Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati Di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan Tahun 2015
GAMBARAN DEPRESI PERIMENOPAUSE KARYAWATI
DI PT PELABUHAN INDONESIA 1(PERSERO) MEDAN
KRISTINA BR PERANGIN-ANGIN
145102147
Karya Tulis Ilmiah
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
(2)
Judul
: Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati Di
Pt Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan Tahun
2015
Nama
: Kristina Br. Perangin-angin
NIM
: 145102147
(3)
(4)
GAMBARAN DEPRESI PERIMENOPAUSE KARYAWATI DI PT PELABUHAN INDONESIA 1 (PERSERO) MEDAN TAHUN 2015
ABSTRAK
Kristina Br Perangin-Angin
Latar belakang : Masalah depresi telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai. WHO menyatakan bahwa 3% penduduk dunia mengalami depresi. Data statistik lain menunjukkan 8-11 % kolompok pria dan 18-23% kelompok wanita. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat depresi wanita lebih tinggi 50% dari pria, terkhusus pada rentang usia 45-55 tahun dikatakan bahwa 25 % perempuan akan mengalami depresi suatu saat dalam perjalanan hidupnya. Perubahan emosi yang terjadi pada perimenopause adalah keadaan emosi yang kurang stabil, hal ini karena dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh. Keadaan ini dapat menimbulkan ketegangan fisik dan emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat memusatkan perhatian, kecemasan, sifat mudah marah dan depresi yang secara keliru dianggap sebagai akibat perimenopause.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran depresi perimenopause karyawati di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan tahun 2015.
Metodologi : penelitian ini bersifat deskriptif dengan dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yaitu dengan total sampling dimana seluruh karyawati yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan sebanyak 34 orang dijadikan sebagai sampel. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisa yang digunakan adalah univariat.
Hasil : dari hasil penelitian diperoleh jumlah karyawati tidak mengalami depresi sebanyak 13 orang (38,2%),karyawati yang mengalami depresi ringan sebanyak 20 orang (58,8%), sedangkan karyawati yang depresi berat sebanyak 1 orang (2,9%). Kesimpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian mayoritas karyawati u mengalami depresi ringan, mayoritas terjadi akibat kurang berolah raga dan informasi yang kurang memadai tentang kesehatan dan dianjurkan seluruh tenaga kesehatan yang terkait agar memberikan penyuluhan mengenai depresi perimenopause, dan kepada keluarga agar tetap memotivasi dan memberi perhatian kepada ibu.
(5)
DESCRIPTION OF DEPRESSION PERIMENOPAUSE EMPLOYEES AT PT PELABUHAN INDONESIA 1 (PERSERO) MEDAN 2015
ABSTRACT
Kristina Br Perangin-Angin
Background: The issue of depression has reached a level that needs to be watched. WHO states that 3% of the world population suffering from depression. Other statistical data indicate kolompok 8-11% of men and 18-23% of women groups. This shows that the rate of depression is higher 50% women than men, especially those in the age range 45-55 years said that 25% of women will experience depression sometime in the course of his life. Emotional changes that occur in perimenopause is less stable emotional state, it is because it is influenced by hormonal changes in the body. This situation can lead to physical and emotional tension, including forgetfulness, less able to concentrate, anxiety, irritability and depression were wrongly regarded as a result of perimenopause.
Objective: To know the description of perimenopausal depression employee.
Methodology: This is a descriptive study using primary data obtained from the questionnaire. Sampling is the total sampling where all employee age 45-55 years who worked in PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan as many as 34 people. Instrumen in this study was a questionnaire. And using univariatw data analisis.
Results: From the results obtained by the number of employee is not depressed as many as 13 people (38.2%), an employee who suffered mild depression as many as 20 people (58.8%), while the employee is depressed as much as one person (2.9%) ,
Conclusions and suggestions: Based on the majority of research worker aged 45-55 years experienced mild depression and the majority occur due to lack of exercise and lack of adequate information about the health and recommended whole-related health personnel to provide counseling about perimenopausal depression, and to the family in order to remain motivate and give attention to the mother.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dn syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan kasihnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati Usia 45-55 Tahun Di PT Pelabuhan
Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan Tahun 2015”, yang
merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan karena dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, MKes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.MKep selaku ketua program studi D-IV Bidan
Pendidik dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Hemma Yulfi, DAP & E, MMed. ED selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan proposal
ini.
4. Mula Tarigan,SKp,MKes, selaku dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
5. Ikhsanuddin, A.H, S.Kep. MNS.CWCCA, selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
6. Seluruh dosen, staf, dan pengawai administrasi program studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada Ibu dan Abang-abangku terima kasih buat dukungan moril dan materil
(7)
8. Kepada teman-teman D-IV Bidan Pendidik yang selalu memberikan semangat
dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
Medan, Juli 2015
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i, ii DAFTAR ISI ... iii, iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Defenisi ... 6
2.1.1. Depresi ... 6
2.1.2. Perimenopause ... 7
2.2 Depresi Perimenopause ... 9
2.3 Faktor-faktor Penyebab Depresi Perimenopause ... 10
2.4 Pencegahan Depresi Perimenopause ... 13
2.5 Penanganan Depresi Perimenopause... 15
2.6 Pengetahuan Depresi Peromenopause pada Penelitian Orang Lain ... 17
BAB III KERANGKA KONSEP ... 19
3.1 KerangkaKonsep ... 19
3.2 Defenisi Operasional ... 20
BAB IV METODE PENELITIAN ... 23
4.1. Desain Penelitian ... 23
4.2 Lokasi ... 23
4.3 Waktu Penelitian ... 23
4.4 Etika Penelitian ... 23
4.5 Populasi dan Sampel ... 24
4.6 Prosedur Penelitian ... 25
4.7 Alat Pengumpul Data... 26
4.8 Analisis Data... 28
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
5.1. Hasil ... 30
5.2. Pembahasan ... 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 35
6.1. Kesimpulan ... 35
(9)
DAFTAR TABEL
3.2. Definisi Operasional... 20
5.1.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero),
Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan... 30
5.1.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan... 31
5.1.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkatan Depresi di PT Pelabuhan
Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100
Medan... 31
5.1.4 Distribusi Frekuensi Depresi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100
Medan... 32
5.1.5 Distribusi Frekuensi Depresi berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan
Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100
(10)
DAFTAR SKEMA
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
(12)
GAMBARAN DEPRESI PERIMENOPAUSE KARYAWATI DI PT PELABUHAN INDONESIA 1 (PERSERO) MEDAN TAHUN 2015
ABSTRAK
Kristina Br Perangin-Angin
Latar belakang : Masalah depresi telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai. WHO menyatakan bahwa 3% penduduk dunia mengalami depresi. Data statistik lain menunjukkan 8-11 % kolompok pria dan 18-23% kelompok wanita. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat depresi wanita lebih tinggi 50% dari pria, terkhusus pada rentang usia 45-55 tahun dikatakan bahwa 25 % perempuan akan mengalami depresi suatu saat dalam perjalanan hidupnya. Perubahan emosi yang terjadi pada perimenopause adalah keadaan emosi yang kurang stabil, hal ini karena dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh. Keadaan ini dapat menimbulkan ketegangan fisik dan emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat memusatkan perhatian, kecemasan, sifat mudah marah dan depresi yang secara keliru dianggap sebagai akibat perimenopause.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran depresi perimenopause karyawati di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan tahun 2015.
Metodologi : penelitian ini bersifat deskriptif dengan dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yaitu dengan total sampling dimana seluruh karyawati yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan sebanyak 34 orang dijadikan sebagai sampel. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisa yang digunakan adalah univariat.
