Pasar Modal Saham Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasar Modal

Pasar modal merupakan lembaga perantara intermediaries yang berperan penting dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat diartikan sebagai tempat untuk memperjualbelikan sekuritas yang memiliki umur lebih dari satu tahun. Tempat terjadinya transaksi jual beli sekuritas disebut bursa efek. Situmorang 2008:3 menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefenisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan sekuritas jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri stocks maupun hutang bonds, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. 2.2 Instrumen Pasar Modal Objek yang menjadi instrumen dalam kegiatan jual beli di pasar modal adalah berupa surat-surat berharga yang disebut efek. Menurut Tandelilin 2001:39, jenis sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek adalah: a. Saham biasa b. Saham preferen c. Obligasi d. Obligasi konversi e. Right issue 8 f. Waran g. Reksadana. Saham merupakan surat beukti bahwa kepemimpinan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa: a. Dividen, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan habelinya c. Manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan, dan khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

2.3 Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan salah satu alat penting yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Untuk melakukan analisis rasio ini, dihitung rasio keuangan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Menurut Djarwanto, 2000:123, “Yang dimaksud dengan “ratio” dalam analisa laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur- unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.” 9

2.3.1 Return On Assets ROA

Return On Asset ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktivanya sehingga menghasilkan pendapatan. ROA mengukur efektivitas dalam menghasilkan laba melalui aktiva perusahaan. Rumus : ROA = Laba bersih x 100 Total Aktiva

2.3.2 Return On Equity ROE

Return On Equity ROE atau sering disebut dengan rentabilitas modal sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri Harjito, 2001:60. ROE membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas. Dimana rasio ini menunjukkan kemampuan untuk menghasilkan laba berdasarkan ekuitas pemegang saham. Return On Equity ROE digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelolah modal yang tersedia untuk memperoleh net income. Brigham dan Daves 2004 : 20 mengemukakan bahwa ultimately, the most important, or ‘bottom line’, accounting ratio is the ratio of net income to common equity, which measure the return on common equity ROE. Stockholder invest to get a return on their money, and those ratio tells how well they are doing in an accounting sense. Rasio keuangan yang paling penting adalah rasio yang membandingkan laba bersih dengan ekuitas pemegang saham yang disebut dengan tingkat pengembalian atas ekuitas. Pemegang saham berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan atas dana yang diinvestasikan dan rasio tingkat pengembalian atas ekuitas atau return on equity ROE mengindikasikan seberapa 10 baik perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham secara akuntansi. The return on equity ROE ratio measure the average return on firm’s capital contribution from its owner for a corporation, that means the the contributions of common stockholders. Its indicates how many dollars of income were produced for each dollar invested the common stockholders, Gallagher dan Andrew 2003 : 102. Semakin tinggi ROE menggambarkan semakin baik manajemen perusahaan karena pasar modal yang dikelola dapat menghasilkan pendapatan yang optimal. Rumus : ROE = Laba Bersih x 100 Ekuitas 2.3.3 Debt to Equity Ratio DER Rasio DER dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder equity yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham dalam bentuk dividen. Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban hutang. Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Rumus : DER = Total Hutang Total Modal Sendiri 11

2.4 Saham

Saham stock atau share dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan, sehingga para pemegang saham berhak menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Para pemegang saham juga berhak memperoleh dividen yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang saham pun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Menurut Brealey, Myers dan Marcus 2007 : 160 mengemukakan bahwa saham biasa merupakan investasi yang beresiko. Bisa dipahami investor tidak senang jika terikat pada perusahaan tertentu selamanya. Maka perusahaan besar biasanya mengatur saham mereka terdaftar pada bursa saham yang memungkinkan investor memperdagangkan saham yang ada di antara sesama mereka. A. Jenis Saham 1 Dari segi peralihan • Saham atas tunjuk bearer stocks Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham 12 tersebut. Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya. • Saham atas nama registered stocks Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu. 2 Dari segi hak tagih • Saham biasa common stocks Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh dividend akan didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi. B. Keuntungan dan Kerugian Saham Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham: 1 Devidend, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. 2 Capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain, Tetapi ada juga beberapa resiko yang akan dihadapi pemodalan dengan kepemilikan saham, yaitu : 1Tidak mendapat dividend Perusahaan akan membagikan dividend jika operasi perusahaan mengalami keuntungan, dengan demikian perusahaan tidak akan membagikan 13 dividend jika mengalami kerugian. Potensi keuntungan investor untuk mendapatkan dividend ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2 Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham tidak selalu investor mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijual. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual rendah dari harga beli, dinamakan capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang membesar seiring menurunnya harga saham maka investor rela menjual saham dengan harga rendah cut loss. C. Saham di-delist dari bursa delisting Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividend secara berturut- turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan dibursa efek pada umumnya.

2.5 Harga Saham