Penduduk Gampong Tumpok Teungoh Pemerintahan Gampong Tumpok Teungoh

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Uteun Bayi kecamatan Banda Sakti; Gambar 3 Peta Kecamatan Banda Sakti Sumber : www.bappedalhokseumawe.web.id

2.2.3 Penduduk Gampong Tumpok Teungoh

Gampong Tumpok Teungoh memiliki luas wilayah mencapai 1.20 kilometer persegi dan jumlah penduduk 9883 jiwa terdiri dari 4757 laki-laki dan 5126 perempuan dengan kepala keluarga berjumlah 2626 KK. Cakupan wilayah Gampong Tumpok Teungoh terdiri dari 5 dusun, yakni dusun I, II, III, IV dan dusun V. Yang rincian penduduknya dapat dilihat di tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Data Kependudukan Berdasarkan Dusun Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe No. Nama Dusun Penduduk Jumlah Jumlah KK L P 1. Dusun I 1387 1381 2768 742 2. Dusun II 411 446 857 344 3. Dusun III 975 986 1961 680 4. Dusun IV 956 1040 1996 400 5. Dusun V 1028 1273 2301 460 Jumlah 4757 5126 9883 2626 Sumber : Laporan Kependudukan Bulanan Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Penduduk Gampong Tumpok Teungoh sebagian besar beragama islam. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini diperngaruhi dengan lokasi Gampong Tumpok Teungoh yang berada di pusat ibukota sehingga kegiatan perdagangan sangat ramai ditemui. Selain itu, perikanan merupakan lapangan usaha lain yang cukup potensial. Sektor perikanan menjadi lapangan usaha kedua yang paling banyak menyerap tenaga kerja mengingat lokasi Gampong Tumpok Teungoh berada dekat dengan laut. Kecamatan Banda Sakti menjadi sentra produksi hasil laut utama di Kota Universitas Sumatera Utara Lhokseumawe. Beragam jenis ikan dihasilkan antara lain tongkol, cakalang, teri, tuna, tenggiri, selar, dan udang yang biasanya untuk konsumsi sendiri.

2.2.4 Pemerintahan Gampong Tumpok Teungoh

Gampong Tumpok Teungoh dipimpin oleh seorang keuchik dan dibantu oleh Teungku Imeum meunasah dan Tuha peut. Dalam Berikut adalah bagan struktur organisasi pemerintah Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe : Gambar 4 Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Gampong Tumpok Teungok Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe KEUCHIK H. Hermansyah, S.Ag TUHA PEUT H. Rusli Jamil, S.Sos Imeum meunasah Tgk. Ramli Aji Sekretaris Gampong Muzakkir, SY Universitas Sumatera Utara Sumber : Kantor Keuchik Gampong Tumpok Teungok Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Sebagai kesatuan wilayah adat terkecil di Aceh, gampong merupakan kumpulan hunian yang diikat oleh satu meunasah madrasah. Gampong sendiri terdiri dari beberapa jurong, Tumpok kumpulan rumah atau ujong ujung gampong. 46 46 M. Arief, Sanusi. 2005. Gampong dan Mukim di Aceh Menuju Rekronstruksi Pasca Tsunami, Bogor: Pustaka Latin. Hal. 11 Penanda dari wilayah suatu gampong bisa dilihat dari keadaan fisik atau topografi alam setempat untuk menandai wilayah gampong yang satu dengan yang lain digunakan batas alam sungai, tanah, gunung dan bukit. Gampong memiliki karakteristik yang ditandai dengan pola pemukiman yang padat dan terpusat dengan arah bangunan menghadap ke kiblat. Terdapat bangunan rumah berbentuk rumah panggung dengan meunasah sebagai tempat beribadah yang terletak di Kaur Pemerintahan Fasial Kaur Pemb.Ekonomi Taufik Kaur Keuangan Eliza Kaur Kesra Ulia Fajri Kaur Umum Febri Qausar Kadus I Tarbudi Kadus II Rusdi Kadus III Jailani Usman Kadus IV Dahlan ABD Kadus V M. Yusuf Ismail Universitas Sumatera Utara tengah-tengah gampong. 47 Gampong sendiri menurut Pasal 1 angka 20 UU No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah mukim dan dipimpin oleh keuchik atau dengan nama lain dan berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri. Pasal 15 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Mukim atau dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terdiri atas gabungan beberapa gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri, Setiap gampong mempunyai sekurang-kurangnya sebuah meunasah mushalla. Secara geografis Gampong Tumpok Teungoh berada di tengah kota, yang menjadikan mayoritas penduduk gampong berprofesi sebagai pegawai atau karyawan maupun sebagai pedagang atau pengusaha yang berjualan di pusat pertokoan dan perbelanjaan di Kota Lhokseumawe. Fasilitas – fasilitas publik yang ada digampong termasuk lengkap. Baik sarana pendidikan maupun kesehatan. Sarana pendidikan yang berada di wilayah Gampong Tumpong Teungoh antara lain 2 sekolah dasar, 1 sekolah menengah pertama, dan 2 pesantren. Sarana kesehatan yakni satu posyandu dan satu puskesmas. Gampong Tumpok Teungoh juga memiliki 1 buah masjid dan 1 meunasah, serta 14 balai remaja. 