Hasil : dari hasil penelitian diperoleh jumlah karyawati tidak mengalami depresi sebanyak 13 orang (38,2%),karyawati yang mengalami depresi ringan sebanyak 20 orang (58,8%), sedangkan karyawati yang depresi berat sebanyak 1 orang (2,9%). Kesimpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian mayoritas karyawati u mengalami depresi ringan, mayoritas terjadi akibat kurang berolah raga dan informasi yang kurang memadai tentang kesehatan dan dianjurkan seluruh tenaga kesehatan yang terkait agar memberikan penyuluhan mengenai depresi perimenopause, dan kepada keluarga agar tetap memotivasi dan memberi perhatian kepada ibu.
(13)
DESCRIPTION OF DEPRESSION PERIMENOPAUSE EMPLOYEES AT PT PELABUHAN INDONESIA 1 (PERSERO) MEDAN 2015
ABSTRACT
Kristina Br Perangin-Angin
Background: The issue of depression has reached a level that needs to be watched. WHO states that 3% of the world population suffering from depression. Other statistical data indicate kolompok 8-11% of men and 18-23% of women groups. This shows that the rate of depression is higher 50% women than men, especially those in the age range 45-55 years said that 25% of women will experience depression sometime in the course of his life. Emotional changes that occur in perimenopause is less stable emotional state, it is because it is influenced by hormonal changes in the body. This situation can lead to physical and emotional tension, including forgetfulness, less able to concentrate, anxiety, irritability and depression were wrongly regarded as a result of perimenopause.
Objective: To know the description of perimenopausal depression employee.
Methodology: This is a descriptive study using primary data obtained from the questionnaire. Sampling is the total sampling where all employee age 45-55 years who worked in PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan as many as 34 people. Instrumen in this study was a questionnaire. And using univariatw data analisis.
Results: From the results obtained by the number of employee is not depressed as many as 13 people (38.2%), an employee who suffered mild depression as many as 20 people (58.8%), while the employee is depressed as much as one person (2.9%) ,
Conclusions and suggestions: Based on the majority of research worker aged 45-55 years experienced mild depression and the majority occur due to lack of exercise and lack of adequate information about the health and recommended whole-related health personnel to provide counseling about perimenopausal depression, and to the family in order to remain motivate and give attention to the mother.
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup serius, World
Health Kesehatan (WHO) menyatakan bahwa depresi berada pada urutan keempat
di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 3% penduduk
dunia mengalami depresi. Data statistik lain, lanjutnya menunjukkan 8-11 %
kelompok pria dan 18-23 % kelompok wanita mengalami episode depresi pada
suatu saat dalam perjalanan hidupnya. Sebuah penelitian terbaru yang dilansir
persatuan Dokter Spesialis Kesehatan jiwa pada juni 2007 lalu menyatakan bahwa
94% masyarakat Indonesia saat ini mengidap depresi, dari tingkat yang tinggi
sampai tingkat yang rendah. Dalam kurun waktu 12 tahun terakhir ini, data tersebut
dapat dipastikan meningkat karena krisis ekonomi dan gejolah-gejolak lainnya di
seluruh daerah. Masalah Internasional pun ikut memicu terjadinya peningkatan
derita tersebut. Hal ini pun diakui Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan, Farid M Husain (2007), yang menyatakan bahwa jumlah penderita
gangguan jiwa di Indonesia meningkat pesat, mencapai 8-10% dari total penduduk
Indonesia pada tahun 2007. Jenis gangguan jiwa yang paling banyak adalah depresi.
Perimenopause adalah masa dimana menstruasi tidak lagi terjadi setiap bulan
pada mereka yang berada pada usia-usia menjelang menopause. Pada periode waktu
tersebut mulai terjadi penurunan kadar hormon tertentu terutama
hormon-hormon yang terkait dengan reproduksi yaitu hormon-hormon estrogen dan progesterone,
(15)
Perubahan emosi yang sering terjadi pada masa perimenopause adalah keadaan
emosi yang kurang stabil. Hal ini memang bisa dipengaruhi oleh perubahan hormon
dalam tubuh. Dapat pula hanya masalah psikis yang sifatnya sangat individual.
Waktu menopause sering bertepatan dengan keadaan menegangkan lain dalam
kehidupan wanita, seperti merawat orang tua lanjut usia, memasuki masa pensiun,
melihat anak-anak tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah, serta
penyesuaian-penyesuaian lain dalam kehidupan setengah baya. Ketegangan ini dapat
menimbulkan gejala pada fisik dan emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat
memusatkan perhatian, kecemasan, sifat mudah marah dan depresi, yang secara
keliru dianggap sebagai akibat perimenopause.
Depresi perimenopause keadaan depresi yang terjadi pada perempuan yang
sedang berada dalam periode waktu saat menjelang menopause yang disebut
periode perimenopause. Terjadi pada rentang usia sekitar 45-55 tahun, dengan
rata-rata sekitar usia 51 tahun. Dikatakan bahwa 25% perempuan akan mengalami
depresi suatu saat dalam perjalanan hidupnya, jauh lebih tinggi daripada laki-laki.
Depresi dapat menjadi penyakit arthritis ataupun penyakit jantung. Pada mood
depresi akan muncul perasaan sedih, menangis, rasa hampa, mudah marah, dan
muncul ide-ide bunuh diri bahkan usaha untuk melakukan bunuh diri. Periode
perimenopause akan dilalui oleh setiap perempuan tanpa terkecuali dalam
perjalanan hidupnya, tetapi tidak semua dari mereka akan mengalami depresi
(Kusumawardhani, 2006).
Wanita yang memasuki masa menopause mengalami kecemasan fisik
sebanyak 85% pada katergori tinggi, dan mengalami kecemasan psikis sebanyak
77,5% pada kategori tinggi, dan penelitian yang dilakukan Yumei Astutik dan Saiful
(16)
pada wanita yang telah memasuki periode menopause sebesar 32,182 %. Wanita
yang mengalami depresi pada saat memasuki periode menopause secarateoritis
disebabkan karena persepsinya yang negatif pada menopause. Persepsi tersebut
disebabkan karena mitos-mitos yang berkembang di kalangan kaum wanita dan
kurangnya informasi tentang menopause serta proses tumbuh kembang sendiri (Niki
Y.H, 2013).
Di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-55 tahun. Namun,
proses perubahan kearah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia
40 tahun. Masa itu dikenal sebagai masa pra-menopause. Banyak wanita merasa
khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita yang
berusia lanjut akan mengalami hidup yang kurang sehat, kurang bugar, tidak cantik
lagi, dan cepat marah. Padahal, menopause satu fase kehidupan yang harus dialami
dan tidak dapat dihindari oleh setiap wanita (Northrup, M.D., 2003).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
lebih dalam tentang “Tingkat pengetahuan ibu usia 45-55 tahun tentang depresi
perimenopause di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung
No.100 Medan tahun 2015”.
.1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran depresi perimenoause karyawati usia 45-55 tahun?
1.3. Tuuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran depresi perimenopause karyawati di PT
(17)
1.3.2. Tujuan Khusus
a) Untuk menilai gambaran depresi perimenopause karyawati
berdasarkan usia.
b) Untuk menilai gambaran depresi perimenopause karyawati
berdasarkan pendidikan.
c) Untuk menilai gambaran depresi perimenopause karyawati
berdasarkan tingkat depresi.
d) Untuk menilai gambaran depresi perimenopause karyawati tingkat
depresi berdasarkan usia.
e) Untuk menilai gambaran depresi perimenopause karyawati tingkat
depresi berdasarkan pendidikan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
meningkatkan wawasan akademik mengenai gambaran depresi
perimenopause karyawati.
1.4.2. Bagi peneliti
Dapat menjadi bahan masukan dan informasi dan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengetahuan tentang depresi perimenopause..
