan teknologi berupa desain diaplikasikan secara personal atau sosial. Usulan solusi atas permasalahan kebutuhan hidup sebagai bagian dari Pendidikan Teknologi dan Rekayasa diaplikasikan dalam kehidupan sosial serta tindakan- tindakan personal berdasarkan solusi hasil penjelasanekplanasi secara sains. Model Gambar 3 menunjukkan bertemunya antara Pendidikan Sain dengan Pendidikan Teknologi dan Rekayasa. Sains tidak berdiri sendiri, demikian juga teknologi dan rekayasa tidak berdiri sendiri. Riset-riset sains sebaiknya selalu bergandengan 56 TVET Abad XXI Filosofi,Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional Dr. Putu Sudira, M.P. - FT UNY dengan riset rekayasa dan teknologi sehingga hilirisasi hasil-hasil penelitian dapat berhasil lebih sempurna.

K. Pendidikan Dunia Kerja