Keamanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan Keterbukaan mengenai rincian biaya pelayanan. Kehandalan jadwal pelayanan. Kejelasan mengenai rincian biaya pelayanan.

− Penghormatan dan penghargaan antara petugas dengan masyarakat. − Keamanan lingkungan tempat pelayanan. − Keamanan sarana dan prasarana pelayanan yang digunakan.

B. Saran-saran

Apa yang disarankan ini adalah dalam kerangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Semarang . Saran ini adalah hasil dari apa yang dimuat dalam diagram Kartesius untuk menjadi prioritas utama dalam perbaikan. Ada beberapa aspek yang selayaknya mendapat prioritas utama perbaikan bagi pelayanan impor jalur hijau di Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Semarang, beberapa aspek ini akan diuraikan berurutan menurut ranking prioritasnya, yaitu :

1. Keamanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan

pelayanan. Keluhan konsumen mengenai aspek ini adalah masalah masih lemahnya posisi konsumen dalam pelayanan, sehingga apabila terjadi suatu kesalahan atau dalam pelayanan, maka konsumen paling banyak menanggung resiko maupun kerugian. Untuk ini, apabila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pelayanan, beban resiko tidak hanya di tanggung oleh konsumen, tetapi akan lebih baik dilakukan tindakan pembinaan terhadap pegawai yang berbuat kesalahan, sehingga kelak di kemudian hari petugas akan berhati-hati.

2. Keterbukaan mengenai rincian biaya pelayanan.

Keluhan konsumen mengenai aspek ini adalah masalah kurangnya terbukanya petugas dalam menyampaikan rincian biaya, sehingga sering terjadi konsumen membayar lebih tidak diberikan restitusi atau pengembalian. Untuk ini, apabila terjadi kelebihan membayar semestinya upaya restitusi tetap dilayani dengan baik karena merupakan hak konsumen.

3. Kehandalan jadwal pelayanan.

Keluhan konsumen mengenai aspek ini adalah bahwa jadwal pelayanan masih kurang berdaya guna. Sering konsumen tidak dapat menggunakan jadwal pelayanan sebagaimana mestinya karena tidak didukung sistem yang pas dan relevan. Untuk ini, apabila ingin jadwal lebih berdaya guna, semestinya sistem pelayanannya disesuaikan sehingga akan lebih singkron dan pas misalnya sistem pelayanan satu atap.

4. Kejelasan mengenai rincian biaya pelayanan.

Keluhan konsumen mengenai aspek ini adalah masalah kurangnya jelasnnya petugas dalam menyampaikan rincian biaya, sehingga sering terjadi konsumen yang malakukan pembayaran tidak menerima rincian biayanya, tetapi hanya diberi kuitansi secara global atau tidak dirinci secara detail. Untuk ini, pada setiap pembayaran harus disertakan rinciannya disamping diberi kuitansi secara global agar biayanya diketahui secara detail.

5. Kesederhanaan mengenai prosedur pelayanan.