1.4.3. Bagi Tempat Penelitian
Menambah wawasan masyarakat yang membaca penelitian tentang
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
2.1.1. Depresi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman
yang menyakitkan – suatu perasaan tidak ada harapan lagi. DR. Jonatan Trisna
menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya
disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung
sedikit sampai kepada keadaan yang tak berdaya, depresi merupakan salah satu
penyakit kejiwaan yang mempunyai prevalensi tinggi. Data berbagai penelitian
psikiatri di luar negeri menunjukkan, prevalensi umum yang mencakup semua
kelompok depresi, baik ringan maupun berat, adalah 24% pada wanita dan 15% pada
pria (Hadi, 2004).
Depresi adalah kondisi yang sangat biasa bagi semua orang. Sebuah studi
besar-besaran yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 25% penduduk Inggris
menderita depresi, dan hanya setengahnya didiagnosa oleh dokter menderita penyakit
emosional. Wanita lebih mudah mengalami depresi dibanding lawan jenisnya.
Merasa murung dari waktu ke waktu sangat wajar bagi siapa saja. Oleh sebab itu,
jangan terus dirisaukan (Sumitro, 2003). Depresi ditandai dengan adanya gangguan
fisik seperti gerakan menjadi lamban, tidak nyenyak, nafsu makan jadi menurun,
kehilangan perspektif dalam hidupnya, perasaan yang berubah-ubah dan sulit di
kendalikan, perasaan putus asa, kehilangan harapan, sedih, cemas, rasa bersalah,
(19)
mati, kehilangan harga diri, menjauhkan diri dari orang lain, pikiran ilusi (Hadi,
2004).
Menurut Susanto, prevalensi depresi berat (major depressive disorder) pada
populasi umur sekitar 5 %, sedangkan anxietas dan depresi sekitar 7%. Sementara
campuran anxietas dan depresi (mixed anxiety and depression) sekitar 1%. Jika
dihitung di antara pasien yang datang ke pelayanan kesehatan primer, maka jumlah
penderita gangguan depresi 10,3 %, anxietas 12,8%, campuran anxietas dan depresi
12,8%. Susanto mengakui di Indonesia belum dilakukan penelitian epidemiologi
tentang kesehatan jiwa. Adapun gejala utama depresi yang tampak, yaitu kehilangna
minat terhadap hal-hal yang menyenangkan. Itu menyebabkan penderita menarik diri
dari kehidupan (Hadi, 2004).
2.1.2. Perimenopause
Perimenopause adalah masa dimana menstruasi tidak lagi terjadi setiap bulan
pada mereka yang berada pada usia-usia menjelang menopause. Pada periode waktu
tersebut mulai terjadi penurunan kadar hormon tertentu terutama
hormon-hormon yang terkait dengan reproduksi yaitu hormon-hormon estrogen dan progesterone,
sehingga kemungkinan terjadi kehamilan menghilang (Kusumawardhani, 2006).
Menopause secara klinis tidak terjadi menstruasi selama 12 bulan berturut-turut
(sebelum FSH<40mlU/I), terjadi antara 48-55 tahun, 51 tahun adalah usia rata-rata
(Dutton dkk, 2010), ketika memasuki menopause, kadar estrogen dan progesterone
turun dengan dramatis karena ovarium berhenti merespon FSH dan LH yang
diproduksi oleh kelenjar hopofisis yang ada di otak (Dr. Rebecca, 2006). ditandai
adanya penurunan estrogen, hal ini menyebabkan siklus menstruasi menjdi tidak
teratur, hal ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya menopause (Mulyani,
(20)
mereka. Perubahan emosi yang sering terjadi pada menopause adalah keadaan emosi
yang kurang stabil. Hal ini memang bisa dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam
tubuh. Ketegangan ini dapat menimbulkan gejala fisik dan emosi, termasuk menjadi
pelupa, kurang dapat memusatkan perhatian kecemasan, sifat mudah marah dan
depresi, yang secara keliru dianggap sebagai akibat menopause (Kasdu).
Menopause merupakan fase terakhir, di mana perdarahan haid seorang wanita
berhenti sama sekali. Fase ini terjadi secara berangsur-angsur yang semakin hari
semakin jelas penurunan fungsi kelenjar indung telurnya (ovarium). Selama masa
peralihan dari siklus haid yang rutin setiap bulan ke masa menopause, terjadi
perubahan-perubahan fisik dan juga kejiwaan pada seorang wanita. Pada masa
menjelang mmenopause, estrogen yang dihasilkan semakin turun sampai menopause
tiba.(Yatim DTM & H, MPH, 2001).
Banyak wanita yang terpengaruh akan mitos-mitos yang terkait dengan hal
ini seperti, mengalami menopause membuat produktivitas seorang wanita menurun,
merasa tidak ada daya tarik lagi dimata pasangan, merupakan akhir seksual normal,
tidak bergairah terhadap seks, dan tidak akan bisa mencapai kepuasan seksual
(Mulyani, 2013), khawatir menghadapi menopause dan beranggapan bahwa wanita
yang berusia lanjut akan mengalami hidup yang kurang sehat, kurang bugar, tidak
cantik lagi, dan cepat marah (Northrup, M.D., 2003). Mitos-mitos seperti ini salah
besar dan tak perlu menjadi kecemasan. Kita ketahui menopause adalah waktu dalam
kehidupan seorang wanita dimana menstruasi berhenti, untuk itu pentingnya
memahami apa sebenarnya menopause itu. Terjadinya kekhawatiran-kekhawatiran,
ketakutan, kecemasan pada masa menopause dapat menyebabkan insomnia
(Mulyani, 2013). Padahal, menopause satu fase kehidupan yang harus dialami dan
(21)
2.2. Depresi Perimenopause
Depresi perimenopause adalah keadaan depresi yang terjadi pada perempuan
yang sedang berada dalam periode waktu saat menjelang menopause yang disebut
periode perimenopause. Terjadi pada rentang usia 45-55 tahun, dengan rata-rata
sekitar usa 51 tahun. Juga dapat dimulai dari usia lebih dari sekitar 35 tahun
tergantug kondisikebugaran tubuh individu. Ditemukan bahwa perempuan yang
merokok mengalami masa perimenopause 1-2 tahun lebih awal. Masa
perimenopause ini dapat berakhir dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Dikatakan bahwa lebih dari 25% perempuan akan mengalami depresi suatu saat
dalam perjalanan hidupnya, jauh lebih tinggi daripada laki-laki. Depresi dapat
menjadi penyakit yang sangat mengganggu, menghambat aktivitas sehari-hari,
seperti juga terdapat pada penyakit arthritis ataupun penyakit jantung. Pada mood
depresi timbul sedih, menangis,rasa hampa, mudah marah, dan dapat muncul ide-ide
bunuh diri. Periode perimenopause akan dilalui oleh setiap perempuan tanpa
terkecuali dalam perjalanan hidupnya, tetapi tidak semua dari mereka akan
mengalami depresi (Kusumawardhani, 2006).
depresi dapat menyerang wanita untuk pertama kali. Kadang-kadang depresi
merupakan respons terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dilami dalam
fase kehidupan tertentu. Akan tetapi, beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa
depresi yang dalam atau endogenus yang tidak proporsional dengan lingkungan
pribadi mereka dan yang mungkin sulit dihindarkan. Depresi sering kali dapat
dikurangi dengan memberikan hormone estrogen pengganti (Purwoastuti, 2008).
