Pajak sebagai sumber utama penerimaan pajak Negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan
kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang
mendukung peningkatan peran aktif masyarakat serta pemahaman atas hak dan kewajiban dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Peran serta wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar
pajaknya berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan.Namun dalam kenyataannya masih dijumpai adanya wajib pajak yang belum mendaftarkan
dirinya sebagai wajib pajak. Dengan memperhatikan hal diatas, penulis tertarik untuk mempelajari, memahami, mendalami, bagaimana sebenarnya
proses ekstensifikasi guna meningkatkan jumlah wajib pajak. Maka penulis mengangkat judul laporan “PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI UNTUK
MENINGKATKAN JUMLAH WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM”.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah: 1.1
Mengetahui pelaksanaan ekstensifikasi di Kantor Pelaksanaan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
1.2 Untuk mengetahui perkembangan jumlah wajib pajak yang melaksanakan
kewajiban perpajakannya. 1.3
Untuk mengetahui hambatan-hambatan pelaksanaan ekstensifikasi dalam meningkatkan Wajib Pajak.
2. Manfaat Penelitian:
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah: 2.1
Bagi Pengembangan Ilmu Perpajakan a.
Menambah wawasan atau pengetahuan dalam bidang perpajakan. b.
Sebagai bahan kajian dalam melaksanakan penelitian. 2.2
Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam : a.
InstansiKantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dapat melihat tingkat perkembangan ilmu pengetahuan yang sekarang diterapkan.
b. Sebagai sarana untuk menarik tenaga kerja yaitu untuk melihat
kemampuan mahasiswa yang bersangkutan dengan tanggung-jawab dan kerjasama yang baik.
2.3 Bagi Masyarakat :
a. Menambah wawasan masyarakat terutama masyarakat yang belum
mengerti akan kewajiban perpajakannya. b.
Agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
C. URAIAN TEORITIS
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 60PJ.9G2004 yang berisi tentang pengertian ekstensifikasi, ruang lingkup
pelakasanaan ekstensifikasi wajib pajak, pencari data, pelaksanaan ekstensifikasi dan pengawas ekstensifikasi.Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah
kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak.
Wajib Pajak yang dimaksud adalah wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan. Pemeriksaan adalah Pemeriksaan Sederhana Lapangan
PSL yang dilakukan untuk tujuan lain dalam rangka pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan atau pengukuhan sebagai Pengusaha Kena
Pajak PKP dan atau penentuan besarnya peredaran usaha ataupun jumlah wajib pajak yang harus dibayar dalam tahun berjalan Mardiasmo,2009.
Jadi dari pengertian diatas, maka dalam hal ini fiskus atau aparat pajak harus dapat meningkatkan penerimaan pajak diantaranya melalui
ekstensifikasi wajib pajak yang belm terdaftar. Namun kenyataannya dalam pelaksanannya di lapangan dengan menyaring para wajib pajak agar
mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, sangat sulit dilakukan yang
dikarenakan masih kurangnya kesadaran wajib pajak tersebut dalam memenuhi kewajiban perpajakannya Resmi,2009. Sampai saat in I
Direktorat Jenderal pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi ini melalui peraturan perundang-undangan terbaru sebagai
petunjuk pelaksanaan ekstensifikasi tersebut. Adapun pelaksanaan dari kegiatan ekstensifikasi ini bertujuan untuk
meperluas serta meningkatkan jumlah wajib pajak khususnya yang berada
diwilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.sehingga diharakan dengan bertambahnya jumlah wajib pajak yang terdaftar akan dapat
meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan sekaligus akan mampu membantu meringankan beban anggaran pemerintah daerah provinsi Sumatera
Utara yang diperoleh dari pembagian hasil penerimaan setoran pajak penghasilan pasal 25 yang dikenakan atas gaji dan penghasilan lainnya.
Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi melalui peraturan Surat Edaran Direktorat
Jenderal Pajak Nomor 06PJ.72004 yaitu PSL. EKstensifikasi dilaksanakan terhadap calon Wajib Pajak yang apabila lebih dari 14 hari sejak tanggal
pengiriman Surat Pemberitahuan ntuk mendaftarkan diri : 1.
Menanggapi dengan menyatakan tidak wajib mempunyai NPWP dan atau belum perlu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP,
2. Tidak menanggapi karena Surat Pemberitahuan kembali ke pos;
3. Menanggapi dengan menyatakan sudah memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak tetapi berdasarkan Master File Direktorat Jenderal Pajak DJP ternyata tidak terdaftar atau nama dan alamatnya berbeda. Jangka
waktu PSL ekstensifikasi adalah 2dua minggu sejak Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SP3 diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang.
Untuk meningkatkan penerimaan pajak, tentunya pemerintah memerlukan langkah-langkah yang nyata yang dapat diterapkan, dan dapat
dilaksanakan oleh setiap Wajib Pajak.Maka salah satu langkah yang dapat
dilakukan oleh pemerintah tersebut adalah pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak.
Dalam pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. Wajib Pajak sangatlah besar
pengaruhnya terhadap pertambahan jumlah pendapatan Negara, Karena jika banyak Wajib Pajak yang tidak terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak,
maka tentunya sudah mengurangi pendapatan Negara, dan demikian juga dengan sebaliknya jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak badan dan
wajib pajak orang pribadi, yang terdaftar seandainya semau wajib pajaka tersebut menjalankan kewajiban perpajakannya, alangkah lebih baiknya
situasi dan kondisi keuangan di Negara kita. Maka dalam pelaksanaan Ekstensifikasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan
semaksimal mungkin. Namun pada kenyataan di lapangan, pelaksanaan ekstensifikasi ini masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan
disebabkan karena kesadaran Wajib Pajak itu sendiri masih kurang untuk mendaftarkan dirinya sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP.
Padahal para wajib pajak mengetahui akan pentingnya pajak bagi pembangunan perkembangan Negara. Karena pajak merupakan sumber devisa
terbesar bagi Negara. Oleh karena sebab itu fiskus juga ditekankan bagaimana kinerja dan keja keras yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan untuk
memburu wajib pajak yang belum terdaftar segera mempunyai kesadaran dan
tanggung jawab akan pentingnya pajak bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.
Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak melalui melalui peraturan
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak nomor 60PJ.G2009 sebagai petunjuk dan penegasan pelaksanaan yang berisi tentang Pengertian Ekstensifikasi,
Ruang Lingkup pelaksanaan Ekstensifikasi wajib pajak, unit organisasi yang melakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, petugas pelaksana yang
melaksanakan ekstensifikasi wajib pajak, pencari data, persiapan, dan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.
Adapun beberapa Surat Edaran lainnya mengenai Ekstensifikasi: •
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-14PJ2007 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi WP OP Karyawan.
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13PJ.012007
tentang Biaya Pelaksanaan dan Penyediaan Sarana Penunjang Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi.
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-24PJ2007 tentang
Penjelasan Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi. •
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-59PJ2008 tentang Pemberian NPWP bagi Karyawan.
D. RUANG LINGKUP PENELITIAN