Standar Pelayanan Minimal. Mochammad Chaerani D

Gambar 4.1 Denah Ruang Kantor Wilayah VI DJBC Semarang Sumber : Denah Lakip 2005 dan Observasi Lokasi Penelitian

2. Standar Pelayanan Minimal.

Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Semarang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di daerah yang membawahi wilayah kerja daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. KEP-07BC2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Laksana Kepabeanan dibidang Impor dan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No.P-93BC2005, terdapat standar pelayanan minimal SPM bagi pelayanan PIB jalur hijau di seluruh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai termasuk Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan Bidang Penyidikan dan Pencegahan Penyelundupan Bidang Verifikasi Bidang Audit Bagian Umum Kepala Kantor Wilayah Bidang Kepabeanan dan Cukai LOKET DEPAN BELAKANG AULA Cukai Semarang. SPM tersebut meliputi Prosedur, persyaratan pelayanan PIB jalur hijau, jangka waktu pelayanan dan besarnya biaya pelayanan PIB jalur hijau. Adapun SPM PIB jalur hijau di Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Semarang sebagai berikut : a. Prosedur 1. Importir menghitung sendiri self assessment atas bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus di bayar pada PIB. 2. Importir mengajukan PIB melalui aplikasi Electronic Data Interchange untuk mendapatkan nomor aju PIB. 3. Importir Menyerahkan PIB hard copy ke loket PIB jalur hijau di bidang Verifikasi. 4. Petugas penerimaan dokumen melakukan penelitian atas kelengkapan, validitas, dan kebenaran pengisian dokumen PIB jalur hijau. 5. Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen atau verifikator melakukan pemeriksaan klasifikasi tarif bea masuk dan menetapkan nilai pabean atau harga barang impor. 6. Apabila ditemukan kesalahan dalam menentukan klasifikasi tarif bea masuk atau nilai pabean maka diterbitkan Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk Dan Pajak Impor Lainnya untuk dikirimkan ke perbendaharaan untuk dilakukan penagihan kepada impotrir yang bersangkutan. 7. Apabila ditemukan ketidakjelasan atau ada keraguan atas kebenaran atau kewajaran berat dan jenis barang impor atau adanya barang yang diatur tata niaganya sesuai dengan peraturan yang berlaku maka PIB akan dilakukan rekomendasi untuk di audit ke Bidang Audit. 8. Apabila ditemukan barang yang dibatasi peredarannya atau dilarang yang terdapat dalam peraturan larangan dan pembatasan maka akan dilakukan rekomendasi penegahan ke Bidang Penyidikan dan Pencegahan penyelundupan. b. Persyaratan Pada setiap importer yang melakukan kegiatan importasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Status importir adalah perorangan atau badan usaha yang berbadan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Terdaftar dalam registrasi importer di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mengakses aplikasi Elektronic Data Interchange. 3. Memiliki Angka Pengenal Importir API dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau Depertemen Perdagangan, sebagai importer umum API- U, importer produsen API-P, atau importer tertentu API-T. 4. Bagi Barang impor yang berupa produk makanan dan obat-obatan harus mendapatkan surat persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan POM. 5. Bagi barang impor berupa barang bekas harus mendapatkan persetujuan impor dari Menteri Perdagangan RI cq. Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan harus mendapatkan sertifikat pemeriksaan barang bekas used dari surveyor. 6. Bagi barang impor yang berupa tumbuhan atau hewan dalam bentuk asal harus mendapatan ijin masuk melalui pemeriksaan karantina tumbuhan dan hewan. 7. Bagi barang impor berupa limbah harus mendapatkan ijin dari Menteri Perdagangan RI cq. Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan hanya boleh dilakukan oleh importer tertentu serta dibaah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup. c. Jangka Waktu Pelayanan 1. Importir setelah memasukkan data PIB ke aplikasi EDI, paling lambat 3 hari harus menyerahkan hardcopy PIB ke bidang Verifikasi. 2. Petugas penerimaan dokumen melakukan penelitian atas kelengkapan, validitas, dan kebenaran pengisian dokumen PIB jalur hijau paling lama 1 hari kerja. 3. Dalam hal diterbitkan informasi nilai pabean INP, Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen atau verifikator paling lama 3 hari kerja dapat menerbitkan INP dan importer wajib menyerahkan Deklarasi Nilai Pabean DNP atas penerbitan INP dalam waktu paling lama 7 hari kerja. 4. Apabila terdapat kesalahan kasifikasi tariff dan nilai pabean, Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen atau verifikator menerbitkan surat pemberitahuan kekurangan pembayaran bea masuk paling lama maksimal 10 hari kerja. 5. Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen atau verifikator, mempunyai waktu maksimal 30 hari kerja untuk memutuskan hasil final pemeriksaan PIB jalur hijau. d. Besarnya Biaya Pelayanan Berdasarkan pada UU No. 20 tahun 1997 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak dan PP No. 44 tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Keuangan maka besarnya biaya jasa pelayanan PIB Electronic Data Interchange besarnya biaya per PIB adalah Rp. 100.000, 00. sedangkan PIB manual sebesar Rp. 50.000, 00. Secara lengkap proses pelayanan PIB jalur hijau dapat dilihat flow chart pada gambar 4.2 di bawah ini : Sistem Aplikasi Pelayanan Impor Download PIB Mandatory Check Analyzing Point Nomor Pendaft. PIB Reject PIB : 1. Izin pembatasan tidak dipenuhi dalam 3 hr kerja 2. Pemberitahuan barang larangan Tidak masuk analyzing point E D I E D I Network Network E D I E D I Network Network PIB Modul PIB Importir Modul PIB Importir Jalur Hijau SPPB Berkas PIB Verifikator INPDNP Penetapan SPKPBM SPKPBM SSPCP Jaminan 3 hr 3 hr 7 hr 3 hr Total hari kerja : SPPB - Penetapan SPKPBM = 14 DISDOK 1 hr Max. 10 hr FILE Penetapan PIB Jalur Hijau 30 hr Keterangan : 1. PIB : Pemberitahuan Impor Barang. 2. EDI : Electronic Data Interchange. 3. Mandatory Check : Pemeriksaan Menyeluruh. 4. Analyzing Point : Analisis Resiko. 5. Reject : Ditolak. 6. SPPB : Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Impor. 7. DISDOK : Bagian Distribusi Dokumen. 8. Verifikator : Petugas Pemeriksa Ulang. 9. INP : Informasi Nilai Pabean. 10. DNP : Deklarasi Nilai Pabean. 11. SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembanyaran Bea Masuk. 12. SSPCP : Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak dalam Rangka Impor. Gambar 4.2 Flowchart Tata Kerja PIB EDI

3. Susunan Organisasi Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan