h. Perubahan Psikologis Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan
mobilitas dan imobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi, perubahan dalam mekanisme tulang, dan lain-lain.
2. Analisa Data
Analisa Data menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada atau resiko terjadinya masalah Potter Perry,2005.
Kemungkinan data yang ditemukan : 1.
Gangguan dalam pergerakan 2.
Keterbatasan dalam pergerakan 3.
Menurunnya kekuatan otot 4.
Nyeri saat pergerakan 5.
Kontraksi dan atrofi otot 6.
Kesulitan membolak-balik posisi 7.
Dispnea setelah beraktivitas 8.
Gerakan bergetar 9.
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus 10.
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar 11.
Keterbatasan rentang pergerakan sendi 12.
Ketidakstabilan postur 13.
Pergerakan lambat 14.
Pergerakan tidak terkoordinasi 15.
Tremor akibat pergerakan NANDA, 2012
3. Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan kesejajaran tubuh dan mobilisasi aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data selama pengkajian.
Analisa menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada atau resiko terjadi masalah Potter Perry, 2005 .
Diagnosa keperawatan NANDA untuk ketidaktepatan mekanika tubuh dan hambatan mobilisasi :
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan :
1. Kesejajaran tubuh yang buruk
2. Penurunan mobilisasi
Resiko cedera yang berhubungan dengan :
1. Ketidaktepatan mekanika tubuh
2. Ketidaktepatan posisi
3. Ketidaktepatan
teknik Pemindahan
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :
1. Penurunan rantang gerak
2. Tirah baring
3. Penurunan kekuatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan:
1. Stasis sekresi paru
2. Ketidaktepatan posisi tubuh
Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan :
1. Penurunan pengembangan
Paru 2.
Penumpukan sekresi paru 3.
Ketidaktepatan posisi tubuh
Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan :
1. Pola napas tidak simetris
2. Penurunan pengembangan paru
3. Penumpuka sekresi paru
Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan :
1. Keterbatasan mobilisasi
2. Tekanan permukaan kulit
3. Gaya gesek
Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan :
1. Keterbatasan mobilisasi
2. Resiko infeksi
3. Retensi urin
Resiko infeksi yang berhubungan dengan :
1. Stasisnya sekresi paru
2. Kerusakan integritas kulit
3. Stasisnya urin
Inkontinensia total yang berhubungan dengan :
1. Perubahan pola eliminasi
2. Keterbatasan mobilisasi
Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan:
1. Penurunana asupan cairan
Ketidakefektifan koping individu yang berhubungan
dengan :
1. Pengurangan
tingkat aktivitas
2. Isolasi social
Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan :
1. Keterbatasan mobilisasi
2. Ketidaknyamanan
4.Perencanaan
Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori dari
perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota tim perawat kesehatan
lainnya, menelaah literatur yang berkaitan memodifikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien dan
penatalaksanaan klinik. Potter Perry, 2005 Diagnosa keperawatan : Hambatan mobilitas fisik
Faktor yang berhubungan : 1.
Intoleran aktivitas 2.
Ansietas 3.
Kontraktur 4.
Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia 5.
Fisik tidak bugar 6.
Penurunan ketahanan tubuh 7.
Penurunan kendali otot 8.
Penurunana massa otot 9.
Penurunan kekuatan otot 10.
Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik 11.
Ketidaknyamanan 12.
Kaku sendi
13. Kerusakan integritas struktur tulang
14. Gangguan muskuloskeletal
15. Gangguan neuromuskuloskeletal
16. Nyeri
17. Program pembatasan gerak
18. Keengganan memulai pergerakan
19. Gangguan sensoriperseptual
NANDA, 2012 Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil : 1.
Meningkatkanmempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
2. Mempertahankan posisi fungsional
3. Meningkatkan kekuatanfungsi yang sakit dan
mengkompensasi bagian tubuh 4.
Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan Aktivitas
Intervensi Rasional
Mandiri
1. Kaji derajat imobilitas yang
dihasilkan oleh
cederapengobatan dan
perhatikan persepsi
pasien
terhadap imobilisasi.
2. Dorong partisipasi pada aktivitas
terpeutikrekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan contoh
:radio, tv, Koran, kunjungan keluargateman
3. Instruksikan pasien untukbantu
dalam rentang gerak pasifaktif pada ekstremitas yang sakit dan
yang tak sakit 1.
Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan keterbatasan fisik
actual
, memerlukan
informasiintervensi untuk
meningkatkan kemajuan
kesehatan 2.
Memberikan kesempatan
untuk mengeluarkan energi, memfokuskan
kembali perhatian, meningkatkan rasa
kontrol diriharga diri, dan membantu
menurunkan isolasi sosial
3. Meningkatkan aliran darah ke
otot dan
tulang untuk
meningkatkan tonus
otot, mempertahankan gerak sendi,
mencegah kontrakturatrofi.
4. Bantudorong perawatan
dirikebersihan contoh : mandi, mencukur
5. Awasi TD dengan melakukan
Aktivitas
6. Auskultasi bising usus
Kolaborasi
7. Konsul dengan ahli terapi fisik
4. Meningkatkan kekuatan otot
dan sirkulasi dan meningkatkan kesehatan diri langsung
5. Hipotensi postural adalah
masalah umum menyertai tirah
baring lama dan dapat memerlukan
intervensi khusus
6.Tirah baring, penggunaan analgesik,
dan perubahan
dalam kebiasaan diet dapat memeperlambat
peristaltik dan menghasilkan konstipasi
7. Sebagai program latihan dan
mempertahankanmeningkatk an mobilitas
4. Asuhan Keperawatan Kasus