Pengaruh tanah

- kekeringan yang ekstrim - tidak adanya tumbuhan inang

  Cara patogen bertahan pada kondisi ekstrim :

  •Bentuk saprofit pada sisa-sisa bagian tumbuhan yang

  mati dalam tanah cendawan penghuni tanah (soil inhabitant) misal: Pythium, Phytophthora, Rhizoctonia, Fusarium; cendawan penyerbu tanah (soil invader)

  misal: Helminthosporium, Septoria. •Membentuk struktur berdinding tebal dan resisten

  teliospora, oospora, askospora. •Bertahan dalam gulma atau inang lainnya, •Bertahan pada tubuh serangga vektor, dan •Bertahan pada benih.

  karat daun karet

  Cara patogen bertahan pada kondisi ekstrim :

  1. Bertahan sebagai saprofit

- Pythium, Phytophthora, Rhizoctonia, Sclerotium,

  Fusarium, Verticilium sebagian hidupnya dalam tanah dan bertahan sebagai saprofit

  2. Bertahan dalam bentuk struktur bertahan

  - Rhizoctonia dan Sclerotium membentuk tubuh sklerotia

  - Fusarium dan Verticillium membentuk klamidospora yang bulat dan berdinding sel tebal

  3. Bertahan dalam gulma dan inang lain

  - TMV tomat, cabai - Erwinia carotovora (busuk lunak wortel)

  kentang, kubis, tomat, terung - Fusarium oxysporum (penyebab layu) - Rhizoctonia solan i (penyebab hawar) - Sclerotium rolfsii (penyebab busuk batang dan

  akar)

  4. Bertahan dalam inang

  - virus, bakteri dan jamur dapat bertahan

  dengan berbagai cara di dalam inangnya - Xanthomonas vesicatoria (bercak bakteri buah

  tomat) - Helminthosporium oryzae (bercak daun coklat

  padi) dorman di dalam benih selama beberapa tahun

  5. Bertahan dalam vektor

  - Virus, viroid, mikoplasma dan beberapa bakteri

  bertahan di dalam serangga

  - Xanthomonas stewartii dan Erwinia tracheiphila

  bertahan pada brassy flea beetle dan cucumber betle

  - Potato leaf roll virus memperbanyak diri di dalam

  tubuh serangga

  - Beberapa virus yang bersifat tular tanah

  bertahan di dalam nematoda dan jamur di dalam tanah

  - Lettuce big vein virus bertahan dalam jamur

  vektornya ( Olpidium brassicae )

MEMBEDAKAN KERUSAKAN OLEH HAMA DAN PENYEBAB PENYAKIT

  KERUSAKAN OLEH HAMA :

  - organisme penyebab tidak selalu berada di

  tempat kerusakan - biasanya volume bagian tanaman berkurang - kerusakan tidak berkembang - organisme penyebab tampak jelas

KERUSAKAN OLEH PENYEBAB PENYAKIT

  - ORGANISME PENYEBAB SELALU BERADA

  DI TEMPAT KERUSAKAN -O RGANISME PENYEBAB TIDAK TAMPAK JELAS

  OLEH MATA -B EBERAPA GEJALA DISERTAI TANDA PENYEBAB -G EJALA KERUSAKAN BERKEMBANG

  -V OLUME BAGIAN YANG RUSAK UMUMNYA

  TIDAK BERKURANG

KERUSAKAN OLEH HAMA

  KERUSAKAN OLEH PENYEBAB PENYAKIT ( JAMUR )

  PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NEMATODA

PENYAKIT YANG DISEBABKAN FAKTOR ABIOTIS

  P ENULARAN DAN P ENYEBARAN P ENYAKIT (P ATOGEN )

  patogen dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain terbawa oleh :

  Y en

  n

  1. angin atau udara y

  li sw a

  rn

  - spora-spora cendawan dapat terbawa oleh angin i

  atau udara (air borne) - bakteri penyebab penyakit tanaman agak sukar

  dibawa oleh angin

  2. air dan tanah

  - air merupakan media penyebar dan penular penyakit, demikian pula tanah (soil borne = tular tanah)

