22 Growth
merupakan kemampuan perusahaan untuk tumbuh. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Sudarsi 2002 mengemukakan bahwa growth tidak berpengaruh
terhadap dividend payout ratio, penelitian lain yang dilakukan oleh D Agus Harjito dan Ambang Aries Yudanto 2008 mengemukakan bahwa, growth mempengaruhi
dividend payout ratio secara negatif dan signifikan.
Size merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu
perusahaan. penelitian yang dilakukan Sutrisno 2009 mengemukakan bahwa size tidak berpengaruh kepada dividend payout ratio. Sedangkan Penelitian yang
dilakukan Nurfauziah 2007 mengemukakan bahwa size berpengaruh positif dan signifikan. Begtu pula penelitian yang dilakukan Sisca christianty dewi 2008
mendukung penelitian yang dilakukan Nurfauziah 2007 yang mengemukakan bahwa size berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah terdapat perbedaan hasil penelitian atau research gap antara variabel cash position
, debt to equity rati, profitabilitas dan size terhadap dividend payout ratio. Dari rumusan masalah tersebut, maka diajukan pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimana pengaruh cash position terhadap dividend payout ratio ? 2 Bagaimana pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio ?
3 Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap dividend payout ratio ?
23 4 Bagaimana pengaruh growth terhadap dividend payout ratio ?
5 Bagaimana pengaruh size terhadap dividend payout ratio ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: 1 Pengaruh cash position terhadap dividend payout ratio.
2 Pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. 3 Pengaruh profitabilitas terhadap dividend payout ratio.
4 Bagaimana pengaruh growth terhadap dividend payout ratio. 5 Bagaimana pengaruh size terhadap dividend payout ratio.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan dividend payout
ratio. 2. bagi
investor, penelitian
ini sebagai
pertimbangan meningkatkan
kesejahteraannya dengan cara mengharapkan return dalam bentuk dividend maupun capital gain.
24
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan urutan penyajian dari masing-masing bab secara rinci, singkat dan jelas serta diharapkan dapat mempermudah dalam memaknai
laporan penelitian. Adapun sistematika penelitian adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah yang mendasari disusunnya penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendasari penelitian yaitu konsep Deviden Payout Ratio, faktor-faktor
yang mempengaruhi Deviden Payout Rati, kerangka pikir penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan.
25 BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai analisis deskriptif dari obyek
penelitian serta analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup di mana penulis menyimpulkan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.
26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Landasan Teori
2.1.1.1. Teori Keagenan Agency Theory
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang principal memerintah orang lain agent untuk melakukan suatu jasa atas
nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan
yang sama untuk memaksimumkan utilitas, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan principal Hendriksen, 2000.
Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antar pemegang saham,
kreditur dan manajer disebabkan adanya hubungan keagenan atau agency
relationship. Pihak
prinsipal dapat
membatasi perbedaan
kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang layak kepada agen dan harus bersedia
mengeluarkan biaya
pengawasan atau
monitoring cost
untuk mencegah
penyimpangan hazard dari agen.