8 kesehatan yang disembunyikan oleh tertanggung yang merupakan bentuk
pelanggaran yang dikenal dalam perjanjian asuransi jiwa, dengan judul “PRINSIP UTMOST GOOD FAITH DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN
ASURANSI JIWA PT. ASURANSI JIWASRAYA PERSERO DI REGIONAL OFFICE SEMARANG.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penulisan Tesis ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah cacat kesehatan tersembunyi merupakan pelanggaran prinsip Utmost Good Faith ?
2. Bagaimana akibat hukum klaim asuransi, apabila terdapat cacat kesehatan tersembunyi dalam perjanjian asuransi jiwa, jika dihubungkan dengan prinsip
Utmost Good Faith ? 3. Bagaimana penyelesaian sengketa klaim asuransi dalam perjanjian asuransi
jiwa yang diketahui terdapat cacat kesehatan tersembunyi ?
3. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai kejujuran yang sempurna itikad terbaik dalam perjanjian asuransi
jiwa, sedangkan tujuan secara khusus adalah :
9
1. Untuk mengetahui kriteria pelanggaran prinsip Utmost Good Faith dalam
perjanjian asuransi jiwa. 2. Untuk mengetahui akibat hukum klaim asuransi, apabila ada cacat kesehatan
tersembunyi dalam perjanjian asuransi jiwa, dalam hubungan dengan prinsip
Utmost Good Faith.
3. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa jika terjadi klaim terhadap perjanjian asuransi jiwa yang diketahui terdapat cacat kesehatan tersembunyi.
4. Kegunaan Penelitian
Penelitian Tesis ini diharapkan dapat membawa manfaat kegunaan yaitu : 1.
Kegunaan Secara Teoritis Penulis berharap hasil penelitian mampu memberikan kontribusi bagi
perkembangan hukum khususnya hukum asuransi. 2. Kegunaan Secara Praktis
Selain kegunaan secara teoritis, hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan juga mampu memberikan sumbangan praktis yaitu :
1. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dengan masalah asuransi khususnya calon tertanggung dan lembaga asuransi mengenai
pentingnya prinsip utmost good faith, khususnya informasi mengenai
kesehatan tertanggung. 2. Memberikan informasi kepada para peneliti untuk bahan penelitian lanjutan
atau bagi yang memerlukan.
10
5. Sistematika Penulisan Tesis