47 Hiraswari Gayatri, Irine dan Septi Satriani ed. Dinamika Kelembagaan Gampong dan Kampung Aceh Era Otonomi Khusus. Jakarta:LIPI Press, 2007, hal 48 Universitas Sumatera Utara berkedudukan langsung di bawah camat atau dengan nama lain dan dipimpin oleh Imeum Mukim atau dengan nama lain. Mukim berkedudukan sebagai unit pemerintahan yang membawahi beberapa gampong yang berada langsung dibawah dan bertanggungjawab kepada camat, sesuai dengan Pasal 2 Qanun Nomor 4 tahun 2003. Dalam pasal 3 Qanun Nomor 4 tahun 2003 disebutkan bahwa mukim mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan peningkatan pelaksanaan syari’at islam. Yang mana kemudian dijelaskan lagi dalam pasal 4 Qanun Nomor 4 Tahun 2003, bahwa untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 tersebut diatas, mukim mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan pemerintahan baik berdasarkan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan urusan tugas pembantuan serta segala urusan pemerintahan lainnya; b. Pelaksanaan pembangunan baik pembangunan ekonomi,pembangunan fisik, maupun mental spiritual; c. Pembinaan kemasyarakatan di bidang pelaksanaan Syari’at Islam, pendidikan, peradatan, sosial budaya, ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Peningkatan percepatan pelayanan kepada masyarakat; e. Penyelesaian dalam rangka memutuskan dan atau menetapkan hukum dalam hal adanya persengketaan-persengketaan atau perkara-perkara adat dan hukum adat di daerah pemukiman. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya tugas Mukim bersifat banding yang diajukan oleh Keuchik, karena tidak selesai pada tingkat Gampong. Pada Kemukiman juga ada Majelis Adat Mukim yang dipimpin oleh Imeum Mukim dan dibantu oleh Sekretaris Mukim serta dihadiri oleh seluruh Tuha peut Mukim. Majelis Adat Mukim berfungsi sebagai Badan yang memelihara dan mengembangkan adat, menyelenggarakan perdamaian adat dengan cara menyelesaikan dan memberikan keputusan-keputusan Adat terhadap persilihan-perselisihan dan pelanggaran adat. Majelis adat mukim juga memberikan kekuatan hukum terhadap sesuatu hal dan pembuktian lainnya menurut hukum adat. Yang mana keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan Majelis Adat Mukim tersebut menjadi pedoman bagi para Keuchik dalam menjalankan roda pemerintahan Gampong. Gampong mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan, menata masyarakat, dan meningkatkan pelaksanaan syari’at islam. Dalam menjalankan tugas tersebut gampong juga memiliki fungsi sebagai : a. Penyelenggaraan pemerintahan, baik berdasarkan atas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Urusan tugas pembantuan serta segala urusan pemerintahan lainnya yang berada di gampong. b. Pelaksanaan Pembangunan, baik pembangunan fisik dan pelestarian lingkungan hidup maupun pembangunan mental spiritual di Gampong. c. Pembinaan kemasyarakatan di bidang pendidikan, peradaban, sosial budaya, ketentraman dan ketertiban masyarakat di Gampong. d. Peningkatan pelaksanaan Syariat Islam. Universitas Sumatera Utara e. Peningkatan percepatan pelayanan kepada masyarakat. f. Penyelesaian persengketaan hukum dalam hal adanya persengketaan-persengketaan atau perkara-perkara adat dan adat-istiadat. Pemerintahan Gampong diselenggarakan oleh pemerintah gampong yaitu Keuchik, Teungku Imeum meunasah, beserta Perangkat Gampong dan Tuha peut Gampong. Keuchik sebagai kepala badan eksekutif gampong dalam penyelenggaraan pemerintahan gampong. Teungku Imeum meunasah mempunyai tugas memimpin kegiatan keagamaan dan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kemakmuran Meunasah dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan syari’at Islam dalam kehidupan masyarakat gampong. Sedangkan Tuha