Menurut Niki Yulita Herman dalam penelitiannya, wanita dewasa merasa
tidak mampu lagi menjadi wanita yang dapat melayani suaminya dengan baik lagi
(22)
“peristiwa menopause membuat wanita depresi, jantung berdebar-debar, susah tidur,
muka selalu dalam keadaan masam”. Peristiwa ini membuat wanita dilanda depresi
dan kecemasan karena asumsi-asumsi mengenai perubahan pada diri wanita yang
mengakibatkan kemunduran dalam segala bidang. Menurut Ana Himmatul Hasanah
dalam penelitiannya, terdapat peningkatan resiko depresi pada wanita selama
premenopause yang terlambat maupun yang lebih awal. Ada peningkatan kecil pada
resiko depresi selama empat tahun sebelum periode akhir menstruasi. Dan episode
depresi yang berkembang dua tahun sebelum periode akhir menstruasi dan episode
dan selama premenopause awal, yang keduanya terjadi dalam keduanya terjadi dalam
kaitannya dengan peningkatannya FSH plasma, mengusulkan keterkaitan antara
depresi dan endokrin pada premenopause (Brombergeret al., 2001).
Menurut Ida Maya Sari dalam penelitiannya, keluhan psikis yang sering
dijumpai pada perempuan menopause adalah depresi depresi sering juga ditemukan
beberapa hari menjelang haid perempuan usia reproduksi. Perasaan tertekan, mudah
marah, mudah tersinggung, stress dan cepat lelah merupakan keluhan yang juga
sering dijumpai pada perempuan usia menopause dan usia reproduksi dengan
keluhan sindrom prahaid (Braziad, 2003).
2.3. Faktor-Faktor penyebab Depresi Perimenopause
Pernahkah anda merasakan suatu hari anda merasa sangat gembira sekali,
namun dilain hari anda merasa sangat depresi sekali tanpa tahu penyebabnya apa dan
merasa tubuh sangatlelah sekali. Apakah ini normal atau anda terserang multiple
disorder? Ya, kemungkinan anda mengalami gangguan kejiwaan atau tidak sama sekali. Yang dapat menetahui bahwa anda terserang atau tidak hanya dapat dilakukan
dengan penenganan medis yang mendalam. Bila seseorang terus merasa tak berguna
(23)
kecilnya yang membuatnya memiliki self-esteem yang rendah. Misalnya ini terjadi
pada orang-orang yang pada masa kanak-kanaknya pernah mengalami child abuse,
diacuhkan, direndahkan oleh anggota keluarga atau teman-temannya. Atau pada
beberapa kasus ditemukan terdapat orang-orang yang memang sensitive terhadap
stress jenis ini (Hadi, 2004).
Gangguan alam perasaan seperti depresi bukanlah karena kesalahan atau
kelemahan penderita ataupun karena persoalan pada kepribadiannya semata. Depresi
adalah gangguan seperti juga penyakit-penyakit lainnya. Depresi perimenopause
disebabkan oleh faktor-faktor organobiologik yaitu kondisi yang berhubungan
dengan penurunan kadar hormon estrogen, faktor psikologik yang berkitan dengan
dengan persepsi diri karena perubahan fisik akibat pertambahan usia, dan faktor
sosiokultural yaitu adanya perubahan peran pada fase kehidupan ini
(Kusumamawardhani, 2006). Pieter dan Lubis (2011), mengatakan bahwa
bentuk-bentuk depresi wanita menopause terlihat dari 1) hilangnya percaya diri atas
kemampuan organ reproduksinya, 2) kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya
atau suami yang meninggal, 3) sedih karena sudah menurun daya tariknya, 4) merasa
tertekan karena seluruh aktivitas dan perannya sudah diambil alih, 5) sakit yang tidak
sembuh-sembuh atau penyakit kronis.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya depresi antara lain
adalah adanya riwayat depresi sebelum perimenopause, perasaan negative terhadap
menopause dan proses menjadi tua, dan tentunya faktor peningkatan stress kehidupan
usia lanjut. Riwayat gangguan premenstrual sebelumnya serta gejala-gejala
menopause yang berat juga ikut menentukan kemungkinan depresi. Merokok dan
kurangnya aktivitas fisik juga memperparah depresi. Hubungan interpersonal yang
(24)
pekerjaan, atau problem financial, perasaan rendah diri (low self-esteem), kurangnya
aktivitas sosial (social support) dan rasa kehilangan peran karena tidak produktif lagi
dapat memicu munculnya depresi pada masa-masa perimenopause
(Kusumamawardhani, 2006).
Secara endokrinologis, klimakterik ditandai oleh turunnya kadarnya estrogen
dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Pada wanita masa reproduksi, estrogen
yang dihasilkan 300-800 ng, pada masa pramenopause menurun menjadi 150-200 ng,
dan pada pasca menopause menjadi 20-150 ng. menurunnya kadar estrogen
mengakibatkan gangguan keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan
neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolic dan gangguan siklus
haid (Jhaquin, 2010), dan menurut Purwoastuti (2008), perkiraan kadar estrogen
dalam darah sedikit artinya, karena variasinya yang besar sepanjang bulan, akan jauh
lebih bermanfaat untuk mengukur kadar darah dalam hormone perangsang folikel.
Apabila ovarium tidak memberikan respon lagi terhadap pituatri, maka tubuh
pertama-tama akan bereaksi dengan meningkatnya jumlah FSH yang dihasilkan
pituatriuntuk mencoba dan merangsang ovarium yang gagal tadi. Hal ini berarti
bahwa jumlah FSH meningkat dalam darah. Dengan demikian terjadinya
peningkatan FSH dalam darah dengan mengidentivikasikan adanya kegagalan
ovarium. Ada ovarium yang gagal, keseimbangan antara hormon estrogen dan
progesteron akan hilang dengan menurunnya produksi hormon, sehingga
menimbulkan pengaruh terhadap sindrom prahaid dan haid itu sendiri. Beberapa
wanita mendapatkan bahwa sindrom memburuk selama bertahun-tahun klimakterium
dan yang lain merasakannya untuk pertama kali. Akan tetapi bagi semua wanita,
(25)
Faktor penyebab terjadinya depresi menurut (Hadi, 2004) : 1) karena
kehilangan. Kehilangan merupakan faktor utama yang mendasari depresi. Archibald
Hart menyebut empat macam kehilangan; pertama, kehilangan abstrak; kehilangan
harga diri, kasih sayang, harapan atau ambisi. Kedua, kehilangan sesuatu yang
konkrit; rumah, mobil, protet, orang atau bahkan binatang kesayangan. Ketiga
kehilangan hal yang bersifat khayal; tanpa fakta mungkin tapi ia merasa tidak disukai
atau dipergunjingkan orang. Keempat, kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang;
menunggu hasil tes kesehatan, menunggu hasil tes kesehatan, menunggu hasil ujian,
dll. 2) reaksi terhadap stress. 85% depresi ditimbulkan oleh stress dalam hidup. 3)
terlalu lelah atau capek. Karena terjadi pengurasan tenaga baik secara fisik maupun
emosi. 4) gangguan atau serangan dari kuasa kegelapan. 5) reaksi terhadap obat.
2.4. Pencegahan Depresi Perimenopause
Menurut Hadi (2004) Beberapa anjuran umum untuk mencegah terjadinya
depresi yaitu: 1) berusahalah untuk tidak meneruskan kegiatan-kegiatan rutin setiap
hari. Kalau saudara bekerja, akan sangat menolong kalau saudara mau bangun
pagi-pagi, lalu mandi, berpakaian, sarapan dan pergi ketempat kerja. 2) bila saudara
melakukan pekerjaan di rumah, lakukan langkah diatas. Meskipun saudara merasa
apapun yang saya kerjakan tidak ada gunanya; ketahuilah sebenarnya ada gunanya.
