MUATAN RENCANA Lingkup Pekerjaan

KAK RDTR PURBASARI , Halaman 6 dari 21 pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi, danatau daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang ditentukan melalui kajian lingkungan hidup strategis. 4. Perumusan Konsep RDTR Perumusan konsepsi rencana detail dilakukan dengan: - Mengacu pada RTRW Kabupatenkota - Mengacu pada Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang - Memperhatikan RPJP dan RPJM kabupatenkota Konsep RDTR dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternative konsep pengembangan, yang berisi: - Tema dan prinsip penataan ruang wilayah perencanaan - Penjabaran konsep pengembangan kabupatenkota kepada wlayah perencanaan.

B. MUATAN RENCANA

Muatan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan terdiri atas: 1. Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan dirumuskan dengan mempertimbangkan: - keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah kabupatenkota; - fungsi dan peran wilayah perencanaan; - potensi investasi; - kondisi sosial dan lingkungan wilayah perencanaan; - peran masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan; dan - prinsip-prinsip yang merupakan penjabaran tujuan tersebut. 2. Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang berfungsi: - sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial, ekonomi, serta kegiatan pelestarian fungsi lingkungan dalam wilayah perencanaan; - sebagai dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang; - sebagai dasar penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; - sebagai dasar penyusunan rencana jaringan prasarana RDTR. Rencana pola ruang RDTR terdiri atas: - Zona Lindung yang meliputi:  zona Hutan Lindung;  zona yang memberikan perlindungan terhadap zona bawahannya, yang meliputi zona bergambut dan zona resapan air;  zona perlindungan setempat, yang meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, zona sekitar danau atau waduk, zona sekitar mata air;  zona ruang terbuka hijau RTH kota, yang antara lain meliputi taman RT, taman RW, taman kota dan pemakaman;  zona suaka alam dan cagar budaya;  zona rawan bencana alam, yang antara lain meliputi zona rawan tanah longsor, zona rawan gelombang pasang, dan zona rawan banjir; KAK RDTR PURBASARI , Halaman 7 dari 21 Zona ini digambarkan dalam peta terpisah;  zona lindung lainnya - Zona Budidaya yang meliputi:  zona perumahan yang dapat dirinci ke dalam perumahan dengan kepadatan: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah; Bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam rumah susun, rumah kopel, rumah deret, rumah tunggal, rumah taman, dan sebagainya;  zona Purbasari dan jasa yang meliputi Purbasari jasa deret dan Purbasari jasa tunggal; Bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, dan sebagainya;  zona perkantoran yang meliputi perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta;  zona sarana pelayanan umum yang meliputi sarana pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan umum transportasi, sarana pelayanan umum kesehatan, sarana pelayanan umum olahraga, sarana pelayanan umum sosial budaya, sarana pelayanan umum peribadatan;  zona industri yang meliputi industri kimia dasar, industri mesin dan logam dasar, industri kecil, dan aneka industri;  zona Ruang Terbuka Non Hijau RTNH;  zona khusus yang selalu ada di wilayah perkotaan namun tidak termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 6 meliputi zona untuk keperluan pertahanan dan keamanan, zona Instalasi Pembuangan Air Limbah IPAL, zona Tempat Pengolahan Akhir TPA, dan instalasi penting lainnya; dan  zona lainnya yaitu: zona yang tidak selalu ada di kawasan perkotaan antara lain seperti pertanian, pertambangan, dan pariwisata. 3. Rencana Jaringan Prasarana Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jaringan prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur RTRW KabupatenKota. Materi dari rencana jaringan prasarana RDTR meliputi : 1. Rencana Jaringan Pergerakan Rencana jaringan pergerakan dalam RDTR merupakan seluruh jaringan primer dan jaringan sekunder pada wilayah perencanaan yang meliputi: jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan,dan jaringan jalan lain nya yang tidak termasuk dalam jaringan pergerakan yang direncanakan dalam RTRW, terdiri atas: - jaringan jalan arteri primer dan sekunder; - jaringan jalan kolektor primer dan sekunder; - jaringan jalan lokal primer dan sekunder; - jaringan jalan lingkungan sekunder; - jaringan jalan lainnya yang meliputi : o jalur kereta api termasuk kereta bawah tanah,monorail,dan stasiun o jalur pelayaran untuk kegiatan angkutan sungai, danau, penyebrangan, dan pelabuhan dermaga pada wilayah perencanaan jika ada; KAK RDTR PURBASARI , Halaman 8 dari 21 o jalan masuk dan keluar terminal barang serta terminal orang penumpang sesuai ketentuan yang berlaku terminal tipe A, B dan C hingga pangkalan angkutan umum; o jaringan jalan moda transportasi umum jalan masuk dan keluarnya terminal barang orang hingga pangkalan angkutan umum dan halte; jalan masuk dan keluar parkir; o sistem jaringan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. 