  - sebagai media penular jamur, air kurang efektif bila dibandingkan dengan angin

  3. manusia

  - dapat berperan dalam menyebarkan patogen

  4. serangga

  - dapat menyebarkan penyakit sebagai

  pembawa en (carrier), seperti menempel terbawa

  oleh anggota tubuhnya

  rn i

  - dapat sebagai penular (vector), setelah penyakit terlebih dahulu masuk ke dalam tubuhnya

  5. biji

  - dapat sebagai penular patogen biji ( seed borne tular biji)

  6. alat-alat pertanian dan benda-benda lainnya

  Penyebaran jamur dan bakteri

  Y en

  ny

  li sw a

  rn i

  penyebaran adalah perpindahan patogen dari satu lokasi ke lokasi lain

  Yenny liswarni Yenny liswarni

  kemudian patogen memperbanyak diri dan berkembang, sampai terjadinya aksi dan reaksi antara patogen dan inang

  setelah itu, terjadilah suatu gejala sebagai tanda adanya kelainan pada tanaman akibat gangguan patogen dan tanaman kemudian dikatakan sakit

K ETAHANAN T ANAMAN TERHADAP S ERANGAN P ENYAKIT

  setiap spesies tanaman mempunyai penyakit,

  Y en

  tetapi tidak semua tanaman dapat terserang

  hal ini disebabkan adanya sistem pertahanan yang dimiliki setiap tanaman baik secara struktural, genetis, fisiologis, maupun biokimia

  tingkat penyerangan patogen dapat bervariasi, ada yang tingkat serangannya tinggi dan ada pula yang rendah

S ISTEM PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGAN PATOGEN

  1. epidermis

  Y en

  - pada daun pisang terdapat lapisan lilin yang

  ny

  li sw a

  bersifat rn (air tidak menempel)

  hydrophobic

  i

  sehingga mengurangi kelembaban permukaan daun dan mengurangi serangan patogen

  2. bulu-bulu yang rapat pada permukaan daun

  - sehingga air yang membawa patogen tidak menempel pada permukaan bagian tanaman

  3. penebalan dinding sel epidermis bagian luar

  - patogen sulit mengadakan penetrasi

  4. ukuran lubang stomata

  - stomata dengan ukuran lubang yang kecil dapat mempersulit serangan jamur akar

  5. ukuran lentisel

  rn i

  - tanaman apel yang memiliki lentisel yang kecil,

  mempunyai ketahanan terhadap bakteri Pseudomonas sp.

  6. adanya lapisan gabus pada lentisel

  - menyulitkan serangan patogen

  7. pembentukan lendir pada bagian-bagian

  tanaman, menghambat pertumbuhan cendawan

  8. penebalan dinding sel selama penetrasi

  patogen menghambat penetrasi selanjutnya

  9. tanaman mengeluarkan zat yang dapat

  menghambat perkembangan patogen, berupa asam amino, alkaloid, glikosida, dan lain-lain

  10. defisiensi zat makanan bagi patogen

  rn i

  - tanaman tidak membentuk zat-zat yang disukai patogen, sehingga patogen mati

  11. tanaman membentuk enzim yang membuat patogen

  menjadi tidak aktif 12. tanaman mengeluarkan racun yang dapat

  mematikan patogen

  Yenny liswarni

R INGKASAN M ATERI

  tahap perkembangan penyakit adalah: inokulasi, germinasi, penetrasi, infeksi, masa inkubasi, invasi, reproduksi, penularan dan penyebaran patogen

  patogen dapat masuk tubuh tanaman melalui penetrasi langsung, penetrasi melalui lubang alami dan penetrasi melalui luka

  patogen dapat disebarkan oleh air, angin dan serangga

  Yenny liswarni

  PENGENDALIAN PATOGEN TANAMAN

  PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHAN

  melindungi tanaman dan mengurangi tingkat kerusakan tanaman sehingga berdampak peningkatan kuantitas dan kualitas produk tanaman