3) usahakanlah untuk beraktivitas di luar rumah walau melakukan kegiatan
sesederhana apapun. Mis, beli Koran/majalah, ke tempat atau took kesukaan atau
berkunjung ke keluarga. 4) kegiatan fisik seperti bernyanyi, berenang, bersepeda,
atau berolahraga, pada umumnya sangat membantu mengatasi depresi. 5) bila nafsu
makan dan berat badan saudara menurun, upayakan untuk tetap makan walau
(26)
Menurut Kusumawardhani (2006) cara mengantisipasi kemungkinan
terjadinya depresi menopause adalah, pengaturan nutrisi secara benar, pola makan
yang seimbang (rendah lemak, banyak sayuran, suplementasi, vitamin dan mineral),
hindari makanan berkadar garam tinggi (sosis, ikan, daging asap), juga hindari
makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, sehingga daya tahan tubuh
selalu terjaga dan penurunan kadar hormon perlu dilakukan secara teratur dan bila
perlu dilakukan terapi sulih homon. Selain faktor internal tersebut, juga diperlukan
antisipasi terhadap faktor eksternal lainnya termasuk persiapan masa pensiun dan
aktivitas sesudah masa produktif berlalu. Tingkatkan kemampuan untuk dapat
menerima perubahan fisik dan peran dalam kehidupan kemampuan komunikasi
dengan pasangan dan berbagi kegiatan bersama serta member banyak kasih sayang
akan menghindarkan diri terhadap kemungkinan timbulnya depresi dan menurut
Purwoastuti (2008), tidak merokok, makan makanan yang sehat, rendah lemak,
tinggi serat, banyak mengandung vitamin dan mineral, mendapat cukup kalsium dan
vitamin D, menjaga berat badan, lakukan olah raga seperti jogging, atau senam, 3
kali seminggu untik kesehatan tulang. Agar kehidupan dapat berlangsung dalam
kepuasan dan kebahagiaan, maka setiap wanita perlu melakukan persiapan untuk
menghadapinya. Salah satu persiapan yang penting adalah mengetahui organ tubuh
kita sendiri dan fungsinya, serta menenal bagaimanakah sebenarnya kejadian masa
(27)
2.5. Penanganan Depresi Perimenopause
Penetalaksanaan umum merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua
masalah klimakterik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya estrogen saja.
Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat terjadinya menopause,
melainkan memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa klimakterium.
Hubungan pribadi yang baik saling percaya antra suami-istri, maupun antara
dokter-penderita akan memberikan harapan yang besarakan kesembuhan. Pada masa lalu,
estrogen diberikan untuk selang waktu yang singkat dan kemudian berangsur-angsur
dikurangi sehingga gejolak panas sirna (Jhaquin, 2010). Menurut Puwoastuti (2008),
hormon terapi memberikan peluang untuk tidak menjadi kurus, menghambat
osteoporosis. Untuk beberapa wanita, hormon therapy kemungkinan akan
meningkatkan terjadinya pembekuan darah (blood clots), serangan jantung, stoke,
kanker payudara, dan penyakit kandung kemih. Hormon estrogen juga terdapat pada
makanan yang disebut dengan phytoestrogen yang terdapat pada kuli gandum,
sayuran, kacang-kacangan, dan herbal.
Menurut Kusumawardhani (2006), pemberian antidepresan diperlukan untuk
memperbaiki mood yang menurun, dan tersedia banyak pilihan jenis antidepresan
dari berbagai derivate yang dapat dipergunakan sesuai kebutuhan, misalnya golongan
SSRI seperti fluoxetin, sertralin, fluvoxamine dll, serta golongan SNRI seperti
venlafaxine, duloxetine, dll. Perubahan hormonal yang turut berperan dapat
dimodifikasi dengan therapy sulih hormon seperti preparat hormon estrogen dan
pemberian suplementasi phytohormone. Therapy sulih hormon biasanya
memerlukan waktu setidaknya 2-4 minggu. Bila respon belum cukup perlu
ditambahkan antidepresan untuk waktu 1-2 bulan. psikoterapi tetap perlu diberikan
(28)
pasti tetap berkontribusi terhadap terjadinya depresi pada perimenopause. Jenis
psikotherapi suportif dan CBT (cognitive behavioral therapy) biasanya menjadi
pilihan yang sangat bermanfaat. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke tenaga
professional seperti dokter umum, atau berkonsultasi lebihlanjut ke dokter spesialis
psikiatri.
Menurut Hadi (2004), penanggulan depresi menopause yang dikemukakan
oleh psikologi Sawitri Supardi mengatakan terimalah diri kita seutuhnya baik dengan
kelebihan maupun kekeurangan yang kita miliki, lalu yakinilah bahwa secara fisik
kita sehat kita memiliki modal dasar yang kuat untuk mengatasi segala tantangan
dalam hidup ini. Beri keyakinan kepada diri bahwa kalau selama ini kita bisa belajar
untuk bergairah kembali dengan mengubah pola pikir positif yang pasti akan dapat
kita adopsi pula. Sawitri juga mengingatkan, sadarilah terkadang kita lupa
mensyukuri segala hal positif yang kita nikmati sampai saat ini. Dengan modal
berbagai pengalaman positif yang belum sempat kita syukuri selama inilah
sebenarnya kita dapat bertahan hidup hingga saat ini. Bersyukur atas nikmat hidup
selama ini, bisa dilakukan dengan hal-hal keseharian. Sawitri menyebut antara lain,
rasakanlah segarnya udarasaat bangun tidur pagi haridanmulailah hari dengan
bekalkesegaran udara yang kita hirup. Sertai pula dengan pola pikir yang sudah kita
adopsi agar segala permasalahan hidup yang kita hadapi dapat kita atasi dengan
tidak membuat diri kita tenggelam dalam kondisi yang berlanjut.
Untuk mengatasi terjadinya keluhan dapat dilakukan beberapa usaha seperti
terapi sulih hormon, terapi komplementer seperti akupresur, menggunakan kekuatan
aroma, mengatasi panas hot flush dengan cara membatasi minum alcohol,
mengurangi kopi, menghindari rempah-rempah, bersikap peduli selama menopause,
(29)
menopause seperti merasa tua dan waktunya sudah lewat, merasa perannya sudah
habis sebagai ibu dan istri (Mulyani, 2013).
2.6. Pengetahuan Depresi Perimenopause pada Penelitian Orang lain Hubungan antara penerimaan diri dengan depresi pada wanita perimenopause
yang artinya penerimaan diri yang merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan depresi pada saat perimenopause. Dari hasil penelitianya tentang Hubungan
antara Penerimaan Diri dengan Depresi pada Wanita Perimenopause (usia 45-51
tahun) di Surabaya, dari hasil penelitian korelasi, maka diperoleh hasil korelasi
kedua variabel adalah 0,546 dimana jika dilihat dari angka probabilitas 0,000,
dimana p<0,05, maka dapat diputuskan bahwa hipotesis dari penelitian ini diterima,
yaitu “ada hubungan negatif antara penerimaan dirii dengan depresi pada wanita
perimenopause”. Tanda didepan angka menyatakan arah hubungan antar variabel,
maka tanda negatif (-) didepan angka dapat diartikan arah hubungan antara variabel
penerimaan diri dengan variabel depresi berlawanan arah atau dengan kata lain
penerimaan diri dengan variabel depresi berlawanan arah, demikian juga sebaliknya
jika penerimaan diri rendah maka depresi akan tinggi (Arimbi, 2012).
