2.3 Keputusan Pembelian
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Menurut Schiffman
dan Kanuk dalam Tatik,2008:15, pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu system yang terdiri dari input, proses dan output. Keputusan
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli.
Keputusan pembelian merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan
berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi
pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
2.3.2 Jenis-jenis Perilaku Keputusan Pembeli
Perilaku pembelian dapat dikelompokkan menjadi empat tipe perilku
pembelian yaitu:
1. Pembelian kompleks, adalah perilaku pembelian konsumen dalam situasi
yang bercirikan keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan
melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan
membeli. Penawaran produk dengan tipe pembelian ini biasanya juga memiliki variasi yang banyak baik dalam fitur maupun harganya.
2. Pembelian mengurangi ketidakcocokan, adalah perilaku pembelian
konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek. Tingkah
laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli dan
beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek. 3.
Pembelian kebiasaan, adalah perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan konsumen rendah dan perbedaan merek sedikit. Dalam
pembelian ini pembeli tidak banyak melakukan aktivitas pencarian informasi ataupun evaluasi produk, dan perbedaan merek dari produk yang
ditawarkan sedikit. 4.
Pembelian mancari-variasi, adalah perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan.
Pembelian ini dilakukan karena konsumen ingin mendapatkan variasi
produk dari produk yang telah dikonsumsinya. Mereka melakukan sedikit perbandingan dan cepat melakukan pembelian.
2.3.3 Peran Keputusan Pembelia