  Dasar pengendalian tumbuhan adalah pengelolaan segitiga penyakit

  menekan populasi patogen membuat tan tahan thd serangan patogen lingkungan tidak menguntungkan patogen,

  tetapi menguntungkan bagi tanaman

  - tujuan untuk mencegah terjadinya

  kerugian ekonomis serta menaikkan nilai hasil produksi dari tanaman yang kita usahakan kerugian ekonomis serta menaikkan nilai hasil produksi dari tanaman yang kita usahakan

  pertaniannya, keadaan serta jenis maupun tipe tanaman, cara bercocok tanam, nilai hasil tanaman, dan lain sebagainya

  PRINSIP DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN

  1. eksklusi

  2. proteksi

  3. eradikasi

  4. imunisasi

1. Eksklusi

  menjaga atau mencegah suatu penyakit masuk ke suatu daerah

  dilakukan dengan cara-cara :

  a. melarang masuknya bahan tanaman yang

  mungkin mengandung penyakit b. pemeriksaan bahan-bahan tanaman dan

  sertifikasi bahan tanaman c. karantina

  - Karantina Tumbuhan -> untuk mencegah pemasukan dan penyebaran

  Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke suatu negara atau daerah yang masih bebas dari OPT tersebut

  - dalam UU No. 161992 :

  -> diatur persyaratan pemasukan (impor) dan pengeluaran (ekspor) yang cukup ketat yaitu keharusan adanya Surat Kesehatan Tanaman (Phytosanitary Certificate) dan Surat Kesehatan Hewan (Animal Health Certificate) dari negara asaltujuan menyertai komoditas yang dilalulintaskan

2. Proteksi

  melindungi tanaman dari serangan patogen dapat dilakukan dengan cara-cara :

  a. kultur teknis

  b. mekanis

  c. fisik

  d. kimia

  e. biologi hayati e. biologi hayati

  - pengendalian kultur teknis, meliputi :

  1. sanitasi

  2. pemakaian tanah yang sehat

  3. rotasi tanaman

  4. tumpangsari

  5. pemangkasan dan penjarangan

  6. menanam kultivar tahan

  7. pemupukan

1. sanitasi

  menghilangkan sumber infeksi : - penyiangan gulma

  - membongkar inang alternatif - memusnahkan tanaman sakit - membuang bagian-bagian tanaman sakit

  2. pemakaian tanah yang sehat

  - tanah yang tidak mengandung patogen tidak berarti tanah yang steril, atau tanah yang sama sekali bebas dari semua patogen

  - contoh : tanah yang mengandung P.nicotianae

  dianggap tidak berpenyakit apabila di tanah tersebut akan ditanam padi-padian

  3. pergiliran tanaman (rotasi)

  -> menanam tanaman yang tidak rentan atau

  membiarkan tanah “bera” -> menanam tanaman pada musim berikutnya

  yang bukan merupakan inang patogen yang menyerang tanaman yang ditanam sebelumnya

  4. tumpang sari dan variasi penanaman dan

  pemanenan

  - tumpang sari dapat mengendalikan suatu OPT

  akibat keberadaan tanaman yang bukan inangnya - sedangkan variasi waktu tanam dan panen akan

  memutuskan siklus hidup hama

  5. pemangkasan dan penjarangan

  - kegiatan pemangkasan terkait dengan kebersihan tanaman

  - penjarangan terkait dengan jarak tanam

  optimum suatu tanaman - pemangkasan dilakukan pada tanaman

  terutama bagian yang terkena infeksi sehingga tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain

  6. penanaman tanaman tahan

  - teknik pengendalian dengan menanam atau

  menggunakan bahan perbanyakan yang tahan terhadap hama dan penyakit tanaman

  - tanaman tahan adalah tanaman yang menderita

  kerusakan lebih sedikit bila dibandingkan dengan tanaman lain dalam keadaan populasi hama dan penyakit serta lingkungan yang sama

  Sifat ketahanan tanaman ada 3 : 1. tahan

  artinya tanaman tahan terhadap serangan

  penyakit sehingga meskipun ada patogen penyebab penyakit dan lingkungan mendukung, tanaman tidak akan mengalami sakit