Di kelurahan Darmo kecamatan Wonokroma Surabaya tahun 2007
mengatakan, faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat
kecemasan pada wanita perimenopause adalah pengetahuan, sikap dukungan
keluarga, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Namun karakteristik, sosial budaya,
yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak menunjukkan pengaruh
yang signifikan tersebut maka wanita menopause membekali diri dengan informasi
yang cukup tentang menopause, melakukan konsultasi dengan anggota keluarga
(30)
Wanita menopause mengalami kecemasan fisik di kelurahan Limau Manis
Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang Sibayak 85% pada kategori tinggi, dan psikis
sebanyak 77,5% pada kategori tinggi. Dan Nuril Ilmi mengatakan dalam
penelitianya di desa Sambibulu kecamatan Taman-Sidarjo, ibu persepsi positif yang
cemas cemas sebanyak 47%, ibu tidak cemas 53%, ibu persepsi negatif cemas 77%,
tidak cemas 23%. Dan hasil penelitian mengatakan ada hubungan antara persepsi
menopause dengan kecemasan ibu menopause usia 50-55 taun di desa Sambilu
(31)
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep penelitian tentang gambaran depresi
perimenoause karyawati usia 45-55 tahun di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan tahun 2015 yaitu :
Variabel
Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati usia 45-55
tahun
(32)
3.2. Defenisi Operasional
No Variabel
Defenisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
1 Gambaran
depresi perimenopa use Segala sesuatu yang dialami ibu dan memberikan pengaruh kepada keadaan psikologis ibu akibat pengalihan menjadi perimenopause dilihat dari menjawab kuesioner apakah ibu tetap berpikir positif atau negatif
Kuesioner Wawa
ncara
1. Tidak depresi
apabila
reponden
menjawab
benar > 75%
(15-20
pertanyaan)
2. Depresi
ringan :
apabila responden menjawab benar 56-75% (10-14 pertanyaan) 3. Depresi
berat :
apabila
responden
menjawab
benar <
55% (<10 Ordinal
(33)
pertanyaan)
2 Usia Lama hidup
responden
sampai
dilakukan
penelitian,
jumlah bulan
lebih dari 6
bulan dihitung
1 tahun
Kuesioner Wawa
ncara
1. 45-50tahun
2. 51-55tahun
(34)
3 Pendidikan Pendidikan
formal terakhir
responden
Kuesioner wawan
cara
1. SMA
2. Perguruan
tinggi (D3, S1,
S2)
Ordinal
4 Informasi Sumber
informasi yang diperoleh responden mengenai depresi perimenopause
Kuesioner wawan
cara
1. Media cetak
(surat kabar, iklan, balihu, poster) 2. Media elektronik (TV, radio) 3. Tenaga kesehatan Nomina l
(35)
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross
sectional (Notoatmodjo, 2005). Yakni penelitian ingin mengetahui gambaran depresi perimenoause karyawati usia 45-55 tahun di PT Pelabuhan Indonesia
1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan tahun 2015.
4.2. Lokasi
Penelitian dilakukan di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan
Krakatau Ujung No.100 Medan. Adapun batasan-batasan wilayah yaitu
sebagai berikut :
Sebelah barat berbatasan dengan rumah warga
Sebelah timur berbatasan dengan kantorpos ciawandan Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya
4.3. Waktu Penelitian
Penelitian ini Dilaksanakan pada bulan Novenber 2014 sampai Juni 2015.
4.4. Etika Penelitian
Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain: 1)
Benefience (menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakakan/menyakiti
responden (freedomfrom harm) dengan tidak memaksa dan menekan pasien untuk
ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden
(36)
exploitation) ; 2) respect from human diginity (menghargai martabat manusia), yaitu hak untuk bebas menentukan apakah calon responden akan ikut berpartisipasi dalam
penelitian atau tidak (the right to self determination) dengan membuat informed
consent sehingga calon responden tidak merasa terpaksa untuk dijadikan responden
dalam penellitian ini, dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the
rigth to full disclosure) dengan memberitahukan calon responden maksud dan tujuan penelitian; 3) justice (keadilan), yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil
(the right to fair treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua pasien
pasien untuk menjadi responden, dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan
responden (the- right to privacy), dimana pada kuesioner tidak dicantumkan nama
responden, namun hanya memberikan nomor responden (Polit&Hungler, 1990).
4.5. Populasi dan Sampel
4.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawati usia
45-55 tahun di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung
No.100 Medan.
4.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat, 2007, hal. 68). Besarnya sampel
(37)
yaitu tehknik penganbilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel jenuh adalah sensus (Saryono, 2011, hal. 96).
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang karyawati usia 45-55
tahun di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100
Medan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Non
probability Sampling dengan tehnik total sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah ditetapkan (Notoatmodjo, 2010, hal. 124).
Terbagi menjadi 2 kriteria yaitu :
1. Kriteria inklusi :
a) Ibu berusia 45-55 tahun yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan.
b) Hadir pada saat dilakukan penelitian
c) Sehat jasmani dan rohani
d) Mau diwawancarai
2. Kriteria eksklusi
a) Cuti
b) Ibu yang sedang sakit
c) Tidak bersedia diwawancarai
4.6. Prosedur Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer, yaitu data yang
(38)
berisi pertanyaan, yang tersediakan dan selanjutnya diisi oleh responden sesuai
dengan petunjuk.
1. Sebelum dilakukannya penelitian ini peneliti mendapat surat persetujuan dari
institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Peneliti mengajukan permohonan kepada Kepala di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan.untuk melakukan penelitian
dilingkungan tersebut.
3. Dalam melaksanakan penelitian ini harus dipertimbangkan masalah etika
penelitian. Adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
a) Informed consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden menerima penjelasan. Jika calon responden bersedia, maka calon
responden menandatangani lembar persetujuan menjadi responden, dan jika calon
responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak calon responden.
a. Anonymity (tanpa nama). b. Confidentiality (kerahasiaan).
4. Data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian saja. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner
dan menjelaskan pernyataan yang kurang jelas.
4.7. Alat Pengumpulan Data
instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek
penelitian. Jika populasi dan sampel sudah ditentukan, maka data yang ada pada
populasi dan sampel tersebut tidak bisa dikumpulkan tanpa membuat instrumen
(39)
Karena itu amat pentinglah membuat instrumen penelitian yang mempertimbangkan
dua hal :
1. Validitas Instrumen
Dalam melaksanakan penelitian ini instrumen yang digunakan berupa lembar
kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari pembimbing.
Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisi tentang data
demografi responden, data kuesioner pengetahuan tentang Depresi Menopause.
Pernyataan sebanyak 20 (dua belas) Pernyataan terdiri dari bersifat pilihan (choice)
pilihan jawaban “ya dan tidak”. Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor = 1),
dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0). Jika jawaban benar semua
diberi nilai 20, jika semua salah diberi nilai 0. Untuk menjawab pernyataan ini
diberikan waktu selama 30 menit. Kemudian setelah melakukan pengisian kuesioner
peneliti akan memberikan informasi tentang depresi perimenopause.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat
dikategorikan sebagai berikut:
I. Baik : Apabila responden menjawab pernyataan dengan benar
sebanyak 76-100% dari seluruh pernyataan.
II. Cukup : Apabila responden menjawab pernyataan dengan benar
sebanyak 56-75% dari seluruh pernyataan.
III. Kurang : Apabila responden menjawab pernyataan dengan benar
sebanyak <56% dari seluruh pernyataan.
Untuk menghitung total skor dari setiap pengetahuan responden dalam
(40)
1. Reabilitas Instrumen
Intrumen yang baik memiliki reliabilitas yang baik jika instrumen tersebut
mendapatkan hasil yang sama dan tetap, meski diukur oleh orang yang berbeda,
dan pada tempat yang berbeda pula. Dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner, diberi pada ibu usia 45-55 tahun.
4.8. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010) Setelah semua data terkumpul, dilakukan
pengolahan data kembali dengan tahapan :
a. Editing, yaitu hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner tersebut.
b. Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Misalnya jenis kelamin: 1 = <50 tahun, 2 = ±50 tahun,
3= > 50 tahunp. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam
memasukkan data (data entry).
c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing yaitu jawaban-jawaban dari
masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf)
dimasukkan ke dalam program atau “software” komputer. Salah satu paket
P =nJumlah jawaban yang benar
(41)
program yang paling sering digunakan untuk “entri data” penelitian adalah
paket program SPSS for Window.
d. Pembersihan Data (Cleaning), apabila semua data dari setiap sumber data
atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).