2. Rencana Pengembangan Jaringan EnergiKelistrikan Rencana pengembangan jaringan energilistrik menjabarkan tentang jaringan distribusi dan pengembangannya berdasarkan prakiraan kebutuhan energilistrik di wilayah perencanaan yang terdiri atas: - jaringan subtransmisi yang berfungsi menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar pembangkit menuju jaringan distribusi primer gardu induk yang terletak di wilayah perencanaan jika ada; - jaringan distribusi primer jaringan SUTUT, SUTET, SUTT berfungsi menyalurkan daya listrik dari jaringan subtransmisi menuju jaringandistribusi sekunder, infrastruktur pendukung pada jaringan distribusiprimer meliputi : o gardu induk berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan subtransmisi 70-500 kv menjadi tegangan menengah 20 kv o gardu hubung berfungsi membagi daya listrik dari gardu induk menuju gardu distribusi; jaringan distribusi sekunder berfungsi untuk menyalurkan menghubungkan - daya listrik tegangan rendah ke konsumen, infrastruktur pendukung pada jaringan distribusi sekunder adalah gardu distribusi yang berfungsi menurunkan tegangan primer 20 kv menjadi tegangan sekunder220v380 v; - penjabaran jaringan pipa minyak dan gas bumi, di wilayah perencanaan jika ada; sesuai UU no.20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, Kepmen ESDM no. 865 tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan 3. Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas: - rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi berupa lokasi pusat automatisasi sambungan telepon; - kebutuhan penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel dari jari ngan kabel primer hingga jaringan kabel sekunder, termasuk penyediaan: o stasiun telepon otomat; o rumah kabel; o kotak pembagi; - kebutuhan penyediaan telekomunikasi telepon selular, termasuk penyediaan infrastruktur telepon nirkabel berupa lokasi menara telekomunikasi termasuk menara Base Transceiver Station BTS; - rencana sistem televisi kabel seperti stasiun transmisi dan jaringan KAK RDTR PURBASARI , Halaman 9 dari 21 kabel distribusi; - rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi dan rencana jaringan serat optik. 4. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan sistem penyediaan air minum, yang terdiri atas: - sistem penyediaan air minum wilayah perencanaan mencakup sistem jaringan perpipaan; - bangunan pengambil air baku; - seluruh pipa transmisi air baku dan instalasi produksi; - seluruh pipa unit distribusi hingga persil; - seluruh bangunan penunjang dan bangunan pelengkap; dan - bak penampung. tenKotadur Penyusunan 5. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas: - sistem jaringan drainase untuk mencegah genangan di wilayah perencanaan; - rencana kebutuhan sistem drainase, terdiri atas: rencana jaringan primer, sekunder, tersier, dan lingkungan di wilayah perencanaan; dan - kondisi topografi di wilayah perencanaan yang berpotensi terjadi genangan maka perlu dibuat: o kolam retensi o sistem pemompaan iii. pintu air 6. Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah Prasarana dan sarana air limbah dilakukan melalui sistem pembuangan air limbah setempat onsite dan atau terpusat offsite Sistem pembuangan air limbah terpusat,terdiri atas: - seluruh saluran pembuangan - bangunan pengolahan air limbah Sistem pembuangan air limbah setempat, terdiri atas: - bak septik septic tank - IPLT instalasi pengolahan lumpur tinja 7. Penyediaan prasarana lainnya. Direncanakan melalui penyediaan dan pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan wilayah perencanaan, contoh: wilayah perencanaan yang memiliki kawasan rawan bencana wajib menyediakan rencana jalur evakuasi bencana yang terdiri atas : - jalur evakuasi bencana escape way untuk skala kabupatenkota, kawasan, maupun lingkungan dan direncanakan untuk segala jenis bencana yang mungkin terjadi; - jalur evakuasi bencana dapat dengan memanfaatkan jaringan jalan yang sudah ada dengan memperhatikan kapasitas jalan. Rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan digambarkan dengan ketentuan sebagai berikut: KAK RDTR PURBASARI , Halaman 10 dari 21 a. Peta rencana jaringan prasarana memuat: o jaringan jalan yang terdiri dari beberapa kelas dan tingkat jalan yang terdapat dalam wilayah perencanaan; o sistem prasarana wilayah lainnya digambarkan pada satu lembar peta wilayah perencanaan secara utuh dan dapat digambarkan masingmasing pada peta tersendiri; o sistem jaringan prasarana jalan harus digambarkan mengikuti trase jalan yang sebenarnya. b. Rencana jaringan prasarana digambarkan dengan ketelitian peta skala minimum 1:5.000 c. Penggambaran peta rencana jaringan prasarana bagian dari wilayah kabupatenkota harus mengikuti peraturan perundangan-undangan terkait pepemetaan rencana tata ruang sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang ditentukan oleh instansi yang berwenang dan mengikuti peraturan perundangan-undangan terkait lainnya; d. Pada kawasan perkotaan di kabupaten yang secara fisik, ekonomi, dan social sudah mendekati kriteria kota otonom, maka wilayah perencanaan yang disusun rencana detailnya harus dibagi menjadi beberapa wilayah perencanaan sesuai dengan fungsi kawasan homogenitas fungsi; e. Penyusunan RDTR pada wilayah perencanaan sebagaimana dimaksud huruf d bisa dilakukan keseluruhan wilayah perencanaan atau parsial pada tiap wilayah perencanaan.

C. PENETAPAN