  2. toleran

  artinya tanaman masih bisa mengalami serangan penyakit tetapi masih mampu mentolerir sehingga tidak mengalami kerusakan yang berarti secara ekonomis

  3. rentan

  artinya tanaman sangat mudah terserang penyakit meskipun jumlah patogen sangat sedikit

7. pemupukan

  - pengaruh pemupukan terhadap serangan OPT :

  pemupukan N yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang OPT

  pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT

  - pengendalian dengan menggunakan cara-cara

  mekanik dengan tangan ataupun dengan alat dan bahan lain, dengan tujuan mematikan atau memindahkan jasad pengganggu tanaman mekanik dengan tangan ataupun dengan alat dan bahan lain, dengan tujuan mematikan atau memindahkan jasad pengganggu tanaman

  - dengan pemanasan, penyinaran termasuk pembakaran

  - untuk menghilangkan patogen yang berada di tanah atau benih

  - membunuh jamur-jamur yang berada pada buah mentah

  1. pembakaran

  - tumbuhan yang sakit dicabut kemudian dibakar - terserang virus tidak perlu dibakar -> jadi harus tahu sifat patogennya

  2. pemanasan

  - untuk membunuh patogen dalam tanah - dengan uap panas

  3. pemanasan tanah dengan sinar matahari

  - dengan solar energi -> “solarisasi”

  4. pemanasan benih

  - biji, umbi, stek dengan “perlakuan air panas” (hot water treatment) atau “perlakuan udara panas” (hot air treatment)

- cth : biji kubis dibebaskan dari jamur Alternaria

  brassicae dan bakteri Xanthomonas campestris pv. campestris dengan perlakuan air panas dengan suhu 50 C selama 30 menit

  - Helminthosporium oryzae yang bertahan pada biji padi dapat dimatikan dengan merendam biji

  dengan air panas pada suhu 55 C selama 5 menit

  5. pemanasan buah-buahan

  - buah yang terinfeksi waktu mentah dan

  tergantung di pohon -> jamur infeksi laten - jamur berkembang pada waktu buah masak

  dalam simpanan atau pengangkutan cth : untuk mencegah busuk buah mangga karena

  Colletotrichum gloeosporioides , buah direndam air panas 55 C selama 5 menit Colletotrichum gloeosporioides , buah direndam air panas 55 C selama 5 menit

  pengendalian dengan cara ini merupakan pengendalian yang biasanya dilakukan sebagai alternatif terakhir

  - memakai bahan kimia -> pestisida - beaya mahal - hasil langsung kelihatan - dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga biasa - memakai bahan kimia -> pestisida - beaya mahal - hasil langsung kelihatan - dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga biasa

  secara umum bahan kimia yang digunakan adalah pestisida

  No.

  Jenis Pestisida

  Molusca (keong)

  3 Nematisida

  Nematoda

  4 Bakterisida

  Bakteri

  5 Fungisida

  Cendawan

  6 Rodentisida

  Tikus

  7 Akarisida

  Tungau

  8 Insektisida

  Serangga Serangga

  suatu teknik pengendalian yang menggunakan peraturan dan undang-undang, dengan tujuan untuk mencegah masuknya atau menyebarnya jasad-jasad pengganggu tanaman dari suatu negara kenegara lain atau dari wilayah satu dengan wilayah lain

  peraturan perundang-undangan yang digunakan adalah UU No. 12 tahun 1992 tentang system budidaya tanaman, UU No. 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, hewan, dan tumbuhan, dan UU No. 6 tahun 1995 tentang perlindungan tanaman

Fungisida

  bersifat protektan -> melindungi tumbuhan supaya patogen mati sebelum menginfeksi