Analisis data pada penelitian ini seperti:
2. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
vaiabel independen berdasarkan karasteristik ibu usia 45-55 tahun yang
(42)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil
Dari penelitian yang dilakukan di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan
Krakatau Ujung No.100 Medan tahun 2015 diperoleh 34 orang responden, dan
dapat dilihat dari hasil penelitian dibawah ini :
Umur
Karyawati usia 45-55 tahun yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan yang bersedia menjadi responden.
Tabel 5.1.1. : Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Umur Frekuensi Persentase
1 45-55 tahun 28 82,4%
2 51-55 tahun 6 17,6%
Total 34 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawati yang
berusia 45-50 sebanyak 28 orang (82,4%) sedangkan usia 51-55 tahun sebanyak 6
(43)
Pendidikan
Berdasarkan pendidikan yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1
(Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan yang bersedia menjadi responden.
Tabel 5.1.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Pendidikan Frekuensi persentase
1. SMA 7 20,6%
2. PT(D3, S1, S2) 26 76,4%
Total 34 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawati
berpendidikan PT (D3, S1, S2) sebanyak 24 orang (79,4%), sedangkan karyawati
berpendidikan SMA sebanyak 7 orang (20,6%)
Tabel 5.1.3 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkatan Depresi di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Depresi Frekuensi Presentase
1 Tidak depresi 13 38,2%
2 Depresi ringan 20 58,8%
3. Depresi berat 1 2,9%
Total 34 100%
Berdasarkan tabel diatas mayoritas karyawati mengalami depresi ringan
(44)
Tabel 5.1.4 : Distribusi Frekuensi Depresi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Umur Tidak Depresi
Depresi Ringan
Depresi Berat
Jumlah Persentase
F % F % F %
1. 45-50
tahun
10 29,4% 17 50% 1 2,9% 28 82,4%
2 51-55
tahun
3 8,8% 3 8,8% - % 6 17,6%
Total 15 44,1% 20 58,8% 1 2,9% 34 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawati yang berusia 45-50
sebanyak 28 orang dan mayoritas mengalami depresi ringan 17 orang (50%),
sedangkan dari usia 51-55 tahun sebanyak 6 orang, 3 orang tidak depresi (8,8%),
(45)
Tabel 5.1.5 : Distribusi Frekuensi Depresi Berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Pendidikan Tidak Depresi
Depresi Ringan
Depresi Berat
Jumlah Persentase
F % F % F %
1. SMA 4 11,7% 3 8,8% - % 7 20,6%
2 PT
(D3,S1,S2)
9 26,4% 17 50% 1 2,9% 26 76,4%
Total 13 38,2% 20 58,8% 1 2,9% 34 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah karyawati yang
berpendidikan SMA sebanyak 7 orang (20,6%) mayoritas karyawati yang tidak
depresi sebanyak 4 orang (11,7%), sedangkan jumlah karyawati yang berpendidikan
PT (D3, S1, S2) sebanyak 24 orang (79,4%), mayoritas mengalami depresi ringan 20
orang (58,8%).
5.2.Pembahasan
Usia 45-55 tahun merupakan usia sebelum terjadinya menopause dan
disebut perimenopause. Perubahan emosi yang terjadi pada perimenopause adalah
keadaan emosi yang kurang stabil, hal ini karena dipengaruhi oleh perubahan
hormon dalam tubuh. Keadaan ini dapat menimbulkan ketegangan fisik dan
emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat memusatkan perhatian, kecemasan,
sifat mudah marah dan depresi yang secara keliru dianggap sebagai akibat
(46)
Dalam penelitian “Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada
Wanita Perimenopause” di Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo Surabaya,
usia 45-51 tahun yang mengalami kecemasan berat 37,2%. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan tinggi, diharapkan makin
tinggi tingkat endidikan sesorang maka makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan
makin mudah proses penerimaan informasi. Sehingga kecemasan menjelang
menopause dapat diatasi dengan baik (Aprillia dan Puspita, 2007).
Dari hasil penelitian di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan Krakatau
Ujung No.100 Medan di dapatkan ibu yang berpendikan SMA berjumlah 7 orang,
mayoritas ibu yang tidak depresi sebanyak 4 orang (11,7%), sedangkan jumlah ibu
yang berpendidikan PT (D3, S1, S2) sebanyak 24 orang (79,4%), mayoritas depresi
ringan 20 orang (58,8%). Disini dapat disimpulkan tidak selamanya pendidikan
menentukan tingkat pengetahuan dan wawasan seseorang dalam bidang kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, umur,
pekerjaan, pendapatan dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
(Notoatmodjo, 2005).
Proses perubahan kearah menopause itu sendiri sudah mulai sejak wanita
berusia 40 tahun. Masa itu dikenal sebagai masa pre-menopause. Banyak wanita
merasa khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita
yang berusia lanjut akan mengalami hidup yang kurang sehat, kurang bugar, tidak
cantik lagi, dan cepat marah. Padahal menopause satu fase kehidupan yang harus
(47)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai gambaran depresi perimenoause karyawati
usia 45-55 tahun di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) dapat dilihat bahwa :
1. Gambaran depresi karyawati berdasarkan usia yaitu mayoritas karyawati usia
45-50 tahun sebanyak 28 orang (82,4%).
2. Gambaran depresi karyawati berdasarkan pendidikan yaitu mayoritas jumlah
karyawati yang berpendidikan PT (D3, S1, S2) sebanyak 24 orang (79,4%),
3. Gambaran karyawati usia 45-55 tahun berdasarkan tingkat depresi yaitu
mayoritas karyawati mengalami depresi ringan sebanyak 20 orang (58,8%).
4. Gambaran depresi karyawati berdasarkan usia yaitu usia 45-50 tahun
sebanyak 28 orang dan mayoritas mengalami depresi ringan 17 orang (50%),
5. Gambaran depresi karyawati berdasarkan pendidikan yaitu jumlah ibu yang
berpendidikan SMA sebanyak 7 orang (20,6%) mayoritas karyawati yang
tidak depresi sebanyak 4 orang (11,7%), sedangkan jumlah karyawati yang
berpendidikan PT (D3, S1, S2) sebanyak 24 orang (79,4%), mayoritas
(48)
6.1.SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran depresi perimenoause
karyawati usia 45-55 tahun di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Jalan
Krakatau Ujung No.100 Medan, maka diberikan saran berupa :
1. Bagi seluruh bidan atau tenaga kesehatan yang terkait oleh ibu menjelang
usia menopause agar memberikan penyuluhan atau konseling mengenai
depresi perimenopause pada ibu usia 45-55 tahun memberitahu pengertian
depresi perimenopause, fakto-faktor penyebab, pencegahan, serta
penanganannya. Agar dapat meminimalkan terjadinya depresi pada ibu usia
45-55 tahun tentang depresi perimenopause.
2. Diharapkan kepada seluruh keluarga supaya mendukung ibu usia 45-55 tahun
untuk selalu memotivasi dan memberi perhatian, agar ibu merasa dirinya
(49)
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, N.I., & Puspitasari, N. (2007). Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada wanita perimenopause. The Indonesian Journal of Pubic Health, (42).
Hadi, H. (2004). Depresi dan Solusinnya. Tugu Publisher. Yogyakarta.
Hasanah, A.H. (2010). Perbedaan usia menopause antara wanita depresi dan tidak depresi. Skripsi, (8).
Herman, N.Y. (2013). Profil kecemasan wanita memasuki masa menopause. The Indonesian Journal of Public Health, (4).
Hidayat, A.A.A, (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Salemba Medica. Surabaya.
Ilmi, N. (2012). Hubungan Persepsi Menopause dengan Kecemasan Menopause. The Indonesian Journal of Public Health, (5).
Jhaquin, A. (2010). Psikologi untuk Kebidanan. Muha Medical. Yogyakarta. Kusumawardhani. (2006). Depresi Perimenopause. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Machfoedz, I. (2005). Metodologi Penelitian. Fitramaya. Yogyakarta.