peut adalah lembaga legislatif gampong atau disebut juga badan perwakilan gampong. Perangkat Gampong membantu keuchik dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan kewajibannya. Dalam pelaksanaan tugasnya perangkat gampong langsung berada dibwaha dan bertanggung jawab kepada keuchik. Perangkat gampong diangkat dari penduduk gampong yang memenuhi syarat sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Perangkat gampong diangkat dan dapat diberhentikan dengan keputusan keuchik setelah mendapat persetujuan dari Tuha peut. Perangkat Gampong menurut pasal 28 Qanun Provinsi terdiri dari : a. Unsur staf, yaitu sekretariat gampong yang dipimpin oleh seorang sekretaris gampong yang merupakan pegawai negeri sipil PNS. Sekretaris gampong adalah Universitas Sumatera Utara unsur staf yang membantu keuchik dalam menjalankan hak, wewenang dan kewajiban pimpinan pemerintahan desa dan bertugas untuk melaksanakan tugas surat menyurat, kearsipan dan laporan, serta menyampaikan kepada yang bersangkutan. Sekretaris gampong juga melaksanakan urusan keuangan gampong, melaksanakan administrasi pemerintahan gampong, pembangunan dan kemasyarakatan dan juga menggantikan tugas dan fungsi keuchik apabila keuchik sedang berhalangan melaksanakan tugasnya. sekretaris gampong atau dengan nama lain, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh beberapa orang staf, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan gampong seperti : 1. Kepala Urusan Pemerintahan 2. Kepala Urusan Perencanaan Dan Pembangunan 3. Kepala Urusan Keistimewaan Aceh Dan Kesejahteraan Sosial 4. Kepala Urusan Ketertiban Dan Ketentraman Masyarakat 5. Kepala Urusan Pemberdayaan Perempuan 6. Kepala Urusan Pemuda 7. Kepala Urusan Umum 8. Kepala Urusan Keuangan b. Unsur pelaksana, yaitu pelaksana teknis fungsional yang melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat, seperti ; 1. Tuha adat mengurusi kelestarian adat-istiadat 2. Kejreun Blang mengurusi kegiatan persawahan Universitas Sumatera Utara 3. Peutua Seuneubok mengurusi bidang perkebunan, peternakan dan perhutanan 4. Pawang Laot mengurusi sektor perikanan 5. Haria Peukan mengurusi kegiatan pasar gampong c. Unsur wilayah adalah pembantu keuchik dibagian wilayah gampong yaitu kepala dusunkepala jurong atau dengan nama lain sesuai dengan kelaziman tempat. Tiap lembaga pemerintahan gampong tersebut mempunyai tugas dan kewenangan masing-masing. Lembaga-lembaga adat dalam pemerintahan gampong di Aceh sekarang ini diatur dalam pasal 98 UUPA Nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh, yang mana lembaga adat berfungsi dan berperan sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh dalam Pemerintahan Kabupaten Kota di bidang keamanan, ketentraman, kerukunan, dan ketertiban masyarakat. Tiap lembaga adat gampong mempunyai tugas dalam melestarikan budaya dan adat istiadat sejalan dengan penerapan syariat islam. Adapun lembaga adat sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut meliputi : 1. Majelis Adat Aceh, yang berfungsi membina dan mengembangkan lembaga- lembaga Adat Aceh, tokoh-tokoh Adat Aceh , kehidupan Adat dan Adat Istiadat Aceh dan melestarikan nilai-nilai adat yang berlandaskan Syariat Islam; 2. Imeum mukim atau nama lain, kepala Pemerintahan Mukim yang betugas untuk menjalankan fungsi adat, termasuk peradilan adat bagi masyarakat hukum yang Universitas Sumatera Utara berada di wilayahnya. Peradilan mukim merupakan peradilan adat tingkat banding terakhir, untuk memberikan rasa adil bagi seluruh masyarakat; 3. imeum chik atau nama lain; imeum masjid pada tingkat mukim orang yang memimpin kegiatan-kegiatan masyarakat di mukim yang berkaitan dengan bidang agama Islam dan pelaksanaan syari’at Islam; 4. Keuchik atau nama lain; memegang otorita pemerintahan, agama dan adat yang berfungsi sebagai ketua adat masyarakat gampong yang dipilih secara demokratis oleh rakyatnya sendiri secara langsung. Dulu jabatan Keuchik tidak ada batasan waktu, selama tidak mengundurkan diri dan masih disenangi rakyatnya tetap sebagai Keuchik. Akan tetapi sekarang jabatan Keuchik sudah dibatasi selama 5 lima tahun, dan dapat dipilih kembali. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Keuchik dibantu oleh Tuha peut dan Tuha Lapan; 5. Tuha peut atau nama lain; Dewan Empat Gampong adalah Dewan Empat yang dipilih oleh masyarakat gampong yang terdiri dari empat anggotapimpinan masyarakat gampong, yaitu: ulama, tokoh adat, tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat. Tuha peut berfungsi sebagai penasehat dan pertimbangan dalam hal ikhwal masalah masyarakat gampong kepada Keuchik secara aktif dan atau melalui persidanganmunsyawarah; 6. Tuha lapan atau nama lain; Dewan delapan Gampong adalah Dewan Delapan yang dipilih oleh masyarakat gampong yang terdiri dari ulama, tokoh adat, tokoh pemerintahan, tokoh masyaraka, intelektual, pemuda, tokoh wanita dan saudagar hartawan. Tuha Lapan berfungsi sebagai penasehat dan pertimbangan dan tugas Universitas Sumatera Utara tambahan lainnya dalam hal ikhwal masalah masyarakat gampong kepada Keuchik secara aktif dan atau melalui persidanganmunsyawarah; 7. Imeum meunasah atau nama lain; memegang peranan dan otorita di bidang agama dan adat yang merupakan mitra sejajar bagi Keuchik dalam menjalankan agama dan adat. Kedudukan imeum meunasah dalam sistem pemerintahan gampong sangat dominan. Setiap gampong memiliki imeum meunasah masing-masing. Dalam masyarakat keberadaan imeum meunasah sangat dihormati. Keputusan-keputusan dan nasehat-nasehat dari imeum menasah lebih dipatuhi oleh masyarakat tanpa paksaan. Imeum meunasah diangkat melalui musyawarah desa. Namun demikian orang yang menjadi imeum meunasah haruslah orang yang benar-benar menguasai ajaran-ajaran agama islam, mempunyai akhlak yang mulia, dan bersifat netral tanpa memihak pada salah satu golongan; 8. Keujreun blang atau nama lain, adalah yang membantu Keuchik di bidang pengaturan dan penggunaan irigasi untuk persawahan. Tugasnya mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan jadwal turun ke sawa dan mengatur pengadaan air irigasi; 9. Panglima laot atau nama lain; adalah orang yang memimpin adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di bidang penangkapan ikan di laut, termasuk mengatur tempat area penangkapan dan penyelesaian sengketa. Lembaga ini biasanya terdapat pada gampong yang berada di daerah pantai; 10. Pawang glee atau nama lain; orang yang memimpin dan mengatur adat-istiadat yang berkenaan dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hutan; Universitas Sumatera Utara 11. Peutua seuneubok atau nama lain; adalah orang memimpin dan mengatur ketentuan- ketentuan tentang pembukaan dan penggunaan lahan untuk perdaganganperkebunan pada wilayah gunung dan lembah-lembah; 12. Harian peukan atau nama lain; adalah orang yang mengatur ketertiban, keamanan, kebersihan pasar serta mengutip restribusi pasar gampong; dan 13. Syahbanda atau nama lain. adalah orang yang mengatur dan memimpin tambatan kapalperahu, lalu lintas dan masuk-keluar kapalperahu di bidang angkutan laut, danau dan sungai. Sedangkan khusus mengenai Pemerintahan Gampong dalam Pasal 1 Angka 17 Ketentuan Umum Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 07 Tahun 2009 disebutkan bahwa ‘Pemerintah Gampong adalah Keuchik dan Imam meunasah beserta perangkat gampong”. Selain itu juga ada Tuha peut Gampong yang berkedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja pemerintah gampong dalam penyelenggaraan pemerintahan gampong, tuha peut berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong, menampung dan melakukan pengawasan secara efektif terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Gampong. Tuha peut dibentuk untuk menjadi wahana dalam mewujudkan demokrasi, keterbukaan dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Sebutan tuha peut yang berhubungan erat dengan empat unsur atau golongan yang menjadi dasar dari terbentuknya lembaga tuha peut. Dengan demikian orang-orang yang duduk pada lembaga tuha peut ini mewakili empat unsur. Unsur-unsur tuha peut gampong tersebut adalah unsur ulama gampong, tokoh masyarakat termasuk pemuda dan perempuan, pemuka adat, dan cerdik pandaicendikiawan. Jumlah Universitas Sumatera Utara tuha peut gampong ditentukan berdasarkan jumlah penduduk gampong sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya pada gampong setempat. Tuha peut sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong. Setelah tuha peut terbentuk, lembaga ini mempunyai fungsi sebagaimana yang diatus dalam pasal 35 qanun provinsi nomor 5 tahun 2003, yaitu a. Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan syari’at islam dalam adat istiadat dalam masyarakat. b. Memelihara kelestarian adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat. c. Melaksanakan fungsi legislatif, yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan keuchik. d. Melaksanakan fungsi anggatan, yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rencana Anggaran pendapatan belanja gampong sebelum ditetapkan menjadi anggaran pendapatan dan belanja gampong. e. Melaksanakan fungsi pengawasan, yaitu meliputi pengawasan terhdapa pelaksanaan reusam gampong 48 f. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada pemerintahan gampong. , pelaksanaan keputusan dan kebijakan lainnya dari keuchik. Tuha peut juga memiliki fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan gampong, adapun tugas tuha peut tersebut yaitu 48 Reusam gampong adalah aturan-aturan, kebiasaan-kebiasaan atau petunjuk-petunjuk adat istiadat yang ditetapkan oleh keusyik kepala desa setelah mendapat persetujuan dari tuha peut gampong. Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan proses pemilihan keuchik melalui pembentukan panitia pemilihan; 2. Mengusungkan pengangkatan atas keuchik terpilih dalam pilciksung kepada bupatiwalikota melalui camat 3. Mengusulkan pemberhentian keuchik karena habis masa jabatan dan hal-hal lain yang melanggar aturan hingga seorang keuchik tidak dapat memenuhi persyaratan sebagai keuchik kepada bupatiwalikota melalui camat 4. Mengusulkan pejabat keuchik sementara dan mengusulkan pengesahan kepada bupatiwalikota melalui camat 5. Bersama dengan keuchik menetapkan peraturan gampong 6. Bersama dengan keuchik menetapkan anggaran pendapatan dan belanja gampong apbg dalam peraturan gampong 7. Memberikan persetujuan kerjasama dengan gampong laun dan atau dengan pihak ketiga 8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada keuchik terhadap penyelesaian masalah-masalah dan kebijakan-kebijakan gampong 9. Mengawasi kinerja pelaksanaan pemerintahan gampong 10. Memberikan persetujuan terhadap pembentukan, penggabungan dan penghapusan gampong. Pimpinan dan anggota tuha peut gampong tidak dibenarkan merangkap jabatannya dengan pemerintahan gampong. Hal ini kearena kedudukan tuha peut sejajar dengan unsur pemerintahan gampong, selain itu tuha peut dan pemerintahan gampong mempunyai Universitas Sumatera Utara kedudukan yang mandiri dengan susunan organisasi serta tugas dan fungsi yang berbeda. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi tuha peut dibentuk sekretariat tuha peut gampong. Sekretariat tuha peut gampong dipimpin oleh seorang sekretaris dan beberapa orang tenaga staf yang berada langsung dan bertanggung jawab kepada pimpinan tuha peut akan tetapi tidak boleh berasal dari unsur perangkat gampong. Adapun susunan pengurus tuha peut yang ada di Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe periode 2014-2020 adalah Tabel 5 Susunan Pengurus Tuha peut Yang Ada Di Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Periode 2014-2020 No. Nama Tempat Tanggal Lahir Pendidikan Pekerjaan Jabatan Ket. 1. H. Rusli Jamil, S.sos Lhokseumawe, 14-06-1950 S1 Pensiunan PNS Ketua Tokoh Adat 2. Drs. Munawar Kasim Lhoksukon, 14-04-1052 S1 Pensiunan PNS Wakil Ketua Tokoh Masyarakat 3. Drs. Jamali Sulaiman, M.Pd Aceh Utara, 07-03-1955 S2 Pensiunan PNS Sekretaris Cendikiawan Universitas Sumatera Utara 4. Murthada Abdullah, S.sos Lhokseumawe, 31-12-1956 S1 Pensiunan PNS Anggota Tokoh Agama 5. Drs. T. Syarifuddin Matang Kuli, 09-09-1940 S1 Pensiunan PNS Anggota Tokoh Masyarakat 6. Anwar Ibrahim, S. Sos Samalanga, 03-03-1960 S1 PNS Anggota Cendikiawan 7. Soflya Tumpok Teungoh, 10-08-1970 SMA Wiraswasta Anggota Tokoh Pemuda 8. Husna Abdullah Tumpok Teungoh, 31-12- 1960 D III Guru Anggota Wanita 9. Yusnidar Banda Aceh, 27-11-1967 SMA Wiraswasta Anggota Wanita Sumber : Kantor Keuchik Gampong Tumpok Teungok Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe

2.2.5 Keuchik Gampong Tumpok Teungoh