  - fungisida kontak -> hanya membunuh patogen

  yang kontak dengannya - fungisida sistemik -> membunuh patogen yang

  berada dalam badan tumbuhan sesudah menginfeksi

  - fungisida dapat bersifat :

  a. fungisidal -> dapat membunuh jamur

  b. fungistatik -> tidak membunuh jamur, tetapi menghambat pertumbuhan jamur

  c. genestatik (eradikan) -> mencegah sporulasi c. genestatik (eradikan) -> mencegah sporulasi

  teknik pengendalian yang dengan sengaja menggunakan organisme hidup (makhluk hidup) yang bukan dari jasad pengganggu tanaman, dengan tujuan untuk mengendalikan serangan

  penyakit penyakit

  a. Kompetisi

  adalah antar organisme terjadi persaingan atau perebutan ruangan atau keadaan yang telah tersedia secara langsung, yaitu perebutan nutrisi, cahaya, air, oksigen, dan sebagainya adalah antar organisme terjadi persaingan atau perebutan ruangan atau keadaan yang telah tersedia secara langsung, yaitu perebutan nutrisi, cahaya, air, oksigen, dan sebagainya

  adalah suatu mikroorganisme antagonis menghasilkan senyawa kimia (antibiotik) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme lainnya yang bertindak sebagai patogen penyebab penyakit adalah suatu mikroorganisme antagonis menghasilkan senyawa kimia (antibiotik) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme lainnya yang bertindak sebagai patogen penyebab penyakit

  adalah mikroorganisme yang dapat langsung menghisap makanan dari organisme lain yang bertindak sebagai patogen penyebab penyakit adalah mikroorganisme yang dapat langsung menghisap makanan dari organisme lain yang bertindak sebagai patogen penyebab penyakit

  (2) bersifat sebagai pesaing (kompetitor) terhadap

  patogen (3) mampu menghasilkan senyawa antibiosis, enzim dan

  toksin yang mampu menghambat pertumbuhan patogen

  (4) mudah dibiakkan pada media buatan (5) tidak menimbulkan penyakit pada tanaman (4) mudah dibiakkan pada media buatan (5) tidak menimbulkan penyakit pada tanaman

  1. kolonisasli

  2. kompetisi

  3. antibiosis

  4. hiperparasitisme

  1. kolonisasi

  - kolonisasi pada permukaan organ tumbuhan terjadi sebagai akibat tersebarnya inokulum oleh agen penyebar sepaerti angin, air, binatang atau manusia

  - agen pengendali diaplikasikan pada sistem perakaran tanaman (rhizosphere)

  2. kompetisi - terjadi apabila dua atau lebih mikro organisme

  berada pada ruang atau tempat yang sama dan memperebutkan sumber nutrisi (carbon , nitrogen , dan besi , termasuk oksigen, cahaya, air

  3. antibiosis - adalah penghambatan pertumbuhan atau

  perkembangan dan penghancuran suatu organisme oleh hasil metabolisme organisme lain.

  - hasil metabolisme bersifat racun antibiotik - Trichoderma menghasilkan antibiotik yang menguap

  (volatil) dan tidak menguap (non volatil)

  - Trichoderma sp. banyak di aplikasikan dalam

  pengendalian jamur-jamur patogen tanah - Trichoderma menghasilkan antibiotik menyebabkan

  terhambatnya petumbuhan jamur patogen disekitarnya

  - Trichoderma dapat membuat keasaam tanah (pH)

  menjadi tidak optimum bagi patogen

  contoh : pengendalian Sclerotium rolfsii dengan Trichoderma sp.

  4. hiperparasitisme

  bentuk penghambatan dan penghancuran oleh agen pengendali dengan memarasit jamur patogen, melalui hifa dengan membentuk haustoria dan dapat pula menyebabkan lisis hifa jamur patogen

3. Eradikasi

  -> apabila terdapat pertanaman dengan OPT yang

  berbahaya dan mengancam keselamatan tanaman secara luas

  -> perlu dilakukan oleh semua penanam, sebab

  kalau tidak dilakukan eradikasi maka usaha akan sia-sia

  -> penyakit-penyakit yang baru saja masuk ke suatu

  daerah sedapat mungkin dihilangkan sebelum meluas

4. Imunisasi

  - memberikan kekebalan tanaman terhadap

  serangan patogen - dengan cara meningkatkan ketahanan

  tanaman terhadap serangan patogen