Northrup, C. (2006). Bijak disaat Menopause. Q-Press. Bandung.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. (2011). Pengantar Psikologis untuk Kebidanan. Prenada Media Group. Jakarta : Kencana.
Purwoastuti, E. (2008). Menopause, Siapa Takut. Kanisius. Yogyakarta.
Sari, I.M. (2010). Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Masa Menopause. Karya Tulis Ilmiah, (12).
Saryono,A.S. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2, Muha Medika, (96).
Yuliastutik, R. (2013). Penatalaksaan dan Terapi Seks Menopause. Citra Maya. Yogyakarta. Zaluchu, F. 2012. Praktis Penelitian Kesehatan. Medan : Perdana Publishing.
(50)
(51)
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN DEPRESI PERIMENOPAUSE KARYAWATI USIA 45-55 TAHUN DI PT PELABUHAN INDONESIA 1 (PERSERO)
JALAN KRAKATAU UJUNG NO.100 MEDAN TAHUN 2015
Petunjuk kuesioner
• Isilah identitas anda dengan benar dengan tidak mencantumkan nama lengkap tetapi memakai inisial atau huruf pertama anda.
• Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan member tanda checklist
( √) pada jawaban yang anda anggap benar.
Identitas responden:
Usia :
Pendidikan :
Kuesioner gambaran depresi perimenopause karyawati usia 45-55 tahun.
NO Pertanyaan
Pernyataan Ya Tidak
1.
Apakah anda pernah merasa murung, gerakan menjadi
lambat?
2.
Apakah anda menjadi minder dengan kondisi anda
sekarang?
3.
Apakah anda pernah mengalami emosi yang tidak stabil
jika ada suatu
4.
Apakah anda menjadi pelupa dan kurang fokus dalam
(52)
5.
Apakah dengan usia sekarang, anda merasa tidak
memiliki daya tarik lagi bagi pasangan anda?
6.
Apakah anda pernah tiba-tiba marah, padahal hanya
masalah kecil?
7. Apakah anda cemas dan takut dengan kondisi sekarang?
8. Apakah anda pernah mengalami insomnia (sulit tidur)?
9.
Apakah anda merasa tidak mampu lagi melayani suami
anda dengan baik?
10.
Apakah anda mengalami jantung berdebar-debar, sulit
tidur?
11.
Apakah anda mudah marah, tersinggung, dengan
kata-kata yang mungkin anda rasa kurang berkenan di hati
anda?
12. Apakah anda merasa depresi menjelang haid?
13.
Apakah anda pernah mengalami penyakit yang sulit
untuk sembuh dan membutuhkan pengobatan yang
cukup lama?
14.
Apakah anda menerima diri anda sendiri baik kelebihan
maupun kekurangan anda?
15.
Apakah anda memotivasi diri anda sendiri untuk
menghadapi semua tantangan hidup?
16.
Apakah anda mengkonsumsi makanan yang
mengandung Vitamin E yang baik untuk kesehatan
kulit?
(53)
18. Apakah anda tetap tenang dengan usia anda sekarang?
19. Apakah anda peminum kopi?
(54)
MASTER DATA
No Usia Pendidikan
Informasi Pertanyaan
Media cetak(surat kabar,iklan, balihu, poster) Media elektronik (TV, radio) Tenaga
kesehatan Radio
Orang lain
Iklan, Balihu, poster
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 48 S1 √ 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
2 45 S2 √ 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 47 S2 √ 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 48 S1 √ √ 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
5 46 SMA √ 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 46 S1 √ 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 51 SMA √ √ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 47 SMA √ 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
9 46 S1 √ 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
10 45 S2 √ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11 52 S1 √ 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 47 S2 √ 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1
13 48 S1 √ √ 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
14 54 S1 √ 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 48 SMA √ 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 47 S2 √ 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 45 SM4 √ 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 48 S2 √ √ 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
19 47 SMA √ 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
(55)
21 46 S1 √ 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 46 SMA √ 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
23 48 S1 √ 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
24 48 S1 √ 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
25 55 S1 √ √ 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
26 49 D3 √ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
27 46 S1 √ 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 43 S1 √ 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 52 S1 √ 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
30 46 S1 √ √ 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
31 49 S1 √ 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
32 45 S2 √ 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1
33 45 S1 √ √ 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
Frequencies
Statistics
Usia Responden
N Valid 34
Missing 0
Usia Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 45-50 28 82.4 82.4 82.4
51-55 6 17.6 17.6 100.0
Total 34 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Pendidikan Responden
N Valid 34
Missing 0
Pendidikan Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA 7 20.6 20.6 20.6
Perguruan tinggi (D3,
S1, S2) 27 79.4 79.4 100.0
(61)
Frequencies
Statistics
Gambaran Depresi Responden
N Valid 34
Missing 0
Gambaran Depresi Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Depresi 13 38.2 38.2 38.2
Depresi
Ringan 20 58.8 58.8 97.1
Depresi
Berat 1 2.9 2.9 100.0
(62)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Identitas : KRISTINA BR PERANGIN-ANGIN
Tempat/Tgl.Lahir : Kuta Parit, 08 Agustus 1993
Agama : Kristen Protestan
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 3 (Tiga) dari 3 (Tiga) Bersaudara
Nama Ayah : Alm. R. Perangin-Angin
Nama Ibu : N. Br Ginting
Alamat : Jalan Jamin Ginting, Dusun Tanjung, Desa
Kuta Parit, Kec. Selesai, Kab. Langkat
II. Riwayat Pendidikan
Tahun 1999-2005 : SD 050596 Kuta Parit
Lulus dan Berizazah
Tahun 2005-2008 : SMP SWASTA BUDI DHARMA Kuta parit
Lulus dan Berizazah
Tahun 2008-2011 : SMA N 1 SELESAI
Lulus dan Berizazah
Tahun 2011-2014 : Akademi Kebidanan di DELI HUSADA
Delitua Lulus dan Berizazah
Tahun 2014-2015 : Mengikuti Pendidikan di D-IV Bidan
(63)
(1)
(2)
(3)
Frequencies
Statistics Usia Responden
N Valid 34
Missing 0
Usia Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 45-50 28 82.4 82.4 82.4
51-55 6 17.6 17.6 100.0
Total 34 100.0 100.0
Frequencies
Statistics Pendidikan Responden
N Valid 34
Missing 0
Pendidikan Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA 7 20.6 20.6 20.6
Perguruan tinggi (D3,
S1, S2) 27 79.4 79.4 100.0
(4)
Frequencies
Statistics Gambaran Depresi Responden
N Valid 34
Missing 0
Gambaran Depresi Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tidak
Depresi 13 38.2 38.2 38.2
Depresi
Ringan 20 58.8 58.8 97.1
Depresi
Berat 1 2.9 2.9 100.0
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Identitas : KRISTINA BR PERANGIN-ANGIN Tempat/Tgl.Lahir : Kuta Parit, 08 Agustus 1993
Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 3 (Tiga) dari 3 (Tiga) Bersaudara Nama Ayah : Alm. R. Perangin-Angin
Nama Ibu : N. Br Ginting
Alamat : Jalan Jamin Ginting, Dusun Tanjung, Desa Kuta Parit, Kec. Selesai, Kab. Langkat
II. Riwayat Pendidikan
Tahun 1999-2005 : SD 050596 Kuta Parit Lulus dan Berizazah
Tahun 2005-2008 : SMP SWASTA BUDI DHARMA Kuta parit Lulus dan Berizazah
Tahun 2008-2011 : SMA N 1 SELESAI Lulus dan Berizazah
Tahun 2011-2014 : Akademi Kebidanan di DELI HUSADA Delitua Lulus dan Berizazah
Tahun 2014-2015 : Mengikuti Pendidikan di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
(6)