Faktor-Faktor penyebab Depresi Perimenopause

“peristiwa menopause membuat wanita depresi, jantung berdebar-debar, susah tidur, muka selalu dalam keadaan masam”. Peristiwa ini membuat wanita dilanda depresi dan kecemasan karena asumsi-asumsi mengenai perubahan pada diri wanita yang mengakibatkan kemunduran dalam segala bidang. Menurut Ana Himmatul Hasanah dalam penelitiannya, terdapat peningkatan resiko depresi pada wanita selama premenopause yang terlambat maupun yang lebih awal. Ada peningkatan kecil pada resiko depresi selama empat tahun sebelum periode akhir menstruasi. Dan episode depresi yang berkembang dua tahun sebelum periode akhir menstruasi dan episode dan selama premenopause awal, yang keduanya terjadi dalam keduanya terjadi dalam kaitannya dengan peningkatannya FSH plasma, mengusulkan keterkaitan antara depresi dan endokrin pada premenopause Brombergeret al., 2001. Menurut Ida Maya Sari dalam penelitiannya, keluhan psikis yang sering dijumpai pada perempuan menopause adalah depresi depresi sering juga ditemukan beberapa hari menjelang haid perempuan usia reproduksi. Perasaan tertekan, mudah marah, mudah tersinggung, stress dan cepat lelah merupakan keluhan yang juga sering dijumpai pada perempuan usia menopause dan usia reproduksi dengan keluhan sindrom prahaid Braziad, 2003.

2.3. Faktor-Faktor penyebab Depresi Perimenopause

Pernahkah anda merasakan suatu hari anda merasa sangat gembira sekali, namun dilain hari anda merasa sangat depresi sekali tanpa tahu penyebabnya apa dan merasa tubuh sangatlelah sekali. Apakah ini normal atau anda terserang multiple disorder? Ya, kemungkinan anda mengalami gangguan kejiwaan atau tidak sama sekali. Yang dapat menetahui bahwa anda terserang atau tidak hanya dapat dilakukan dengan penenganan medis yang mendalam. Bila seseorang terus merasa tak berguna atau depresi selama hidupnya mungkin ada kaitannya dengan pengalaman masa kecilnya yang membuatnya memiliki self-esteem yang rendah. Misalnya ini terjadi pada orang-orang yang pada masa kanak-kanaknya pernah mengalami child abuse, diacuhkan, direndahkan oleh anggota keluarga atau teman-temannya. Atau pada beberapa kasus ditemukan terdapat orang-orang yang memang sensitive terhadap stress jenis ini Hadi, 2004. Gangguan alam perasaan seperti depresi bukanlah karena kesalahan atau kelemahan penderita ataupun karena persoalan pada kepribadiannya semata. Depresi adalah gangguan seperti juga penyakit-penyakit lainnya. Depresi perimenopause disebabkan oleh faktor-faktor organobiologik yaitu kondisi yang berhubungan dengan penurunan kadar hormon estrogen, faktor psikologik yang berkitan dengan dengan persepsi diri karena perubahan fisik akibat pertambahan usia, dan faktor sosiokultural yaitu adanya perubahan peran pada fase kehidupan ini Kusumamawardhani, 2006. Pieter dan Lubis 2011, mengatakan bahwa bentuk- bentuk depresi wanita menopause terlihat dari 1 hilangnya percaya diri atas kemampuan organ reproduksinya, 2 kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang meninggal, 3 sedih karena sudah menurun daya tariknya, 4 merasa tertekan karena seluruh aktivitas dan perannya sudah diambil alih, 5 sakit yang tidak sembuh-sembuh atau penyakit kronis. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya depresi antara lain adalah adanya riwayat depresi sebelum perimenopause, perasaan negative terhadap menopause dan proses menjadi tua, dan tentunya faktor peningkatan stress kehidupan usia lanjut. Riwayat gangguan premenstrual sebelumnya serta gejala-gejala menopause yang berat juga ikut menentukan kemungkinan depresi. Merokok dan kurangnya aktivitas fisik juga memperparah depresi. Hubungan interpersonal yang tidak harmonis khususnua dengan pasangan, komunikasi yang kurang baik, tidak ada pekerjaan, atau problem financial, perasaan rendah diri low self-esteem, kurangnya aktivitas sosial social support dan rasa kehilangan peran karena tidak produktif lagi dapat memicu munculnya depresi pada masa-masa perimenopause Kusumamawardhani, 2006. Secara endokrinologis, klimakterik ditandai oleh turunnya kadarnya estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Pada wanita masa reproduksi, estrogen yang dihasilkan 300-800 ng, pada masa pramenopause menurun menjadi 150-200 ng, dan pada pasca menopause menjadi 20-150 ng. menurunnya kadar estrogen mengakibatkan gangguan keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolic dan gangguan siklus haid Jhaquin, 2010, dan menurut Purwoastuti 2008, perkiraan kadar estrogen dalam darah sedikit artinya, karena variasinya yang besar sepanjang bulan, akan jauh lebih bermanfaat untuk mengukur kadar darah dalam hormone perangsang folikel. Apabila ovarium tidak memberikan respon lagi terhadap pituatri, maka tubuh pertama-tama akan bereaksi dengan meningkatnya jumlah FSH yang dihasilkan pituatriuntuk mencoba dan merangsang ovarium yang gagal tadi. Hal ini berarti bahwa jumlah FSH meningkat dalam darah. Dengan demikian terjadinya peningkatan FSH dalam darah dengan mengidentivikasikan adanya kegagalan ovarium. Ada ovarium yang gagal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron akan hilang dengan menurunnya produksi hormon, sehingga menimbulkan pengaruh terhadap sindrom prahaid dan haid itu sendiri. Beberapa wanita mendapatkan bahwa sindrom memburuk selama bertahun-tahun klimakterium dan yang lain merasakannya untuk pertama kali. Akan tetapi bagi semua wanita, menopause adalah akhir dari segalanya. Faktor penyebab terjadinya depresi menurut Hadi, 2004 : 1 karena kehilangan. Kehilangan merupakan faktor utama yang mendasari depresi. Archibald Hart menyebut empat macam kehilangan; pertama, kehilangan abstrak; kehilangan harga diri, kasih sayang, harapan atau ambisi. Kedua, kehilangan sesuatu yang konkrit; rumah, mobil, protet, orang atau bahkan binatang kesayangan. Ketiga kehilangan hal yang bersifat khayal; tanpa fakta mungkin tapi ia merasa tidak disukai atau dipergunjingkan orang. Keempat, kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang; menunggu hasil tes kesehatan, menunggu hasil tes kesehatan, menunggu hasil ujian, dll. 2 reaksi terhadap stress. 85 depresi ditimbulkan oleh stress dalam hidup. 3 terlalu lelah atau capek. Karena terjadi pengurasan tenaga baik secara fisik maupun emosi. 4 gangguan atau serangan dari kuasa kegelapan. 5 reaksi terhadap obat.

2.4. Pencegahan Depresi Perimenopause