2. Faktor Psikologis
Menurut Suharno dan Yudi Sutarno 2010:90 faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri seseorang dan menentukan bagaimana mereka
memilih dan mengkonsumsi produk. 1.
Motivasi Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi seseorang ditentukan oleh kebutuhan yang ada dalam dirinya, kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang
bertindak. Ada lima tingkatan kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan bersosialisasi dengan masyarakat sekitas, kebutuhan
akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. 2.
Persepsi Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Konsumen akan memberikan persepsi terhadap rangsangan yang diberikan oleh
pemasar baikmenyangkut produk, harga, promosi, dan distribusi. Pemasar perlu mengelola persepsi konsumen agar dapat dipastikan persepsi tersebut positif
terhadap produk yang ditawarkan. 3.
Pembelajaran Pembelajaran adalah perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respon dan penguatan. Percobaan produk tertentu juga merupakan media agar pembelajaran
terjadi, sehingga jika konsumen memiliki pengalaman yang menarik tentang suatu
produk maka di masa yang akan mendatang mereka akan membeli produk tersebut.
4. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan adalah suatu pola yang diorganisasi melalui pengetahuan yang kemudian dipegang oleh individu sebagai kebenaran dalam hidupnya. Sikap
sebagai evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Menurut Pandji Anoraga 2009:227 perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar diri manusia eksternal dan
faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia internal. Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial sedangkan faktor-faktor internal yang
utama adalah faktor pribadi dan psikologis Faktor budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan
simbol-simbol. Setiap budaya terdiri dari sub-subbudaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-
anggotanya. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras, dan daerah geografis. Kelas sosial dalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah hierarki memiliki nilai, minat, dan perilaku yang relatif sama.
Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Kelompok referensi adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Para anggota keluarga juga
dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan
status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Faktor pribadi meliputi usia dan tingkat daur hidupnya, pekerjaannya,
kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan,
dam sikap. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu.
Persepsi adalah proses memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan masukan- masukan informasi oleh seseorang untuk menciptakan sebuah gambaran yang
bermakna tentang dunia. Pembelajaran menunjukkan perubahan dalam perilaku seorang individu yang bersumber pada pengalaman. Keyakinan merupakan suatu
gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan
emosional, dan kecenderungan berbuat dan bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan.
Menurut Philip Kotler dalam Sunarto 2006:83 perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Budaya merupakan penentu perilaku yang paling mendasar. Anak-anak
mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama,
kelompok, ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk
segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Pada dasarnya semua
masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem dimana anggota yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak
dapat mengubah keanggotaan mereka. Selain faktor budaya perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur.
Yaitu menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan
untuk mengikuti kebiasaankelompok yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang. Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek peneliti yang luas. Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok keluarga,
klub, organisasi. Kedudukan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup, dimana orang pembeli
barang dan jasa berbeda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya, banyak ragam makanan selama tahun-tahun
pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan
usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Pemasar sering memilih kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka. Pekerjaan
seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata produk
dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tetentu. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,
dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Masing- masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku
pembeliannya. Faktor psikologis terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran serta
keyakinan dan pendirian. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai
tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang uuntuk bertindak. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang
individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Pembelajaran
meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya
kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sikap menempatkan
semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi ob jek tersebut.
2.3 Keputusan Pembelian
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Menurut Schiffman
dan Kanuk dalam Tatik,2008:15, pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu system yang terdiri dari input, proses dan output. Keputusan
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli.
Keputusan pembelian merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan
berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi
pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.